"Kamu mau ngapain den?"Tubuh Novi bergetar hebat melihat Jonatan Lim anak yang dulu pernah diasuhnya berada diatas tubuhnya."Aku mau makan kamu mbak!!"****
Novi Kumala ayu wanita yang sering disebut perawan tua di kampungnya terpaksa menikah dengan berondong muda yang ternyata adalah anak yang dulu pernah dia asuh saat bekerja dirumah tuan William Lim.
Novi bahkan baru sadar kalau yang dia nikahi adalah tuan muda Jonatan lim setelah mereka sah menjadi suami istri.Mereka menikah karena desakan dari warga yang mengira Novi dan Nathan akan melakukan hal yang iya-iya.
bagaimana kehidupan Novi setelah menikah?akankah Novi bahagia hidup bersama lelaki berondong yang bahkan dia dulu yang menemani tumbuh kembang lelaki itu.
kepoin ceritanya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibah Ibah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
POV Novi
Aku masih ingat badanku terpental beberapa meter setelah aku berlari menjauh dari seseorang,namun aku lupa aku menjauh dari siapa?
kepalaku sangat nyeri saat aku membuka mata,
"Aku dimana?aku hanya ingat aku pergi dari rumah tuan William,aku pergi meninggalkan den Juju,,den Juju?apa dia menangis saat aku meninggalkan dia?apa dia makan dengan benar?apa dia tidur dengan nyenyak? aku terus teringat den Juju,aku meminta dokter memanggil pak Will,aku tahu saat ini jam sekolah
aku akan minta padanya agar aku tak dikeluarkan dari pekerjaan ku.
Saat pak Will datang aku langsung mengutarakan semua keinginanku...
Wajah pak Will terlihat kecewa aku tak tahu karena apa,Kisah cinta kami sudah lama kandas karena tak ada restu dari Bu Liana,dan aku memilih tahu diri dan mundur.
Alasanku tetap ingin bekerja hanyalah karena den Juju.
Aku sudah mengasuhnya selama tujuh tahun,dia juga hanya menurut jika denganku,aku terus memohon pada Pak Wil agar aku tetap disini.
Beberapa jam kemudian den Juju datang,aku kaget melihat den Juju yang sudah dewasa.
Kepalaku kembali sakit dan aku kembali tak sadarkan diri.
Satu Minggu kemudian Aku sudah kembali di Kediaman William,banyak sekali hal aneh yang terjadi,sikap cuwek pak wil,dan Sikap den Juju yang mulai berubah padaku,,
Aku merasa geli saja karena sejak aku kecelakaan den Juju seperti menganggap ku sebagai wanita nya.
Awalnya aku hanya berfikir itu hanya fikiran ku saja,namun saat ulang tahun den Juju menembak ku di sebuah taman anggrek yang begitu indah.
Aku hanya diam tak membalas,aku bingung aku sangat menyayangi den Juju,aku tak bisa jauh dari dia,tapi ku kira rasa itu bukan cinta.
Aku meminta pulang saja,dari pada kami canggung satu sama lain.
Di perjalanan pulang mataku kembali diperlihatkan dengan hal aneh,,Ya sangat aneh,karena aku melihat Rena keponakanku ada di sini,di Jakarta.
Aku semakin terkejut tatkala melihat orang yang bersama dia,
"Pak wil?"
Aku sangat penasaran dan meminta den Juju mengikuti mobil pak Will,aku tak cemburu hanya saja aku kesal dengan keponakanku yang sebelas dua belas dengan Nurul,
dia suka sekali dengan lelaki tampan.
Aku tak mau dia salah jalan,jadi aku mengikuti dia.
Kamipun sampai dirumah sederhana dimana mobil yang dikendarai pak Will terparkir,hatiku semakin gelisah memikirkan apa yang akan dilakukan Rena didalam sana,aku tak mau mereka kebablasan.
Dengan amarah meluap-luap aku mencoba masuk ke rumah itu,namun den Juju selalu saja mencegah ku dengan seribu alasan.
"Den Juju kenapa sih?dia tak tahu saj kalau aku akan melabrak keponakan ku,sebelum mereka melakukan hal lebih.
Dan benar saja dugaanku aku melihat Rena di atas tubuh pak Will,
"Bocah ini,,,apa yang dia lakukan?"
