NovelToon NovelToon
Ketika Mantan Istri Mas Kapten, Hadir

Ketika Mantan Istri Mas Kapten, Hadir

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikahi tentara
Popularitas:45.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Rumah tangga yang baru dibina satu tahun dan belum diberi momongan itu, tampak adem dan damai. Namun, ketika mantan istri dari suaminya tiba-tiba hadir dan menitipkan anaknya, masalah itu mulai timbul.

Mampukah Nala mempertahankan rumah tangganya di tengah gempuran mantan istri dari suaminya? Apakah Fardana tetap setia atau justru goyah dan terpikat oleh mantan istrinya?

Ikuti kisahnya yuk.

IG deyulia2022

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Mantan Kekasih VS Suami

     Mereka bertiga berkumpul kembali di ruang tamu setelah melaksanakan sholat Maghrib, menikmati bolu tadi sore yang dihidangkan sang ibu. Rasanya masih enak dan lembut.

     "Kamu nggak pulang, La?" tanya Bu Nadia menatap curiga. Nala sudah bisa menebak bahwa sang ibu akan mempertanyakan hal itu.

     "Mbak Nala, nginap saja di sini sekali-kali. Naya sepi selalu tidur sendirian. Nanti kalau Mbak Nala tidur di sini, aku bakal ceritakan sesuatu mumpung Mbak datang ada di sini," sela Naya memohon.

     "Tidak bisa, Mbakmu kan sudah bersuami. Kalaupun ada masalah dengan suaminya selama itu bukan KDRT, maka tetap harus kembali dan pulang pada suaminya. Ini semua bertujuan untuk mencegah suami berpaling pada wanita lain," terang Bu Nadia mencoba bijaksana.

     Nala dan Naya saling lempar tatap, niatnya tadi ingin nginap, kini mendadak urung gara-gara ucapan ibunya barusan.

     "Sebentar, ibu ke dapur dulu. Masih ada bolu pesanan yang harus ibu siapkan. Kalian lanjutkan ngobrolnya," ujar Bu Nadia sambil bergegas menuju dapur.

     "Tadinya mbak mau nginap di sini, tapi berhubung ibu bicara seperti tadi, nggak jadi deh," ucapnya penuh sesal.

     "Ya sudah Mbak, nggak apa-apa. Lain kali saja, ajak sekalian Mas Dana nginap di sini," tukas Naya.

     "Mas Dana tidak mungkin mau nginap selama ada Raina di rumah. Raina sekarang ingin tinggal di rumah papanya," cerita Nala.

     "Oh, begitu, ya?"

     Nala mengangguk, obrolan mereka berlanjut ke topik yang lain.

     "Mbak Nala tahu tidak? Kalau pacarnya aku itu sebenarnya teman leting mantan pacar Mbak Nala yang dulu ditugaskan di Papua?" cerita Naya memulai.

     Wajah Nala terkejut, lalu menatap Naya dengan serius.

     "Oh, ya? Kebetulan banget, ya?"

     "Iya Mbak. Bahkan aku sempat ngobrol dekat dengan Kak Bahari. Kak Bahari bilang kalau dia masih mencintai Mbak. Bahkan dia berniat mau mendatangi Mbak ke rumah. Sepertinya ingin melanjutkan rencananya dulu yang sempat tertunda." Naya menjeda sejenak ceritanya.

     "Lalu?" Nala seperti tidak sabar.

     "Aku sempat terkejut sekaligus iba, tapi aku katakan kalau Mbak sudah menikah dan punya rumah tangga yang bahagia. Dia langsung sedih dan menyesal kenapa dulu harus ditugaskan ke Papua dan hubungan dengan Mbak harus berakhir."

     Nala tertegun, kenangan indah bersama Hari atau Bahari kembali terkenang. Dia sedih, kenapa setelah dia menikah, Bahari justru datang dan masih menyimpan cinta untuknya.

     "Kasihan banget saat aku lihat dia, wajahnya muram dari awal sampai akhir pertemuan. Dia bahkan menyampaikan salam untuk Mbak."

