NovelToon NovelToon
THE ETERNAL QUEEN

THE ETERNAL QUEEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Menjadi NPC
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yuuuki

Aku mengingat semua kehidupanku, tapi yang pasti aku tidak ingat kehidupan pertamaku, dan firasatku aku buka mahkluk bumi ini, siapa aku?
Lagi lagi aku menjadi seperti ini, terjebak di putaran dunia. kehidupan ku yang ke 1002
Besok ngapain ya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuuuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30: Pertemuan & Rapat dadakan

Aku menatap lulu yang tertidur semenjak kita bertemu, dia tak pernah membuka matanya lagi bahkan ketika aku mengguncang tubuhnya hebat.

"Luu... Mau sampai kapan kamu tertidur?" Ucapku sedih

"Badanmu membesar lho? Mau berapa banyak lagi kamu memakan mana hmm"

Aku memutuskan untuk membawanya yang tertidur ke halaman belakang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Bagaimana perkembangan mu nak?" Ucap seorang ibu pada anak gadisnya

"Cora sudah menyusun semua teori mengenai Sihir Element dan Penyembuhan, itu adalah sihir termudah yang bisa di selesaikan dalam 1 bulan ini ma.. Besok Cora akan ujian praktiknya

"Semangat ya sayang, bagaimana dengan Jurusanmu lainnya?"

"Aman ma.. Cora cuman kesulitan di bagian Strategi & taktik, cora tidak begitu menguasainya. Materinya banyak banget, dan harus ngapalin gerakan, peta, sistem… pusing,” gumamnya, agak kesal sendiri.

"Tidak apa, mungkin kamu bisa mendekat anak bernama Stuard itu? Dia kan menyelesaikan materi dalam strategi dalam 1 bulan" Papa berbicara pada cora

"Ah.. Anak itu? Susah tau Deket in nya, anaknya sibuk dan para murid murid perempuan selalu mendekatinya ketika ia terlihat luang. Tiap dia kelihatan sendirian, pasti langsung dikerumuni murid perempuan. Lagi jalan? Dikejar. Lagi baca buku? Diintip. Lagi latihan? Diteriakin.”"

"Hee.. Populer juga anaknya" Mama menganggu ngangguk tertarik

"Iya.. Dia memang kuat dan tampan sih, Putra Mahkota juga menginginkannya menjadi Wakil Dewan siswa, katanya Putra Mahkota memilihnya sendiri"

"Hoo... Sehebat itu dia? Memangnya kek apa sih anaknya?" Mama membulatkan matanya dan mengangguk lagi

"Emmm.. Kayaa, ITU! Keknya itu anaknya deh" Cora menunjuk pada seorang Pemuda tinggi dengan surai panjang terikat sedang memegang seekor ular panjang

Mereka pun menghampiri pemuda itu

"Permisi" Mama menghampiri dan menyapanya lebih dulu, pemuda itu menoleh dan menatap mama mama itu dengan sedikit menunduk

“Salam hormat untuk Yang Mulia Archduke, Archduchess, dan Lady Cora,” ucapnya dengan suara tenang.

“Hoo~ tinggi juga kamu ya. Siapa namamu, Nak?” tanya sang ibu sambil tersenyum hangat.

“Stuard Vine Nala, Nyonya.”

Ibunya mendongak sedikit, matanya berbinar lucu. “Mirip suami saya ya... Bedanya rambutmu panjang dan agak merah, fufufu~”

“Aduh, saya tidak sebanding dengan Tuan Archduke, Nyonya.” Stuard menunduk lagi, tulus.

Archduches terdiam melihat pemuda itu dari dengan dan terkekeh kecil

“Kenalkan, ini putri saya, Cora,” ucap sang ibu sambil mengisyaratkan anaknya maju.

“Dia agak kesulitan di kelas strategi... boleh minta bantuanmu?” Kali ini ia menatap Stuard dengan tatapan lebih lembut dan sedikit berkaca kaca seakan tau dengan siapa ia berbicara

"Kalau Lady Cora tidak keberatan… saya bersedia membantu,” ujarnya lembut sambil mengelus ular di tangannya.

Cora merasa pipinya mulai memanas.

"Cora juga belajar yang rajin dan jangan terus mengganggu Sir Stuard lho ya! Ingat tujuanmu apa" Archduchess kali ini mengingatkan cora dengan tegas

"Iya mama!"

"Baik sir, saya titip anak saya ya.. terimakasih" Ia pun pergi diikuti anak perempuannya itu

"Hati hati dijalan" Ucap Stuard dan melihat lihat halaman

"Gimana ma? Cakep kan?" Tanya cora

"Gimana? Di lihat dari dekat?" Tanya Archduke yang menunggu mereka dari kejauhan

"Harusnya kamu ikut bertemu dengannya, ketika dekat kamu akan tau" Ucap Archduchess dengan memberi beberapa gestur yang hanya mereka yang tau.

"Kapan kapan lah.."

"Cakep sih.. Tapi kamu dan dia tidak seimbang cora, kembangkan sihirmu dengan baik baru bisa bersanding dengannya atau, cari laki laki yang seimbang dengamu" Ucap mama menandakan bahwa cora masih jauh di bawah sana dibanding stuard

"Iyaaaa! Cora akhir akhir ini lesu karena.. Lilac jadi pergi jauh karena cora menantangnya" Cora termenung sedih

"Hadehh.. jangan berfikiran seperti itu, sapa tau.. Lilac malah sekarang berkembang lebih jauh dari mu! Buat apa kesedihan mu itu?" Archduches mendengus kesal

"Iyaa iyaa maaa"

Melihat reaksi istrinya yang seperti itu, rasa ingin tahu Archduke pada Stuard semakin tinggi.

