Suamiku Anak Yang Terbuang

Suamiku Anak Yang Terbuang

Perkenalan

Afnaya adalah gadis periang. Namun, setelah dirinya mengalami kecelakaan hebat, membuatnya menjadi sosok wanita yang mudah menyerah. Afna gadis yang masih muda, berusia dua puluh empat tahun yang belum lama telah menyelesaikan pendidikannya. Afna masih ingin mengejar cita citanya setinggi mungkin. Tetapi sang pacar mendesaknya untuk segera menikah. Dengan berat hati, kedua orang tua Afna mengizinkan putrinya untuk segera menikah.

Disaat pernikahannya yang tinggal menunggu beberapa waktu lagi, nasib buruk tengah menimpanya. Sebuah kecelakaan yang harus Afna terima dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Disaat hari bahagianya akan mendekati, kenyataan pahit harus diterima oleh Afnaya. Sang calon suaminya tiba tiba memintanya untuk membatalkan pernikahannya. Afna sangat terpukul saat calon suaminya memintanya untuk membatalkan pernikahannya yang sudah hampir mendekati tanggal yang sudah ditentukan.

Afna hanya berdiam diri membisu, bibirnya tidak dapat untuk berucap. Tatapan matanya pun kosong, hari bahagia yang sudah dinanti nantikan nya harus pupus begitu saja.

Keluarga Afna sangat terpukul terutama sang Ayah yang begitu mencintai Afna putri kesayangannya, dan sang Ayah akhirnya meminta pertanggung jawaban dari keluarga pihak laki laki. Orang tua Afnaya semakin emosi karena pembatalan pernikahan putrinya secara tiba tiba. Ditambah lagi dengan kondisi Afna yang sangat memprihatinkan. Mau tidak mau, keluarga pihak laki laki harus bertanggung jawab atas penggagalan hari pernikahan yang sudah ditentukan.

Keluarga dari calon suami Afna harus siap menerima permintaan dari keluarga Afna yang tidak lain adalah keluarga Danuarta.

Sedangkan yang akan jadi penggantinya yang tidak lain adalah adik dari calon suami Afna yang bernama Zayen Arganta.

Zayen Arganta berusia dua puluh empat tahun memiliki sifat yang sangat dingin dan juga terlihat angkuh. Semua wanita tidak ada yang berani mendekatinya.

Berbeda dengan sang kakaknya yang bernama Seynan Arganta berusia 26 tahun, sifat dan sikap yang sangat berbeda jauh diantara keduanya. Hanya saja sama sama memiliki ambisi yang sangat kuat namun ambisi yang berbeda.

Afna masih mematung diri dan bersandar di atas tempat tidurnya, seakan dunia Afna menjadi gelap. Harapan yang sudah ia rangkai, kini harus hancur seketika. Afna lebih banyak diam dan memilih untuk tidak banyak bicara. Kedua orang tua Afna sangat sedih melihat kondisi Afna yang tidak seperti dulu yang periang.

Dengan pelan, sang ibu mendekati Afna untuk menghiburnya. Namun, tetap saja tidak mendapat respon dari Afna.

"Afna, sampai kapan kamu akan mengurung diri dikamar ini? lihatlah, masa depan kamu masih panjang.

"Apa..!! masa depan Afna, mama bilang. Tidak! Afna tidak lagi memiliki masa depan, semua sudah hancur masa depan Afna. Afna tidak lagi percaya dengan masa depan! ma." Ucap Afna dengan suara meninggi.

"Afna, kamu harus sadar. Kamu tidak boleh putus asa, nak.." ucap sang ibu langsung memeluk putrinya. Afna sendiri segera menepis kedua tangan ibunya yang hendak memeluknya.

"Mama lebih baik keluar! Afna tidak ingin berbicara dengan siapapun. Pergi...!!" Teriak Afna kemudian mengganti posisinya untuk mengalihkan pandangannya kearah samping.

"Aw! aaaaaa." Afna menahan rasa sakit pada bagian kakinya dan berteriak sekeras mungkin untuk melampiaskan amarahnya. Sang ibu segera mendekatinya lagi dan memeluknya dengan erat, berusaha untuk menenangkan putrinya agar tidak menjadi lebih histeris.

"Afna sayang, tenangkan pikiranmu. Kamu jangan paksakan kakimu untuk bergerak, jika kamu tidak mampu untuk menahan rasa sakit." Ucap sang Ibu yang berusaha menenangkan putrinya.