Aku stres melihat kelakuan keponakanku kepalaku tiba-tiba pening dan aku kembali tak sadarkan diri.
Aku tak tahu berapa lama aku pingsan,saat membuka mata ku lihat den Juju tertidur disebelah ku,aku mengelus kepalanya dengan penuh kasih sayang.
Tenggorokanku tiba-tiba kering,aku mencoba meraih air dimeja,namun sayangnya tubuhku justru oleng,aku sudah pasrah jika aku terjatuh namun den Juju lagi-lagi menolongku,,
Kami saling tatap,ada rasa aneh yang menjalar ditubuh ku saat kami sedekat ini.
Aku langsung melepas pelukan den Juju,aku tak mau terjebak cinta dengan keluarga Nyonya Liana lagi.
Tiga hari aku dirumah sakit,aku sudah tak nyaman karena tiga hari tak mandi,namun aku malu jika ingin minta tolong pada den Juju,,
"Andai saja Rena di sini"
Aku kesal dengan anak itu,dia di Jakarta tapi tak pernah mau menemui ku,
Apa dia punya rahasia hingga dia tak Sudi menjenguk kakak sepupu nya ini.
Karena sudah benar-benar tak tahan dengan bau badanku,aku meminta tolong den nathan agar melepas infus ditangan ku,dengan begitu aku bisa membersihkan diri.
Aku jujur saja pada dia kalau aku ingin mandi.
Dia langsung meminta suster membuka infus di tanganku,,
Aku langsung ngacir kekamar mandi,tubuhku sungguh sangat lengket,jangan tanya lagi bau nya.
"Aaaa segarnya" gumamku saat badan ini terguyur air,
Selesai mandi aku lupa jika di Rumah sakit ini tak ada handuk,aku juga tak membawa baju ganti.
Aku sempat mengintip ke luar,namun tak ada siapa-siapa,di mana den den Nathan?"
Jadilah aku mondar mandir kesana kemari,tanpa tahu apa yang harus aku lakukan.
"Tok tok tok"
Aku senang sekali Karana ada yang mengetuk pintu,pasti den nathan
dan benar dugaanku,dia kembali membawa baju juga handuk untukku
"Dia memang tuan muda yang sangat pengertian,tak salah aku menyayangi dia"
kekehku.
Aku teringat Rena,awas saja anak itu,jika nanti ketemu lagi aku akan menceramahi dia tujuh hari tujuh malam.
"Anak gadis merantau malah mepet-mepet Duda keren,tahu mbak nya sakit tak pernah menjenguk" keluhku pada Rena.
Setelah mandi seorang pegawai rumah sakit datang membawa makanan untuk kami,
Aku memijat kepalaku mengingat saat ini aku ada diruang VIP,kentara sekali dari ukuran kamar ini,ada sofa juga makanan yang dikirim petugas rumah sakit tak hanya untuk pasien,ada dua piring di meja,itu pasti untuk penunggu pasien.
"Pasti potong gaji ini" batinku
Setelah petugas pergi aku menatap piring yang diberikan padaku,aku kemudian beralih ke piring Nathan,Tidak adil rasanya aku selalu saja di beri bibir disini.
Aku memanggil nathan dan meminta menukar makanan kami,aku sangat senang Nathan mau memberikan piringnya untuk ku,
Tapi dia benar-benar perhitungan,dia mencium ku saat aku akan mengambil piringnya.
"Benar-benar mencari kesempatan dalam kesempitan" kesalku,aku tak terima dan balas mencubit perutnya,kami pun saling balas.
Disela keseruan kami,aku kembali terkejut melihat pak Will yang berkunjung dengan Rena,,
Aku langsung menghambur ke pelukannya,senang sekali rasanya dia masih ingat dengan kakak sepupu nya ini.
Namun detik berikutnya Jantungku seakan mau lepas dari tempatnya mendengar Pak Wil akan segera menikahi Rena
"Apa benar dugaanku jika mereka sudah Nyicil duluan?pasti Rena sudah menggoda pak Will,aku tiba-tiba saja ingin menangis mengingat apa yang akan di katakan Om Ruslan nanti.
Om Ruslan adalah ayah Novi,adik dari ibuku.
Nathan langsung memeluk tubuhku saat dia melihat aku menangis.