......................

Malam hari, Rapat Dewan Siswa

"Maafkan aku yang mengumpulkan kalian tiba tiba pada malam ini, Beberapa saat yang lalu Profesor memberi tahu bahwa 1 bulan lagi akan ada lomba bagi seluruh angkatan Academy

Dan dilanjutkan oleh ulang tahun Academy kekaisaran" Ketua Dewan Siswa memulai rapatnya.

Hening sesaat menyelimuti ruangan sebelum suara kertas diseret ke meja membuat semua perhatian tertuju padanya. Ketua meletakkan setumpuk dokumen.

"Sayangnya… sampai saat ini, kita belum punya kelompok yang mengkoordinasi perlombaan, sepertinya kita harus membuat beberapa kelompok baru."

Ekspresi kaget dan tegang mulai terlihat di wajah para anggota.

"Kita butuh strategi. Mulai dari seleksi peserta, pembagian tugas latihan, sampai rencana pengumpulan dana untuk persiapan. Waktu kita hanya satu bulan."

Sekretaris mengangkat alis. “Apa perlu secepat ini? Kita bahkan belum tahu jenis lombanya seperti apa.”

"Format lombanya dikirim pagi ini. Terdiri dari empat kategori: sihir pertahanan, duel perorangan, aliansi taktik, dan pencapaian akademik. Satu tim untuk masing-masing kategori per angkatan"

Stuard yang sejak tadi duduk dengan tangan terlipat langsung mencondongkan tubuhnya ke depan. “Aku akan mengurus tim sihir pertahanan. Tapi kita perlu pelatih tambahan. Dan... alat latihannya rusak minggu lalu, belum diperbaiki.”

“Kalau begitu aku urus logistik dan inventaris,” ucap anggota lain cepat, mencatat sesuatu di buku catatannya.

Seorang anggota yang lebih muda tampak ragu-ragu mengangkat tangan. “Tapi... kita masih ada proyek akhir semester... Kalau siswa dipaksa latihan intensif juga, mungkin akan ada yang keberatan.”

Ketua menghela napas dalam. “Itulah sebabnya, kita harus bisa menyusun jadwal seimbang. Mulai malam ini.”

Ia berdiri, menatap mereka satu per satu.

“Kita punya empat minggu. Kalau kita gagal mengelola ini... Akademi lain akan melihat kelemahan kita. Dan aku tak ingin itu terjadi saat ulang tahun ke-200 Akademi Kekaisaran.”

"Hah, kita bagi tugas saja, Ketua kan lebih mudah koordinasi dengan Prof prof tiap jurusan, lebih baik anda yang membuat jadwalnya saja. Anda fokus itu dulu." Stuard berdiri dan membuka suara dihadapan seluruh anggota

"Hari ini, persiapkan data data yang dibutuhkan. Sekre bisa mengambil lebih banyak asisten untuk membantu kali ini, Bendahara bisa kumpul denganku nanti"

"Anggota lainnya, Tim logistik bisa mencari bahan bahan yang akan dipakai lomba berikutnya, dan Sepertinya kali ini.. Sihir pelindung akan diperkuat untuk Lomba, makan department Pertahanan siapkan beberapa sihir tingkat tinggi yang akan dirapal kan. Intinya, siapkan bahan mentahnya dulu lalu besok kita siapkan untuk ke tahap selanjutnya"

"Besok siang akan ada rapat, dalam rapat itu kalian harus sudah ada bahan mentah yang aku bilang, paham? Sekiranya kalian mau rekrut orang yang dapat dipercaya, rekrut aja dulu nanti aku seleksi" Stuard berbicara dengan lantang dan terurut kepada para anggotanya

"Fokus kita itu dulu, jangan bahas hal lain! Besok ini ada pelajaran umum, seharusnya akan lebih mudah untuk minta izin tidak masuk dalam kelas. Yang mau izin kelas Pelajaran umum bisa minta surat izin padaku"

"Hei.. Itu-" Ketua dewan, ingin menahan Stuard dan membuat stuard menoleh

"Ada apa?"

"Surat izin hanya aku yang bisa mengeluarkan, tidak akan-"

"Anda akan mengizinkannya kan? Waktu kita memang sebentar kita akan mengurai pelajaran yang tidak efisen" Aku menatapnya datar

"Pelajaran Umum itu, pelajaran penting lho"

"Tidak jika kamu serius memperhatikan dalam kelas jurusan yang kamu pilih dan Prof Jurusan Umum lebih sering memberikan catatan gratis pada muridnya" Stuard mulai membuka dokumen mengenai sponsor yang sudah sering berkerja sama dengan Academy

"Rapat dibubarkan, pertemuan selanjutnya pukul 11 siang"

Mereka bubar, beberapa ada yang masih singgah dan menunggu stuard membuka suara

"Bendahara setelah ini data para sponsor ini,.. Lalu nanti kirimkan data tersebut pada sekretaris untuk membuat proposal pengajuan sponsor dan selalu data uang yang masuk dan keluar"

"Baik"

"W-wakil ketua.."

"Ada apa?" Stuard tak menoleh mereka dan membuka dokumen yang diperlukan

"Mau minta surat izin" Ucapnya

"Ya"

.

.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!