Season 1
Bagaimana jika seorang gadis yang merupakan primadona di sekolahnya tiba-tiba diberi hadiah pertunangan oleh orang tuanya saat ulang tahunnya ke 17 tahun.
Risa dijodohkan dengan adik kelasnya sendiri yang sifatnya manja. Risa Alexander dinikahkan dengan Reynaldi Wijaya disaat usianya masih 19 tahun.
Season 2
Terjadi cinta segitiga antara Reno, Sandra dan Kezia. Dua wanita cantik itu menyukai sahabatnya sendiri.
Revano harus menjadi pengantin pengganti menggantikan Kakaknya yang kabur di hari pernikahannya. Sebenarnya ide kaburnya Reno Dari Revano. Ingin membantu Kakaknya agar terbebas dari pernikahan tak diinginkan itu namum dirinya sendiri yang harus menikah dengan Kezia.
Ikuti terus kisah cerita cinta mereka di karya pertama novel ku.
Cerita ini murni dari imajinasiku 😊
🚫 Dilarang untuk memplagiat novel ini
Pelaku plagiarisme dapat dijerat dengan ancaman pidana sesuai dengan pasal 72 ayat 1 UUHC
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Yuliana S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35 - Pisah Ranjang
Mami Ana pun sudah sampai rumah sakit untuk menemui dokter kandungan.
Yudha Sanjaya adalah dokter spesialis kandungan, beliau lulusan sarjana kedokteran dari universitas ternama di Perancis. Papanya seorang dokter umum sekaligus pemilik rumah sakit itu. Keluarga Wijaya mempercayakan dokter dari rumah sakit Keluarga Sanjaya sejak Papi Aldi balita. Jadi hubungan kedua keluarga tersebut sudah seperti keluarga.
"Yudha, mana pesanan tante?" ucapnya seraya masuk ke dalam ruangannya.
"Ini tan, tante gak usah bayar ya. Yudha berharap semoga tante segera di kasih cucu. Yudha sudah gak sabar punya ponakan yang lucu-lucu," ucapnya sambil tersenyum.
Mami Ana pun tersenyum senang mendengar perkataan Yudha.
"Makasih ya nak, kalau begitu tante pulang terlebih dahulu. Salam kepada papamu Yudhistira Sanjaya," ucapnya sambil memasukkan obat tersebut kedalam tasnya lalu menjabat tangan Yudha.
"Iya tan," ucapnya tersenyum lalu membalas jabat tangan Mami Ana.
Mami Ana pun sudah sampai rumah ia langsung bergegas mengambil 1 gelas air putih dan membawanya ke kamar Risa.
"Sayang, kamu sudah makan belum?" ucapnya sambil menaruh gelas di nakas dan mengelus pelan rambut panjang menantu kesayangannya.
"Udah mi," ucapnya singkat.
"Sayang mami gak mau Rey diambil pelakor. Ini kamu minum ya sayang," ucapnya sambil menyodorkan obat yang ia dapat dari dokter muda tadi.
"Ini obat apa mi?" Risa pun bingung dengan perkataan Mami Ana.
"Ini obat penyubur kandungan sayang. Biar kamu cepat hamil. Kamu kan sudah melakukannya dengan Rey tapi kamu belum hamil juga. Jadi mami tadi ke dokter. Mami sudah tidak sabar sayang pengen segera ada kehidupan disini. Mami pengen segera punya cucu," ucapnya sambil mengelus pelan perut Risa.
"Deg............."
Risa pun kaget mendengar perkataan dan perilaku mami mertuanya yang tiba-tiba mengelus perutnya, ada perasaan bersalah karena ia belum menjalankan kewajiban sebagai istri.
"Maaf Mi sebelumnya, Mami salah paham. Rey sama Risa belum pernah sama sekali melakukannya. Maka dari itu Risa belum hamil Mami," ucapnya pelan.
"Apa? Lalu waktu itu Papi Aldi mendengar kamu teriak-teriak kesakitan itu kamu kenapa sayang?" ucap Mami Ana panik.
"Itu Mami, Risa terpeleset di kamar mandi saat mau menutup pintu pinggang Risa terbentur bathtub Terus Rey yang mijitin Risa," ucapnya kembali.
"Oh yasudah kalau kamu tidak apa-apa. Tapi nak kalau kamu belum melakukannya Rey bisa berpaling ke yang lain loh sayang," ucapnya menakut-nakuti Risa.
Risa pun seketika wajahnya mematung mendengar perkataan mami mertuanya. Ia pun ingat kejadian tadi di ruang pemotretan. Apalagi Luna yang mengelus perutnya dan bilang Rey calon papa.
"Apalagi kamu bilang tadi Rey lebih memilih mengantarkan Luna dibandingkan makan bersama denganmu. Sayang kamu harus melakukannya agar Rey tidak diambil pelakor itu. Mami gak rela anak mami di ambil pelakor," ucapnya sambil menasehati menantunya.
