Aku memang mencintainya tapi aku lebih menyayangimu. Tahukah kamu apa yang akan terjadi saat Dia tahu yang sebenarnya. Berjuanglah, jangan pernah lari dari kodratmu. Belajarlah menerima takdirmu meskipun itu sulit dan menyakitkan.
Bagaimana dengan aku jika kamu bersikeras untuk memilikinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gaji Pertamaku
Kebetulan sekali gaji pertama Candy bertepatan dengan jadwal liburnya. Yang awalnya Dia akan diajak Farhan untuk ke rumah Bu Mar, dengan berat hati Dia membatalkannya.
"Can, bukannya hari ini kamu libur?" tanya Farhan.
"Iya, aku memang libur." jawab Candy
"Lalu kamu mau ke mana pagi-pagi seperti ini?"
"Heee... mau ambil gaji Han." kata Candy malu.
"Mau aku anter gak?" Farhan menawarkan diri.
"Gak usah Han, lagian kan kamu juga belum mandi." ejek Candy sambil berlari kecil meninggalkan Farhan.
"Eh... awas ya!" teriak Farhan sambil tertawa.
Tidak pakai lama, Candy sudah kembali dan menuju rumah Bu Dewi.
"Bu... kamu di mana?" panggil Candy sambil masuk rumah Bu Dewi dari pintu belakang.
"Ada apa Can?" tanya Bu Dewi balik.
"Bu Dewi, ini ada sedikit uang buat bayar kos dan sewa motor, maaf belum bisa kasih banyak." Kata Candy sambil memberikan amplop isi uang ke Bu Dewi.
Dengan cepat Bu Dewi menyodorkan lagi amplopan itu ke Candy.
"sudah simpan saja buat kebutuhan kamu, Ibu masih ada uang."
"Tapi Bu, aku sudah terlalu banyak merepotkan Ibu." kata Candy
"Siapa yang bilang Ibu repot? malah Ibu seneng banget, setelah adanya kamu kos an jadi ramai, Ibu juga ada temen ngobrol."
Candy mengambil kembali amplopan yang di kembalikan Bu Dewi kepadanya.
"(apa aku tabung uangnya buat beli HP?") kata Candy dalam hati.
Selesai memanasi mesin motor, Farhan menyusul Candy ke rumah Bu Dewi.
" Can, jadi ikut ke kampungnya Bu Mar gak?"
"Sepertinya gak jadi Han, aku mau pergi bentar." kata Candy.
"Emang mau ke mana? kita bareng saja keluarnya." Farhan menawarkan diri untuk mengantar Candy.
"Pengin lihat-lihat HP di toko Han." kata Candy.
"Aku temenin boleh gak?" tanya Farhan.
"Lah... katanya mau ke rumah Bu Mar?" tanya Candy mengingatkan.
"Itu bisa besok-besok gapapa." jawab Farhan sambil tersenyum.
Sambil tersenyum kegirangan Candy mengikuti Farhan menuju mobilnya.
Sampai di toko HP, Candy sempat bingung memilih.
"Kenapa Can? bingung milihnya? tanya Farhan.
" Heee... Iya!" jawab Candy.
Bingungnya Candy bukan karena memilih merk, tipe atau model HP tapi karena uang nya yang mepet. Kalau saja Bu Dewi mau nerima uang Candy tadi, pastilah Dia belum tentu bisa beli HP.
Melihat Candy yang semakin bingung, sudah beberapa counter yang di datangi tapi gak ada yang cocok, Farhan memutuskan untuk cari tempat buat istirahat.
"Can boleh duduk-duduk dulu gak, haus ni pengin minum es!" pinta Farhan
"Iya deh... kita cari warung dulu."
"Can ini mall , di sini gak ada warmindo!" seru Farhan
Tidak banyak ngomong lagi, Candy mengikuti langkah Farhan. Mereka berhenti di both es boba.
"Mba minta dua yang vanilla latte ya!" kata Farhan kepada penjual.
Karena masing-masing sudah mendapat es boba, Farhan mengajak Candy duduk di biasa tempat Dia nongkrong.
"Han, kamu sering ke sini ya?" tanya Candy
"Memang kenapa?"
"Gapapa!"
"Jadi gak beli HP nya?" tanya Farhan di sedotan terakhir bobanya.
Candy hanya tersenyum mendengar pertanyaan Farhan.
"(pasti ini karena uangnya gak cukup)" batin Farhan.
"Kita pulang saja Han!"
Tanpa bertanya dulu, Farhan langsung membawa Candy menuju salah satu counter HP. Dia meminta karyawan counter untuk mengambilkan salah satu HP yang Dia tunjuk lengkap dengan kartunya.
