NovelToon NovelToon
Benih Siapa Di Rahimku

Benih Siapa Di Rahimku

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cinta Lansia
Popularitas:14.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Hi Kak .... Aku hadir lagi nih, jangan bosan ya untuk selalu ikuti cerita aku🥰🥰🥰🥰

Kehamilan di usia lanjut membuat Sonia harus angkat kaki dari rumah suaminya. 20 tahun dirinya mengarungi bahtera rumah tangga bersama Dion Wiratama akhirnya harus berujung pahit, gara-gara suatu malam yang Sonia pun tidak tahu menahu dan tidak ingat sama sekali, kapan dia berhubungan dengan seorang pria, sedangkan Dion sendiri sudah di vonis impoten karena sebuah kecelakaan tiga tahun yang lalu.

Apakah Sonia mampu membawa kehamilannya ini sendiri ataukah ada pengeran berkuda putih yang nantinya akan menerima Sonia??

Nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Dion mulai mengangkat tangannya untuk memegang pundak istrinya, akan tetapi niatnya dia urungkan, entah kenapa tangan Dion sekan sulit untuk memegang pundak sang istri meskipun hanya sekedar ingin menenangkan saja, rasa acuh ini di dasari dari hatinya yang merasa tidak pantas untuk menjadi penenang sedangkan luka yang berasal dari istrinya merupakan kesalahannya sendiri yang tidak mampu menjaga hati di luaran sana.

'Enggak aku tidak mungkin bisa menenangkan dirinya, aku tidak mau menjadi munafik, biarlah sikapku seperti ini, karena aku tahu dimana asal luka itu,' tutur Dion di dalam hatinya.

******

Keesokan harinya Sonia terbangun di pagi buta, wanita paruh baya itu langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, di dalam kamar mandi saat ini Sonia mulai berkaca dihadapan cermin, rasanya dia begitu membenci wajahnya sendiri yang tidak mampu menjaga Marwah sebagai seorang istri.

"Kau sudah kurang ajar Sonia, kau sudah menyalahi aturan, kau hamil tapi kau sendiri tidak tahu lelaki mana yang menghamili mu," gumam Sonia sambil menampar pipinya sendiri.

Rasa gundah gulana kini mulai membayangi pikirannya, apalagi sebentar lagi perut buncitnya itu pasti akan terlihat dan semua orang pasti tahu kalau dirinya sedang hamil, lalu Sonia akan membawa kemana penderitaannya ini.

"Ya Tuhan aku sudah tidak tahu lagi, aku pasrah dengan kenyataan ini, kalau memang kau ingin membuatku hina, aku pasrah dengan jalan takdir yang sudah Engkau tulis untuk diriku ini," ujar Sonia lalu mulai melanjutkan mandinya.

Sepuluh menit kemudian, Sonia pun mulai keluar dari kamar mandi dilihatnya suaminya itu masih terlelap dalam damainya Sonia hanya mengulas senyum, jika dulu dia selalu mengganggu suaminya ketika tidur seperti itu, akan tetapi berbeda dengan sekarang, untuk saat ini hubungannya dengan sang suami hanya sebagai orang asing yang terjebak dalam suatu ruangan saja.

Tidak ada kata sapaan yang terdengar hangat waktu itu, tidak ada lagi pelukan hangat yang dulu selalu dia rasakan, lambat laun cinta suaminya itu mulai pudar tapi tidak dengannya, cinta Sonia begitu besar terhadap Dion, bahkan sekalipun Dion sudah tidak mencintainya lagi.

"Wajahku masih cantik, meskipun usiaku tidak semuda dulu, tubuhku juga masih langsing, tapi kenapa suamiku berubah, apa mungkin aku sudah tidak mempesona lagi seperti dulu?" tanya Sonia terhadap pantulan kaca di kamarnya.

Setelah mengganti bajunya Sonia pun mulai melakukan ibadah wajibnya hingga selesai, setelah menjalankan ibadah wajibnya tiba-tiba saja rasa mual muntah itu kembali lagi mengganggu aktifitasnya.

"Uweeeegh ....," Sonia pun mulai memuntahkan cairan kuning dari mulutnya bahkan dalam keadaan perut kosong pun tubuhnya masih sanggup untuk mengeluarkan muntahan dari dalam perutnya.

