NovelToon NovelToon
Sang Penerus (Pendekar Naga Petir) 2

Sang Penerus (Pendekar Naga Petir) 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: kelana syair( BE)

perjuangan seorang pemuda untuk menjadi lebih kuat demi meneruskan wasiat seorang pendekar terdahulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kelana syair( BE), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Kemarahan yang meledak

Perebutan gulungan pun terjadi, Nyi Sangguh dan Matsapati melesat cepat ke arah gulungan yang masih melayang di udara. Kedua orang itu mengerahkan kecepatannya masing-masing.

Ki Pasung yang berniat membantu Nyi Sangguh harus menghentikan langkahnya setelah di hadang oleh Gandama dan Arimba di hadapannya.

"Kau mau kemana Ki Pasung" ucap Gandama memaksa orang tua itu harus berdiam diri sambil sesekali memandang ke arah istrinya.

"Sebaiknya kau diam saja di sini Ki" ucap Arimba.

"Setelah ini jangan salahkan aku kalau kalian berdua aku buat menyesal" Ancam Ki Pasung.

Sementara Rawasana dan Cakra Bayu yang semula bergerak langsung berhenti dan membatalkan niatnya mengejar gulungan itu.Mereka lebih memilih waktu yang tepat untuk bertinda nanti.

Dalam adu kecepatan itu ternyata Nyi Sangguh lebih unggul dari Matsapati, tidak heran jika perempuan tua itu mendapat julukan sepasang pendekar hantu darah.Melihat kecepatannya yang luar biasa.

"Akhirnya benda ini jatuh ke tangan ku. " Nyi Sangguh merasa kegirangan.Ia segera mendarat di tempat yang agak jauh dari Matsapati.

"Cepat berikan gulungan itu pada ku Nyi" pinta Matsapati.

"Tidak bisa Matsapati, setiap benda yang sudah berada di tangan ku sejak itu pula benda itu milik ku, hehehehe" ucap Nyi Sangguh dengan terkekeh-kekeh.

"Kalau begitu akan aku rebut secara paksa dari mu" ucap Matsapati dengan geram.

"Silahkan saja Matsapati kau pikir selama ini aku mengalah karena aku takut pada mu, tidak sama sekali Matsapati" Nada bicara Nyi Sangguh terdengar penuh ejekan yang membuat Matsapati semakin berang.

"Kau akan aku buat menyesal Nyi" Matsapati pun segera menyiapkan serangannya.

"Tunggu... " Teriak Rawasana. Nyi Sangguh dan Matsapati segera menoleh kearahnya.

"Ada apa Rawasana apa kau juga tidak sabar ingin ikut bertarung" ucap Matsapati.

"Aku tidak ingin menginginkan gulungan itu Matsapati, karena aku tahu kalau gulungan yang kalian perebutankan itu bukan kitab pusaka perguruan elang hitam" jawab Rawasana.

"Kau jangan membual Rawasana, kau tahu dari mana kalau gulungan ini bukan kitab. Aku tahu kau juga menginginkan gulungan ini bukan. " ucap Nyi Sangguh tidak percaya sama sekali dengan perkataan Rawasana.

Rawasana terdiam sambil menyunggingkan senyum dan berkata. "Kau akan tahu aku bohong atau tidak, setelah kau melihat isi gulungan itu Nyi" ucap Rawasana .Ia sengaja menyuruh Nyi Sangguh membuka gulungan itu untuk memastikan kitab atau bukan , jika itu benar-benar kitab pusaka Nyi Sangguh pasti akan mempertahankannya.Dan saat itu pula Rawasana akan langsung bertindak untuk merebutnya.

Matsapati yang paham dengan akal licik Rawasana segera berseru kepada Nyi Sangguh yang ada di hadapannya. "Aku pikir tidak ada salahnya jika kau membuka gulungan itu Nyi.Aku ingin tahu kebenaran perkataan Rawasana tadi"

"Nyi benar apa kata mereka bukalah gulungan itu" perintah Ki Pasung.

"Baiklah aka aku buka merebutny ini,Ki kau awasi mereka supaya tidak macam-macam saat aku membuka gulungan ini" ucap Nyi Sangguh dengan waspada.

"Baik Nyi serahkan saja mereka pada ku" ucap Ki Pasung.

Nyi Sangguh membuka gulungan ditangannya dengan hati-hati dan segera membacanya.

Mata perempuan tua itu seketika terbelalak setelah mengetahui tulisan yang ada di dalam gulungan itu.Raut wajahnya berubah tangannya pun mengepal dengan kencang.

"Biadab kau Barataaa...! " teriak Nyi Sangguh dengan lantang meluapkan kemarahannya.