     "Salam?"

     "Iya. Kak Bahari menitipkan salam untuk Mbak. Katanya semoga Mbak bahagia. Tapi, kalau tidak bahagia, dia bilang dia siap menerima jandanya Mbak."

     "Apa?" Nala cukup tersentak mendengar salam yang disampaikan Bahari pada adiknya itu.

     "Jangan melotot begitu juga kali Mbak. Aku tahu sebenarnya Mbak terkenang kembali dengan Kak Bahari, ya? Dia itu memang baik. Tutur bicaranya lembut dan menyenangkan," pungkas Naya.

     Sejenak suasana ruang tamu hening. Nala masih terngiang-ngiang obrolan sang adik barusan.

     "Kak Bahari, seandainya dulu Kak Bahari tidak katakan untuk break dulu, mungkin hubungan kita masih berlanjut sampai sekarang. Tapi, sekarang aku sudah menikah, Kak. Dengan pria pilihan aku sendiri. Namun sayang, orang tua suamiku kurang menyukaiku."

     "Iya juga sih Nay, Kak Bahari orangnya baik dan perhatian. Mamanya juga sangat baik, dan ramah ketika mbak dulu dikenalkan sama mereka."

     "Kak Bahari sepertinya nyesel Mbak, karena pernah bilang break dulu dengan hubungan kalian. Dia pikir setelah ini akan kembali dikirim Satgas ke pulau lain. Tapi, kalau tahu Mbak sudah menikah, sepertinya Kak Bahari lebih baik memilih Satgas lagi ke luar negara," tutur Naya ikut menyayangkan.

     Nala mengangguk, dia mendadak sedih jika terkenang dengan mantan kekasihnya itu. Andai dulu berjodoh, mungkin saja saat ini Nala merupakan menantu yang bahagia di samping mertuanya, atau mamanya Bahari.

     Nasi sudah jadi bubur, sesungguhnya Nala bukan menyesal menikah dengan Dana, dia hanya sedih kenapa harus memiliki mertua seperti Bu Diana?

     "Terkenang kembali dengan masa lalu itu sangat menyenangkan. Tapi, jangan lupa ada seseorang yang sudah mutlak memiliki kamu."

     Suara itu begitu dekat di samping Nala. Nala dan Naya terkejut bukan main, mereka tidak sadar akan kedatangan Dana ke rumah itu.

     "Ayo pulang, ini sudah malam, mas khawatir. Di mana ibu, Nay? Mas sama Mbakmu akan pulang," ujar Dana mengalihkan fokus pada Naya sang adik ipar.

     "Eu, sebentar Mas. Naya panggilkan dulu, ya. Ibu sedang di dapur." Naya bergegas menuju dapur untuk memanggil Bu Nadia.

***

     Setelah beberapa saat sempat ngobrol dengan mertuanya, Dana akhirnya mengajak Nala pulang. Mereka berpamitan pada Bu Nadia dan Naya.

     Dengan terpaksa Nala akhirnya ikut pulang, karena Bu Nadia membujuk Nala agar tetap pulang.

     Nala dan Dana pulang, tapi mereka pulang menggunakan kendaraannya masing-masing.

     Tiba di rumah, terjadi kebekuan diantara mereka. Nala tidak mau bicara apa-apa dengan Dana.

     Beberapa saat kemudian, Nala menaiki ranjang setelah membersihkan diri. Dia sudah mulai ngantuk dan bersiap untuk tidur. Tapi, tiba-tiba Dana menyinggung lagi Bahari mantan pacar Nala yang diceritakan Naya tadi di rumah mertuanya.

     "Mantan pacar kembali, aku tahu kamu pasti membandingkan mas dengan dia. Dia masih lebih baik dari mas, kan?"

     Nala tersentak kenapa Dana harus membahas mantan pacarnya. Nala masih tidak bersuara, dia tidak mau membahas mantan pacar. Saat ini dia hanya ingin tidur.

