Karena dikhianati oleh sang kekasih membuat Inez hancur sehancur-hancurnya dan dia memilih menenangkan diri di taman kota, tak sengaja juga dia menyelamatkan seorang bocah kecil tampan saat di ganggu oleh anak-anak jalanan namun tiba-tiba bocah itu memanggilnya dengan sebutan mama.
"Mamaaaa!" ucap bocah kecil itu.
Disisi lain seorang bocah kecil tersesat di taman kota dan di bantu oleh seorang wanita cantik pun membuat dia memanggilnya mama, itu karena dia sangat merindukan sosok seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan sejak lahir dan saat melihat wanita itu bocah itu langsung menginginkan wanita itu menjadi mamanya.
Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5_Rumor Kencan
Keesokan harinya Inez seperti biasa sedang bergulat dengan selimutnya, malas sekali rasanya untuk bangun pagi dan memulai hari di tambah sekarang adalah hari libur.
Hhooaammmm
"Astaga capeknya," sahut Inez sambil merenggangkan tubuhnya.
Sambil sempoyongan Inez pun turun dari kasurnya dan berjalan menuju dapur untuk membuat sarapannya sendiri.
"Masak apa ya enaknya?" tanya Inez pada dirinya sendiri sambil melihat apa saja bahan yang tersisa di kulkasnya.
Tak banyak yang tersisa, hanya ada telur dan mie instan, alhasil Inez pun membuat menu wajib anak kos seperti biasanya yaitu mie instan dengan telur ceplok di atasnya.
Setelah selesai memasak dia pun menikmati makanan tersebut sambil melihat televisi.
Namun saat sedang melihat televisi tiba-tiba ada berita heboh yang memberitakan bahwa pengusaha ternama di Negara X yaitu Bara Nahlu Wijaya sedang berkencan dan akan segera menikah.
Mendengarkan hal itu membuat jiwa wartawan Inez pun memuncak karena itu adalah salah satu berita yang sangat besar tapi sayangnya mengapa bukan dari perusahaannya yang mengetahui itu tetapi malah dari perusahaan lain.
Tak lama kemudian dering telepon Inez berbunyi dan mengganggunya saat sedang menikmati makanannya dan juga berita yang tersaji.
Saat ia melihat nama kontak yang meneleponnya ternyata itu pak Darto bosnya.
Segera Inez pun mengangkat sambungan telepon tersebut, dia sudah mengira pasti pak Darto meneleponnya karena berita yang sedang heboh tersebut.
[Halo, pak.]
[Inez, kamu sudah melihat beritakan?]
[Iya, sudah pak.]
[Kalau begitu sekarang juga kamu ke kantor kita ada rapat dadakan untuk membahas hal tersebut,] ucap pak Darto dari sebrang sana.
[Baik pak, saya akan kesana.]
[Bagus, kalau begitu cepat.]
Setelah mengucapkan hal itu pak Darto pun menutup teleponnya terlebih dahulu.
Akhirnya mau tidak mau Inez tetap harus datang, karena pak Darto sudah menyuruhnya dan ternyata saat Inez membuka hpnya tadi dia baru sadar bahwa banyak sekali notifikasi dari rekan-rekan.
"Astaga banyak banget notifikasi nya!"
Segera setelah itu Inez pun bersiap-siap untuk mandi, setelah itu berangkat ke kantor karena dia takut jika dia sendirian yang terlambat karena ketidaktahuannya.
🥕🥕🥕
Sedangkan di tempat lain, pagi hari handphone Bara sangat ribut sekali membuat Bara harus bangun dari tidurnya dan melihat siapa yang berani beraninya mengganggu saat ia tidur.
Namun saat dia melihat kontak tersebut, dia pun kaget karena sang ibu ratu yang terus saja meneleponnya dari tadi.
Akhirnya Bara pun menjawab panggilan sang ibu ratu tersebut dengan nyawa yang masih setengah sadar.
[Halo, ma. Ada apa?]
[Apa! Kamu masih bilang ada apa?!]
[Ada apa sih ma kok sampek ngegas gitu?]
[Astaga Bara! Kamu pasti masih tidur.]
[Iya, ma.]
[Sekarang juga kamu lihat televisi atau internet kalau tidak mama akan terus mengganggu kamu.]
[Ada apaan emangnya?]
[Gak usah banyak tanya!]
[Iya.]
Segera Bara pun menyalakan televisi yang kebetulan juga ada di kamar besarnya itu, saat ia melihat televisi betapa terkejutnya ia saat melihat berita yang sedang hangat-hangatnya di bicarakan.
"Apa-apaan ini!" Ucap Bara syok.
Segera ia mencari kontak Mike sayang asisten untuk menyuruhnya datang ke sini.
[Mike, segera datang ke kamar ku!] tegas Bara.
[Baik, tuan.]
Tak butuh waktu lama Mike pun sampai karena memang Mike sendiri tinggal di mansion Bara tepatnya di paviliun dengan beberapa bodyguardnya juga dan asisten lainnya yang memang sengaja bara siapkan rumah khusus di samping mansion besarnya namun tetap terhubung dengan mansion nya.
Jangan khawatir rumah paviliun tak kalah bagus dengan rumah utama meski memang lebih bagus rumah utama.
