NovelToon NovelToon
Story My Life

Story My Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / Mafia / Berbaikan / Lari dari Pernikahan / Pembaca Pikiran
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ria qomara

Menceritakan Fera seorang wanita yang keras kepala, yang selalu membuat orang tuanya seperti naik darah. Ada saja yang wanita itu lakukan. Hingga pada suatu hari papanya menjodohkan dia dengan pria muda yaitu rekan bisnis papanya tapi Fera menolak. Lalu bagaimana kisah selanjutnya tentang keseharian dan kehidupan Fera ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria qomara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fitnah dari Winda

Fera merasa tidak enak dengan temannya itu, apapun alasannya dia telah melakukan kesalahan pada winda.

"Pa, kenapa sih tadi itu papa marahin Winda, kan semua bisa dibicarakan baik-baik. Papa itu terlalu berlebihan tau gak, jangankan sama aku, dengan Milani dan lainnya Papa juga mengatur mereka dengan aturan yang sama padahal mereka itu hanya keponakan Papa. Om aldi saja membebaskan anak-anaknya melakukan apa yang mereka suka, sedangkan aku harus menunggu keputusan Papa terlebih dahulu, lama-lama Fera bosan Pa," ucap Fera menyampaikan semua keluh kesahnya pada papanya.

"Sudah selesai kamu bicaranya? Kamu tau kalau Papa melakukan semua ini buat kamu, buat kebaikan kamu agar kamu tidak terjerumus dalam hal yang salah. Papa melarang kamu bertemu teman-teman kamu karena Papa tau pergaulan kalian seperti apa," ucap pak Hamdani.

"Selalu itu yang menjadi alasan Papa, Mereka itu orang baik Pa, mereka tidak sama dengan apa yang Papa tuduhkan selama ini. Dan jika Papa menginginkan kebaikan untuk masa depan Fera seharusnya Papa tidak menekan Fera, kenapa Papa tidak pernah mendukung aku seperti yang Mama lakukan," ucap Fera, dia heran kenapa papanya bisa memandang teman-temannya seperti itu padahal apa yang dilihat dari penampilan tak sama dengan perbuatan.

"Fera kamu itu anak satu-satunya Papa, siapa yang Papa harapkan selain kamu," ucap pak Hamdani, ia pun meninggalkan Fera yang sebenarnya ingin menyampaikan semua apa yang dirasakannya.

"Mbak Fera, saya tau menjadi Mbak itu memang berat Mbak, awalnya saya tidak mau menjadi mata-mata Mbak tapi pak Hamdani terus memaksa saya," ucap Diana.

Fera hanya diam saja tak menanggapi ucapan Diana, hingga pak Hamdani kembali lagi dari ruangannya.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Di tempat lain Winda sedang menuju ke rumah Clara, dia sangat kesal dalam hatinya karena tadi dimarahi oleh papanya Fera.

Setelah sampai di rumahnya Clara ia langsung duduk di kursi yang sudah di sediakan di teras.

"Kenapa sih datang-datang cemberut aja, apa kamu tidak senang karena sebentar lagi aku ulang tahun," ucap Clara yang melihat temannya itu.

"Bukan begitu, Fera tidak bisa datang hari ini katanya dia malas datang ke ulang tahunmu," ucap Winda, dia memang sengaja berbicara seperti itu agar Clara tidak suka dengan Fera.

"Apa? Kamu tidak bercanda kan, lagian kamu tau darimana kalau Fera tidak bisa datang," ucap Clara.

"Aku habis menemuinya di kantor milik Papanya, Malah aku di usir secara paksa," ujar Winda.

Clara pun tidak tinggal diam, dia menghubungi Fera namun tidak di angkat panggilannya hingga beberapa kali Clara memanggil tapi tidak ada yang berhasil.

"Kenapa tidak di angkat kan," ucap Winda.

"Iya, padahal berdering tadi," ucap Clara dengan wajah kesal.

"Ra, ada minuman gak sih, aku haus nih," ujar Winda.

"Aku lupa, Maaf ya sebentar aku ambilkan," ucap Clara, ia langsung masuk menuju dapur.

Ting

Sebuah notifikasi dari ponsel Winda, rupanya itu transferan yang sudah Fera janjikan tapi Winda merencakan hal lain. Dia tidak akan menyerahkan uang itu pada Clara tapi akan ia gunakan sendiri.

"Ini Win, oh ya apa Fera menitipkan.Hadiah untukku biasanya dia tidak pernah absen kalau di acara ulang tahunku," ucap Clara.

"Jangan Hadiah, dia aja tidak mau datang ," ucap Winda setelah meneguk segelas air yang Clara bagi tadi.

"Udahlah Clara tidak usah di pikirkan, kan masih ada teman-teman yang lain," ucap Winda.

"Iya sih," ujar Clara.

Winda pun tersenyum licik, dalam hatinya biar saja Clara dan Fera berantem karena tadi dia cukup sakit hati dengan ucapan papanya Fera.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Di tempat lain ponsel milik Fera terus berdering, dimana tepat di waktu yang salah karena dia sedang duduk di samping papanya, saat di cek ternyata itu dari Clara salah satu temannya, tapi terpaksa tidak dia angkat karena takut papanya marah lagi.