Sang Ayah yang mendengarkan teriakan putrinya pun, Beliau merasa tidak ada guna menjadi seorang Ayah. Secepat mungkin segera menemui putri kesayangannya yang berada didalam kamar.

"Afna," panggil sang ayah dengan terburu-buru masuk ke kamar putrinya.

"Ada apa dengan Afna, Ma." Dengan nafasnya yang susah untuk diatur, sang Ayah langsung duduk disebelah putrinya.

"Afna, maafkan Papa. Papa janji akan selalu berusaha untuk kesembuhan kamu. Bersabarlah, kamu pasti bisa untuk melewatinya." Ucapnya lalu memeluk putri kesayangannya, Afna pun tidak ada penolakan dengan sikap sang Ayah terhadap dirinya.

"Pa... kenapa Seynan tidak pernah mendatangiku?" tanya Afna tidak bersemangat. Kemudian, sang Ayah melepaskan pelukannya dan menatap lekat wajah putrinya yang terlihat begitu sedih.

"Afna, maafkan Papa. Bahwa Seynan..." tiba tiba kalimatnya menggantung, bibirnya sangat berat untuk berucap.

"Afna," suara yang dirindukan Afna telah terdengar jelas di telinganya. Afna segera menoleh ke sumber suara.

"Seynan, benarkah itu kamu?" senyum mengembang, Afna memanggil sosok yang sangat dirindukannya. Dengan pelan, orang yang sangat dicintai Afna kini mendekatinya. Kedua orang tua Afna segera menyingkir untuk memberi waktu kepada putrinya agar bisa melepas rindu dengan calon suaminya.

Seyn duduk didekat Afna, terlihat senyum merekah di bibir merah Afna yang manis.

"Seyn, kenapa kamu baru menjengukku? kamu tahu? aku sudah sangat merindukanmu. Aku sudah tidak sabar dengan pernikahan kita, sebentar lagi kita akan menjadi suami istri. Rasanya aku benar benar sudah tidak sabar bersanding denganmu. Aku pasti sangat bahagia, dan aku akan berusaha untuk segera sembuh. Agar aku tidak membuatmu malu saat dihari pernikahan kita, aku akan semangat dan berusaha." Sambil memegangi tangan Seynan, Afna tidak henti hentinya mengharapkan sesuatu yang akan membawanya ke titik kebahagiaan.

Seyn masih saja terdiam, mencoba menjadi pendengar setia untuk Afna. Mau tidak mau, Seynan segera membuka pembicaraannya.

"Afna, maafkan aku." Dengan menatap lekat wajah Afna, Seynan berusaha untuk mengatakannya.

"Maaf, maaf untuk apa?" tanyanya yang masih menyimpan rasa penasarannya.

"Sepertinya pernikahan kita...." ucapannya pun menggantung. Afna yang sudah mendengarnya serius pun harus dibuatnya penasaran.

"Pernikahan kita? aku masih belum mengerti, apa mau dimajukan tanggal pernikahan kita?" tanya Afna menatapnya dengan lekat. Seyn yang menatap wajah Afna sedikit merasa tidak tega untuk mengungkapkannya.

"Afna, kedatanganku kemari sebenarnya aku mau membatalkan pernikahan kita."

"Apa!" teriak Afna dan mencengkram seprei dengan kuat. Ucapan Seyn terasa cambuk yang begitu dahsyat di telinga Afna. Nafasnya terasa sesak, detak jantungnya bergemuruh hebat. Seakan ingin melayangkan tangannya ingin segera menampar wajah tampan milik Seyn. Namun Afna tidak kuasa melakukannya, dirinya hanya berusaha mencoba untuk menahannya.

Afna sendiri masih terdiam membisu, bahkan bibirnya terasa berat untuk berucap. Dirinya seakan ingin tuli dan buta sekaligus, agar apa yang ia dengar itu salah dan apa yang ia lihat juga salah. Namun, apa hendak dikata dirinya tidak bisa berbuat apapun. Hanya bulir bulir air matanya yang bisa ia tumpahkan dan untuk menuangkan rasa sakit yang telah ia dengar.

Seyn yang menatapnya merasa menyesal akan ucapannya yang tengah menyakiti perasaan Afna dengan terang terangan, bahkan dengan kondisi Afna yang terbilang sangat memprihatinkan itu. Seyn ingin menarik ucapannya kembali agar Afna dapat memaafkannya. Namun, amarah Afna terlihat jelas pada diri Afna.

