Perjuangan untuk tetap hidup untuk mencari keberadaan keluarga nya
apa masih hidup.
dengan bersabar walaupun nyawanya hampir Melayang
kesengsaraan tiada hentinya.
tidak sengaja latian sendiri dari buku usang yang akan dibuang.
latihan untuk mengisi kedukaan nya membuahkan hadil.
Tampa sengaja ada kabar ternyata orang tuanya masih hidup dalam Penyekapan
pemerasan yang dengan paksa mengambil harta sawah rumah kebon milik orang tuanya.
penyekapan dan tindakan berlangsung hingga kedua orang tuanya berhasil melarikan diri.
tetapi tertangkap lagi
ada saat ini Pemuda Bayu Buana datang menolongnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sony Suprapto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan Pendekar Bayu buana dan Putri Kirana Sari
Eyang Yaman dan Bayu Buana memberikan Pelatihan kepada enam orang termasuk Raden Rangga.
Adiputra yang sudah mencapai Ajian Jurus tujuh terlihat tekun semakin mantap.
Putri Mawar Jingga mulai menyusul Adiputra.
Walau harus ditingkatkan lagi.
Raden Rangga dan Pandu Wira sampai Jurus tiga diharuskan bisa gerak cepat sampai sepuluh kali kecepatan nya.
Hiiaatt..!!
Sweett..!
Beett..!
Suara Senopati Raden Darma dan Komandan Karna sedang memperagakan Jurus Kanuragannya yang sudah dikuasainya.
Ciiaatt..!!
Cukup..!!
Patih Yaman memberikan petunjuk agar Jurus dan tenaga meningkat.
Baik tenaga dalam maupun kecepatan nya.
Bett.. sweett. Beett..!!
Haiitt..!
" Ya.! Bagus. Ini coba ulangi sampai sepuluh kali dalam waktu dua jam.
Usahakan bisa sampai sepuluh kalinya dalam dua jam, dan harus bisa..!" Ucapan Patih Yaman Tegas harus bisa.
" Waahh..?! Sepuluh kali dalam dua jam..?"
Senopati Darma dan Karna Berpikir apa bisa sampai dapat menyelesaikan semua Jurusnya dalam dua jam harus bisa sepuluh kalinya..?
Ya ! Benar Patih Yaman Benar !!
Mereka dengan berusaha keras melakukannya berulang kali.
Benar ! Hari itu mereka dengan berusaha berusaha keras dalam dua jam sudah mampu menyelesaikan 4 kalinya dalam dua jam itu.
Walau belum bisa seperti yang diharapkan.
Mereka tampak senang karena sebelumnya hanya mampu dua kali.
Sekarang bisa 4 kali merupakan kemajuan.
Duuaarr!!
Beett..!!
Sweett..!!!
Kemajuan yang di rasakan membuat mereka semakin yakin.
Disaat Patih Yaman memberikan penunjuk lebih lanjut. Tiba-tiba terdengar seruan yang disayanginya.
" Eyang..! Eyang Yaman.!"
Suara gadis tujuh tahun berlari mendatangi Patih Yaman.
" Sinta Cucu eyang !!" Patih Yaman Senang Cucunya datang.
Sinta sang cucu sudah berusia Sembilan tahun.
Sudah tiga bulan bersama Ibunya ibu Siti putrinya Eyang Yaman yang tinggal di Lereng Gunung Lawu bersama Suaminya Raden Giran.
Mereka tinggal dirumah Orang tuanya Patih Yaman.
Mereka diminta Patih Yaman orang tuanya Siti Agar tinggal bersamanya
Bulan depan Putra Angkat ibu Siti yaitu Raden Bayu buana akan melangsungkan Pernikahannya dengan Putri Rajanya.
Putri Kirana sari.
Giran atau Raden Giran Suami Siti, juga sudah berhasil menguasai Ajian tujuh jurus maut Kanuragan.
" Eyang, Kata ibu eyang punya banyak teman harimau besar !"
