NovelToon NovelToon
Hasrat Tuan Asloka

Hasrat Tuan Asloka

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Emak Gemoy

Anne tak pernah menyangka jika suaminya kembali berkhianat. Ia pikir permintaan maafnya lima bulan lalu tulus dari hati, akan tetapi semua hanya dusta belaka.

Anne sangat hancur ketika melihat suaminya berduaan di kamar hotel bersama sahabatnya — sahabat yang selama ini ia anggap sebagai adik ternyata tega menusuknya dari belakang.

Hatinya sangat hancur, Anne merasa percuma hidup di dunia hingga ia memutuskan mengakhiri hidupnya. Namun, disaat Anne akan mengakhiri hidupnya, tiba-tiba seorang lelaki datang dan mengagalkan semua.

"Lepaskan lelaki brengsek itu dan jadilah penyembuh pemuas hasratku, maka aku akan membantumu balas dendam."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emak Gemoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Lepaskan Dia Anne

"Aahh, tanganku terasa sangat kebas!" serunya terus berjalan menuju lemari.

Sejenak Asloka memilah-milah pakaian yang ada di dalam lemari untuk mencari baju nyaman, tapi saat Asloka fokus mencari baju ganti, lelaki itu baru ingat tentang keberadaan Anne.

Tanpa memperdulikan keadaannya yang masih memakai handuk, Asloka langsung keluar begitu saja dan mencari wanita itu di luar kamar. Mungkin saja, dia masih di ruang tamu menunggunya.

"Anne ...." lirih nya saat melihat Anne berdiri di dapur mengenakan celemek khusus memasak. Merasa penasaran, Asloka memutuskan untuk mendekati Anne dan melontarkan sebuah pertanyaan.

"Apa yang kau lakukan, An?"

Asloka pun berhasil membuat Anne terkejut, hingga tanpa sengaja air panas yang dia pegang meleset dan tumpah ke tangannya.

"Aw, panas!" Anne berteriak sambil mengibas-ibaskan tangannya.

Tentunya kejadian ini membuat Asloka panik, dengan kecepatan tinggi dia berlari ke arah Anne dan meraih tangan itu untuk di bawah ke wastafel.

"Kau sangat ceroboh, An! Bagaimana kalau tanganmu melepuh!" marahnya terus mengguyurkan air ke punggung tangan Anne.

"Aw sakit, pelan-pelan. Lagian ini juga salahmu Pak Gay, kenapa juga kau berteriak seperti tadi, sehingga membuatku kaget," balas Anne meringis sakit.

Mendengar ocehan Anne, membuatnya merasa bersalah. Semua memang salahnya, andaikan ia tak bersuara seperti membentak, mungkin tangan Anne tidak akan tersiram air panas.

"Maaf, ini pasti sangat sakit," sesalnya.

"Tidak apa-apa, sudah jangan merasa bersalah. Oh ya, aku tadi menyiapkan makan malam, apa kau mau makan?" tanya Anne sedikit takut.

Anne takut makannya akan terbuang sia-sia jika Asloka tak ingin memakannya, padahal ia membuat makanan a secara spesial sebagai ucapan terimakasih. Tapi, semua kembali lagi pada keputusan Asloka.

"Kau masak?" tanya Asloka tak percaya.

"I-iya, kenapa memangnya? Kau keberatan?" Anne sedikit gugup.

Deg! Deg! Deg!

Jantung Anne terasa berdebar-debar tak karuan ketika tatapan Asloka sulit di artikan, kalau tau akhirnya seperti ini, mending ia memilih diam di ruang tamu.

"Sepertinya aku salah, kalau begitu aku bereskan semua dan ku kasih orang yang membutuhkan saja." Segera Anne membersihkan semua, tapi baru saja ia mengangkat piring-piring di atas meja, ada sebuah tangan yang menghentikan pergerakannya.

"Maaf, membuatmu salah paham. Aku diam bukan tak mau, hanya ... ehem, baru kali ini ada seorang wanita membuatkan ku makanan," balas Asloka kikuk.

Memang jujur, selama ini Asloka tak pernah merasakan makanan rumahan. Apapun yang ia makan selalu dari restoran, sedangkan pembantu di apartemen hanya bertugas membersihkan seluruh ruangan. Setelah selesai membereskan semua, barulah pembantunya kembali ke rumah utama.

Rumah di mana Asloka tak pernah mendapatkan ketenangan jiwa. Orang-orang di sana selalu menuntutnya untuk segera menikah dan memiliki anak, padahal mereka tahu dengan pasti kalau dirinya tak bisa melakukan semua kecuali melakukan bayi tabung.