"Afna, maafkan aku. Jika ucapanku barusan telah melukai perasaan kamu, aku benar benar meminta maaf." Seyn masih berusaha meminta maaf kepada Afna dengan serius.

BUG!

Sang kakak pun tidak tinggal diam ketika mendengar penuturan dari Seyn. Tanpa pikir panjang, sang kakak langsung meninju pada sudut bibir Seyn dengan amarah yang semakin memuncak. Sedangkan Seyn tidak membalasnya, hanya saja mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya itu.

"Apa maksudnya kamu membatalkan pernikahanmu dengan Afnaya, hah!" bentaknya dengan sorotan matanya yang tajam.

"Aku tidak mencintai adikmu, puas!" ucapnya dengan lantang.

Terpopuler

Comments

Khaanza

Khaanza

........

2023-07-03

2

Khaanza

Khaanza

......

2023-06-30

0

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

ikutan marathon mbak Author 🏃‍♀️🙏

2022-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Amarah
3 Kekhawatiran seorang ibu
4 Menolak permintaan
5 Mencarikan teman untuk sang adik
6 Kedatangan saudara perempuan
7 Kekesalan Zayen
8 Keputusan
9 Permintaan di terima
10 Tidak disangka
11 Jawaban
12 Terkejut
13 Merasa dikerjai
14 Kepergian Kazza
15 Keputusan yang berat
16 Geram dan kesal
17 Pernikahan
18 Merasa canggung
19 Pulang kerumah
20 Belajar berjalan
21 Kedatangan seseorang
22 Kedatangan orang tua
23 Amarah dari seorang Zayen
24 Membangunkan istri
25 Makan siang bersama
26 Penasaran
27 Takut Jatuh
28 Makan malam di dekat Danau.
29 Merasa kesal
30 Gelisah
31 Merasa malu
32 Pergi ke Pasar
33 Cemburu
34 Kedatangan tamu
35 Menikmati sup buatan suami
36 Sedikit kesal
37 Dalam perjalanan
38 Kumpul bersama keluarga.
39 Makan malam bersama
40 Penasaran
41 Merasa canggung
42 Dikagetkan
43 Merasa sangat malu
44 Merasa takut
45 Api cemburu
46 Gagal
47 Menahan sakit
48 Makan siang yang sederhana
49 Terkejut
50 Curiga
51 Merasa kagum
52 Merasa Hina
53 Permintaan
54 Mengajak makan malam
55 Teringat sesuatu
56 Membicarakan seseorang
57 Ayam geprek yang menggoda
58 Sesuatu yang diminta
59 Permintaan yang dikabulkan
60 Terbawa suasana
61 Kebahagiaan Afna dan Zayen
62 Kejujuran
63 Mengejutkan
64 Gregetan
65 Seorang yang tidak dikenal
66 Menahan rasa sakit
67 Usaha yang tidak sia sia
68 Kecurigaan mulai muncul
69 Kedatangan seseorang
70 Cemas
71 Tegang
72 Was was
73 Memenuhi permintaan sang istri
74 Potong Rambut
75 Teriak minta tolong
76 Salah menduga
77 Saling mengungkapkan perasaan
78 Kejutan
79 Zayen yang kehabisan ide
80 Takut akan pujian
81 Memberi penjelasan
82 Mencurigai
83 Teringat masa lalu
84 Mencari kebenaran
85 Merasa di curigai
86 Berprasangka
87 Kesederhanaan
88 Teringat putranya yang hilang
89 Memberanikan diri
90 Pesan misterius
91 Kesialan
92 Pikiran yang kacau
93 Merasa ada detektif dadakan
94 Semakin penasaran
95 Pesan masuk
96 Sakit mendengarkannya
97 Mengambil Keputusan
98 Mencari ide
99 Kesedihan Viko
100 Misterius
101 Kabar bahagia dan kabar sedih
102 Tidak sanggup
103 Di rumah sakit
104 Kenyataan
105 Seperti mimpi
106 Kebahagian
107 Merasa kasihan
108 Pingsan
109 Kecewa
110 Kebencian
111 Pertemuan
112 Tidak disangka
113 Rasa penasarannya
114 Merasa takut dan cemas
115 Benar benar tidak disangka
116 Memohon
117 Takut berpisah
118 Terkejut
119 Serasa berat untuk berpisah
120 Perpisahan
121 Penyesalan
122 Bersiap siap
123 Pertemuan
124 Suapan darimu
125 Tidak ingin jauh
126 Menyesali
127 Mencari solusi