Suara muntahan itu terdengar begitu jelas, bahkan mampu membangunkan tidur Dion, ada rasa sedih ketika kaki ini tidak mampu melangkah hanya untuk menenangkan hati dan pikiran sang istri, hingga pada akhirnya Dion pura-pura acuh dan tidak peduli dengan keadaan istrinya itu.

"Kau kenapa Sonia, hal ini mengingatkan waktu kau pertama kali mengandung anak kita," ujar Dion sendiri, tanpa di sadari kalau memang saat ini istrinya juga sedang mengandung.

Setelah keluar dari dalam kamar mandi Sonia langsung dihadapkan dengan tubuh suaminya yang sudah berdiri di samping ranjangnya itu, sedangkan Sonia mencoba untuk tidak melihatnya, karena percuma saja kalaupun dilihat maka reaksi dari Dion akan biasa-biasa saja, tidak ada pertanyaan bawel yang dulu kerap dia rasakan.

"Tubuhmu ada tapi aku tidak bisa untuk menyentuh sesuka hatiku seperti dulu lagi, aku hanya bisa memiliki ragamu, tapi tidak hatimu, bahkan aku tidak tahu, saat ini hatimu berlabuh kepada siapa? Apa wanita barumu itu bisa membuatmu bahagia hingga sampai lupa dengan bunga yang ada di dalam rumahmu yang sekarang nampak tidak mempesona lagi seperti dulu," tulis Sonia di buku catatannya.

Selesai menulis, Sonia langsung pergi ke dapur untuk memberi tahu kepada pembantu di rumah ini, untuk segera membuatkan sarapan, karena memang saat ini dirinya tidak bisa masak di karenakan tubuhnya yang mendadak kurang enak badan, mungkin saja ini bawaan dari kehamilannya.

Ketika Sonia ingin keluar tiba-tiba Dion mulai memanggil namanya, dan hal itu membuat langkah Sonia terhenti sejenak. "Son, kamu mau kemana?" tanya suara datar itu.

"Aku mau ke dapur," sahut Sonia.

"Tidak usah, kau istirahat saja bukannya kau sedang sakit, aku hanya tidak ingin mendengar drama lagi, seperti kemarin, jadi lebih baik kau tidak usah ke dapur, biarkan saja pembantu yang menyiapkan semua," ucap Dion.

Sonia pun mulai masuk kembali ke kamarnya rasanya dia terlalu sakit hati mendengar ucapan dari sang suami yang menganggapnya hanya sebagai pembawa masalah saja.

"Maaf, jika kejadian kemarin masih membekas dihatimu, sebagai seorang istri aku sudah melakukan yang terbaik, jadi apabila kau merasa kurang puas dengan kebaikanku selama ini, cari saja yang lebih baik di luaran sana," ucap Sonia datar.

"Kau menantang ku?" tanya Dion dengan tatapan yang mengintimidasi.

"Iya, aku menantang mu, bukannya aku sudah tidak ada harganya lagi di matamu, jadi silahkan saja kamu mencari pelampiasan di luaran sana, biar tujuanmu untuk menyakitiku semakin jelas dan transparan, jadi tidak usah sembunyi-sembunyi seperti kejadian semalam."

Deg!!

Mulut Dion mendadak bisu lidahnya seakan kaku, untuk mengucapkan sebuah perkataan entah kenapa tubuhnya mendadak lemas seperti ini, seharusnya dia bahagia mendengar perkataan Sang istri yang sudah mengetahui kelakuan bejadnya diluaran sana bersama dengan seorang gadis muda.

Tapi kenapa perkataan dari istrinya itu seolah menjadi tamparan keras untuk dirinya, sebagai seorang lelaki dia merasa gagal mempertahankan kesetiannya, dan sebagai seorang lelaki dia pun sudah gagal menjaga kepercayaan istrinya, dimana Dion yang dulu, yang selalu mencintai istrinya dan selalu mengupayakan apa yang menjadi keinginan istrinya, hal itu seolah hilang dengan datangnya wanita baru di dalam hidupnya.

"Kamu diam, apa memang benar prasangka ku selama ini, jawab Mas, Jawab!" gertak sang istri.

"Tidak Sonia kau jangan bicara seperti itu," bantah Dion.

