NovelToon NovelToon
Cinta Datang Sekali Lagi

Cinta Datang Sekali Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mia Riski

" aku takut untuk kembali patah setelah jatuh hati " ---


Ziva gadis cantik yang batal menikah karena suatu hal yang tak jelas. Lelaki yang ia percaya itu pergi meninggakkan dirinya sebelum hari pernikahan mereka dilangsungkan. menghancurkan segala mimpi setelah sekian lama di bangun bersama. Segala kesakitan itu membuat ziva sulit untuk kembali menjalin hubungan yang baru . Hingga kehadiran seorang lelaki aneh yang memberi warna baru dalam hidupnya. Namun banyak rahasia yang tersembunyi di balik kemunculannya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mia Riski, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merindu

Gadis itu baru saja pulang dari rumah sakit , ia duduk di sofa ruang tamu. Menyandarkan kepalanya disana , bernafas lega akhirnya ia sudah tidak berada di tempat yang cukup membosankan baginya .

" Papa dimana ma ? " Tanya ziva , karena hanya mama dan supirnya yang menjemput ia pulang ke rumah.

" Papa ada urusan sama teman bisnisnya . Mama ke kamar dulu ya . Nanti mama suruh bi tina jagain kamu " ucap Cindy , ziva mengiyakan saja . Mamanya itu berlalu meninggalkan dirinya .

Ia meraih remote tv mengganti acaranya , namun tidak ada satupun yang membuatnya tertarik untuk menonton .

" Ting .. Tong... "

Bi Tina berjalan membuka pintu rumah , ia Melihat lelaki tinggi yang membawa buket mawar putih . Siapa lagi kalau bukan gabriel , penampilan lelaki itu kali ini terlihat sangat rapi dengan kemeja biru lengan pendek .

" Cari siapa ya mas ? " Tanya bi Tina .

" Ziva .. " singkatnya , sembari tersenyum manis . Bi Tina langsung menyuruh lelaki itu masuk menemui ziva yang masih fokus pada siaran televisi .

Gabriel duduk di sampingnya . Wanita itu masih tidak menyadari , hingga lelaki itu menepuk pundaknya .

" Biel.. " kagetnya menoleh kearah samping, ia mengelus dada . Untung saja ia tidak berteriak keras .

" Nih buat Lo.. sorry tadi gue gak sempet ke rumah sakit " ucapnya memberikan buket bunga pada wanita itu .

" Lo kesini cuma buat ini? " Tanya ziva , ia menaikkan sebelah alisnya . Lelaki ini seperti tengah memperlakukan ia sebagai kekasih , bukankah mereka hanya berpura pura . Jadi untuk apa Gabriel melakukannya begitu totalitas ?

" Selama Lo jadi pacar gue , gue akan selalu jaga dan bahagiain Lo. " Singkatnya .

Ziva terdiam , ia sebenarnya sedikit aneh dengan segala tingkah lelaki ini . Kenapa Gabriel begitu menginginkan ia menjadi kekasihnya , meski hanya satu bulan . Apa lelaki ini ingin membuatnya jatuh cinta , tapi buat apa ? Mereka sebelumnya tidak saling mengenal . Mana mungkin lelaki ini menyukai dirinya , itu yang selalu ada dalam benaknya.

Gabriel menyematkan rambut yang menutupi wajahnya kebelakang telinga gadis itu . Ia menatap bola mata teduh disana , seketika pandangan lelaki itu berubah . Terukir sebuah senyum lebar tak seperti biasanya .

" Sayang.." lelaki itu memeluk ziva secara tiba tiba . Ia mengeratkan pelukan itu . Ziva terdiam kaku , ia tak mengerti mengapa Gabriel tiba tiba memanggilnya ' sayang ' .

" Lo panggil gue Sayang ? " Ziva melepaskan pelukan Gabriel , lelaki itu terlihat gelagapan .

" Mm .. gpp kan kalau cowonya manggil sayang "

Ziva hanya mengiyakan meski masih ada banyak pertanyaan dalam benaknya.

" Gue boleh nanya sesuatu ? "

" Apa ? "

" Lo punya mantan? "

Ziva terdiam , tiba-tiba saja ia mengingat memori lamanya . Dimana itu begitu menyakitkan yang membuatnya harus tertatih untuk bisa bangkit kembali . Masa terendah dalam hidupnya dimana keputus asaan menjadi temannya .

