Menurutku dia adalah wanita hebat, di lihat dari segi sudut yang tepat. Tapi tidak semua orang memandang dari segi yang sama. Karena keberadaannya yang di takdirkan lahir dari seorang ibu yang merupakan germo di sebuah club malam.
Membuat semua orang memandang remeh, dan rendah. Namun, atas kemampuannya dalam bermain billiard cue, ia aman dari keinginan laki-laki untuk meraup tubuhnya yang sexy. Bahkan mereka hanya mampu mengelap ludah melihat kecantikan Aneska.
Begitu pun dengan lelaki yang akan menjadi calon suaminya yang selalu memandang buruk tentangnya.
Lelaki yang kaya dan juga dingin, banyak wanita yang tergila-gila dengan ketampanannya. Tuan muda Arya Brasetyo, yang terlahir dari keluarga Kaya se- Asia harus bertemu dengan wanita serendah Aneska, menurutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Riskiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit
Aku sadar siapa aku? darimana asalku? bahkan aku lebih penting dengan hewan peliharaan wanita yang sangat dia cintai. Aku sudah berusaha mencari kucing yang bernama Mony. Namun sampai saat ini, aku juga belum menemukannya.
Bahkan aku rela berada di bawah terik matahari yang begitu menyengat untuk mencarinya karena aku merasa ini adalah tanggung jawabku. Dan aku mengingat jelas bagaimana Arya mengatakan, aku tidak dapat kembali jika tidak membawa Mony.
Aneska.
Awalnya aku sangat bahagia, tidak melihat keberadaannya. Namun, kebahagianku ternyata begitu singkat ketika kakekku berencana akan berkunjung kerumahku. Yah, detik itu juga aku langsung bergegas mencarinya. Terpaksa aku mencari keseluruh sudut tempat.
Begitu sulit hingga menghabiskan waktu santaiku. Dan apa yang terjadi ketika aku menemukannya? Di saat itu juga ia pinsan di depanku. Awalnya aku berfikir bercanda, namun ia tak bergeming dan aku segera membawanya ke klinik Rey berada. Mengapa dia selalu saja menyusahkanku?
Mulai pertama aku bertemu dengannya, aku sangat tidak menyukainya. Pertama, saat dia di perkenalkan sebagai calon istriku, kedua wanita yang bekerja sebagai wanita malam lebih terkejutnya sebagai anak pemilik club menengah kebawah. Begitu lucu bukan, ketika semua wanita mengejarku, ternyata aku mempunyai istri yang merupakan wanita malam! Yah, sekali lagi terpaksa. Tidak lama lagi aku akan menyingkirkan wanita parasit itu.
Arya.
Mobil Arya telah terparkir tepat di depan klinik Rey. Arya segera menggendong Aneska menuju ruangan Rey.
" Ah, bisa-bisanya dia tidak sadarkan diri dan menyusahkanku. Andai saja kakek tidak mempunyai niat ke rumah, pasti sudah aku tinggal kamu di jalan tadi. Biar kamu di ambil sama om-om hidung belang dan aku terbebas dari kamu!" Umpat Arya sambil menggendong Aneska yang tak sadarkan diri. Bahkan ia tidak sempat menatap Aneska yang wajahnya semakin memucat.
" Ya ampun, ada apa dengan istrimu Arya?" Tanya Rey yang melihat kedatangan Arya dengan istrinya yang di gendong oleh Arya.
" Tidak usah banyak bertanya. Kamu harus bisa segera menyadarkan dia. Jika tidak, tamatlah riwayatku!" Ucap Arya begitu kesal karena Aneska sangat merepotkan baginya.
" Apa yang sebenarnya terjadi?" Ucap Rey sambil memeriksa. Sedangkan Arya melihat jam tangannya tanpa menjawab pertanyaan Rey.
" Bagaimana Rey, dua puluh lima menit lagi kakekku akan sampai kerumahku! Aku harus membawa dia kehadapan kakekku dengan sehat. Jika tidak, aku akan di salahkan lagi!" Lanjut Arya melihat Rey masih sibuk memeriksanya.
" Pantas saja dia tidak sadarkan diri, perutnya kosong. Arya benar-benar menelantarkannya. Dan dia juga kekurangan mineral! " Batin Rey.
" Pantas saja dia pinsan! Kamu benar-benar tidak memberinya makan. Perutnya kosong, dia begitu lemas dan pasti maagnya sedang kambuh sehingga dia gak bisa nahan dan pinsan." Jelas dokter Rey.
" Bukan salahku! Siapa suruh menghilangkan Mony. Aku suruh dia mencarinya sampai ketemu!" Jawab Arya tanpa merasa bersalah.
" Apa? Kamu lebih pentingkan dia dengan kucing Viona! Kau benar-benar keterlaluan Ar. Menurutku, dia tidak terlalu buruk. Selain cantik dia juga terlihat lembut dan sopan. Yah, tapi salahnya juga masuk ke dalam tempat kotor." Batin Arya.
" Benarkah? detik ini juga dia akan menjadi urusanmu!" Ucap dokter Rey setelah memeriksa Aneska dan menyuntikkan vitamin ke tubuh Aneska dan juga menunggu Aneska sadar. Rey melanjutkan perbincangannya dengan Arya.
" Apakah kamu bercanda? Mimpi!" Ucap Arya berlagak sambil tersenyum miring.
" Lihatlah, kamu akan menjadi repot kembali, kalau kamu tidak memperhatikan jadwal makannya. Bagaimana jika ini terjadi kembali ketika kakekmu datang?" Ucap dokter Rey menegur Arya yang tidak merasa bersalah sedikit pun.
" Ini hanya kebetulan saja, kalau dia kambuh lagi, bukan urusanku!" Ucap Arya tidak mau peduli semua tentang Aneska.
" Dia memang keras kepala! " Batin Rey.
" Kamu benar-benar keterlaluan Ar! Bagaimana jika Viona diposisi dia sekarang?" Tanya Rey.
" Hahaha, jangan membandingkan dia dengan Viona. Masih kalah jauh. Kamu tau benar aku memperlakukan Viona seperti apa!" Lanjut Arya sambil tertawa meremehkan.
" Tidak begitu jauh Ar, mereka sama-sama sudah bekas. Bedanya Viona bermain hanya denganku. Sedangkan dia dengan banyak laki-laki. " Batin Arya.
" Maafkan a..ku! Tiba-tiba Aneska sadar. Arya dan Rey memutar tubuhnya menghadap ke sumber suara.
Sebenarnya Aneska telah sadar beberapa menit yang lalu ketika Rey dan Arya berbincang. Sehingga Aneska mengetahui sebagian pembicaraan Rey dan juga Arya.
" Nona, kamu sudah sadar..Baguslah, segera minum dan makan ini. Sebaiknya kamu jangan membiarkan perutmu kosong. " Rey bergegas mengambil roti dan susu untuk Aneska.
" Maafkan aku telah merepotkan kalian!" Ucap Aneska merasa bersalah, di tambah ketika dirinya mendengar perbincangan Arya yang merendahkannya. Hatinya begitu sakit mendengarnya, sambil makan roti dan menyeduh minuman. Arya pun segera membawa Aneska pulang.
