NovelToon NovelToon
JEJAK LANGKAH DI UJUNG USIA

JEJAK LANGKAH DI UJUNG USIA

Status: sedang berlangsung
Genre:BTS / Romantis / Fantasi / Kaya Raya / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: M syamsur Rizal (Rizal)

menceritakan seorang guru yang ingin hidup sederhana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M syamsur Rizal (Rizal), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

Aduh, Alex, kamu emang yang terbaik deh! Aku sayang banget sama kamu!" ucap Sella sambil memeluk Alex erat. Ia mencium pipi Alex dengan mesra, menunjukkan rasa cintanya yang palsu.

Ibu Sella tersenyum melihat kemesraan mereka. Ia merasa bangga dengan putrinya yang pandai memikat hati pria kaya. Ia yakin, dengan bantuan Sella, keluarganya akan hidup makmur dan bahagia selamanya.

Namun, di balik kebahagiaan palsu itu, ada rencana jahat yang sedang disusun. Sella dan ibunya berencana untuk menguras habis kekayaan Alex, lalu meninggalkannya begitu saja. Mereka tidak peduli dengan perasaan Alex, yang penting bagi mereka adalah uang dan kekuasaan.

Sementara di tempat lain

Di sebuah rumah yang megah, Lena dan Hana duduk bersama, mengobrol dengan penuh semangat. Mereka berdua adalah sahabat karib, sudah seperti saudara sendiri. Hari ini, topik pembicaraan mereka adalah tentang Andre dan Jimy, dua pria yang belakangan ini sering menjadi bahan perbincangan di desa mereka.

"Sepertinya anak Andre sama dengan Andre, keduanya itu jujur. Kalau itu aku, aku nggak bakalan terima kekesalan itu," ucap Lena sambil menyiangi sayur. Tangannya bergerak lincah, memisahkan daun-daun yang segar dari tangkai yang layu.

"Benar, di zaman ini orang terlalu jujur pasti bakal ditindas," timpal Hana sambil membantu ibunya. Ia mengangguk setuju dengan ucapan Lena. Menurutnya, kejujuran memang penting, tapi terkadang bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Namun, saat mereka asyik berbicara, pintu rumah terbuka. Andre dan Julia masuk bersamaan, membuat Lena dan Hana terkejut. Mereka berdua saling pandang, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

Sambil berjalan, Julia berbicara dengan Andre, "Menjadi teman nggak berpengaruh, kau bersedia nggak?" pintanya dengan nada yang lembut. Matanya menatap Andre dengan penuh harap.

Lena dan Hana membulatkan mata, tidak percaya dengan kedekatan yang mereka saksikan. Begitu juga dengan Andre dan Julia, yang menyadari kehadiran Lena dan Hana, sedikit salah tingkah. Mereka berdua berusaha bersikap biasa, meskipun jantung mereka berdegup kencang.

"Paman Andre, kenapa kau bisa pulang bersama Bibi Julia?" tanya Hana dengan nada curiga. Matanya menyipit, berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Andre sedikit gugup. Ia berusaha mencari alasan yang masuk akal. "Ah... kami bertemu di pintu, jadi masuk barengan," jawab Andre dengan nada yang sedikit bergetar. Ia berharap Lena dan Hana tidak curiga.

Andre segera berlari kecil mendekati Lena dan Hana. Ia berusaha mengalihkan perhatian mereka. "Sayurnya sudah siap, biar kau yang masak. Kalian istirahat saja," ucap Andre sambil mengambil sayuran yang telah disiangi oleh Lena dan Hana.

Sebab Andre ingin mengalihkan pembicaraan, agar mereka tidak berpikir terlalu jauh dan identitasnya terbongkar sebelum waktu yang tepat. Ia tidak ingin rahasianya terbongkar begitu saja.

Namun, Julia malah mengambil sayur yang berada di tangan Andre. Ia menatap Andre dengan tatapan yang lembut namun tegas. "Bagaimana bisa pria sepertimu masuk dapur?" ucap Julia sambil merampas tempat sayuran di tangan Andre.