Ucapan Sinta Cucunya membuat Sang eyang Tersenyum Bangga terhadap Sinta Cucunya ini.
Bukannya Takut dengan Harimau.
malah ingin melihatnya.
Harimau Gaib itu ada tujuh Harimau yang menguasai Gunung Lawu.
Tujuh Harimau itu juga bisa menjelma sebagai Seorang Kyai.
Kyai Yunus, Kyai Hasan, Kyai Abas dan lainnya tujuh Kyai Jelmaan Harimau Gaib Penguasa Gunung Lawu.
Mereka Para Kyai menjaga dan membantu Pendekar Yaman.
Raden Yaman. Waktu mudanya terkenal dengan Panggilan Pendekar Yaman.
Setelah Pendekar Yaman puasa tirakat Empat puluh hari.
Puasa Mutih juga empat puluh hari, diakhiri dengan Puasa Patih Geni 3 Hari.
Membuat Aura suasana Gunung Lawu bercahaya putih yang terpancar dari tubuh Pendekar Yaman saat terakhir Puasa Patih Geni itu.
Membuat penguasa Gunung Lawu Para Kyai Harimau mengabdi kepada Pendekar Yaman
Mereka Siap membatu apabila dibutuhkan.
Dahulu saat Eyang Yaman masih muda sering memberantas kejahatan. Dan menegakkan keadilan.
Bila musuh jahat jumlahnya banyak dan berbahaya.
tujuh Harimau sering datang membantu.untuk memberantas kejahatan dan menegakkan keadilan.
Paduka Bramajaya Adik seperguruannya juga Siti Putrinya Sudah mengetahui hal Hal tujuh Manusia harimau itu.
Sedangkan Bayu sudah pernah melihatnya melalui Trawangan gaibnya.
":Eyang ! Sinta pingin diajak naik Harimaunya, Eyang !"
Permintaan Cucunya Sinta ini yang membuat Eyang Yaman Bangga.
Anak kecil yang lain pada takut. Eh. Ini Sinta Cucunya malah ingin Naik Harimau besar yang mendampinginya..
Maka ketika salah satu Kyai Hasan jelmaan Harimau itu Hadir !
Berujud Besar Sebesar Mobil Avanza.
Paduka Bramajaya juga Raden Bayu Buana serta keluarga Raja dan Keluarga Patih. Diperkenalkan kepada Kyai Hasan yang menjelma sebagai Seorang kyai.
Tak lama Kemudian karena Gadis kecil Sinta gembira minta segera naik harimau.
Kyai Hasan tersenyum senang dengan Gadis Sinta ini.
Setelah Kyai kembali menjelma sebagai Harimau Loreng Putih.
Patih Yaman dan Sinta Cucunya Naik Harimau.
Weess..!!
Sweett..!
Tapi.. Tap....!
Melesat Lincah meloncat Jauh ke arah Jalanan lebar menuju lahan Sawah, Sungai, Hutan dan Keliling pinggir dusun dan Pantai. Harimau Loreng Putih itu meloncat lincah. sekali loncatan dua ratus meter an.
Gadis Sinta senang sekali dan
" Nanti kapan lagi ya.! " Kata Gadis Kecil Shinta setelah puas keliling sawah, Sungai, Hutan dan Dusun. Bersama Eyangnya .
seperti terbang Naik Harimau Kyai Hasan .
Sebelum Kyai Hasan berpamitan untuk kembali ke Gunung Lawu
Paduka Raja Bramajaya memberitahukan bahwa bulan depan adalah Pesta pernikahan Putrinya dengan Raden Bayu Buana.
" Mohon Hadir dalam Acara Pernikahan Itu Dan Ajak Para Kyai lainnya datang bersama.."
Begitu Pula Patih Yaman disamping Para Kyai Harimau yang diundang Sembilan Naga gaib juga diundang.
Sembilan Naga Gaib yang juga telah siap membantu Pendekar Yaman apabila dibutuhkan.