128 Permintaan yang aneh
129 Pasrah
130 Merindukan
131 Menerima kenyataan
132 Benar benar di kagetkan
133 Jawaban
134 Menginginkan sesuatu
135 Sesuatu
136 Terasa sesak didada
137 Pertemuan
138 Melepas rindu
139 Sesuatu yang mengejutkan
140 Berusaha kuat dan tegar
141 Kebersamaan keluarga
142 Tidak menyangka akan semuanya
143 Pulang ke rumah
144 Kejutan yang mengagetkan
145 Mendapatkan perhatian yang sempurna
146 Memasak sup untuk sang istri tercintanya
147 Penuh Perhatian
148 Semakin penasaran dengan masa lalu
149 Mengobrol
150 Tetap Sederhana
151 Sesuatu yang mencurigakan
152 Amarah yang memuncak
153 Pertemuan yang menegangkan
154 Terkuak
155 Tegang dan cemas
156 Suasana yang sangat mencekam dan menegangkan
157 Gelisah dan kelegaan
158 Afna di rawat
159 Merindukan
160 Perbincangan
161 Sebuah permintaan
162 Tersedak
163 Bertemu
164 Sesuatu
165 Mengerjai
166 Takut dikerjain
167 Jatuh
168 Kaget mendengarkan
169 Pertama masuk ke Kantor
170 Menjengkelkan
171 Di Kantor
172 Menikmati ayam bakar
173 Pertemuan
174 Tidak ingin mencurigai
175 Perubahan
176 Bermanja denganmu
177 Merasa tidak nyaman
178 Seseorang ingin bertemu
179 Hanya sebuah gelang
180 Pertemuan
181 Cemberut
182 Kepergian
183 Bertemu seseorang
184 Merasa canggung
185 Ungkapan
186 Ancaman jatuh pada diri sendiri
187 Cemburu
188 Akan ada pertemuan
189 Penuh selidik
190 Mengakui kejujuran
191 Makan siang
192 Kejujuran
193 Pertemuan yang menyakitkan
194 Pertemuan
195 Gelisah
196 Salah tingkah
197 Di Kantor
198 Melaporkan
199 Perpisahan
200 Ke Butik
201 Akan memberi kejutan
202 Kejutan
203 Seseorang yang membuat curiga
204 Rumah Bersama
205 Ingin menebus kesalahan yang sudah dilewati
206 Heboh
207 Kesialan
208 Mencoba memastikan
209 Pernikahan
210 Tidak disangkanya
211 Kaget mendengarnya
212 Kenyataan
213 Penyesalan yang dalam
214 Terhanyut dalam perasaan
215 Merasa malu didepan para tamu undangan
216 Memberi ucapan selamat
217 Ungkapan
218 Memperhatikan istrinya
219 Berdua denganmu
220 Kejujuran
221 Pulang ke rumah suami
222 Permintaan yang dikabulkan
223 Tidak bisa memberi jawaban pasti
224 Seorang yang mencurigakan
225 Mini market
226 Berbagi sembako
227 Keputusan yang sulit untuk diterima
228 Merasa ada yang aneh
229 Penasaran
230 Mencurigai sesuatu
231 Muncul kecurigaan
232 Mendadak menikah
233 Kamar yang salah
234 Kesialan
235 Mencari ide
236 Ketahuan dan malu
237 Tersalurkan
238 Menebak
239 Jatuh
240 Merasa bersalah
241 Mencurigai
242 Bahagia
243 Situasi genting
244 Tertangkap siapa pelakunya
245 Akhir dari sebuah ujian
246 Diminta untuk mencari pasangan
247 Bertemu seseorang
248 Tidak mau merepotkan
249 Seperti ada saingan
250 Pamit izin pergi ke suatu tempat
251 Mengajak ke acara
252 Ada yang menelpon
253 Ada yang ingin merayu
254 Ada yang penasaran
255 Ada yang cemburu
256 Takut hanya mimpi
257 Kejujuran atas perasaan
258 Terkejut
259 Pengakuan
260 Menceritakan
261 Sesuatu yang penting
262 Mencari titik terang
263 Kebersamaan keluarga
264 Hari pernikahan
265 Kebahagiaan Kazza dan Vella
266 Merasa malu
267 Membicarakan sesuatu
268 Dipertemukan kembali kebahagiaan
269 Masih bandel
270 Malang kabut
271 Awal masuk sekolah
272 Merasa tidak nyaman
273 Mendapat surat panggilan
274 Takut kena marah
275 Ajakan ibunya
276 Acara berbagi
277 Merasa lega
278 Mendapat nasehat
279 Hanya bisa diam
280 Mendapat ejekan
281 Akhir dari cerita
Episodes

