NovelToon NovelToon
ASMARA CEO KEMBAR

ASMARA CEO KEMBAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duniahiburan / Mafia / Lari Saat Hamil
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ayanti

Enam Tahun yang lalu,Bagaskara seorang CEO muda yang tampan menjalin kasih dengan seorang perempuan bernama Indah karyawan disebuah Butik.
Aryo Hadiningrat yang tak lain adalah Ayah dari Bagaskara menentang hubungan mereka,kisah asmara Bagas dan Indah yang berlangsung Enam Bulan itu menghasilkan benih yang berumur "8"Minggu,karena tidak direstui itulah mereka menikah diam-diam yang disaksikan oleh Kakek,Adik dan "2"sahabatnya.Saat melahirkan bodyguard Aryo membawa pergi Bagas dan bayinya,namun yang tidak mereka ketahui adalah bayi itu kembar.
Saat usia anak itu 3 Tahun Indah di bunuh oleh Aryo dirumahnya saat tengah malam.
"Apakah nanti saudara kembar itu akan bisa bertemu?
"Apakah nanti pembunuhan demi pembunuhan yang sudah terjadi akan terungkap?
Simak dan pantau terus Novel aku ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 05. Bertukar Identitas

Dihotel milik Zavier kini sedang terjadi keributan disebabkan oleh Tamu yang menginap, Dinda seorang istri pengusaha Batubara yang sedang berlibur di Yogyakarta menginap diHotel milik Zavier ini berteriak histeris di dalam kamarnya, Ia memarahi Manager hotel dan beberapa Staf yang bertugas, karena telah kehilangan uang lima puluh juta rupiah saat ditinggal mandi, dan pada saat itu Thalia dan Ika bertugas untuk membersihkan Kamar itu. Dinda mengancam jika uangnya tidak dikembalikan akan dilaporkan dan rating hotel akan di nilai buruk dan akan diviralkan di media sosial, Dinda berkata yakin bahwa ada staf hotel yang berkelakuan tidak baik Ia mencurigai OB yang masuk untuk bertugas membersihkan kamarnya tadi pagi. Saat terjadi kericuhan itu Zavier bersama Asistennya sedang tidak ada di Hotel mereka sedang ada meeting dengan klien di suatu tempat dan baru pulang malam nanti.

"Pasti OB ini kan?! Yang mengambil uang Saya!! Karena tidak ada yang lain masuk selain kalian! Saat itu juga kalian tahu bahwa Saya habis menghitung uang dan memasukkan kedalam tas sebelum Saya bilang mau mandi." Dinda berkata dengan nada keras serta mata mendelik dan jari menunjukk ke arah Thalia dan Ika.

"Tapi, Saya tidak mengambilnya!" Thalia menjawab dengan berani.

"Saya juga tidak mengambilnya Nyonya..." Kata Ika juga.

"Di geledah saja Thalia mungkin Dia mengambilnya, kan baru butuh banyak uang untuk berobat Ibunya." Sinis Desi yang tidak menyukai Thalia.

"Kamu jangan asal nuduh ya Des! Aku memang butuh banyak biaya, tapi Aku tidak mencuri!" Bentak Thalia dengan marah.

"Haaalaah ngaku aja?

"Iya..." Staf lama menambahi.

"Sudah cukup! Kalian jangan nambah masalah semakin rumit." Rio membentak.

"Benar apa kata Staf itu, Kita geledah saja sekarang! Kalau bukan kalian terus siapa?hemm..! Tidak ada yang masuk kekamar Saya selain kalian, pokoknya saya tidak mau tahu ya Pak!! Pihak Hotel harus ganti uang Saya!! Saya akan bilang pada suami Saya agar Hotel ini dituntut dan rating Hotel ini akan saya beri rating buruk dan Saya viralkan!!'' Ucap Dinda dengan nada keras dan mata mendelik.

"Maafkan Kami buk? Masalah ini nanti bisa dibicarakan baik-baik, Saya akan menghubungi dulu pada Asistennya Pak Zavier karena Mereka sedang tidak ada di Hotel, tolong anda bersabar ya dan jangan gegabah.'' Ucap Pak Rio Manager Hotel berusaha menenangkan dan langsung keluar menghubungi Akbar.

