NovelToon NovelToon
KETOAS ALAY DAN BAD BOY

KETOAS ALAY DAN BAD BOY

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Ketos / Balas Dendam
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ayinos SIANIPAR

KETOS ALAY yang sedang mengincar murid baru disekolahnya, namu sitaf pria itu sangat dingin dan cuek, namun apakah dengan kealayannya dia bisa mendapatkan cinta Pria itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayinos SIANIPAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dipantai

……

Setelah Hanifa turun dari mobil Farel, gadis itu memilih naik gojek untuk mengantarkannya ke suatu tempat. Yah pastinya ke tempat biasa dia datangi ketika dia lagi sedih. Pastinya yah pantai. Setelah sampai pantai, Hanifa melihat sekelilingnya, dia mencari bagian pantai yang paling samping.

“Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” Teriak Hanifa dengan kencang, dan lanjut teriak. “Gue harap masalah gue hilanggggggggg” teriak Nifa dengan kesal dan tangisan yang kencang.

“Aku benci hidup ku yang sekarangggg” setelah berhenti sebentar, Hanifa melanjutkan omongannya. “Aku pengen aku yang kecil seperti dulu” lagi lagi Nifa berteriak, banyak tenaga yang digunakannya hingga membuatnya mimisan, Nifa menghapus cairan tersebut.

“Nif, plis lo jangan kayak gini” teriak seorang laki laki padanya dari belakang.

“Agung?, lo ngapain sini?” tanya Nifa pada Agung.

“Gue mohon lo lupain Farel, gue tau lo sayang, tapi gue gak mau lo terluka, gue tau lo sakit hati,  makanya gue datang kesini, gue ngikutin lo, gue juga tau kalau lo setiap sedih selalu ke tempat ini” ucap Agung yang ibah melihat Nifa.

“Maksud lo?” tanya Nifa yang pura pura bingung apa yang sedang terjadi, dan berharap kalau Agung gak tau apa yang dia ucapkan sedari tadi.

“Nifa, lo cantik, lo pintar, dan lo bisa dapetin yang lebih dari Farel, jadi gue harap jangan buat hati lo terluka” Ujar Agung memohon.

Nifa hanya diam dan menangis sejadi jadinya, dia merasa dirinya orang terbodoh di dunia, dia merasa dirinya orang tersakiti di dunia.

“Gue akan bantu lo untuk move on Nif” ucap Agung sangat lembut pada Nifa. “Lo tinggal buat disisni surat tentang lo yang mau mutusin dia, setelah itu lo tinggal ngurusin ke hati lo” ucap Agung dengan tegas. Nifa mengikuti semuanya,

“Tapi gue mohon lo ngasihnya tunggu lima hari lagi yah” ucap Nifa memohon, dan setuju dengan ide Agung untuk membuat surat putus ke Farel.

“Lo mau hati lo di sakiti lagi?” Tanya Agung gak habis pikir melihat kegilaan wanita yang dia cintai dalam mencintai. Yaelah gung, lu juga gitu kali ke Hanifa.

“Enggak kok gung tenang aja” ucap Nifa meyakinkan Agung. Agung hanya bisa mengikuti perkataannya Hanifah. Sungguh Nifa sebenarnya juga gak mau membuat surat seperti itu. Bagaimana pun Nifa juga seorang manusia yang sedang jatuh cinta. Namun cintanya berakhir sadis rasanya. Hanifa juga orang yang punya hati, yang dapat merasakan sakit dan bahagia, nggak sepantasnya hidupnya di ukir keperihan saja.

“Makasih yah lo dah mau baik sama gue” ucap Nifa pada Agung.

“Sama-sama, tapi gue mau minta maaf kalau dari awal gue sering biarin lo ngerasain sakit yang lo derita ini” Ucap Agung yang mengingat cerita Hanifa dari awal sampai akhir saat beberapa hari ini.

“Harusnya gue yang minta maaf, karena gue yang udah selalu ngerepotin lo gung dan bahkan udah ganggu ketenangan lo” ucap Nifa yang sedang nostalgia awalan dia curhat ke Agung.

“Gue rasa lo harus teriak yah kalau ada masalah?” tanya Agung yang mulai mengetahui tabiat Nifa dari ceritanya dan yang dia saksikan tadi. Hahahaaha harapan Hanifa musnah ketika dia berharap Agung tidak mendengar teriakan Hanifa.

“Maaf yah kalau alay, tapi gue nyaman dengan kelakuan gue yang alay” ucap Nifa sedikit kaku, karena bicara jujur dan lembut tiba-tiba pada lawan bicaranya agak canggung. Soalnya kan Hanifa selalu alay.

“Nggak papa kok, itu hak lo” ucap Agung mendukung Nifa.

“Cita-cita lo dokter hanya karena satu alasan yah, yaitu sakit lo?” Ujar Agung tiba-tiba. What? Sakit? Darimana Agung tau? Yah memang beberapa hari lalu Hanifa check-up karena dia merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Tapi perasaan Hanifa hanya cerita kebukunya, tidak ke yang lain, bahkan Sarah.

“Kok lo tau?” Tanya Hanifa mengerutkan alisnya menatap pria yang di hadapannya. Ini aneh.

“Hmm, lo tau dari ini, maaf yah” Ujaf Agung dan menunjukkan buku yang dia pegang. Dan ya buku itu milik Hanifa. Darimana pria sialan ini mengambilnya? Arghhhhhhh gilaaa. Mungkin semuanya dia sudah cerita jujur ke Agung dan Sarah, namun untuk penyakitnya dia belum pernah cerita sama sekali ke siapapun.