"Dari siapa sih? Berisik banget!" Serunya.

"Dari teman Pa," ujar Fera.

"Teman kamu yang tadi itu, matikan saja tidak usah di angkat panggilannya buat apa sih kamu berteman sama orang tidak punya adab begitu," ujar pak Hamdani.

"Pa udah jangan menjelekkan Winda, dia itu orang baik pa," ucap Fera.

"Terus saja kamu bela dia," ucap pak Hamdani.

Fera pun diam tidak melanjutkan perdebatan dengan papanya, ia pun diam-diam mengirimkan sejumlah uang ke rekening Winda. Semoga saja bisa menjadi ganti untuk waktunya yang sibuk hari ini, ia juga berpesan agar uang itu diberikan juga pada Clara untuk membeli hadiah.

Saat tiba makan siang, pak Hamdani pamit untuk pulang terlebih dahulu pada Fera.

"Yaudah Papa pulang saja, biar Fera di sini melanjutkan kerja papa," ujar Fera.

"Ok! Diana," ujar pak Hamdani, dan memanggil seketarisnya.

"Temani anak saya, jangan biarkan dia melihat ponselnya sedetik pun," ucap pak Hamdani.

"Papa tidak usah mulai lagi deh, nanti kalau aku mau lihat jam bagaimana," ujar Fera.

"Kamu tau kenapa di dinding terpasang jam, kamu kegunaannya kan. Melihat jam tidak perlu lihat di ponsel, di dinding juga ada," ucap pak Hamdani.

"Yaudah papa pulang, ingat jangan pulang terlalu malam atau jangan nongkrong dulu setelah pulang nanti harus segera ke rumah," Imbuhnya lalu pergi.

Fera menghela nafas lega akhirnya papanya tidak ada di sampingnya lagi.

"Saya permisi dulu ya Mbak," ucap Diana.

"Kenapa kamu tidak memberitahukan saya terlebih dahulu jika Papa saya akan ke sini," ucap Fera.

"Soal itu, sebenarnya saya ingin bilang tapi teman Mbak keburu menyela jadi saya tidak sempat bilang," ucap Diana.

"Yaudah deh sana balik ke tempat kamu," ucapnya.

Fera melihat jam setiap menitnya dan juga tumpukan kertas yang harus ia kerjakan. Tak terbayang berapa lama ia harus berkutat dengan barang-barang seperti itu setiap hari.

Satu hari saja di sini menghandle semuanya, ini diharuskan satu minggu. Apalagi ia harus bertanggung jawab pada setiap pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya, papanya juga menyuruhnya bertanggung jawab untuk menjalankan kebijakan perusahaan, serta memastikan tujuan perusahaan tercapai dengan optimal. Padahal dia itu sedang mencoba beradaptasi bukan mau menjadi bos muda di perusahaan Hamdani Group.

Apalagi kata Mamanya, wanita itu harus berkarir sembari menunggu pasangan yang tepat. Itu adalah kegiatan yang banyak manfaat dam tidak membuang-buang waktu selain itu mencari ilmu agar nanti jika sudah menjadi istri tau apa yang dia lakukan.

Apalagi menjadi wanita mandiri itu perlu, jangan terus bergantung pada orang lain karena kita tidak tau sampai kapan orang itu akan bersama kita dan sesabar apa orang itu menghadapi kita nantinya, Wanita kuat dan mandiri juga mampu mengenal dirinya sendiri dan kemampuan yang ada pada dirinya.

1
eka siti N
efeknya gini, kalau ayah mau A eh s ibu milih B. jadi ke anaknya bingung 😁✌️
ditampung dulu Thor. . semangat
eka siti N
pemikiran bocah emang 😅
eka siti N
bener loh fer, kasian tuh papa nya hehe
eka siti N
ngakk aku tuh 😅✌️
eka siti N
Fera ternyata anak mami ni ya 😁
eka siti N
imajinasi ku langsung menerka", gimana kalu si Fera tiba" dianterin Sama pria yg mau dijodohkan. secara tidak sengaja ya 🤭 aduh udah nebak kmna aja, maaf kan ya Thor.
eka siti N
pasti pria itu 🤭✌️
eka siti N
dari sini aku mikir ada maksud lain dari papanya. apakah tentang perjodohan itu?
eka siti N
tokoh utamnya Fera ya... duh nona muda
eka siti N
semangat
eka siti N
mampir juga ya kak "Mata Batin"
eka siti N
semangat
eka siti N: aku tampung dulu ya buat Baan bacaan ,ditandai dulu hehe ..
Ria qomara: terimakasih kak
total 2 replies
eka siti N
mampir juga ya kak☺️
Rina Zulkifli
semangat kak ❤️
Ria qomara: insya Allah kak, terimakasih 🙏
total 1 replies
Ria qomara
Hallo kak! Mampir yuk ke cerita ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!