*
Mengenai Lanjutan Tirakat puasa yang akan dilaksanakan oleh Paduka Bramajaya.
sementara ditunda dahulu sampai selesai Acara Pernikahan putrinya dilaksanakan.
Karena tirakat membutuhkan kesabaran kebersihan jiwa dan raga harus tenang dan ikhlas.
**
Pada hari berikutnya Shinta Bersama Eyang Yaman di taman samping gedung rumahnya sedang duduk bersama Shinta Cucunya.
gadis kecil itu kalau ada Eyangnya maunya sama Eyang saja.
" Ibu sering bawel nyuruh Shinta belajar terus. Shinta jadi bosan.!"
" Tidak apa Cucu Eyang. Kan maunya ibumu Siti Agar nanti Saat besar kamu jadi orang pinter yang berguna dan dihargai banyak orang."
Jawab Sang Eyang dengan Sabar membuat Cucunya mengangguk Patuh.
Ketika Ibu Siti dan Pak Giran Suami Siti Putrinya.
Datang bergabung ditaman itu.
Patih Yaman berkata.
" Siti, Giran ! Kalian tinggi disini saja. Rumah ini besar. Sepi kalau hanya Aku dan Bayu yang menempati."
" Apalagi bulan depan Bayu juga menikah.
Sudah pasti akan tinggal di istana keluarga Raja. "
" Tapi Ayahanda, pekerjaan Siti ada disana. Juga disini Kang Giran bisa kerja apa ?"
" Oh. Siti, Siti ! "
Seru Ayahnya sambil tersenyum Gampang itu.
" Menantuku Giran Sudah Berhasil menguasai Kanuragan ajian Tujuh Jurus maut. !
Itu Sudah Gampang ! Giran habis Acara Pernikahan Bayu Itu selesai.
Langsung saja Giran Daftar Sebagai Senopati.
Atau Paling tidak Komandan kamu kan juga melihat Senapati Darma yang kemarin turut berlatih Kanuragan?
Lihat saja ilmu Kanuragannya kan masih dibawah mu.
Padukan Raja sampai saat ini masih membutuhkan. Tenaga Pasukan Yang Kanuragannya cukup mempuni."
Mendengar itu Giran maupun Siti gembira tanda Setuju.
" Jangan Khawatir. Ayah Paham akan Hal itu. Dan Bramajaya Adik seperguruannya itu menunjukkan dan percaya kalau saya yang atur itu semua."
*
Keluarga istana terlihat Sibuk Sekali persiapan pertemuan dan penyambutan mempelai Pria sedang disiapkan.
Putri Kirana sari sudah Rapi berpakaian Pengantin tradisional Ala kraton PUTRI Raja.
Tampil Cantik Jelita mempesona.
Di Sebelah Kiri dan kanannya Kedua orang mendampingi nya.
Diikuti dan didampingi keluaraga besar Raja Bramajaya.
Spanduk banner umbul umbul dan bendera berjejeran dari pintu gergang istana tempat bertemunya Sepasang pengantin.
Sampai menunju alun kota tersebar baner Spanduk umbul-umbul dengan ucapan Selamat kepada kedua Pengantin. dan keluarga nya.
Tamu sudah mulai berdatangan dari dalam kota maupun luar kota. Tiada henti ramai sekali.
Begitu juga kabarnya kerajaan tetangga banyak juga yang hadir sehingga keamanan benar benar harus diperhatikan.
Para senopati sampai pasukan keamanan. Pengawal Prajurit diharapkan untuk bersama turut menjaga keamanan dan kelancaran Berlangsungnya Acara Pernikahan Raden Bayu Buana dan Putri Kirana Sari.
*
Sentara Mempelai Pria Raden Bayu Buana diampit kedua orang tuanya dan Patih Yaman.
Berjalan Menuju kediaman mempelai wanita Putri Kirana Sari di istana keluarga Raja Bramajaya.
Raden Bayu Buana Memakai Pakaian Pengantin Ala Raja Jawa dengan memakai topi kebesaran seakan lambang Raja. Berjumbah Putih berukIran burdil benang emas.