Setelah berhasil tersambung, Rio menjelaskan situasi yang sedang terjadi, Akbar mengerti dan meminta mengganti uangnya agar masalah cepat selesai dan tidak berdampak buruk pada citra Hotel. Selesai berbicara Rio masuk kembali kedalam kamar Dinda, disana masih ada Thalia dan Ika serta beberapa staf lainnya.

"Saya sudah menghubungi Pak Akbar buk? Beliau akan mengganti uangnya, jadi tolong tenang dan mohon untuk tidak memviralkan dan membawa ke ranah Hukum yang dapat mempengaruhi Citra Hotel Kami, Boleh minta nomor rekeningn nya buk?" Berkata dengan nada rendah dan tenang denga memaksakan sedikit senyum.

"Ini." Berucap dengan nada yang datar.

"Sudah ya Buk? Kami permisi dulu." Rio dan staf lainnya segera keluar dari kamar Dinda.

Dinda melihat Manager dan staf hotel yang keluar dari kamarnya langsung menyunggingkan senyum menampakkan sedikit giginya,merasa bahwa rencananya berhasil.

Disituasi yang lain Zavier sudah selesai dengan meeting nya,saat ini mereka sedang duduk bersantai di sebuah cafe menikmati secangkir kopi.

"Telfon dari siapa tadi Akbar?" Tanya Zavier.

"Dari Manager Hotel, katanya ada sedikit masalah, ada tamu Hotel yang merasa kehilangan uang dan minta diganti kalau tidak Ia mengancam untuk di laporkan kekantor polisi dan juga diviralkan." Jelas Akbar.

''Berapa? Sudah dibereskan." Kata Zavier dengan tenang.

"Lima puluh juta, saat itu Thalia dan Ika yang bertugas membersihkan dikamar tersebut, Aku sudah minta untuk menggantinya, ini pasti ulah dari Aryo karena Aku sudah cek CCTV tersembunyi yang ada di kamarnya,Thalia dan Ika segera keluar setelah selesai bertugas." Ucap Akbar.

"Thalia?!" Tersenyum menyeringai menampakkan sedikit giginya. "Besok suruh menghadap Aku."

"Untuk apa? Kan Aku sudah bilang kalau Dia tidak mengambilnya, jangan bilang kamu jatuh cinta Zavier?" Berkata dengan heran.

"hehehe...Aku mau beri sedikit pelajaran.'' Tersenyum smirk.

''ahhaaaaah...!'' Akbar membuang nafas dengan kasar, heran dengan tingkat Zavier karena baru kali ini Ia seperti itu.

Malam harinya, setelah selesai dengan urusannya Zavier dan Akbar segera pulang karena sudah kelelahan,mereka ingin segera beristirahat. Namun naas saat ditengah perjalanan rem mobil blong mobil yang dikendarai tidak dapat dikendalikan Akbar membanting setirnya ke semak-semak dan mobil berhenti saat menabrak pohon. Beruntungnya ada seseorang yang melintas dan menolong.

"Hah..! Astagfirullahaladzim..." Akbar panik saat menginjak rem mobil.

"Ada apa Akbar?" Tanya Zavier dengan nada rendah karena tadi sempat tertidur.

''Rem BLOOOONG!!!" Berteriak dan kaki Akbar masih menginjak rem mobilnya berulang kali.

"APA!!" Zavier berteriak sambil membelalakkan matanya.

"AWAS!!" Zavier berteriak lagi.

"Sreeeekk...Braakh!"

"10" menit kemudian.

"Ciiiit.."

"Kenapa berhenti?" Tanya Zayn.

"Sepertinya didepan ada kecelakaan mobil tuan? Glek." Ucap Asistennya sambil membuka pintu mobil dan mendekat, tak lama kemudian Ia berteriak.

"TUAAAANN!" Berteriak dengan keras.

