Ini kisah berawal dari sebuah ramalan yang akan muncul di masaa depan. Menceritakan tentang saintes ajaib yang tiba-tiba muncul dan datang ke Kekaisaran sebagai cahaya dan berkah dari sang Dewi.
Dibuka dari pertunangan politik yang dilakukan oleh sang tokoh utama Arthur Leander atas permintaan yang mulia kaisar. Arthur Leander merupakan seorang arcduke orang nomor satu setelah yang mulia kaisar howard Maximus.
Dia jelmaan dari seorang dewa Hermes yang memiliki parah tampan rupawan bak pahatan patung yang luar biasa. Dewa menciptakan dirinya memalui seleksi yang ketat. Karena dinilai dari tampang, kekuatan, kekuasaan dan kekayaan dia memiliki segalanya.
Mcnya antagonis side character yang ga terlalu ngaruh ke cerita.
ini bukan cerita tentang masak-masak atau pastry lady kok aman aja.
kak kok nama Female leadnya sama Mulu shhhhhuuuttttttt males Mikir kebanyakan nama MC. 😔🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahmaossamu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. PAIN
Sepertinya cerita ini tidak sejalan lagi dengan novel aslinya. Setelah kedatangan saintes Lina Arthur tetap sama dia bersikap normal layaknya hari-hari biasa.
Tidak ada perlakuan khusus dirinya untuk sang saintess. Bagi Arthur saintes adalah orang suci yang harus dihitung. Oleh karena itu dia memperlakukan Lina dengan sewajarnya.
Justru yang menganggu pikirannya sekarang adalah sang tunangan. Ivana Caesarion Michelin nama yang baru-baru ini di elu-elukan.
Setelah suksesnya projek besar Michelin Gold mines, akan ada tantangan baru untuk dirinya dibeberapa Minggu yang akan datang.
Yaa pembangunan kawasan industri. Pekerjaan Arthur cukup menumpuk sekarang, dia harus Menuju perbatasan arcduchy untuk memberantas para bandit liat dan perompak di perairan semenanjung arcduchy dengan kekaisaran Galaxium.
Tugas ini cukup rumit dia harus pergi dalam beberapa Minggu mendatang. Sangat disayangkan padahal Arthur ingin mengikuti jalannya proyek pembangunan kawasan industri baru
Ngomong-ngomong ada apa dengan pria itu, mengapa akhir-akhir ini begitu tertarik dengan proyek yang tak ada hubungan khusus dengannya. Mungkin ini diakibatkan efek sang gadis muda Caesarion itu.
Berangkat lah Arthur menuju Perbatasan bersama pasukannya saat ini.
Sementara itu dikediaman arcduchy, Lina tengah belajar bersama salah seorang pendeta untuk persiapan nya menjadi seorang saintes resmi kekaisaran.
Lina diperlakukan dengan sangat ramah dan baik. Para pekerja yang ada disana sangat menghormati dan memanjakan Lina bak seorang putri raja.
Dia dijamu dengan mewahnya.
Meskipun Arthur sedang melakukan tugas diluar kota, Imelda tetap saja datang setiap hari mengunjungi kediaman arcduke Leander.
Sepertinya biasa yang Imelda lakukan adalah berjalan-jalan di taman atau sekedar menikmati waktu minum teh dikediaman mewah itu. Huh benar-benar definisi seorang beban dan pengangguran.
Ketika dia sedang menikmati waktu jalan-jalannya disekitaran taman dia melihat saintes Lina bersama dengan para pendeta dan pelayan kediaman Arthur melayaninya dan membantu setiap aksi dengan ramah.
Melihat pemandangan itu tentu gadis itu dibuat geram. Selama Imelda mengenal Arthur, bahkan para pelayan dikediaman ini tak pernah memperlakukan dirinya dengan spesial seperti itu.
Lina benar-benar dimanjakan dikediaman ini. Hati Elda tentu panas melihat peristiwa itu. Hari-hari santai nya dikediaman arcduke menjadi kacau.
Dia melewatkan waktu minum tehnya dan memilih untuk kembali dari pada berlama-lama melihat wajah wanita sialan itu.
"Cepat selesaikan tugas ini aku tak mau berlama-lama mengulurkan waktu ditempat seperti ini" Arthur memerintahkan seluruh prajurit nya menyisir habis seluruh daerah semenanjung.
Mereka melakukan operasi rahasia dimalam hari dan meringkus tikus-tikus pembuat onar.
"Baik yang mulia " salah satu wakil Devisi kesatria elit bayangan Arcduke Leander kemudian memerintahkan anak buahnya bergegas lebih cepat atas perintah atasannya
"Perluas jangkauan area penyelidikan, jangan lewatkan apapun." Ucap sang kesatria yang di dengar oleh semua bawahannya
"Aku ingin segera kembali ke ibukota " disaat seperti ini Arcduke Leander malah Terpikir gadis itu.
