NovelToon NovelToon
Oh My Secretary

Oh My Secretary

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa / Office Romance
Popularitas:30.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season 2 dari, "Menantu Sampah Seorang Millionaire".

Hari pertama Lucia masuk kerja sebagai sekretaris di Alfred Corporation tidak berjalan mulus sesuai keinginannya. Dia bertemu dengan Rey Alfred yang memberinya banyak omelan di hari pertama dia bekerja. Karena tidak terima, Lucia mengamuk. Begitu marahnya, dia sampai mengusir Rey dari kantornya sendiri. Akibatnya, Rey yang merasa bersalah meminta maaf dengan spektakuler.

Namun awal yang agak aneh itu justru membawa hubungan mereka ke titik yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya. Mereka tidak hanya bertemu sebagai bos dan sekretaris di kantor, tapi juga menjelma sekedar TTM-an? Apakah mereka akan tetap mengatakan "Love is Bullshit!" meskipun mereka tahu jika mereka perpect for each other?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05. Nepotisme

Seperti biasa, umum terjadi. Jika seorang penguasa memasuki kantor, dia akan di sambut dengan seluruh karyawan yang memberi salam dan hormat kepadanya. Tidak hanya itu, para karyawan yang berada di lantai bawah, mereka berjejer untuk menyambut kedatangan direktur perusahaan Alfred, Rey Alfred.

Selama ini dia hanya melihat Bram yang di perlakukan sama, tapi kali ini dialah pemeran utamanya. Ada rasa tidak enak hati untuk Rey. Dia masih berusia tiga puluh dua tahun sedangkan para karyawan yang menyambutnya telah berusia hampir dua kali lipat dari usia Rey.

Mereka juga rata-rata sangat profesional dan jauh lebih berpengalaman dari Rey dalam dunia bisnis dan perusahaan tersebut, tapi kini mereka bersikap seperti anjing ketakutan yang mengapit ekor di sela kedua kakinya terhadap anak yang kemarin sore, baru beberapa bulan menduduki kursi tertinggi di perusahaan tersebut hanya karena urusan keturunan!

Dia harus patuh dan taat atas aturan yang diberikan, bahkan tidak segan jika pekerjaannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan itu akan berimbas dengan penekanan yang sangat terasa auranya di tempat kerja, bahkan dia harus mendengar kalimat yang bisa saja menyakitkan hati.

Rey benar-benar sudah berubah, dalam lingkup keluarga dan pertemanan dia sudah tidak terlalu kaku lagi, bahkan dia seperti manusia pada umumnya, pimpinan pada umumnya, tidak seperti bodyguard yang kemarin bersama dengan Bram. Saat ini dia bisa mengungkapkan kekesalannya dan menceritakan rencananya.

Bram yang pernah menemui Rey dengan perubahan sikap yang baru benar-benar takjub, bagaimana bisa negara itu mengubah sahabatnya menjadi seperti itu.

"Ahh, kau bukan Rey yang ku kenal lagi, tapi aku senang kau seperti ini," ucap Bram saat itu.

Rey berjalan dengan wajah yang datar memasuki kantor dan melihat bawahannya menunduk saat dia melewati setiap langkah menuju kursi kebesarannnya. Setelan jas formalnya sudah tidak terlihat aneh pada tempat yang semestinya. Bahkan saat Rey melewati semua karyawan, ada yang menaruh kagum dengannya ada yang tidak.

namanya kehidupan, manusia akan selalu berada dalam lingkup dua jenis sifat, baik dan buruk.

"Hanya karena kebetulan Tuhan menjadikannya sebagai anak seorang Rocco Alfred, dia bisa membuat kita menunduk di hadapannya," ucap bawahan itu.

Menurutnya, betapa dunia ini sangat berbeda hanya karena soal kebetulan dan keberuntungan. Sungguh dia merasa tidak adil karena perbedaan-perbedaan.

"Sudahlah, cepat lakukan tugasmu, setelah itu kita laporan dan makan siang bersama," timpal temannya.

Kedua paruh baya itu kemudian berjalan dan melanjutkan opini-opini mereka tentang perusahaan dan keturunan, dia merasa tidak adil, harusnya kecerdasan, kemampuan, kreativitas, inovasi, profesionalisme dan lain-lainnya harus menjadi pertimbangan, bukan faktor keluarga untuk menjadi yang terbaik.

"Harusnya dia mulai menjadi karyawan magang dulu," ucapnya kembali.

"Inilah fakta hidup yang harus dijalani."

Rey yang tiba di ruangannya paham dengan tindakan dan tatapan mereka kepadanya. Rey telah berusaha agar tradisi penyambutan itu di hapus tapi dia tidak bisa melawan perintah ayahnya tuan Rocco. Dia memijat kepalanya, dan bergumam bahwa cara yang ampuh untuk membuat pikirannya tenang adalah menerima.

Menerima pemikiran sama seperti mereka yang tradisional. Bahwa memang sudah seharusnya sebagai anak laki-laki pertama dia memiliki tanggung jawab yang besar. Ditambah lagi ayahnya seorang berpengaruh, pimpinan dan termasuk kaya raya. Jadi dia hanya menjalankan tanggung jawab.

Sesimpel itu pemikiran Rey untuk menutupi rasa bersalahnya terhadap penyakit nepotisme.