"Tidak usah kau jawab suara semalam sudah menunjukkan sebuah bukti atas berubahnya sikapmu selama ini, sudah berapa tahun kau berhubungan dengan wanita lain, oh ya, apa tongkat kecil mu itu sudah kembali normal, dan wanita yang berhasil membangunkannya itu bukan aku," tangis Sonia mulai pecah.

Entah keberanian dari mana Sonia bisa berbicara seperti ini, bahkan sekalipun dengan nada bergetar dia mampu menyampaikan unek-uneknya selama ini terhadap sang suami.

"Apa ini hadiah 20 tahun pernikahan kita Mas, apa ini!" gertak Sonia. "Kau harus tahu mungkin kau bisa meminta maaf kepadaku atas apa yang sudah kau lakukan terhadapku, tapi kau juga harus ingat, wanita yang kau khianati selamanya akan memeluk lukanya sendirian," ujar Sonia lalu mulai melangkah pergi meninggalkan suaminya.

Dion hanya bisa termenung bahkan dia sudah tidak bisa mengejar ataupun membujuk istrinya seperti dulu lagi, hatinya kini mulai hancur dengan perkataan sang istri tadi bahkan angannya melayang pergi entah kemana.

"Aaaaah dasar ceroboh!" geram Dion sambil menendang nakas yang di samping tempat tidurnya itu.

Dion pun mulai mencari handphone yang tadi malam dia sembunyikan di dalam laci, karena kejadian semalam Dion pun sampai enggan melihat handphone nya itu hingga pada akhirnya dia ingin mengambil handphone itu untuk dia hancurnya sangking kesalnya terhadap benda pipih tersebut.

Akan tetapi ketika dia hendak mengambil handphone tersebut tiba-tiba saja dia melihat sebuah surat putih dari rumah sakit, yang benar-benar membuatnya penasaran untuk membukanya.

Bersambung

1
Kasih Bonda
next Thor semangat
Huri Fah
benih-benih cinta mulai tumbuh dihati Juna🥰
Ani Basiati
jadikan jodoh sania dengan juna thor
Kasih Bonda
next Thor semangat
Yasmin Natasya
terimakasih thor...
Kasih Bonda
next Thor semangat
Ayumarhumah: iya Kaka langsung lanjut ya!🥰🥰🥰
total 1 replies
mbok Darmi
semoga kelahiran mu dilancarkan dan dimudahkan sonia, kamu dan juna dua orang yg terluka dgn cara yg berbeda semoga berjodoh dan jgn lagi mikirin si lucknut dion
Ani Basiati: lanjut
Ayumarhumah: iya kak,🥰🥰🥰
lanjut ya di bab sekanjutnya
total 2 replies
Yasmin Natasya
lanjut...
semangat thor...
Ayumarhumah: iya kak lanjut ya di bab berikutnya🥰🥰🥰
total 1 replies
Ani Basiati
lanjut
Kasih Bonda
next Thor semangat
mbok Darmi
juna ngga perlu ngereog itu anakmu sendiri yg minta ikut jgn asal marah dan nuduh sonia
Devi ana Safara Aldiva
jangan ada orang ketiga lagi dalam ceritanya biarkan hubungan Dion dan Sonya tetap suami istri walaupun terpisah dengan jarak... buat cerita novelnya untuk berbeda dengan yang lain nggak harus ada pengganti atau balikan cukup di buat banyak penyesalan untuk si Dion
Devi ana Safara Aldiva: /Good//Good/
Ayumarhumah: makasih banyak untuk sarannya. tapi maaf ya kak, ceritaku sudah ada kerangka nya dan akhirnya nanti akan seperti apa sudah di persiapkan kak🙏🙏🙏🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
Ds Phone
anak ada rasa sayang pada nya
Ayumarhumah: iya kak.
total 1 replies
Ds Phone
kesian dia sampai hati jantan tak guna tu
Ds Phone
dia bosan dengan ayah nya
Ds Phone
kau zalim sangat dengan bini kau
Ds Phone
memang dia kejam
Ds Phone
tergamak bapak tak guna
Ani Basiati
lanjut thor
Ayumarhumah: iya kakak.
total 1 replies
Ani Basiati
lanjut thor aku suka ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!