Bagaimana keadaan gadis itu ya apakah dia benar-benar beristirahat. Aku yakin sekarang dia sedang disibukan tugas dengan putra mahkota.
Sementara itu di istana kekaisaran
Ivana sedang bersama putra mahkota Xavier untuk membahas jadwal tentang peninjauan lokasi kawasan industri tersebut.
Ivana tentu menunggu dengan sabar saat Xavier menyesuaikan jadwalnya yang sangat padat dalam kegiatan ini.
Tak hanya mereka saja, arcduke Noah Zahari, pangeran Louise Parker, dan Granduke Regis Altare sepertinya akan turut ikut serta dalam proyek besar itu.
Mereka harus memilih hari yang pas dan secepatnya. Karena lebih cepat melakukan peninjauan akan mempercepat jalannya proses.
"Yang mulia tidak kan masalah kita mengambil Minggu depan ini? Aku tidak kawatir tapi anda?" Ucap ivana sambil memandang pria didepannya dengan setumpuk dokumen yang mengunnung
"Yah mau bagaimana lagi iva, kita lihat nanti apakah orang itu bisa mengosongkan jadwalku dalam waktu dekat ini" kata putra mahkota sambil menghela nafas. Dia nampak frustasi
"Yaa aku tidak masalah," ivana kembali berucap
"Sampai dimana persiapan yang mereka lakukan " tanya pria itu sambil menyelesaikan kegiatannya menandatangani banyak dokumen
Alasan putra mahkota tidak pernah mau melihat kembali proposal yang ivana berikan mungkin karena terlalu lelah dan jengah melihat lembar kertas itu
"Untuk saat ini telah cukup jauh pangeran. Aku telah melihat tentang supply material sesudah selesai. Bawahan anda telah sukses menjalin koneksi dengan orang yang terdaftar.
Lalu mengenai para pekerja sampai saat ini 70% telah terkumpul yang memenuhi kriteria standar. Persiapan pembangunan fasilitas penunjang tengah berjalan saat ini meskipun belum rampung sudah bisa digunakan
soal ahli bangunan dan penataan kota, telah beres semuanya telah ku serahkan pada orang-orang yang ahli dalam bidangnya." Terang ivana sambil menatap pria tersebut
"Begitu yaa tinggal turun langsung dan memastikan. Aku mengerti " kata putra mahkota
Jika diingat telah berjalan 6 bulan yaa hubungan pertunangan politik antara Arthur Leander dengan ivana Caesarion.
Harusnya empat bulan lalu ivana sudah mati dan sekarang adalah waktu dalam ramalan kemunculan seorang saintes suci di kuil suci timur.
Dalam cerita aslinya ivana Caesarion hanyalah pemeran antagonis pendukung yang tak terlalu berpengaruh, kisahnya hanya sebagai pemanis cerita sesungguhnya.
Dikatakan ivana akan mati pada bulan keempat usia pertunangannya, akibat kecemburuan gadis itu terhadap Imelda moren sang sahabat dari tokoh utama.
Dia mendapatkan hukuman atas aksi keji nya dalam usaha meracuni sang lady moren. Arthur yang marah karena tindakan ivana itu kemudian memutuskan untuk memengal kepala sang tunangan.
Barulah 2 bulan setelah kematian ivana Caesarion, kekaisaran digemparkan dengan kedatangan sang saintess dari dunia lain.
Arthur yang melihat sikap unik dan polos gadis itu mendadak dibuat jatuh cinta. Imelda moren sang sahabatnya merasa cemburu karena kini perhatian Arthur tertuju kepada gadis itu
Namun jiwa Selina yang berasal dari dunia modern telah 3 tahun beradaptasi dalam dunia ini. Dia juga tidak melakukan kegiatan yang mengancam nyawanya, ivana yang palsu ini lebih fokus dalam massa depannya.
Sekarang pun hubungan pertunangannya dengan Arthur Leander telah berjalan hampir enam bulan, jadi Missi pertama keluar dari rantai kematian sudah lah selamat. Lalu sisanya dia membiarkan ceritanya berjalan seperti kisah aslinya.
Ivana tak berniat untuk terlihat konflik dengan sang antagonis utama, pemeran utama, maupun protagonis perempuannya.
Jika ingin konflik maka berkonflik lah mereka. Ivana hanya ingin menyaksikan dalam diam. Oh yaa ngomong-ngomong bagaimana caranya untuk memutuskan hubungan pertunangan politik ini?
Selina sadar dia juga tidak bisa berlama-lama mengikuti permainan pertunangan kaisar ini. Secepat dia harus segera pergi menghindari malaikat maut penyebab kematian nya.
