Suamiku Amnesia

Pertemuan Rama dan Mawar yang sering bertemu tanpa sengaja menimbulkan benih benih cinta diantara mereka. Hingga Rama memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya terhadap Mawar. Mawar pun tidak bisa membohongi perasaannya. Kedua nya pun sepakat untuk menjalin hubungan sampai jenjang pernikahan. Rama menikahi Mawar saat Mawar telah lulus dari bangku SMA. Sedangkan Mawar ketika menikah dengan Rama adalah saat Rama sudah menyelesaikan kuliahnya. Sebenarnya Mawar juga ada keinginan untuk kuliah dulu sebelum menikah dengan Rama. Tapi Rama ingin segera menikahi Mawar, karena khawatir Mawar diambil orang. Cita-cita Mawar pun tertunda untuk sementara waktu, karena Rama adalah cinta pertama Mawar. Mawar adalah sosok gadis jutek di sekolahnya. Jadi sebelumnya ia tidak pernah dekat dengan siapapun. Untuk itulah saat jatuh cinta dengan Rama, Mawar begitu klepek-klepek. Sementara Mira sahabatnya melanjutkan study nya di Amerika karena orang tua nya memiliki bisnis restoran disana.

**

Setibanya di tanah air Mira mampir ke sebuah cafe. Ia ingin bertemu sahabatnya lamanya. Setelah memesan jus jeruk, ia nampak mengeluarkan handphone untuk menghubungi Mawar.

Tuuuutt

Tuuuutt

Nomer yang anda hubungi sedang sibuk

‘’Duhhh si Mawar kemana sih, di tlp kok gak aktif aktif. Gak tau apa kalau ada yang kangen’’

Saat menghubungi Mawar yang sulit dihubungi, tiba-tiba ada seorang pria yang datang menghampiri.

‘’Hai sendirian aja, mau ditemenin?’’

‘’Boleh’’

‘’Kenalin aku Robi’’

‘’Mira’’

Mereka pun asik mengobrol hingga menghabiskan waktu berjam jam sambil menyantap beberapa makanan yang telah dipesan. Mira mengalami banyak perubahan semenjak kuliah di Amerika. Biasanya dia enggan untuk langsung dekat dengan pria yang mendekatinya. Orang tua nya melarang Mira pacaran sampai kuliahnya selesai. Untuk itulah Mira bersahabat dengan Mawar yang jutek terhadap para pria di sekolahnya.

Selama masa SMA mereka benar-benar menjadi jomblowati sejati. Meski akhirnya predikat itu lepas ketika Mawar sudah menemukan pujaan hatinya.

**

Waktu makan malam dengan Erika pun tiba. Ketika dua pasang suami istri berada dalam satu meja sedang menikmati hidangannya.

‘’Makasih ya Ram, udah datang’’

‘’Iya sama-sama’’

‘’Oh ya Mawar, aku denger kamu buka bimbingan belajar’’

‘’Iya masih kecil kecilan’’

‘’Oh bagus dong, jadi ada kesibukan. Sukses ya’’

‘’Iya mas Makasih’’

‘’Ayo ditambah makannya’’

‘’Iya’’

Saat di tengah obrolan tiba-tiba Rama izin pergi ke toilet. Erika pun mencoba mengambil kesempatan untuk bisa mendekati Rama

‘’Aku ke toilet bentar ya’’

‘’Iya mas’’

‘’Sini aku tunjukkin toiletnya’’

‘’Sayang bentar ya, aku temenin Rama dulu’’

‘’Iya’’

‘’Yuk Ram, aku tunjukkin toiletnya’’

‘’Iya makasih’’

Rama pun diantar Erika menuju toilet yang ada di rumahnya. Namun, ketika keluar dari toilet tiba-tiba Erika memeluk Rama dari belakang dengan sangat erat dan membuat Rama kaget.

‘’Rama aku kangen banget sama kamu’’

‘’Apaan sih, lepasin!’’

‘’Gak mau!’’

‘’Lepasin gak?!’’

‘’Gak mau!’’

‘’Sekali lagi aku bilang lepasin atau aku laporin ke suami kamu?!’’

Mendengar hal itu Erika pun melepaskan tangannya dari Rama.

‘’Rama kamu dengerin aku dulu’’

‘’Dengerin apa’’

‘’Aku masih sayang sama kamu’’

‘’Maksud kamu apa?’’

‘’Kamu lupa sama kita yang dulu’’

‘’Emang dulu kamu siapa’’

Tiba tiba terdengar suara Doni memanggil Erika dan Erika langsung pergi dari hadapan Rama.

‘’Sayang kamu dimana?’’

‘’Iya mas bentar lagi’’

‘’Ingat ya Ram, urusan kita belum selesai’’

Namun Rama hanya terdiam dan merasa bingung dengan apa yang terjadi. Tapi, ia tidak begitu peduli dengan sikap Erika terhadapnya. Dia hanya mempedulikan Mawar yang sudah menjadi istrinya. Erika begitu pandai bersandiwara. Ia bersikap seolah olah tidak terjadi apa apa.

‘’Sayang kamu kok lama nganter Rama ke kamar mandi’’

‘’Iya sayang, tadi tuh ada kecoa di dapur. Jadinya aku usir kecoa dulu’’

‘’Wah, mbak Erika hebat gak takut kecoa. Aku aja kalo ada kecoa suka menjerit’’

‘’Ngapain takut mawar. Kecoa gak gigit kok’’

‘’Istriku hebat kan Ram’’

Rama pun hanya sedikit tersenyum saat Doni mengatakan hal itu.

‘’Mas cepetan abisin makannya, kita kan mau mampir ke toko buah’’

‘’Iya’’

‘’Kok buru-buru banget’’

‘’Gak enak sama mas Doni mbak Mawar kalo kelamaan’’

‘’Ya santai aja Mawar’’

‘’Ya udah yuk pulang’’

‘’Yuk mas, mbak, kita duluan ya’’

‘’Lho kok buru buru banget, tapi makasih ya kalian udah mau datang. Kapan-kapan kita jumpa lagi’’

‘’Iya mari’’

Mawar dan Rama pun bergegas pergi dari kediaman Erika dan Doni untuk menuju toko buah dan pulang ke rumahnya. Sepanjang perjalanan Rama teringat dengan kejadian yang ia lami. Ia pun menanyakan sesuatu kepada istrinya.

‘’Sayang kamu tau gak Erika itu dulu siapanya aku?’’

‘’Maksudnya gimana mas’’

‘’Mbak Erika ya temen kuliah kamu’’

‘’Cuma itu?’’

‘’Iya mas’’

Bersambung….