Tampil Gagah Tampan Berkharisma.
Begitulah kedua orang tuanya Raden Suryo Celana hitam baju putih memakai jubah juga putih.
Sang ibu mengimbanginya seperti ibu suri kerajaan Anggun berwibawa.
Keluarga nya semua hadir Adiputra, mawar Jingga.Ibu Diti Raden Giran dan gadis Shinta tidak ketinggalan sebagai pagar Ayu pengantin ada didepan Mempelai Pria juga keluarganya Raden Karno orang tua Panduwiravyangvikut berlatih juga ada dalam Rombongan itu.
Ternyata dari rombongan Mempelai Pria. banyak sekali turut mendampingi.
Terlihat juga raden Rangga. Ternyata kedua orang tuanya dan keluarga besar Raja Girisono juga hadir.
Semula dikira akan hadir sebagai tamu undangan.
Tetapi meresa Putranya menjadi murid dari mempelai Pria. Maka Paduka Raja merasa harus turut berpartisipasi ikut dalam Rombongan guru putranya Raden Bayu buana.
Yang membuat Tampak berbeda adalah seakan ada Aura Cahaya Berkharisma.
Adalah Tujuh Kyai Berpakaian Putih semua Juga jubahnya Panjang selutut berwarna putih dengan hiasan bunga eman.
Dan Tujuh Kya itu memakai Serban warna Hijau seragam. Serban hijau panjang melilit bahu leher dan menjuntai ke lengan baju kokoh panjang warna putih.
Rombongan itu terus melangkah ke Arah Tempat pusat pertemuan yang sudah ditunggu keluarga Paduka Bramajaya.
Ketika kedua rombongan kedua mempelai bertemu. Masing masing Pengantin saling pandang tiada berkedip seakan terpanah sungguh Cantik Dindaku ... Kanda Betapa GAGAH ganteng Aku mencintai Kanda.
Ucapan Itu hanya terucap dalam hati masing masing .
begitu pula Raja Bramajaya dan keluarganya .
Tampak terpukau Aura Kharisma yang terasakan dalam Rombongan Pengantin pria ini.
Tanpa terasa kedua mempelai melangkah maju dan berjabat tangan kemudian bertangisan dan berpelukan.
Hal itu sungguh membuat Haru kedua Rombongan keluarga.
sehingga banyak yang terisak dan menitikkan airmata.
Ternyata mereka berdua benar benar saling mencintai. suasana sesaat hening...
Tiba terdengar Doa Rombanaan yang dilantunkan bersama sama oleh tujuh Kyai dan Eyang Yaman.
Sholawatan dan Robbanaan menggema merdu dan diikuti oleh yang hadir dalam Acara pertemuan kedua mempelai.
Seketika Suasana berubah dari kesedihan menjadi kebahagiaan.
Terlihat Pancaran kebahagiaan pada Dua mempelai dan kedua Keluarga mempelai.
Acara Sakral itu dirasakan oleh Paduka Raja Bramajaya. Kemudian Sang Bramajaya baru mengetahui setelah berusaha membuka mata Batinnya.
Ternyata yang melantunkan Sholawatan dan Robbanaan adalah tujuh Kyai itu.
Adalah Jelmaan Tujuh Harimau loreng putih dan loreng kuning. Pendamping Patih Yaman
Paduka Raja segera membekan Hormat dan memberikan Suguhan seperti Saran yang diberitahukan Ibu Siti ibu angkatnya Bayu Buana .
" Siapkan Saja. Tujuh macam kue basah.
Air Putih. Kopi pahit dan kopi manis. Teh Tubruk pahit dan manis. Minyak melati.minyak Jafaron Minyak Apel Jin.
Bisa juga ditambah Kelapa gading muda. dan dua telor ayam kampung."
***
Mungkin kedepanya lebih teliti dlm pengetikanya.
SEMANGAT...
perasaan ini saya
jangan putus asa
lanjut nya jangan lama ya crita perjuangan hidup ya
jangan lama tar lupa
ya pemasaran