Akhirnya waktu yang ditentukan pun tiba. Putra mahkota sepakat untuk ikut serta dalam survey lapangan itu Minggu depan ini. Final keputusan nya.
Kru yang orang-orang yang terlibat pun telah siap, namun tak disangka-sangka dua hari sebelum keberangkatan Arcduke Leander yang berpulang dari tugasnya diperbatasan kembali kekediamannya di ibukota kekaisaran Calesterra.
Dia juga malah menawarkan diri untuk ikut dalam kegiatan itu. Bukankah dia barusan melaksanakan tugas berat dan membutuhkan istirahat sebaiknya beberapa hari.
Yah siapa sangka dalam dua hari mendatang pria itu akan itu bersama mereka.
Proyek besar itu harus ditinjau matang-matang melalui revisi berkali-kali
Tidak bisa sekali jalan, harus berkali-kali dimasak ulang hingga matang-matang, karena proyek yang terbilang besar itu tidak ingin terlalu banyak memakan resiko.
Setelah mengalami hasil berbagai revisi dan remedial kini tinggal menerapkan nya langsung ke lapangan. Dan selama berjalan dari awal hingga akhir harus dalam pemantauan yang ketat.
Beberapa kali putra mahkota meninjau kawasan pembangunan tersebut. Ini mungkin akan memerlukan waktu lebih lama, sebelum dia benar-benar bisa melepaskan pengawasan nya dari kegiatan ini.
Tak hanya itu archduke Noah Zahari dan Grand duke Regis Altare yang ikut ambil bagian dalam pengawasan proyek juga sangat cukup membantu.
Mungkin dia juga harus bersyukur karena ivana, yaa mereka bisa tinggal lama dan membantu karena mereka juga terikat bisnis kopi dengan gadis itu. Ivana seperti jimat keberuntungan Xavier banyak hal-hal baik dia dapatkan ketika bersama dengan gadis kecil itu.
Peninjauan area proyek pembangunan kawasan industri hari ini berjalan cukup melelahkan. Xavier memberikan kode untuk menyudahi kegiatan ini
Lalu kembalikanlah mereka untuk menuju istana. Namun tadi sepertinya grand duke Regis alter dan beberapa orang lainya menyarankan untuk berhenti sejenak di kota depan untuk beristirahat dan makan malam
Semuanya pun setuju, lalu berhenti lah mereka pada sebuah tempat makan yang menyediakan bir dan minuman anggur juga. Tempatnya lumayan sederhana, mereka juga sedang dalam mode penyamaran jadi tak masalah makan disitu
Mereka mengambil posisi tempat duduk disebuah meja panjang yang muat untuk enam orang sekaligus. Posisi mereka juga berhadap-hadapan.
Pangeran kedua dengan Arthur, putra mahkota dengan Altare, sedang ivana dengan Noah yang saling berhadapan.
Pelayan tiba dan menuliskan menu pesanan mereka, dengan sigap dan tak lama kemudian makan datang kemeja mereka, masih dalam keadaan yang panas dan mengeluarkan banyak asap
Harum makanan menggugah selera apalagi dalam keadaan perut kosong setelah lelah dalam kegiatan proyek. Tak lupa beberapa botol bir bertengger dimeja.
Tak lengkap jika makan tak ada bir, atau anggur untuk sekedar membasahi mulut.
Noah menuangkan botol bir itu ke gelas nya dan gelas ivana kosong ivana. Dalam satu kali teguk gelas bir milik ivana itu langsung tandas.
Glukglukgluk!!
"Ahhh segarnya–" guman ivana
"Ivana makanlah dulu, nanti kau kenyang dengan air" ucap Putra mahkota yang melihat ivana menghabiskan bir itu dalam sekali teguk
"Yang dikatakan yang mulia pangeran benar, Vava makan lah dulu" ucap Arcduke Noah yang berada tepat dihadapan ivana
"Hhmmm"guman gadis itu ivana masih melamun setelah meminum habis minumannya. Dia menatap pantulan bayangan wajahnya pada gelas kosong ituu
"Vava? Kau sudah mabukkah?" Noah melihat gelas kosong milik ivana, sepertinya gadis itu sudah masuk, dia minum terlalu cepat batin Noah
"....." hening sesaat setelah nya tak ada jawaban dari gadis itu
"Ka Noah, aku ini orang yang menyebalkan yaa " kemudian ivana kembali bersuara. Kini dia menatap nanar gelas kosong milik nya
"Apa yang kau katakan?" Tanya Noah pria itu mungkin tahu bahwa gadis itu sudah mulai mabuk.