Sungguh aku malu pada pak Will pasti Rena yang sudah memaksanya,aku masih ingat saat di rumah itu,aku melihat Rena di atas tubuh pak wil,pasti Rena yang sudah mulai duluan.
Tapi dalam musibah ini pasti ada hikmahnya bukan?entah kenapa aku senang nathan memelukku seperti ini,rasanya nyaman sekali, sepertinya pernikahan Rena akan aku jadikan alasan agar Nathan selalu memeluk ku,
"Ya kali aku jujur,yang ada malulah,,aku kan lebih tua dari dia"
dan benar saja saat resepsi Rena diadakan aku kembali pura-pura menangis dan Nathan selalu memelukku,,aku bahkan tak memperdulikan delikan Bu Liana padaku,,
"Biar saja dia kebakaran jenggot"
batinku beralih peran jadi Pemain antagonis.
Sepertinya aku harus mencari alasan lain agar Nathan tetap mau memelukku lagi setelah pernikahan Rena usai.
Hari berganti
Aku tak tahu apa yang aku lakukan dirumah pak wil,
Nathan tiba-tiba sudah besar,aku juga tak boleh melakukan ini itu,entahlah Yuli selalu marah jika aku tak menurutinya.
Katanya tugasku hanya membuat nathan bahagia.
"Tugas macam apa itu?ANEH" kesalku dalam hati.
hingga pada suatu pagi,aku dikejutkan oleh Nathan yang terus memandangku diambang pintu,padahal aku baru saja bangun tidur.
Dia mengajakku ke taman belakang,,aku melihat banyak sekali Bunga anggrek disana,,
tentu saja aku sangat bahagia,
Aku berlari kesana kemari mengitari bunga-bunga yang ada dihadapan ku,aku sampai tak menyadari ada batu kecil didepanku.
Aku pasrah saja jika jatuh,namun lagi-lagi Nathan menangkap tubuhku,kami lagi-lagi ada dalam posisi yang rawan sekali untuk kesehatan jantungku.
Jantungku makin kian melompat ke awang-awang saat bibir Nathan menempel ke bibirku,
Aku langsung melepas pelukannya
"Ini tidak benar" batinku dalam hati,
aku hanya diam mematung,namun Nathan kembali menarik tengkukku,
kembali mencium ku dengan lembut,namun kali ini dalam durasi lebih lama,aku terbuai namun detik berikutnya hatiku berteriak
"Ini sudah gila Novi"
Aku menarik tubuhku dan reflek tanganku menampar Nathan.
Aku berlari menjauh,namun tiba-tiba aku menubruk tubuh Bu Liana yang datang bersama Nina,teman wanita nathan.
Aku menyapanya dengan sopan,dia memintaku mengambilkan jus dan makanan kecil,,
aku mengangguk patuh detik berikutnya Jantungku bak disambar petir mendengar Nathan yg marah-marah kepada Bu Liana,
dia juga mengatakan kalau aku ini istrinya,,,
"Hal aneh apa lagi ini ya Allah"
Aku terus mendengar Bu Liana yang terus menistakan ku.
Jujur hatiku sakit,tapi tak sesakit dulu saat dia menghinaku agar menjauh dari pak Will,jika dulu aku menangis kali ini aku bahkan ingin tertawa karena hinaan Bu Liana tetap sama.
sepertinya dia kehabisan kota kata
"kekehku dalam hati"
Aku mulai menengahi pertengkaran antara cucu dan nenek itu.
Aku sadar diri dan memilih pergi dari sini,jadi Bu Liana tak perlu hawatir lagi,,
itu yang aku katakan,,namun Nathan,Nathan justru memilih meninggalkan semua yang dia miliki hanya demi pelayanan seperti aku.
Rasanya ada ribuan anggrek yang bersemi didalam hatiku.
Aku sungguh bahagia Nathan menentang Omanya hanya agar dia bisa bersamaku.
Sungguh sikap yang menurut ku sangat gantel,tak seperti pak Will yang hanya pasrah saat hubungan kami ditentang Bu Liana,dia bahkan menghinaku dibelakang teman bisnisnya.
Nathan menarik lenganku agar aku ikut dengan dirinya.
Dan disinilah kami saat ini,di rumah ibuku didesa Lembang Bandung.
Aku sungguh bahagia bisa bertemu lagi dengan ibu.