Dengan kedua mata yang melotot, Candy menarik tangan Farhan.
"Han kamu gila... itu harganya mahal tau!"
"Mana uangmu untuk beli HP?" pinta Farhan.
Candy ragu apakah Dia mau memberikan amplop itu ke Farhan atau tidak.
Sudah tidak tahan lagi, Farhan mengambil amplop di tangan Candy dan memasukan ke tas pinggangnya. Dia memberikan kartu Debitnya ke karyawan HP.
"Bayar pakai ini Mba!"
Setelah selesai dan sudah siap pakai, Farhan memasukan nomor HP nya ke ponsel Candy.
"Nih simpen dan gunakan baik-baik, ingat kalau ada apa-apa hubungi nomor ku yang ada di situ!"
Dengan senyum dan rasa malu, Candy menerima HP pemberian Farhan.
"Makasih ya Han!"
Mereka berdua keluar dari mall dan menuju tempat parkir. Dalam perjalanan terlihat Candy asyik mengutak-atik HP nya.
"Han, aku jadi hutang banyak ke kamu!"
Farhan tersenyum dan melihat Candy dengan mata genitnya.
"Kamu mau ngapain, jangan bilang kalau kamu mau.... "
Candy menghentikan kalimatnya ketika Farhan memberinya selembar kertas dan pulpen.
"Jenis mata aku memang seperti ini, kalau kamu gak mau merasa berhutang budi, nih tulis kesepakatan surat hutang!"
Wajah lesu Candy saat mengambil kertas dari Farhan, membuat Dia merasa kasihan.
" Kamu itu terlalu polos, aku cuma bilang seperti itu saja kamu sudah buru-buru mau ngelakuin.
" Siapa yang bilang aku polos, aku cuma gak enak saja kamu nambah uangnya terlalu banyak!" kata Candy sewot.
Farhan memutar balik mobilnya dan menuju ke Butik Laras.
"Han kamu mau ngapain ngajak aku ke sini, uang aku tinggal cukup buat makan.
Tanpa mendengarkan perkataan Candy, Farhan turun dan masuk ke dalam butik. Laras memang menyuruhnya datang untuk mengambil bonus, karena setelah launching pemotretan kemaren, sudah banyak pesanan yang masuk.
"Han... sini masuk dulu!"
Farhan masuk dan duduk di ruangan kerja Laras. Dia sambil mengamati apa model couple nya juga datang.
"Ni Han bonus buat kamu, kalau gaji sudah aku transfer, gak banyak sih tapi untuk pemula lumayanlah"
Dia menerima paper bag dari Laras yang berisi setelan baju casual desain khusus Laras.
"Laras aku di kirim foto pemotretan kemaren bisa gak?"
"Iya nanti aku email!" kata Laras
Farhan pamit pulang dan kembali ke mobil. Melihat Candy yang masih asyik dengan HP nya, Dia ikut seneng. Setelah duduk di kursi kemudi Farhan memberikan paper bag itu ke Candy.
"Nih apa Han?" tanya Candy.
"Itu bonus dari gaji pertamaku sebagai model di Butik ini. Buka dan ambilah, kamu pasti suka.
Candy membuka paper bag dari Farhan dan mengambil isi nya.
" Maksut kamu celana ini buat aku pakai?"
" Kamu lebih suka celananya?" tanya Farhan.
" Aku gak mau pakai semua, ni aku balikin!"
Terdengar notif email masuk dari HP Farhan. Dokumentasi pemotretan kemaren sudah di kirim Laras. Sambil senyum-senyum sendiri Farhan melihat foto-foto bersama model couple nya. Melihat tingkah Farhan yang mencurigakan Candy semakin cemberut.
"Kamu ngapain senyum-senyum sendiri, nonton yang gak bener ya?"
Melihat Candy yang sewot, Farhan mengirim salah satu foto tadi ke WA Candy. Dia kirim foto yang paling mesra.
Candy membuka foto yang di kirim Farhan. Ada rasa marah yang timbul di hatinya melihat foto mesra Farhan dengan model wanita itu.
"Han kamu mau pamer foto mesra sama pacar kamu?"
"Kamu gak merasa, wanita itu mirip kamu atau malah sebenarnya Dia kamu."
Karena penasaran Candy melihat lagi foto itu. Dia mengamati wajah wanita yang dipeluk Farhan dari belakang.
"Han yang di foto ini jelas lebih cantik dari pada aku!"
" Besok kita buktikan lebih cantik mana!"
Farhan menghidupkan mesin mobilnya dan melajukan ke arah luar kota.