NovelToon NovelToon
Penyihir Di Dunia Aura

Penyihir Di Dunia Aura

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Perperangan
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: BlackMail

Aku adalah Arthurian Merlin, pengkultivasi sihir iblis yang melampaui batas kemampuan manusia. Aku menolak kedewaan dan berkeliaran di Bumi sebagai Iblis Amarah. Seorang pria yang membuat sungai darah mengalir disetiap langkahnya.

Banyak perang terjadi dari langkahku, tetapi pemenangnya tetap sama. Aku adalah orang yang kejam dan Iblis di antara segala Iblis. Semua pembantaian itu semata-mata demi melampiaskan dendamku terhadap tujuh Dewa dan kuil penyokong mereka yang telah menghancurkan keluargaku.

Namun, apa ini? Mengapa penyihir Iblis tersohor sepertiku bangkit di tubuh pemuda yang lemah ini? Lalu, mereka tidak menggunakan sihir di sini?

Aku, Arthurian Merlin, sang Iblis Amarah yang mencatat sejarah dengan darah, bangkit kembali di dunia yang berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlackMail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 05 : Terlalu Jauh

Rasa cemas menjalar dalam tubuh Kiara ketika berhadapan dengan aura yang mendominasi dari kepala keluarga Mahesa. Dengan cemas, dia menjelaskan dan menceritakan bagaimana Arthur bisa berakhir di rumah bordil dan apa yang dilakukannya di sana sampai pada pisau yang tiba-tiba menancap di dadanya.

"Tunggu. Jadi, pembunuhnya meninggalkan pisau itu begitu saja? Bagaimana dengan pisau itu? Apa ada sesuatu yang spesial?" Hans menyela penjelasan Kiara dan bertanya padanya.

Kiara merasa dadanya menjadi sesak saat semua mata orang-orang penting di tempat ini tertuju padanya. Jelas sekali bahwa semua orang sedang mengharapkan petunjuk dari pisau itu. Masalahnya adalah, pisau itu sendiri dibeli oleh Tuan Muda Arthur beberapa hari sebelumnya.

Kiara benar-benar mati kutu. Petunjuk yang ia punya hanyalah pisau yang dibeli oleh Tuan-nya sebelumnya berada di dadanya, depresi yang bersumber dari pemutusan pertunangan dengan Nona Isabella, dan perubahan sikap tuannya yang drastis. Sayangnya, semua petunjuk ini mengarah pada satu hal, yakni upaya mengeliminasi diri sendiri, dan Kiara tidak berani menyaksikan reaksi yang akan muncul jika dia memberitahu tentang ini.

Saat Kiara diam, Tabib Liam memutuskan untuk bicara menggantikannya. "Tolong izinkan Saya menjawabnya," kata Tabib Liam sambil menundukkan punggungnya. Arnold mengangguk dan memberinya izin, "Katakan," ucapnya.

"Baik, pertama-tama tolong izinkan Saya untuk mengenalkan diri. Nama Saya Liam, seorang tabib yang juga ketua dari Pendeta luar dari kekaisaran Suci." Tabib Liam memperkenalkan dirinya sembari mengeluarkan plakat perak bersinar yang memvalidasi identitasnya sebagai Pendeta luar dari kekaisaran suci.

Mendengar pengakuan ini, semua orang terkejut, tidak terkecuali kepala keluarga Mahesa. Di benua Valhalla ini ada dua negara adidaya yang mengalami perang dingin selama belasan tahun terakhir, dan kekaisaran suci Chastity adalah salah satu dari mereka. Mengakui bahwa dirinya berasal dari kekaisaran suci saja sudah cukup mengejutkan, tetapi memperkenalkan diri sebagai Pendeta Luar lebih mengejutkan lagi.

Dalam perang dingin antara Kekaisaran Suci Chastity melawan Kekaisaran Mesin Machina, jaringan informasi yang sistematis diperlukan untuk mengenyahkan informasi tidak penting dan menyerap informasi yang berguna di antara masyarakat.

Informasi yang diperlukan tentunya tidak hanya yang berasal dari negara mereka sendiri, tetapi juga negara-negara lain di seluruh penjuru benua. Jadi, sebuah kelompok yang bisa menangani informasi secara profesional harus didirikan dan Pendeta Luar adalah sebutan untuk informan dari Kekaisaran Suci.

Lalu, wanita muda ini secara tiba-tiba masuk ke dalam kediaman keluarga bangsawan kecil di negara yang kecil, dan memperkenalkan dirinya sebagai Pendeta Luar yang bertanggung jawab atas keluar dan masuknya informasi di kerajaan ini.

Dalam hal ini, hanya ada dua kemungkinan sebagai alasan mengapa dia melakukan ini, pertama karena dia gila, atau yang kedua bahwa ada hal yang jauh lebih besar di belakang kasus percobaan pembunuhan Arthur Al Mahesa.

"Seorang wanita muda yang mendapatkan kepercayaan dari kekaisaran suci?" Kepala keluarga Mahesa menatap Pendeta Liam dengan mata yang dingin. "Melihat dari bagaimana kamu dengan arogannya memperkenalkan dirimu, kamu sepertinya memegang jabatan yang cukup tinggi. Sekarang katakan padaku, Informasi macam apa yang kamu punya di sakumu tentang masalah ini."

Pendeta Liam menganggukkan kepalanya dan tanpa basa basi membuka tas kopernya untuk mengeluarkan beberapa barang dan menaruhnya di atas meja. Dua tabung sampel darah dan secarik kertas dengan tinta yang luntur. "Seperti yang kalian bisa dilihat di sini, ada dua jenis darah yang berbeda yang Saya temukan di tempat kejadian, satu normal dan satu lagi tercemar."