"Kau serius, Pak Gay? Memang disini tidak ada pembantu, sampai kau tak pernah merasakan masakan rumahan?" tanya Anne sangat terkejut.

"Kau bisa tidak, memanggilku Asloka, Laka, Aslo, atau apa gitu. Jangan ada embel-embel Gay nya, takutnya orang salah paham juga sepertimu," protes Asloka ketika Anne terus memanggilnya pak Gay. Asloka merasa keberatan, ia masih normal seratus persen dan keperkasaan nya terbukti tangguh, saat menatap Anne.

"Tidak bisa! Aku lebih suka memanggilmu Pak Gay, jangan protes katanya terserah asal aku bahagia. Kenapa sekarang protes?" tolaknya mentah-mentah.

Anne sudah nyaman dengan panggilan seperti ini, jadi ia tak mau menggantinya. "Oh ya, lagian namamu aneh sekali sih? Asloka, Jangan-jangan ibumu penggemar film Ashoka ya?" Anne semakin membuat lelaki di depannya ini geram.

'Sial! Jika bukan karena butuh, sudah aku sobek-sobek mulutnya. Tapi, karena hanya dia penolongku, maka kesabaranku masih banyak,' gumamnya terus menarik nafas agar amarahnya tak terlalu tinggi.

"Jangan bahas ini lagi! Lebih baik ayo makan, aku lapar sekali!" Putusnya agar pembicaraan ini berakhir. Sebelum makan malam di mulai, Asloka memutuskan untuk kembali ke kamar dan memakai baju.

Sedangkan Anne, ia lebih memilih menata semua masakan yang ia buat sampai Asloka kembali. Dengan telaten Anne menaruh lauk plus nasi diatas piring Asloka. Namun, tak lama setelah itu terdengar bel apartemen berbunyi.

Asloka yang sudah tahu siapa tamunya, memilih untuk pamit sebentar dan membuka pintu apartemen sehingga menampilkan sosok lelaki tampan, tinggi putih, juga berkacamata.

"Selamat Malam Tuan, saya sudah membawa berkas-berkas yang anda inginkan," ucap Aron — orang kepercayaan Asloka, apapun yang ia butuhkan selalu dilaksanakan Aron.

"Bagus, ayo masuk kita makan dulu," ajak Asloka tapi Aron menolak dengan alasan sudah makan.

Asloka tak mau ambil pusing mendengar penolakan Aron, yang terpenting ia makan dulu. Entah kenapa, Asloka merasa masakan Anne sangat enak, hingga membuatnya tambah terus.

Setelah beberapa menit berlalu, acara makan malam selesai. Kini Asloka kembali ke modem serius, sambil menunggu Anne membersihkan diri, ia kembali melihat berkas-berkas dari Aron.

"Disini tertulis lima tahun pernikahan? Kenapa harus lima tahun, aku maunya seumur hidup," tegas Asloka.

"Apakah Tuan yakin? Mungkin saja selama itu anda bisa merasakan reaksi ke semua wanita, jadi anda tidak perlu terikat terlalu lama dengan nona Anne," balas Aron sangat hati-hati.

"Tidak! Pernikahan bukanlah main-main, Aron. Aku hanya ingin menikah sekali seumur hidup, walaupun belum ada cinta, tapi setidaknya hubungan ini serius," balas Asloka.

Aron pun hanya mengangguk, ia akan mengubahnya nanti setelah Anne mengetahui semua keinginan tuannya. Tak lama setelah itu, Aron melihat seorang wanita keluar dari kamar. Siapa lagi jika bukan Anne, wanita yang ia tunggu bermenit-menit lalu.

"Ma-maaf, kalian pasti terlalu lama menunggu," ucap Anne sambil menunduk. Sebenarnya saat ini Anne malu untuk keluar dengan pakaian seperti ini, karena ia tak mempunyai baju ganti, akhirnya ia memutuskan untuk meminjam kemeja Asloka. Terlihat sangat kebesaran sih, tapi yang penting bisa menutupi aset-aset berharganya.

"Kenapa kalian semua diam? Ada yang aneh?" tanya Anne gugup.

"Ah sepertinya memang aku harus ganti baju!" Anne mulai risih dan bergegas pergi untuk ganti baju, tapi tangannya langsung di cekal oleh Asloka.