Rey kemudian menaruh laptop di pinggir meja yang besar, kemudian berjalan ke meja yang lain untuk meraih kopi kental yang sudah tersedia seperti biasa. Rey tengah ingin menyerumputnya tapi tiba-tiba pintu mendadak terbuka membuat Rey terdiam sesaat.

Seorang pria yang usianya lebih muda darinya muncul seperti seorang anak yang masuk kedalam kamar pribadi, seenaknya!

Siapa lagi jika itu bukan Carlo sepupunya. Hanya dia yang berani melakukan itu. Saat ini dia dan Carlo tidak hanya sebagai seorang sepupu tapi juga sebagai sahabat, bagaimanapun sejauh ini Carlo berperang banyak dalam mengubah karakter kakunya itu.

Dulunya Carlo bekerja sebagai progam developer Omega, anak perusahaan Alfred Corporation yang bergerak di bidang pengembangan program video game, baik untuk konsol maupun PC. Saat ini Carlo ditarik oleh Rey untuk bekerja di perusahaan tersebut, di kantor pusat perusahaan Alfred khusus untuk menemaninya dan menjadi bawahannya.

"Ada apa?" tanya Rey dengan meletakkan kopinya.

"Mana dia? Mana?" tanya Carlo dengan celingukan seperti mencari buronan.

Rey kemudian melanjutkan aktifitasnya dengan meraih cangkir kopinya sambil mengerutkan dahinya dengan sikap yang heran.

"Siapa yang kau maksud?" tanya Rey.

"Sekretarismu yang baru. Mejanya di luar masih kosong, kupikir dia kamu panggil masuk kemari." Jelas Carlo.

Rey mendengar itu meletakkan gelasnya, dia membatin. Benar juga, dia belum lama ini telah menerima seorang sekretaris baru dan hari ini adalah hari pertama dia sudah seharusnya bekerja.

"Kemana dia?" batin Rey.

Carlo yang masih terlihat celingak-celinguk membuat Rey menghembuskan nafasnya berat dan kembali duduk di kursi kebesarannya.

"Dia belum datang. Memang kalau aku memanggilnya kemari kau mau apakan?" tanya Rey datar.

Carlo kemudin tertawa dan duduk di kursi tepat di hadapan Rey, dia menjelaskan jika dia datang, dia harus di uji terlebih dulu, sejauh mana dia berhasil dan sekuat apa mentalnya. Dia harus di uji terlebih dulu. Rey mendengar itu memijat kepalanya, kenapa harus ada tradisi seperti itu.

"Ujian hanya ada di kampus sedangkan kantor tempat semua orang bekerja," jelas Rey.

"Aduh, itu sudah tradisi untuk karyawan baru sebagai perkenalan. Apa lagi kalau dia cantik dan imut sekaligus," ucap Carlo dengan menaikkan alisnya dan tersenyum lebar.

Rey sangat paham karakter Carlo jika menyangkut seorang wanita, dia ahlinya. Bisa saja seorang wanita untuknya diibaratkan seperti pasta untuk Italia. Menu utama wajib yang harus ada di tiap harinya.

"Tapi bukankah dia seharusnya sudah datang?" ucap Carlo dengan melirik jam di pergelangan tangannya.

"Ini sudah hampir jam sepuluh sedangkan di kantor ini bekerja mulai jam delapan, dia telat qdua jam," jelas Carlo.

Rey kemudian berusaha menjelaskan kepada Carlo jika wajar bagi karyawan baru, karena dia pasti belum mengira waktu yang harus di habiskan dalam perjalanan, mungkin saja dia memiliki banyak hambatan seperti dirinya pagi ini, dia pun terlambat karena memiliki hambatan.

"Itu benar, tapi kau kan berbeda, kau adalah pimpinan, aturan itu tidak berlaku," jelas Carlo.

"Itu masalahnya. Pikiranmu yang harus di ubah. Bekerja tetap bekerja, justru pimpinan harus memberi contoh aturan yang diberi harus dijalankan, bukan sebaliknya," jelas Rey.

Carlo menepuk tangannya mendengar penjelasan Rey.

"Wah, wah, wah, kau memang luar biasa," ucap Carlo meledek.

1
Datu Zahra
dah stop baca, maaf ya Thor. kecewa sama karakter Rey, perusahaan sebesar apapun punya cara masing² buat uji karyawan, dan enggak pantes Lucia bertingkah begitu.
Nuhume: Maaf ya kak, kalau ga sesuai.
Aku cuma ikutin aturan kontes yg emang milih untuk unggulin karakter perempuannya. Jd aku ubah Rey si manusia kaku dan Es itu, sedkit lebih humble..
semoga karya di karya aku selanjutnya, kakak suka 🙏🙏🙏❤️
total 1 replies
Datu Zahra
Kau buat aku kecewa sama perubahan karakter Rey Thor.
Datu Zahra
enggak ada sopan asli, atasan dipermalukan begitu. Jatuh cinta sama sikap cool Rey dikisah Bram, tapi disini karakternya berubah. asli jadi enggak pengen baca
habibulumam taqiuddin
setuju
habibulumam taqiuddin
rey ayo dunk. masa kalah
habibulumam taqiuddin
tidak usah diterima.
Novie Achadini
sakit jiwa lucia
Novie Achadini
brani bgt karyawan ngamuk dikantor
Nuhume: Lagi Mumet dia Kak😆
total 1 replies
Usagi Pica
good job Lucia,buat Rey mati kutu😀😀
Nuhume: Hahahha siapppp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!