Tetapi tetap terasa nyama untuk tinggal di sana, dan Mike juga sudah tinggal di sana lama sekali.
Setelah sampai Mike segera masuk dan mendatangi bosnya tersebut.
"Iya, tuan."
"Kau sudah melihat berita di televisi?" tanya Bara.
Mike sedikit kebingungan karena dia juga baru bangun dan dia datang dengan masih menggunakan pakaian tidurnya sehingga dia tidak sempat untuk melihat berita yang sedang ramai di perbincangkan.
"Maaf, tuan. Saya baru saja bangun dan belum melihat berita sama sekali," sahut Mike.
Bara pun memaklumi hal tersebut karena ini masih sangat pagi sekali tetapi ia sudah mengganggu tidur Mike, dia saja yang di ganggu ibu ratu nya tadi sangat marah dan kesal apa lagi Mike.
"Ya sudah, sekarang kamu lihat ini!" ucap Bara memberikan tabletnya kepada Mike.
Di sana menampakkan berita rumor kencan bosnya dengan seseorang dan akan segera menikah.
"Astaga, berita dari mana ini." jawab Mike kaget bukan kepalang.
"Segera kamu urus semuanya," perintah Bara.
"Baik, tuan."
Setelah memberikan perintah kepada Mike pun segera kembali ke paviliunnya dan segera meredam berita tersebut.
Tak lama kemudian berita tersebut pun segera hilang dari internet dan media sosial tanpa tersisa.
Bara yang melihat itu pun mulai lega karena gara-gara berita tersebut mamanya terus saja meneleponnya.
Setelah berita tersebut hilang Bara juga segera memberitahukan kepada sang mama bahwa berita tersebut adalah hoax dan tidak benar, mama laras pun paham dan mulai mengontrol lagi emosinya agar tidak menggebu-gebu terus seperti tadi.
"Siapa yang memberitakan hal tidak berguna ini," gumam Bara.
Karena sudah merasa tidak bisa tidur dia pun segera bangkit dan menuju ke kamar anaknya untuk melihatnya apakah dia sudah bangun atau belum karena obat mujarab menenangkan kemarahannya adalah sang anak.
Saat pintu di buka menampakkan Daniel masih saja tidur pulang di ranjangnya tanpa ada pergerakan, perlahan Bara pun menghampiri sang anak yang masih tidur.
Dia membelai rambut sang anak, dia merasa kasihan dengan Daniel karena dari ia lahir dia belum pernah merasakan kasih sayang seorang ibu sama sekali dan Bara juga sibuk dengan pekerjaannya, sehingga terkadang ia tidak sempat mengurus anaknya sendirian di rumah ini.
"Maafin papa ya sayang," sahut Bara sambil mencium kening Daniel.
Setelah itu dia segera pergi dari kamar Daniel dan menuju ke ruang kerjanya, jika Bara tidak bisa tidur seperti ini dia akan menghabiskan waktunya di ruang kerja dengan melihat berkas-berkasnya dan email yang masuk, itu adalah kebiasaan Bara setiap hari kalau dia tidak bisa tidur.
Hampir beberapa waktu Bara fokus dengan berkasnya tanpa sadar ini sudah waktunya Daniel untuk bangun, memang di hari libur biasanya Bara yang membangunkan Daniel, meski tak jarang mbk indah yang membangunkannya saat Bara harus bekerja di pagi hari meski pun hari libur.
"Sayang, Bangun yuk!" ucap Bara membangunkan sang anak.
Daniel yang merasa tidurnya terganggu pun membuka matanya dan melihat sang papa sudah berada di kamarnya.
"Bangun yuk sayang," ajak Bara sekali lagi.
Daniel pun mendudukkan dirinya sebentar kemudian bara memberinya minum untuk Daniel di pagi hari.
"Papa," panggil Daniel.
"Iya, sayang."
"Papa enggak kerja?" tanya Daniel.
"Enggak, kita kan mau ke rumah Oma sama opa," sahut Bara.
Mereka berdua memang harus pergi ke rumah mama laras dan papa Dion karena mama dan papa nya bilang sangat kangen dengan cucunya.
"Yeyy ke rumah Oma sama opa," sahut Daniel senang sekali.
"Kalau begitu sekarang Daniel mandi ya, terus kita baru berangkat ke sana."
"Siap, bos."
Daniel sangat senang sekali karena dia sangat kangen juga dengan Oma dan opa ya.
Setelah mandi dan bersiap-siap, Bara pun mengajak Daniel untuk berangkat ke rumah orangtuanya.
"Sudah siap sayang?"
"Sudah, Pa."
Setelah menjawab itu, Bara pun segera menancapkan gas mobilnya membela jalanan ibu kota yang sangat ramai ini menuju ke rumah mama laras dan papa Dion.
Untuk sekarang ini Bara hanya membawa Daniel, tanpa membawa mike, mbk indah dan juga para bodyguard.
Dia merasa sepertinya waktu ini sangat tepat untuknya untuk mengajak Daniel menikmati hari liburnya walaupun hanya satu hari.
.
.
Bersambung.....
liburan ditempat mewah ..enak banget ..
asikkk deh ..