Zayn mendekat dan melihat, Ia terkejut dengan salah satu laki-laki yang ada didalam mobil yang wajahnya sama persis dengannya, bedanya yang didalam mobil penuh luka dan berdarah.

"HAAHH!! Di..Di..Dia? Mirip denganku! Dia, Saudara kembarku, Terimakasih YA ALLAH engkau mempertemukan kami!!!!" Terkejut,berkata dengan mulut mengangga dan air mata yang menetes.

"I..iya Tuan,sangat mirip denganmu?" memegang ponselnya dan menghubungi Ambulance.

"15" menit kemudian Ambulance datang, yang menemui petugas medis Asistennya, Zayn duduk dimobil memilih untuk tidak menampakkan dirinya.

Malam itu Zayn dan Asisten nya menunggu dikamar rawat Zavier dan Asisten nya, mereka dijadikan dalam satu kamar agar mudah untuk mengawasi. Zayn memakai masker maka tidak ada yang mengetahui bahwa mereka kembar.

Keesokan paginya Akbar, Asistennya Zavier perlahan mulai membuka mata, dokter yang bertugas segera memeriksa keadaan nya. Mereka berdua mendapat kan luka yang tidak begitu serius karena sebelum menghantam pohon besar mobil mereka sempat menghantam semak-semak dan pohon-pohon kecil terlebih dahulu membuat laju mobilnya sedikit pelan sehingga benturannya tidak fatal.

Setelah Dokter yang memeriksa keluar, Zayn masuk menemui Akbar yang masih berbaring. Akbar seketika terkejut melihat Zayn.

"Hah?!" Akbar melongo.

Tap..tap..tap,Zayn mendekat. ''Tidak usah terkejut??Aku dan Asistenku yang menolong kalian." Berkata dengan santai lalu duduk disofa. "Iya...Kami kembar." Zayn melanjutkan ucapannya ketika membaca pikiran Akbar.

Zayn mulai menceritakan kejadian demi kejadian yang terjadi, Akbar mendengarkan dan mengangguk Ia merasa iba terhadap Saudara kembar ini dan berharap Zavier segera bangun.

"Jadi,kalian sama-sama bisa membaca pikiran dan suara hati seseorang? Sama seperti Tuanku?" Tanya Akbar.

"Dia juga ya?? Zavier..Namanya?" Berkata sambil menunjuk ke arah Zavier yang terbaring.

"10'' menit berlalu dan Zavier mulai membuka matanya pandangan nya buram sebentar dan terlihat dengan jelas, Dokter kembali datang untuk memeriksa.

"Bagaimana Dokter keadaanya?" Akbar bertanya, sambil duduk diranjang sebelahnya Zavier.

"Keadaannya sudah sedikit membaik,namun Kalian masih harus dirawat lagi untuk memastikan keadaanya benar-benar pulih." Ucap Pak Dokter.

Kemudian Dokter keluar ruangan rawat mereka dan Zavier duduk di pinggir ranjang pasien mengedarkan pandangan dan berhenti saat melihat seseorang yang duduk di sofa.

"Kamu sudah sadar??" Sambil berjalan mendekat dan membuka maskernya.

"Haaa!!!!!" Zavier terkejut.

"Ini Zayn Saudara kembarmu?" Akbar berucap dan menjelaskan semuanya yang telah terjadi diantara mereka. Zavier menangis, Ia merasa sedih, Zavier dan Zayn berpelukan dan saling meneteskan air mata sedih bercampur bahagia.

"Ibu.... Hugh..Hugh..'' Air mata dengan deras mengalir.

''Jangan bilang pada Ayah Bagaskara dulu ya? Biarkan Aku memahami situasimu dan menyusun rencana." Berbicara lagi setelah tahu isi pikiran Zavier.

"Iya.. tapi apa Kamu tidak kangen dengan Ayah? Ia pasti akan senang karena masih ada anak yang satunya." Zavier membujuk sambil mengusap air mata yang berjatuhan dipipi.

"Kangen...maka dari itu, kita bertukar identitas saja. Kita sama-sama punya kelebihan, jadi bisa dengan mudah menjalaninya ada Asisten juga." Kekeh Zayn.

