NovelToon NovelToon
Suamiku Anak Yang Terbuang

Suamiku Anak Yang Terbuang

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Berbaikan / Tamat
Popularitas:22.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Anjana

Afnaya Danuarta mengalami suatu musibah kecelakaan hebat, hingga membuat salah satu pada kakinya harus mendapati sakit yang cukup serius. Disaat hari pernikahannya tinggal beberapa waktu lagi, dan calon suaminya membatalkan pernikahannya. Mau tidak mau, sang adik dari calon suami Afnaya harus menggantikan sang kakak.

Zayen Arganta, adalah lelaki yang akan menggantikan sang kakak yang bernama Seynan. Karena ketidak sempurnaan calon istrinya akibat kecelakaan, membuat Seyn untuk membatalkan pernikahannya.

Seynan dan juga sang ayahnya pun mengancam Zayen dan akan memenjarakannya jika tidak mau memenuhi permintaannya, yang tidak lain harus menikah dengan calon istrinya.

Akankah Zayen mau menerima permintaan sang Ayah dan kakaknya?

penasaran? ikutin kelanjutan ceritanya yuk...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menikmati sup buatan suami

Afna segera mencuci kedua tangannya seperti yang diperintahkan oleh suaminya. Setelah itu, Afna mengambil dua mangkok dan sendok. Kemudian menaruhnya di meja makan, Zayen yang melihatnya pun tidak melarangnya. Selagi bukan menbawa barang berat tidak membuatnya masalah, pikirnya.

Setelah supnya di rasa sudah pas di lidah, Zayen segera mengangkatnya dan menaruhnya di meja makan. Afna benar benar terpesona dengan sosok seorang Zayen. Meski terlihat preman, Zayen dimatanya adalah seorang laki laki yang bertanggung jawab dan penuh perhatian.

Tok tok tok suara ketukan pintu terdengar oleh Afna dan Zayen.

"Biar aku saja yang membuka pintunya, kamu tetap duduk disini." Ucap Zayen pada istrinya sambil meletakkan supnya. Afna sendiri hanya mengangguk, karena menyadari akan kondisinya saat ini.

Dengan langkah kakinya yang gesit, Zayen segera membuka pintunya.

Ceklek, Zayen membuka pintunya. Dilihatnya seseorang yang membawa pesanan ditangan seorang kurir.

"Apakah benar, ini rumahnya bapak Zayen Arganta?" tanyanya dengan seksama.

"Benar." Jawab Zayen singkat.

"Ini ada pesanan dari xxx." Ucapnya sembari memberikan pesanannya.

"Berapa jumlah pembayarannya, pak?" tanyanya.

"Jumlah pembayarannya berjumlah dua ratus tujuh pulih lima ribu, Pak." Jawabnya sambil membaca nota yang ada ditangannya, dan memberikan kotanya kepada Zayen.

Zayen segera mengambil uangnya yang sudah disiapkan dikantong celananya.

"Ini pak, sisanya untuk bapak saja." Ucapnya sambil memberikan empat lembaran kertas merah kepada pak kurir.

"Ini kebanyakan, pak." Jawabnya tidak enak hati.

"Jangan menolak rizki, tidak baik." Ucap Zayen meyakinkan, pak kurir pun tersenyum sangat senang mendapat rizki yang tidak diduganya.

"Terimakasih banyak, pak. Semoga bapak dimurahkan rizkinya." Jawab pak kurir berterimakasih, kemudian segera pergi dari rumah Zayen.

Sedangkan Zayen segera masuk kedalam dan mengunci pintunya kembali. Afna masih pada posisinya, Zayen segera mengambil piring di dapur.

"Biar aku saja."

"Nanti, jika kaki kamu sudah benar benar sembuh. Kamu boleh melakukan apa yang kamu suka, aku tidak akan melarangmu." Jawabnya, kemudian langsung pergi ke dapur untuk mengambil piring dan juga mangkok.

Setelah itu, Afna membuka bingkisan yang dibeli oleh suaminya.

"Apa ini tidak terlalu boros?" Afna masih mengingat ingat suaminya yang sudah mengeluarkan uang begitu banyak dalam sehari,pikirnya.

"Tidak, aku sedang mendapatkan bonus. Kamu tidak perlu mengkhawatirkannya, percayalah padaku." Jawabnya dengan santai.

"Aku hanya tidak ingin kamu menjadi boros, dan takut dengan keluargaku. Aku akan menerima makanan sesuai kemampuan kamu, tidak perlu mewah untuk memenuhi kebutuhanku."