     "Dia baik dan perhatian, itu yang tidak kamu dapat dari mas, kan? Tapi, dia hanya mantan pacar, dan Mas adalah suamimu. Tidak perlu dikenang-kenang kembali masa lalu, semua ada kurang dan lebihnya, termasuk aku. Aku mungkin banyak kurangnya bagimu, tapi aku sangat mencintaimu. Aku tidak akan biarkan kamu diambil orang lain," tandasnya sembari menaiki ranjang dan berbaring di samping Nala.

     Nala tidak bersuara sama sekali. Kata-kata yang dilontarkan Dana barusan hanya membuatnya sedih, Dana mencintainya tapi tidak perhatian. Jadi hambar.

     Tiba-tiba tangan Dana sudah melilit tepat di permukaan perut Nala.

     Ada sebuah kenyamanan ketika telapak tangan itu membelai perutnya yang sudah tumbuh janin.

     "Cuppp." Dana mengecup pipi Nala hangat, lalu berbisik. "Maafkan mas, Sayang. Mas memang selalu mengabaikanmu," bisiknya, dan kembali mengecup pipi Nala dengan penuh kehangatan.

     "Papaaaa. Tolong carikan penghapus Raina. Jatuh ke bawah ranjang," rengek Raina tiba-tiba sambil mengetuk pintu.

     Nala tersentak, hatinya merasa geregetan dengan bocah kelas satu SMP itu. Saat hatinya menghangat, tiba-tiba kembali datar karena teriakan Raina.

     Nala melepaskan tangan Dana yang tadi sangat nyaman. "Urus Raina dan perhatikan dia, Mas," ujar Nala kecewa.

     "Sudah, biarkan saja. Mas hanya ingin memelukmu. Mas kangen manjamu, biarkan Mas memelukmu seperti ini," pinta Dana seraya melilitkan kembali tangannya di perut Nala.

     Dana tidak peduli di depan pintu masih ada Raina menjerit dan memintanya mencarikan penghapus yang jatuh ke bawah ranjang.

     

1
Batara Kresno
bagus nala kasih dana pelajaran aja ibunya juga harusnya tau perasaan anaknya donk jangan dipakasa gitu kasihan ap lg mertuanya juga ga berpihak sama nala
Setyowati Setyowati
cerita nya seru ..nguras emosi ..kalau bisa happy ending ya kak ..di tunggu lanjutannya
Farid Atallah
up yg byk dong Thor 😥
Nasir: Besok ya Kak..... 🙏🙏
total 1 replies
Hr sasuwe
👍
Nasir: Makasih Kak..
total 1 replies
Alina Bams
lanjutkan thor
Rieya Yanie
firasat istri benar kan..
Tining Revi
dana tau kalau di kibulin mantan istri dan anaknya. tpi dah terlambat, nala udah ngambek tingkat dewa. rasakno!
Hary Nengsih
dana gak bisa ngambil sikap tegas
Harwanti Jambi
jika aku yg berada di posisin Nala sudah ku lambaikan tangan kenapa tak km balas saja perbuatan suami dn mertuamu, dengan bersikap dingin dn tak perduli
Farid Atallah
lanjut dong Thor
Soraya
typo nya
Batara Kresno
knoa g ditinggalin aj sh nala udah tau laki bego bin tolol masih aj ditungguin
Farid Atallah
up byk dong
Farid Atallah
lanjut dong Thor
Soraya
lanjut
Soraya
Dana seorang polisi tpi ga peka
Nasir: Tentara Kak, bukan Polisi... 🙏🙏
total 1 replies
Endang 💖
kamu harus tegas sama Devina dana
Irma Minul
luar biasa 👍
Nasir: Mksh Kak....
total 1 replies
Siti Maimunah
lembek bgd jd org dana..ach bertele2 ce3ita thor
Nasir: lanjutkan dong Kak...
total 1 replies
Siti Maimunah
ih gregetan sm raina..bkh ga di tonjok🤣🤣🤣🤣 manja bgd..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!