Semua orang yang ada di tempat itu pun merasa heran dengan kemarahan Nyi Sangguh yang tiba-tiba.

"Ada apa Nyi, apa isi gulungan itu? " tanya Ki Pasung penasaran.

Matsapati dan Gandama saling pandang dengan perasaan bingung. Sedangkan Rawasana dan Cakra Bayu menatap dengan rasa penasaran.

"Ini bukan kitab pusaka seperti yang kita pikirkan Ki,Isi gulungan ini ternyata hanya kata kata orang yang sedang patah hati karena cinta, Barata sungguh biadab beraninya mempermainkan kita kita Ki. ucap Nyi Sangguh dengan nada keras karena marah.

Ki Pasung pun terkejut mendengar penjelasan istrinya, sedangkan Matsapati menganggap kalau Nyi Sangguh hanya berpura-pura supaya bisa memiliki kitab itu sendirian.

"Kau jangan coba-coba membodohi kami Nyi, jika itu bukan kitab pusaka cepat kau berikan gulungan itu pada ku" pinta Matsapati.

"Ini bacalah sampai kau puas Matsapati" Nyi Sangguh pun melemparkan gulungan itu kepadanya.Dan dengan beringas ia mencari-cari keberadaan Barata di tempat itu.

Matsapati menangkap gulungan itu dan membacanya, raut wajahnya pun langsung berubah, ia tidak percaya dirinya bisa dikibuli oleh pemuda kemarin sore.

"Apa benar isi gulungan itu hanya kata-kata orang yang patah hati kakang? " tanya Gandama yang masih penasaran.

Matsapati memberikan gulungan itu kepada Gandama sambil membuang mukanya karena merasa malu telah dipermainkan oleh Barata.

Gandama pun langsung tercekat setelah membaca gulungan itu . "Kakang ini sangat memalukan jika sampai orang tahu kita dipermainkan oleh bocah itu " ucap Gandama.

"Ya ini memang melakukan, orang tua seperti kita dapat di adu domba oleh anak kecil seperti Barata. Hampir saja kita bertarung mati-matian demi memperebutkan pepesan kosong yang tiada arti" ucap Matsapati dengan perasaan marah.

Nyi Sangguh bertambah kesal setelah tidak lagi melihat Barata di tempat itu.

"Pancawara kemana perginya pemuda sialan itu? " tanya Nyi Sangguh.

"Aku tidak tahu Nyi dari tadi aku hanya fokus pada gulungan itu" Jawab Rawasana.

"Awas saja kalau aku sampai bertemu dia lagi, akan aku pecahkan kepalanya" Ancam Nyi Sangguh.

"Sudalah , kita pulang saja Nyi" ucap Ki Pasung mengajak istrinya.

Kedua orang ini lalu melesat pergi dengan membawa segudang kekecewaan.Mereka merasa sangat tidak rela di tipu oleh Barata.

"Untung tadi kau mengingatkan Rawasana, " ucap Matsapati menoleh ke arahnya.

"Sudahlah Matsapati kau tidak perlu kau bahas itu, Cakra Bayu ayo kita kembali" ucap Rawasana lalu melesat pergi dengan diikuti Cakra Bayu di belakangnya.

"Guru,jangan-jangan orang yang menyusup ke tempat Nyi Sangguh dan Ki Pasung itu adalah Barata "tanya Arimba.

"Bisa jadi Arimba dan itu cukup masuk akal kita tidak tahu seberapa besar kemampuan pemuda itu.Sebaiknya kita kembali karena hari sudah mulai bertambah gelap." ucap Matsapati.

Mereka bertiga pun melesat kembali menuju ke penginapan dan akan kembali ke perguruan gunung awan pagi harinya.

...****************...

1
Batsa Pamungkas Surya
setelah maraton 3 hari membaca season 1.. lanjut ke sini
mksh atas sajian ceritanya Thor
rio
lanjut
rio
lanjutkan
Ariel Yono
lanjutkan thord
Mukti Rasa
lanjutkan broo
Ariel Yono
lanjutkan
Ardiawan
Tessa Bharata
Ariel Yono
lanjutkan Barata
Ariel Yono
lanjutkan Barata
Salim Lim
bagus alurnya dan menarik ceritanya
Ariel Yono
maju terus thord
Batsa Pamungkas Surya
lanjutkan karyamu
prahara
mantap dan oke lah
Ronaldo vs Messi
up thord
Ronaldo vs Messi
lanjutkan
Ariel Yono
mantap
Ariel Yono
lanjutkan thord
Ariel Yono
lanjutkan up
Ariel Yono
mantap
Ariel Yono
lanjutkan min
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!