Julia segera menarik kursi yang ada di dekat Andre, ingin menyuruh Andre untuk duduk. Ia ingin melayani Andre seperti seorang raja. "Mari kau duduk, duduk," ucap Julia sambil terus menarik tangan Andre.

Andre segera mengikutinya dengan wajah sedikit gelisah. Ia tidak bisa membantah Julia. Ia merasa tidak enak hati jika menolak permintaannya.

Julia segera menyiapkan apa yang ada di meja itu untuk Andre, melayani Andre seperti raja. Ia menuangkan air putih ke dalam gelas dan memberikannya kepada Andre dengan sangat ramah. "Minum air putih ini," ucap Julia dengan senyum yang manis.

Julia segera mengambil buah apel dan meletakkannya di depan Andre. "Apel, bagus untuk tubuh," ucap Julia sambil tersenyum dan segera meninggalkan tempat itu untuk memasak sayur yang telah diambilnya dari Andre.

Lena dan Hana cuma bisa menatap dengan mata dan mulut membesar. Mereka tidak tahu kenapa sahabatnya bisa berubah jadi begini. Mereka berdua saling pandang, mencari jawaban atas kebingungan mereka.

"Sejak kapan Julia berubah menjadi begitu rajin?" ucap Lena pelan kepada Hana, merasa kebingungan. Ia tidak pernah melihat Julia serajin ini sebelumnya.

"Selain itu, sikapnya sama Paman Andre begitu baik," ucap Hana pelan. Ia merasa ada sesuatu yang aneh dengan hubungan antara Julia dan Andre.

Lena langsung menatap Andre dengan sangat tajam seperti pisau yang masih baru. Andre sedikit getir dan salah tingkah karena ditatap Lena seperti itu. Ia merasa seperti sedang diinterogasi.

Di antara mereka tidak ada yang berani membuka pembicaraan, sebab Julia terus mondar-mandir menyiapkan makanan untuk mereka. Suasana menjadi canggung dan tidak nyaman.

Akhirnya, Julia selesai menyiapkan semua menu makan untuk mereka. Ia menata makanan di atas meja dengan rapi. "Silakan dinikmati," ucap Julia dengan senyum yang lebar.

Lena dan Hana masih terdiam, tidak tahu harus berkata apa. Mereka berdua masih bingung dengan perubahan sikap Julia.

Andre berusaha mencairkan suasana. Ia mengambil nasi dan lauk, lalu mulai makan dengan lahap. "Wah, masakannya enak sekali," ucap Andre sambil mengacungkan jempolnya kepada Julia.

Julia tersenyum mendengar pujian Andre. Ia merasa senang bisa membuat Andre senang.

Akhirnya, Lena dan Hana ikut makan. Mereka berdua masih merasa canggung, tapi mereka berusaha untuk menikmati makanan yang telah disiapkan oleh Julia.

Selama makan, tidak banyak percakapan yang terjadi. Mereka semua makan dengan tenang, sambil sesekali melirik satu sama lain.

Setelah selesai makan, Julia membereskan meja makan. Ia mencuci piring dan gelas dengan bersih. Lena dan Hana hanya bisa melihatnya dengan tatapan yang penuh tanya.

Selesai membereskan semuanya, Julia menghampiri Andre yang sedang duduk santai di ruang tamu. Ia duduk di samping Andre dan menatapnya dengan tatapan yang lembut.

"Terima kasih sudah mau menjadi temanku," ucap Julia dengan suara yang pelan.

Andre tersenyum dan mengangguk. "Sama-sama," jawab Andre singkat.

Lena dan Hana yang melihat adegan itu semakin bingung. Mereka berdua tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi di antara Julia dan Andre. Mereka bertekad untuk mencari tahu kebenaran di balik semua ini.

1
reza indrayana
bikin bapeerRr... ( aku sludah pernah nonton filmnya Thor )💙💛💙😘😘😘
angelwings
Mantap betul! Terimakasih, author!
Vikale5
Terhibur sekali!
M syamsur Rizal (Rizal): terimakasih suport nya kakak🙏🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!