"Tidak hari ini juga tidak apa-apa,temui Dia dulu kalau kangen." Zayn melanjutkan omongannya lagi melihat pikiran adiknya ini.

"Okey..hehehe..bukan siapa-siapaku juga sih, tapi.." Zavier tersenyum lebar.

"Assisten ku besok yang akan menghubungi kalian, nomornya sudah Aku simpan, Aku pulang dulu." Ucap Zayn dengan santai sambil berjalan keluar ruangan dan mengenakan kembali maskernya.

Akbar yang melihat percakapan mereka tadi hanya merasa heran,dan menggaruk garuk tengkuk nya.

Tiga Hari kemudian, Zavier dan Asistennya sudah diperbolehkan pulang, dijemput oleh Ayah Bagaskara. Dirumah sudah menunggu Kakek Buyut tercinta meskipun sudah renta dan cuma hanya bisa duduk dikursi roda, Kakek Iskandar masih sehat Ia tersenyum melihat kedatangan Zavier Cicitnya.

Keesokan Paginya, Zavier kembali beraktivitas seperti biasanya. Zavier sengaja berangkat pagi karena ada yang ingin Dia temui, gadis manis kecil yang menarik hatinya. Zavier ingin melihat nya sebelum berganti posisi dengan Zayn, Ketika sampai ruangannya terlinat Thalia sedang membersihkan kamar mandi yang ada diruangannya, Ia tidak mendengar suara pintu dibuka karena sedang menghidupkan keran.

"Hah! Thalia terkejut, Jantungnya berdegub kencang. Tak lama kemudian melanjutkan omongannya.

"Sejak kapan Anda berada disitu? Tuan sudah sembuh?'' Merasa heran karena Zavier menunggu persis di depan pintu kamar mandinya dengan badan menyender di tembok, alah satu telapak kaki diangkat dan menempel dinding dan semua tangannya masuk ke kantong celana, dan sorot matanya tajam.

"Sejak tadi, Seperti yang kamu lihat Aku sudah sembuh." Menjawab dengan mata tak terlepas melihat Thalia, dengan langkah pelan mendekatinya. Seketika Thalia segera mundur. " Ruangan Anda sudah selesai Saya bersihkan Tuan, Sa..saya permisi." Seketika langkahnya terhenti karena tangannya dicekal oleh Zavier dan menarik kedalam pelukannya.

"Aku merindukanmu, Thalia."

"Maaf Tuan Saya masih ada yang dikerjakan!" Thalia mendorong berusaha terlepas dari pelukan Zavier kemudian melangkah keluar dari ruangannya Zavier.

"Gila!! CEO gila!! Berjalan dengan cepat dengan dada masih berdebar, Ia berbicara dalam hatinya.

Zavier duduk dikursi kerja nya dengan perasaan yang senang, Ia segera membuka berkas dan mengerjakan pekerjaan yang kemarin sempat tertunda, Ia harus mengerjakan dengan cepat karena besok harus berada di tempat lain. Satu hari ini berlalu dengan sangat cepat, sore pun datang dan saat nya untuk Zavier pulang.

***

Keesokan Harinya, saat perjalanan Ke Hotel mobil yang dikendarai Zavier dengan Akbar yang mengemudikan berbelok memasuki basemant sebuah Apartemen disana sudah menunggu sebuah mobil berisi Zayn dan Asistennya, Zavier dan Zayn sama-sama turun dari mobilnya masing-masing melangkah mendekati samapi tatapan mereka bertemu.

"Bruumb..ciit"

"Ceklek..glek."

"Tap..tap..tap." Keduanya jalan mendekat.

"Sudah siap." Ucap Zayn santai dengan satu tangan masuk ke kantong celana.

"Siyap, Zavier menepuk pundak dan melangkah menuju mobil nya Zayn.

Apa yaa...rencana si kembar selanjutnya??

Apa yang akan terjadi dengan Aryo??

Apakah Thalia dan yang lainnya menyadari bahwa Atasannya berbeda???

Simak terus ya gaish....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!