Tanpa sadar bulir air mata sudah menetes pada kedua pipinya .

Lelaki itu kaget melihat ziva menangis di hadapannya.

" Lo kenapa ? Gue salah ngomong ? "

Ia tak menjawab malah semakin mengeraskan tangisannya , membuat

Bahunya naik turun . Menutup muka dengan kedua tangannya .

" Hey , kenapa ? " Panik Gabriel , ia membawa ziva dalam pelukannya.mengusap punggung ziva dengan lembut .

Ziva masih terus menangis padahal ia baru saja sembuh dari sakitnya . Lelaki itu menjadi panik melihatnya.

" Maaf kalau ucapan gue bikin Lo sedih . Tapi gue mohon jangan nangis lagi .. " Gabriel melepaskan pelukan , menghapus air mata ziva . Wanita itu terdiam , matanya kini bertemu dengan Gabriel .

" Gue cuma punya satu mantan , dia cinta pertama gue . Orang yang membuat gue benar benar percaya dengan ' cinta ' , yang dulu pernah gue anggap omong kosong " ziva berbicara menghadap kedepan , arah pandangnya kosong . Tidak ada senyum disana , namun suara gadis itu terdengar dingin .

" Tapi nyatanya dia menghancurkan kepercayaan yang gue bangun atas dasar ' cinta ' dengan memilih pergi sebelum hari pernikahan kita . Momen memalukan yang gak pernah gue lupa seumur hidup "

" Udah gak usah di lanjutin " sela Gabriel , melihat ziva begitu hancur saat menceritakan itu walaupun sudah tak ada Isak tangisnya . Namun ia bisa merasakan , betapa sakitnya di tinggal oleh seseorang yang begitu di cintai .

" Maaf gue jadi curhat sama Lo " ziva menoleh kearah gabriel dan tersenyum tipis .

" Kalau Lo butuh tempat cerita , gue akan selalu bersedia untuk mendengarkan "

" Lo sendiri gak mau curhat masalalu Lo ke gue ? " Tanya ziva

Gabriel hanya diam saja , lalu ia beranjak dari duduknya tanpa menjawab pertanyaan wanita itu .

" Mau kemana ? "

" Pulang " Gabriel membalikkan badannya sejenak.

" Apa lagi? "

" Jangan kangen " ucapnya , lelaki itu langsung berlalu pergi .

Gadis itu memegang dadanya , lagi lagi detak jantungnya itu berdenyut hebat .

" Jangan sampe Lo suka sama tu cowok aneh ziv " gerutu ziva dalam hati , tanpa sadar sebuah senyuman telah terukir . Ia menatap buket bunga mawar putih , memetik kelopaknya . Menghirup wangi yang begitu khas itu .

" tapi udah lama juga gue gak di perlakukan semanis ini " kekehnya .

.

.

linka dan rama sedang mengunjungi toko di sebuah mall untuk mencari barang-barang untuk mengisi rumah baru mereka . Setelah menikah , pasangan muda itu ingin menempatinya langsung .

linka memegang beberapa sofa

" ram , ini bagus deh.. " ia menepuk sofa bewarna coklat .

Lelaki Tinggi itu mendekati linka , ia tampak sedang berpikir .

" Mending yang lebih gelap warnanya " ucap rama menunjuk coklat tua .

" Aku gak suka modelnya " ucap linka

Pasangan muda itu sejak tadi memang saling berdebat , tidak ada yang mau mengalah . Penjaga toko hanya menggeleng melihat tingkah rama dan linka.

linka terus menelusuri tempat tersebut, matanya fokus pada beberapa sofa disana .

" Yang ini gimana ? "

" Itu lebih terang dari yang tadi .. " ucap rama, wanita ini meminta pendapatnya namun tidak mau menuruti keinginannya.

" Yaudah deh yang ini aja bagus " pasrah linka ketika melihat alis gadisnya hampir menyatu .

linka langsung meloncat senang , ia memperlihatkan senyum terbaiknya sedangkan lelaki itu menghela nafasnya . Berbelanja bersama perempuan memang melelahkan .

" Sabar ram " ucapnya dalam hati , mengelus dada . Padahal mereka belum menikah tetapi sudah terlihat bumbu yang akan menemani mereka hingga nanti .