"Sudahlah, jangan ceramah. Aku lagi sedang malas mendengar sebuah nasehat, simpan saja dulu nasehat kamu. Jangan kamu bumbui jam makan siang dibarengi ceramah kamu." Ucapnya sedikit malas menjawab.

"Maaf, jika ucapanku tidak mengenakan hatimu. Aku tidak akan mengulanginya lagi, maafkan aku."

"Sini, biar aku yang mengambilkan supnya." Ucap Zayen langsung menyambar mangkok yang berada di depan istrinya. Afna sendiri hanya bisa nurut, karena takut akan menyinggung perasaan suaminya. Ditambah lagi, Afna baru mengenal karakter suaminya, sebisa mungkin Afna untuk tidak membuat emosi.

"Makanlah, jangan pikirkan yang tadi." Ucapnya sambil meletakkan supnya didepan istrinya.

"Iya, terimakasih sudah mengambilkan sup untukku." Jawabnya, kemudian mulai menyendoki kuah sup daging sapinya.

Tiba tiba Afna terhenti saat menyruput kuah supnya, Afna benar benar mencoba untuk merasakan sup buatan suaminya. Lidah yang tidak bertulang milik Afna tergoda dengan masakan suaminya. Dirinya tidak pernah menyangka, jika suaminya sangat mahir dalam memasak. Rasa supnya pun tidak kalah jauhnya dengan koki di Restoran milik keluarganya.

"Bagaimana supnya? kurang segar, ya."

"Kuahnya sangat segar, bahkan masakan kamu tidak kalah jauh dengan masakan di Restoran milik papa. Benar benar menggugah selera makan, dan membuatku ketagihan. Ternyata kamu sangat mahir dalam dunia memasak, berbeda denganku. Aku sendiri tidak bisa memasak ataupun membuat kueh, sang sekali hidupku hanya aku pergunakan kesenangan."

"Belajarlah, selagi kamu masih sadar dan masih punya waktu." Ucap Zayen sambil menikmati supnya dan juga makanan yang lainnya.

"Iya, aku akan belajar setelah kakiku sembuh. Agar aku bisa menyiapkan sarapan pagi, makan siang, dan juga makan malam. Tidak hanya itu, aku akan belajar membuat kueh. Dan akan aku jajakan daganganku, aku ingin belajar dari bawah."

"Bagus, jadi kamu tidak sia sia menikah denganku. Banyak ilmu yang kamu dapat, bersyukurlah." Ucap Zayen dengan entengnya, tanpa memikirkan perasaan istrinya sendiri.

Namun, Afna tidak diambil pusing atas ucapan sang suami yang terkadang semakin membuatnya geram. Tetapi mau bagaimana lagi, sifat suaminya yang terkadang seperti bunglon. Afna sangat susah untuk menebaknya, bahkan terkadang dirinya kemakan dengan omongannya sendiri.

Sambil menikmati supnya dan juga makanan yang lainnya, Afna berusaha berpikir atas penghasilan suaminya dalam bekerja.

'Lagi lagi suamiku terlihat mewah, terkadang terlihat sangat miskin. Jadi penasaran dengan rumah milik Viko. Setidaknya tidak jauh beda kondisinya, ditambah lagi pekerjaan yang sama. Tapi, kenapa Viko memanggil suamiku dengan sebutan Bos. Terus, kenapa Viko yang memiliki mobil mewah. Seharusnya suamiku yang memiliki mobil itu, jika memang Bos. Apa cuman sebutan lawakannya saja, aaah kenapa aku jadi pusing seperti ini.' Gumamnya semakin kacau sambil menikmati makanannya.

Sedangkan Zayen masih memperhatikan ekspresi sang istri yang terlihat gelisah dan gusar.

"Kamu tidak apa apa, kan?" tanya Zayen tiba tiba penasaran.

"Aku tidak apa apa, kenapa?" jawabnya sedikit gugup dan balik bertanya.

"Muka kamu terlihat kusam. Apa kamu butuh perawatan? jika ia, katakan saja padaku. Nanti malam akan aku ajak melakukan perawatan, walaupun sebentar. Karena nanti malam kita akan datang ke rumah papaku, kata papa akan ada acara makan malam bersama. Kita diminta untuk datang, mau tidak mau kita harus datang."