"Aku tahu aku ini menyebalkan, dan memuakan jadi jika kau Noah tidak suka katakan saja aku akan menjaga jarak" ucap ivana pelan suaranya sedikit bergetar. Dia menundukkan kepalanya masih setia menatap bayangan dirinya dari gelas itu
"Ahh Benar Vava kau ini sudah mabuk" Noah sepertinya kawatir dengan gadis kecil didepan yang telah mulai mabuk, omongannya sudah tidak-tidak
"Tidak! Aku tidak mabuk– akuuu aku– punya dua orang kakak laki-laki mereka berbeda cukup jauh umurnya denganku. Kedua Kakaku membenci diriku mereka mengatakan bahwa aku ini orang yang menjijikkan dan memuakan
Aku tahu, aku memang memuakkan, tapi~ tapi ka Noah tidak hanya mengabulkan permintaanku, ka Noah juga selalu membantu ku, baik terhadap ku~
Aku berharap, jika ka Noa itu kakakku~" ucap ivana kemudian dia hanya berusaha menyampaikan isi hatinya dengan pelan terhadap pria itu
"Begitukah," Noah tersenyum tipis kemudian
Glukgluk
Pria itu meminum gelas birnya hingga menyisakan setengah.
Lalu tangannya meraih botol minuman bir besar itu, dia mengisi gelas kosong milik ivana, lalu dia menyodorkan gelas bir nya ke gelas milik gadis itu.
Ting
Bunyi dentingan gelas saling bertautan
Ivana yang dalam posisi menunduk tadi kemudian mengangkat wajahnya, dia bisa dengan jelas Noah pria itu memajukan gelasnya dan melakukan cheers dengan gelas milik ivana yang kini sudah terisi dengan minuman bir penuh
"Mulai sekarang, kau adalah adikku, adik kecilku"
"Ka Noah hhmm" Ivana membuka suaranya pelan nyaris tak terdengar betapa terharunya dia mendengar pernyataan yang tak dapat dia sangka itu
"Vava makan dulu yaa" ucap Noah kemudian pria itu menambah sepotong daging panggang cukup besar pada piring Ivana
"Terimakasih " ivana yang melihat lauk makanannya bertambah kemudian beralih menatap pria itu. Hatinya dibuat menghangatkan. Noah benar-benar baik kepada dirinya ivana, ivana sangat menyukainya
Arthur melirik tunangannya yang duduk diseberang dengan tatapan rumit, setelah mengetahui fakta bahwa gadis itu memang benar-benar tak diinginkan dalam keluarga Caesarion membuat hatinya terasa sedikit gusar.
Memang Ivana tak pernah bercerita atau menunjukkan kesedihannya, dia selalu berusaha terlihat sempurna dan kuat. Namun ketika tak sengaja mendengar apa yang dikatakan oleh hati kecil gadis itu Arthur dibuat sedikit miris
Ivana yang dia tahu bahwa putri bungsu kesayangan duke Caesarion, anak yang berasal dari keluarga terpandang dan meminta banyak perhatian.
Gadis yang selalu mendapat hal yang dia mau, seperti kebanyakan wanita bangsawan lain, gadis yang terlihat sangat berambisi dan gila kekuasaan serta popularitas.
Namun faktanya berkata lain, ivana merupakan putri terbuang dari Duke Caesarion yang tak diinginkan karena dianggap sebagai pembawa sial dan pembunuh sang mendiang duchess.
Semua orang menyalahkan kejadian atas perbuatan yang tak dia lakukan. Arthur juga menyesalkan dirinya yang ikut menyalahkan gadis itu pada kesalahan yang tak seharusnya dia buat.
Hubungan pertunangan ini juga ivana merupakan korban, dia juga tak memiliki kuasa untuk menolak. Saat mulai diri Arthur untuk mendekatkan diri kepada gadis itu seakan dia makin menjauh.
Aku tahu sikapnya memperlakukan tunangannya itu salah, dua bulan sebelum nya, dia bahkan lebih dekat dengan sahabatnya dan membuat gadis itu seolah enggan untuk mendekat kepadanya.
Selama empat bulan dia terus menghindari gadis itu dan mengarahkan kebencian yang tak berdasar kepadanya. Betapa picik nya Arthur. Ivana korban sama seperti dirinya dia juga korban pertunangan politik sang kaisar.
Tak seharusnya dia melakukan hal itu dia ivana sama-sama menderita. Arthur sadar tidak bisa selamanya seperti ini. Dia yang salah
Pria itu ingin memperbaiki hubungan yang telah dingin ini dari awal.
dia bertekad untuk membuat Imelda mengerti suatu hari nanti, dia juga tidak bisa terus-terusan menempatkan Imelda disisi nya bagaimana tentang perasaan gadis nya nanti itu yang jadi masalah