"Iya mi, nanti akan Risa coba," ucapnya agar mami mertuanya tidak khawatir.
"Ini sayang kamu minum dulu ya obat penyubur kandungannya," ucapnya Mami Ana dengan wajah yang penuh harap.
Risa pun langsung meminum obatnya. Lalu meminum air putih yang sudah mertuanya berikan.
"Benar ya sayang kamu mau melakukannya. Ini demi kebaikan kamu agar rumah tangga kamu baik-baik saja sayang," ucapnya sambil tersenyum.
"Iya Mami," ucapnya sambil tersenyum manis.
Mami Ana pun sudah keluar membawa gelas yang sudah kosong tersebut sambil tersenyum senang menantu kesayangannya mau menuruti keinginannya.
"Gak anak, nggak menantu harus dibujuk dan dirayu terlebih dahulu agar nurut." Gumamnya.
...*****...
DI TEMPAT LAIN
Rey sudah sampai halaman depan rumah Luna. Rey rumah Luna pun terbuka. Alvin yang melihat Luna diantar Rey pun tersenyum.
"Anakku sepertinya tak sia-sia bekerja sebagai model, dia pandai berakting, sepertinya Rey sudah mulai jatuh dalam jebakan anakku." batin Alvin saat melihat Luna yang diantarkan pulang Rey.
"Eh Om, Rey pamit pulang dulu ya," ucapnya sambil berjabat tangan.
"Kok buru-buru sekali nak?" ucapnya.
"Iya soalnya mau ketemu tunangan saya Om," ucapnya karena Rey tahu kalau Alvin belum mengetahui pernikahannya.
Saat Rey sudah pergi. Luna pun langsung di cecar pertanyaan oleh papanya.
"Bagus sayang kamu sekarang sudah bisa mendekati Rey," ucapnya senang.
"Iya pa, tadi papa tahu nggak Rey lebih memilih mengantarkan Luna pulang pa dibandingkan makan dengan tunangannya." Luna pun sekarang sudah mulai menyukai Rey saat tadi Rey lebih memilihnya.
"Kamu harus bisa merebutnya sayang, gunakan anakmu sebagai alat untuk menjadikan Rey milikmu," ucapnya tersenyum sinis.
"Iya pa, hanya Rey sekarang yang ku inginkan dan aku harus bisa mendapatkannya. Bahkan ayah dari anak yang sedang aku kandung pun sudah tidak peduli padanya," ucapnya sambil mengingat perkataan Evan yang memintanya untuk menggugurkan kandungannya.
Luna pun bertekad ingin merebut Rey dari Risa. Sifat Rey yang lembut menjadikan Luna ingin hanya Rey lah yang akan menjadi suaminya.
...*****...
DI KAMAR REY
Risa yang sedang marah dengan Rey pun malam ini tidak mau tidur satu ranjang dengan Rey. Mami Ana pun sudah menghilangkan sofa dan kursi di kamar Rey, Mami Ana melakukan itu dengan sengaja agar Risa selalu tidur seranjang dengan Rey meskipun mereka sedang marahan sekalipun.
Karena waktu itu Mami Ana pernah melihat Rey dan Risa tidak tidur satu ranjang. Rey yang tertidur di ranjangnya sedangkan Risa tidur di sofanya yang di gabung dengan kursi sebagai sandaran tidur. Sekarang sudah tidak ada lagi sofa maupun kursi di kamar Rey. Risa pun melihat Rey tertidur terlebih dahulu baru ia akan tidur di karpet bulu.
Rey pun sudah tidur memeluk bonekanya. Karena Risa masih marah dengan Rey dan gak mau tidur satu ranjang sama Rey dengan terpaksa Risa tidur di karpet bulu malam ini.
"Huft, aku sebel sama kamu Rey. Kamu lebih memilih bersama perempuan itu dari pada istrimu sendiri," gerutunya sambil menatap langit-langit kamarnya.
"Mataku udah ngantuk. Tak bisa ditahan lagi hoamm....." Akhirnya Risa pun tertidur di lantai dengan beralaskan karpet bulu.
...*****...
DI KAMAR ALDI DAN ANASTASYA
"Pi tadi Luna berulah lagi," ucapnya sambil menceritakan apa yang dikatakan menantunya.
"Kurang ajar berani-beraninya dia melakukan itu. Apa dengan ancaman ku dia tidak takut?" ucap Papi Aldi pun geram saat Luna berhasil mengambil hati Rey dan membiarkan menantunya pulang sendirian.
"Kalau sampai terjadi sesuatu dengan rumah tangga Rey dan Risa Papi tidak akan tinggal diam. Papi akan cabut semua investasi dan mempengaruhi agar tidak ada investor yang mau menanam modal di perusahaannya," ucapnya yang sudah mulai emosi, Ia sedang ada kerja sama membangun proyek hotel milik Keluarga Hernandez bersama rekan bisnis lainnya.