Updated 281 Episodes

1
Perkenalan
2
Amarah
3
Kekhawatiran seorang ibu
4
Menolak permintaan
5
Mencarikan teman untuk sang adik
6
Kedatangan saudara perempuan
7
Kekesalan Zayen
8
Keputusan
9
Permintaan di terima
10
Tidak disangka
11
Jawaban
12
Terkejut
13
Merasa dikerjai
14
Kepergian Kazza
15
Keputusan yang berat
16
Geram dan kesal
17
Pernikahan
18
Merasa canggung
19
Pulang kerumah
20
Belajar berjalan
21
Kedatangan seseorang
22
Kedatangan orang tua
23
Amarah dari seorang Zayen
24
Membangunkan istri
25
Makan siang bersama
26
Penasaran
27
Takut Jatuh
28
Makan malam di dekat Danau.
29
Merasa kesal
30
Gelisah
31
Merasa malu
32
Pergi ke Pasar
33
Cemburu
34
Kedatangan tamu
35
Menikmati sup buatan suami
36
Sedikit kesal
37
Dalam perjalanan
38
Kumpul bersama keluarga.
39
Makan malam bersama
40
Penasaran
41
Merasa canggung
42
Dikagetkan
43
Merasa sangat malu
44
Merasa takut
45
Api cemburu
46
Gagal
47
Menahan sakit
48
Makan siang yang sederhana
49
Terkejut
50
Curiga
51
Merasa kagum
52
Merasa Hina
53
Permintaan
54
Mengajak makan malam
55
Teringat sesuatu
56
Membicarakan seseorang
57
Ayam geprek yang menggoda
58
Sesuatu yang diminta
59
Permintaan yang dikabulkan
60
Terbawa suasana
61
Kebahagiaan Afna dan Zayen
62
Kejujuran
63
Mengejutkan
64
Gregetan
65
Seorang yang tidak dikenal
66
Menahan rasa sakit
67
Usaha yang tidak sia sia
68
Kecurigaan mulai muncul
69
Kedatangan seseorang
70
Cemas
71
Tegang
72
Was was
73
Memenuhi permintaan sang istri
74
Potong Rambut
75
Teriak minta tolong
76
Salah menduga
77
Saling mengungkapkan perasaan
78
Kejutan
79
Zayen yang kehabisan ide
80
Takut akan pujian
81
Memberi penjelasan
82
Mencurigai
83
Teringat masa lalu
84
Mencari kebenaran
85
Merasa di curigai
86
Berprasangka
87
Kesederhanaan
88
Teringat putranya yang hilang
89
Memberanikan diri
90
Pesan misterius
91
Kesialan
92
Pikiran yang kacau
93
Merasa ada detektif dadakan
94
Semakin penasaran
95
Pesan masuk
96
Sakit mendengarkannya
97
Mengambil Keputusan
98
Mencari ide
99
Kesedihan Viko
100
Misterius
101
Kabar bahagia dan kabar sedih
102
Tidak sanggup
103
Di rumah sakit
104
Kenyataan
105
Seperti mimpi
106
Kebahagian
107
Merasa kasihan
108
Pingsan
109
Kecewa
110
Kebencian
111
Pertemuan
112
Tidak disangka
113
Rasa penasarannya
114
Merasa takut dan cemas
115
Benar benar tidak disangka
116
Memohon
117
Takut berpisah
118
Terkejut
119
Serasa berat untuk berpisah
120
Perpisahan
121
Penyesalan
122
Bersiap siap
123
Pertemuan
124
Suapan darimu
125
Tidak ingin jauh
126
Menyesali
127
Mencari solusi
128
Permintaan yang aneh
129
Pasrah
130
Merindukan
131
Menerima kenyataan
132
Benar benar di kagetkan
133
Jawaban
134
Menginginkan sesuatu
135
Sesuatu
136
Terasa sesak didada
137
Pertemuan
138
Melepas rindu
139
Sesuatu yang mengejutkan
140
Berusaha kuat dan tegar
141
Kebersamaan keluarga
142
Tidak menyangka akan semuanya
143
Pulang ke rumah
144
Kejutan yang mengagetkan
145
Mendapatkan perhatian yang sempurna
146
Memasak sup untuk sang istri tercintanya