"Emm, tidak perlu ganti baju, pakai ini saja sudah bagus kok," ucap Asloka sambil menarik tangan Anne agar duduk di sebelahnya.

Anne menurut, tapi ia sedikit risih dengan tatapan Aron. Berkali-kali Anne berusaha menutupi pahanya dengan bantal, tapi Aron seakan-akan tak mau melepas pandangnya.

"Mau ku congkel matamu, Aron!!"

Aron tersentak kaget ketika mendengar suara bariton tuannya, ia segera mengalihkan pandangannya. Sungguh dia tadi khilaf, tak sengaja melihat kecantikan yang sangat luar biasa dari diri Anne.

"Ma-maaf, Tuan!"

Asloka mengangguk, mereka pun kembali fokus pada tujuan awal. Aron juga mulai menjelaskan maksud dan tujuannya bersama sang tuan, bahkan ia juga segera menyerahkan berkas-berkas tadi untuk dibaca Anne.

"Maksudnya ini apa, Pak Gay? Menjadi obat untukmu, maksudnya obat agar penyakit Gay mu sembuh?"

Seketika Aron melotot hebat, bagaimana bisa Anne menyebut tuannya seorang Gay. Padahal keperkasaan tuannya tak perlu diragukan hingga beberapa kali Aron mendengar keluhan Icha saat melayani Asloka, tapi semenjak kecelakaan waktu itu semua seakan-akan hancur berkeping-keping.

"Kau!! Sudah ku katakan berkali-kali, aku normal, bahkan masih menginginkan lobang bergerigi, bukan pedang-pedangan! Kenapa sih kau susah banget percaya, jangan hanya karena melihat sekali, terus kau menyimpulkan seenaknya!" seru Asloka tak dapat menahan emosinya lagi.

Kali ini Asloka benar-benar malu, ini masih di hadapan Aron, bagaimana kalau di hadapan orang lain. Bisa hancur reputasinya, jika Anne selalu memanggilnya pak Gay!

"Ya maaf, tapi ini maksudnya bagaimana? Menikah denganmu hanya untuk mendapatkan keturunan sekaligus menjadi obat impoten yang selama ini kau alami, apa kau sudah gila? Aku ada suami, bisa-bisanya kau menawarkan perjanjian seperti ini!" sungut Anne.

Ia tak menyangka jika dibalik kebaikan Asloka ternyata tersimpan sebuah rencana licik seperti ini. Tidak Anne tidak mau.

"Lepaskan dia, Anne," lirih Asloka.

"Maksudmu?"

"Lepaskan lelaki brengsek itu dan jadilah penyembuh hasratku, maka aku akan membantumu balas dendam."

...🌾🌾🌾🌾...

Rekomendasi cerita sangat bagus, ayo mampir di jamin seru nggak kalah dengan ini. Pokoknya jangan lupa mampir ya, ini aku kasih tau judulnya. SAHABAT JADI MENIKAH Author Zafa

1
Kuebalok Sekartaji
Luar biasa
niktut ugis
duh mama ega
@Al🌈🌈
Luar biasa
niktut ugis
kasihan sich sama geo secara tidak langsung dia juga korban keserakahan ortu nya
niktut ugis
minta sama emak thor aj an biar d ksh cepat
niktut ugis
minta di tabok pakai golok nech geo
niktut ugis
mangkanya sogok emak sama kalung berlian yg gede bget
niktut ugis
mereka sirik Mak karena tak bisa kaya emak yg cetar membahana
niktut ugis
kutuk aj Mak anakmu yg laknat itu
niktut ugis
emak yg bikin kita mewek...jadi lupa beli nasi uduk kan
niktut ugis
tapi jgn pakai ikan terbang juga ya Mak.... teri menari lah Mak
niktut ugis
laka buat kamu pasti ada pengecualian coba blg sama makthor
niktut ugis
laka kamu benar² minta di kutuk jadi malun Kundang ke 2 ya 🤣
niktut ugis
cetek... kondisi kali Mak 🫢🤣
niktut ugis
ya Anne kan tdak tau akan hal itu pak gay🥹
niktut ugis
klu laka msh rajin protes bikin lemes lagi aj Thor terong ajaib nya 😀
Sastri Dalila
👍👍👍
niktut ugis
ya ampun 🫢
Ani
gak salah kalau Anne manggilnya Laron lah wong kopi panas aja langsung dicemplungi..😂😂😂😂😂
Ani
kirain salah ketik eh ternyata si Anne memang manggilnya Laron 😂😂😂😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!