" Aku ke kasir dulu , pake card aku aja . Kemarenkan kamu yang belanja buat rumah , sekarang giliran " ucap linka langsung berlalu pergi seakan tak ingin mendapatkan penolakan.

rama hanya menarik nafasnya dalam dalam , ia memang harus banyak bersabar menghadapi seorang wanita dengan segala sikap mereka yang sulit di pahami .

" Bruk.. " rama menabrak seorang wanita muda .

" Maaf mba, saya gak sengaja " ia membantu wanita muda itu berdiri .

" Gpp.. " wanita itu menoleh kearah linka .

" Lyona .. " kaget nuca .

" hai , apa kabar? " Tersenyum kaku kearah Lelaki yang masih kaget dengan kehadiran perempuan ini .

"B-baik.. "

" Sayang, ayo.. " seorang lelaki berbadan tegap menggandeng dan membawa wanita itu , bahkan ia belum sempat mengucapkan selamat tinggal dengan rama .

Rama masih menatap punggung itu hingga berlalu pergi , ia menghembuskan nafas kasar . Melupakan tak semudah yang sering di ucapkan .

" Ram, kenapa ? " Linka menepuk pundak nuca yang masih terdiam di tempat . Ia melihat kiri dan kanan , lelaki itu seperti tengah menatap sesuatu .

" Gpp , semuanya udah beres kan? Kita pulang ya .. "

Linka mengangguk pelan namun dalam hatinya masih bertanya ada apa dengan calon suaminya ini . Banyak hal yang belum ia ketahui dari nuca meski mereka akan melangsungkan pernikahan .

Mungkin karena masa perkenalan mereka yang bisa di katakan singkat .

.

.

Lelaki itu memetik senar gitarnya , memainkan sebuah lagu cinta yang sering kali ia perdengarkan untuk seseorang yang pernah mengisi harinya. Rasa rindu kini memenuhi ruang dadanya , seakan tak mampu untuk menepis nya .

" Andai kamu masih bersamaku .. " lirihnya , ia menatap kearah luar balkon kamarnya . melihat langit malam yang tak di hiasi bintang .

" aku ingin mendengar suaramu " ia tersenyum mengingat wajah cantik yang selalu terngiang dalam ingatannya serta kelembutan wanita itu yang membuatnya jatuh hati .

"Kamu tahu apa kesalahan yang tak pernah aku sesali ? "

Wanita cantik itu menoleh kearah lelaki yang sedang merangkul tubuhnya .

" Apa? "

" Bertahan untuk kita "

" Meski semua menentang ? " Tanya nya . Ia bahkan sudah tak mengerti caranya untuk tetap berjuang di saat dunia menyuruh mereka menyerah .

" Aku akan selalu berusaha sampai habis nafasku .. "lelaki itu mengelus puncak kepala wanitanya .

" Ini sulit , kita tak akan bisa .. " ucapnya .

" Apa yang pertama kali aku katakan saat menyatakan perasaanku? "

Wanita itu terdiam sejenak untuk mengingatnya .

" Kamu tidak akan mengecewakanku ? " Memastikan pernyataan nya benar .

" Janji itu akan terus aku genggam hingga saat ini . Percayalah .. "

Wanita itu meneteskan air matanya , ia menyandarkan kepalanya pada bidang dada lelaki itu , menarik nafas berat . Memeluk lengan lelaki itu erat seakan tak ingin ada yang memisahkan . rasa takut kehilangan itu terus hadir dalam pikirannya . Ia tidak pernah menyangka bahwa kisah cinta mereka akan serumit ini .

" Kamu percaya takdir ? " Tanya lelaki itu memandang ke arah danau . Wanita itu mengangguk pelan .

" Jika kamu takdirku , kita akan selalu di pertemukan . Meski jalan itu tidak mudah"

" Tapi kamu harus berjanji . "

" Apa? " Lelaki itu memandangnya .

" Cari penggantiku jika aku bukan takdirmu "

Lelaki itu menjauhkan tubuh wanitanya , memegang kedua bahu itu .

" Aku tidak akan bisa melakukan itu "

" Ku mohon.. " lirih wanita itu , ia menatap nanar lelaki yang di cintainya .

" Aku tidak akan berjanji untuk hal yang tak aku sukai "

1
Aliyana Angela Bara Bere
cerita yg plg tidak bisa ku hayati😌😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!