Perhatian semua orang menjadi sepenuhnya terfokus pada sampel darah yang menghitam. Benda itu sudah menjelaskan mengapa kekaisaran suci ingin ikut campur dalam masalah ini.

Mereka yang bahkan menaruh kata suci di nama negara mereka, tidak akan tahan melihat sesuatu yang tercemar. Kaisar mereka terobsesi untuk menguasai benua sambil memproklamasikan diri sebagai pemimpin yang paling lurus dan paling benar untuk diikuti. Cara mereka bermain sama persis seperti Kuil tujuh Dewa yang licik, serakah, dan penuh arogansi.

"Darah pada umumnya dipenuhi oleh kehangatan dan terkadang membakar karena energi dari aura mengalir bersama dengan darah, tetapi yang satu ini berbeda. Darah yang pekat dan merah gelap ini dingin dan bersifat korosif. Selain secarik kertas ini, di dalam ruangan hina itu, meski secara tipis dan samar, kami masih bisa merasakan energi kotor dari penggunaan ilmu nujum yang menjijikan." Dahi Pendeta Liam berkedut setelah dia mengatakan hal ini.

Satu pukulan yang berat dari kepala keluarga Mahesa menghantam meja dan menghancurkannya menjadi serpihan debu. Semua orang di ruangan itu melepaskan napsu membunuh yang berat tidak terkecuali Kiara yang lengannya siaga menghunuskan pedangnya.

Mata Arnold menjadi gelap ketika ia bertanya, "Berbicaralah dengan benar, apakah kekaisaran suci baru saja menuduh bahwa cucuku adalah pengguna ilmu hitam?!" Tekanan yang begitu kuat menyebar dan memenuhi ruangan rapat, kadar oksigen yang menurun membuat beberapa ketua yang lebih lemah kesusahan untuk bernapas bahkan tersungkur ke lantai seperti Kiara.

Namun, Pendeta Liam baik-baik saja. Dia bergeming dan dengan dingin menatap balik dengan santainya. Dia menggenggam plakat peraknya dan berdoa, "Semoga cahaya sang Dewi, memberi perlindungan bagi hambanya yang setia." Setelah doa singkatnya selesai, cahaya yang terang menyelimuti tubuh Pendeta Liam dan meledak ke segala penjuru, membuat sirna semua niat membunuh dam dominasi dari Arnold.

"Meski Anda sekalian yang ada di sini tidak mempercayai Dewi kami, tapi setidaknya kalian harus memiliki kepala dingin dan mendengarkan apa yang aku sampaikan dengan benar. Seandainya sesuatu yang seperti barusan terjadi sekali lagi. Dengan berat hati kekaisaran suci kami harus memasukan nama Mahesa ke dalam daftar hitam kekaisaran suci, tidak ada seorang pun di sini yang mau hal itu terjadi, bukan?"

Apa yang diucapkan oleh Pendeta Liam bukanlah ancaman, melainkan sudah sampai pada tingkat ultimatum. Mahesa hanyalah keluarga yang menguasai wilayah kecil dari kerajaan kecil, bagi kekaisaran suci melenyapkan mereka hanyalah masalah kecil. Selama alasannya ada, bahkan jika itu dibuat-buat, mereka bisa membawa pasukan Ksatria Penghakiman ke sini tanpa masalah, dan keluarga Mahesa tidak punya kesempatan untuk bertahan sedikitpun.

"Jika kalian sudah paham, aku akan melanjutkan penjelasanku." Pendeta Liam tersenyum dingin.

"Seperti yang aku Katakan sebelumnya, ada jejak penggunaan ilmu nujum di ruangan itu. Awalnya aku menduga bahwa Tuan Muda Arthur yang melakukannya, mengingat dia memiliki hobi mengumpulkan buku kuno dan tentang depresinya di mana pertunangannya akan dibatalkan karena dia lemah. Masuk akal jika dia mencoba jalur yang menyimpang untuk mendapatkan kekuatan."

Saat mendengar ini, Hans yang mengenal dengan baik putranya tidak bisa berkata apa-apa. Arthur memang menyerah untuk mempelajari aura dan berfokus memperdalam pengetahuannya. Namun, di momen-momen tententu, dia dapat melihat bahwa putranya juga masih berharap bahwa dia bisa menjadi pendekar aura agar tidak mempermalukan nama Mahesa yang tersemat padanya.

1
Buang Sengketa
ada loker buat loper, asongan n agen gak ini? lamar jadi wartawan boleh juga 😁
Buang Sengketa
kakek takluk ke cucu
Buang Sengketa
👍
Buang Sengketa
para jompo di kacangin anak kecil. sang kakek akhirnya tunduk 😁
Swallowsky
buruan update lagi dah, sebelum hype chapter ini menghilang
Swallowsky
perfect cut bgt gila, buruan update dah thor
Buang Sengketa
kakeknya abis ini pasti mengiyakan semua maunya Arthur...haha meski gak ikhlas 👍
Buang Sengketa
bisa mati berdiri kakeknya ini 😁
Buang Sengketa
si Bella harus di makin d hinakan sama selingkuhan nya 😁
MR LA
wah hahahahaha gua liat ada rasa gregetan soalnya chapter nya dikit dan agak ngegantung bikin penasaran
•Aergrid[♧
Luar biasa
HarusameName
author macam orang yang punya masalah kompleks ama ukuran barangnya. perlu banget, ya info ini?
kioza: bqcot luh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!