“Lo dapat dari mana?” Tanya Hanifa seraya mengambil buku dari tangan Agung. KIni bukan mimik wajah alay yang kelihatan, namun wajahnya yang mulai terlihat serius dan tatapannya yang sadis dan tajam.

“Maaf sebelumnya lancang sudah baca buku lo nifa, gue dapat buku ini pas lo ninggalin buku ini di ruang osis setelah selesai curhat ke gue dan sarah” Ujar Agung menjelaskan dan meminta maaf. Hanifa mulai menganggukkan kepalanya paham. Emangsih beberapa hari ini Hanifa kelihatannya jadi ceroboh.

“Gue mohon banget ke lo untuk sembunyikan ini dari semua orang terutama sarah dan bokap gue” Ujar Hanifa sinis namun memohon. Agung menganggukkan kepalanya setuju.

“Lo udah tau cita-cita gue, dan alasannya, kalau lo sendiri cita cita lo apa?” Tanya Hanifa sembari duduk diatas pasir pantai itu.

“Cita cita gue juga Dokter, makanya gue mau jadi bagian UKS” ucap Agung menjawab Nifa.

“Semoga kita bisa yah berjuang untuk apa yang kita inginkan” Ujar Hanifa yang mulai meredakan amarahnya. Wajahnya mulai kembali ke awal. Hush hush wajah sinis.

“Amin” Jawab Agung dengan semangat.

“Amiin” Sambung Hanifa.

Sungguh Agung kelihatan lebih perhatian daripada Farel, walau mata Hanifa tertuju pada Farel namun Agung selalu memperjuangkan Hanifa. Namun saat ini yang gue takuti sebagai penulis cerita ini, gue takut Agung sekarang baik ke Hanifa hanya cuman ibah, setelah dia mengetahui cobaan yang dihadapi gadis yang bernama Hanifa ini.

SILVI

“Kemana aja lo sama Farel?” Nifa yang baru datang tiba tiba sudah disemprot dengan pertanyaan seperti itu, Nifa langsung tau kalau ayahnya sudah pergi dari rumah, makanya serigala berbulu domba itu berani berkata ketus ke Nifa.

“Gue gak kemana mana kok, lagian gue gak sama Farel” ucap Nifa menjawab ke nenek lampir tersebut, entah apa yang akan terjadi yang pasti hari ini Nifa akan diserang oleh due nenek lampir yang ada di rumahnya itu, harus kah Nifa tersiksa?.

“Gue ingetin ke lo yah, mendingan lo menjauh dari Farel, karena gue gak akan biarin hidup lo tenang sama dia, lo itu gak pantas dekat sama dia, karna lo itu bukan tipenya” ucap Silvi dengan nada yang penuh penekanan.

“Gue gak tau harus gimana, tapi yang gue tau pasti itu bukan urusan lo, dan bukan hak lo untuk ngatur ngatur hidup gue” ucap Nifa yang melawan kata kata Silvi. Bagus Hanifa lanjutkan nak.

“Plak” tamparan kuat lagi-lagi di pipi Nifa sebelah kiri, tamparan yang lalu mulai sembuh, tapi kini mulai membekas lagi.

“Lancang lo lawan anak gue yah” ucap seorang ibu yang gak punya hati.

“Lo itu maunya apa sih?, lo udah buat gue malu, lo buat alasan yang sok sok benar dihadapan orang biar mereka mau ngikutin ide lo kan?, dan lo mojokin gue” ucap Silvi emosi dan menjambak rambut Nifa. Hanifa bingung apa yang dimaksud Silvi? Apakah maksudnya tentang rapat tadi? Jelas itu bukan salah Hanifa. Emang orang-orang tidak memihak ke wanita titisan setan ini gak sih? Sialan.

“Ini buat lo yang udah niat jahat sama gue” ucap Sivi dengan emosi dan menjambak rambut Hanifa. Sedangkan Mirna malah membantu Silvi menjambak rambut Nifa.

“Makanya jadi cewek jangan sok pintar dan jangan sok cantik” ucap Mirna pada Nifa. Rasa mereka belum puas untuk memukul Nifa, mereka pun memasukan Nifa kedalam kamar mandi, dan menelanjangi Nifa, lalu memandikan Nifa dengan es batu, hingga Nifa menggigil, dan mengurung gadis itu didalam kamar mandi. Dingin, itulah yang dirasakan Nifa, tubuhnya terasa menggigil, namun dia harus keluar dari tempat itu. Nifa memakai bajunya kembali dan memanjat hingga bisa keluar dari kamar mandi tersebut, dan darah terus keluar dari hidung gadis itu, Nifa memakan obatnya, pusing di kepalanya semakin tak tertahan. Nifa mengetik sms untuk Sarah, agar mengijinkan nya besok untuk tidak masuk sekolah. Nifa pun berbaring di kamarnya dan menenangkan pikirannya. Rasanya sulit untuk memperjuangkan semuanya. Sulit untuk bertahan dalam kepedihan ini. Tapi Nifa percaya pada dirinya sendiri bahwa dirinya kuat.

1
Harearr
semangat
roar
kerenn
SONIYA SIANIPAR
keren/Drool/
roarrr
keren
Hatus
Bisa aja sih Hanifah gombalnya🤭
Hatus
Hanifah, ayo move on! masih banyak cowok-cowok di luar sana yang suka sama kamu.
Hatus
Bener-bener dingin ya.. ini orang 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!