147
Penuh Perhatian
148
Semakin penasaran dengan masa lalu
149
Mengobrol
150
Tetap Sederhana
151
Sesuatu yang mencurigakan
152
Amarah yang memuncak
153
Pertemuan yang menegangkan
154
Terkuak
155
Tegang dan cemas
156
Suasana yang sangat mencekam dan menegangkan
157
Gelisah dan kelegaan
158
Afna di rawat
159
Merindukan
160
Perbincangan
161
Sebuah permintaan
162
Tersedak
163
Bertemu
164
Sesuatu
165
Mengerjai
166
Takut dikerjain
167
Jatuh
168
Kaget mendengarkan
169
Pertama masuk ke Kantor
170
Menjengkelkan
171
Di Kantor
172
Menikmati ayam bakar
173
Pertemuan
174
Tidak ingin mencurigai
175
Perubahan
176
Bermanja denganmu
177
Merasa tidak nyaman
178
Seseorang ingin bertemu
179
Hanya sebuah gelang
180
Pertemuan
181
Cemberut
182
Kepergian
183
Bertemu seseorang
184
Merasa canggung
185
Ungkapan
186
Ancaman jatuh pada diri sendiri
187
Cemburu
188
Akan ada pertemuan
189
Penuh selidik
190
Mengakui kejujuran
191
Makan siang
192
Kejujuran
193
Pertemuan yang menyakitkan
194
Pertemuan
195
Gelisah
196
Salah tingkah
197
Di Kantor
198
Melaporkan
199
Perpisahan
200
Ke Butik
201
Akan memberi kejutan
202
Kejutan
203
Seseorang yang membuat curiga
204
Rumah Bersama
205
Ingin menebus kesalahan yang sudah dilewati
206
Heboh
207
Kesialan
208
Mencoba memastikan
209
Pernikahan
210
Tidak disangkanya
211
Kaget mendengarnya
212
Kenyataan
213
Penyesalan yang dalam
214
Terhanyut dalam perasaan
215
Merasa malu didepan para tamu undangan
216
Memberi ucapan selamat
217
Ungkapan
218
Memperhatikan istrinya
219
Berdua denganmu
220
Kejujuran
221
Pulang ke rumah suami
222
Permintaan yang dikabulkan
223
Tidak bisa memberi jawaban pasti
224
Seorang yang mencurigakan
225
Mini market
226
Berbagi sembako
227
Keputusan yang sulit untuk diterima
228
Merasa ada yang aneh
229
Penasaran
230
Mencurigai sesuatu
231
Muncul kecurigaan
232
Mendadak menikah
233
Kamar yang salah
234
Kesialan
235
Mencari ide
236
Ketahuan dan malu
237
Tersalurkan
238
Menebak
239
Jatuh
240
Merasa bersalah
241
Mencurigai
242
Bahagia
243
Situasi genting
244
Tertangkap siapa pelakunya
245
Akhir dari sebuah ujian
246
Diminta untuk mencari pasangan
247
Bertemu seseorang
248
Tidak mau merepotkan
249
Seperti ada saingan
250
Pamit izin pergi ke suatu tempat
251
Mengajak ke acara
252
Ada yang menelpon
253
Ada yang ingin merayu
254
Ada yang penasaran
255
Ada yang cemburu
256
Takut hanya mimpi
257
Kejujuran atas perasaan
258
Terkejut
259
Pengakuan
260
Menceritakan
261
Sesuatu yang penting
262
Mencari titik terang
263
Kebersamaan keluarga
264
Hari pernikahan
265
Kebahagiaan Kazza dan Vella
266
Merasa malu
267
Membicarakan sesuatu
268
Dipertemukan kembali kebahagiaan
269
Masih bandel
270
Malang kabut
271
Awal masuk sekolah
272
Merasa tidak nyaman
273
Mendapat surat panggilan
274
Takut kena marah
275
Ajakan ibunya
276
Acara berbagi
277
Merasa lega
278
Mendapat nasehat
279
Hanya bisa diam
280
Mendapat ejekan
281
Akhir dari cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!