"Apa! makan malam? aku tidak mau. Aku tidak ingin bertemu dengan saudara kamu, aku takut akan mentertawakan kondisiku. Ditambah lagi pasti ada wanita itu, aku tidak mau." Jawabnya, seketika itu juga Afna terlihat sangat membenci Seyn. Zayen yang mendengarkannya pun sedikit kasihan terhadap sang istri.

Namun, mau bagaimana lagi. Zayen tetap akan datang ke rumah orang tuanya, walaupun sebentar. Setidaknya menghormati undangannya, karena papanya sendiri yang sudah datang kerumahnya.

Zayen sedikit takut, jika Afna akan semakin sakit hati jika melihat kakaknya yang tidak lain mantan kekasih istrinya yang sudah menghamili sahabatnya.

"Kamu tidak perlu takut. Bukannya kamu selalu bilang, bahwa kamu sudah bersuami. Lantas, apa yang kamu takutkan. Seharusnya kamu tunjukkan kepada mereka berdua, bahwa kamu bisa bahagia tanpa Seyn. Jangan tunjukkan kelemahan kamu, tetapi tunjukkan bahwa kamu kuat."

"Tapi, aku sangat mu*ak melihat mereka berdua. Sangat menjijikkan."

"Jika kamu tidak berani menghadapinya, maka kamu akan dikatakan pengecut. Dan kamu akan terlihat masih mencintai Seyn, dan Seyn akan bangga dengan dirinya sendiri."

Deg!! Afna tersadar akan ucapan dari suaminya. Apa yang sudah dikatakan oleh suaminya adalah benar, pikirnya.

1
diva anggraeni
mungkin saja zayen yang tidak sengaja mencelakai atau menabrak afna
Ratih Hermansyah
/Curse//Facepalm//Facepalm//Facepalm/zayenn ada2 ajja
Ratih Hermansyah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/mba yuni polos amat apa msih perawan ya 🤭🤭🤭
Biva Nurhuda
pada dasarnya sekolah adalah tempat menuntut ilmu, bukan tempat ajang perbandingan sehingga ada kesenjangan dan pembullyan.
semoga tidak ada pembullyan lagi di berbagai sekolah yg berefek tidak baik
Biva Nurhuda: Aamiin
Anjana: Aamiin
semoga akan menjadi lebih baik lagi untuk generasi kedepannya
total 4 replies
Biva Nurhuda
Jangan biasakan membully karena itu tidak baik dan merugikan kamu
Biva Nurhuda
ini yg jadi masalah bully yg kalau di biarkan saja membuat orang yang di bully tertekan
Biva Nurhuda
Sabar Zayen
Biva Nurhuda
pola pikirmu memang harus di rubah zico supaya kamu bisa menjadi pemimpin yg bijak dan baik
Biva Nurhuda
sudah lama tidak up, di kira sudah tamat
Biva Nurhuda
ceritanya keren
Loraaw
bagus
Ira ita
selamat author sudah tamat karya ini g gantung berakhir baik tp KL boleh saran. jujur novel y lumayan bertele-tele tp so far asik sih diikuti sejauh ini. ⭐⭐⭐⭐⭐
Anjana: Terima kasih banyak kak, sudah mengikuti ceritanya hingga berakhir happy ending
total 1 replies
Rita
betul andai semua bs sebijak kamu
Rita
y bgtulah kdg jgnkan anak2nya kdg ortu jg memaksakan status sosial spy diakuin
Putri Rahmahani
status sosial masih di junjung tinggi.. sabar aja zicko setelah ini jeny bakal ilfil ama kamu soalnya dia liat status sosial kamu
Rita
ya begitulah status sosial banyak yg masih menerapkan
Anjana: Udah menjadi turun temurun dari jaman dulu kak😁
total 1 replies
Siti Zubaidah
bagus 👍👍👍
Putri Rahmahani
nah bagus zicko ubah pola pikir mu dan pola hidupmu.. tetap selalu rendah hati
Rita
lmyn lm akhirnya disempetin muncul semangat
Nor Azlin
thor Afna sama zayen hanya mempunyai zicko seorang aja anak nya yah enggak ada adik beradik yang lain selain zicko maaf pebasaran aja ni😂😂😂😂 lanjutkan thor
Nor Azlin: aku sudah mampir ni akan aku baca kisah zicko sama lunika di tunggu aja jumpa di sana yah🥰🥰🥰🥰
Anjana: baca karya Pernikahan bayaran kak, ada kisah Zicko, seru juga kok kak.. 😁
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!