NovelToon NovelToon
Jurus Terakhir Tuanku

Jurus Terakhir Tuanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah sejarah
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: HARJUANTO

JURUS TERAKHIR TUANKU/ TUANGKU

​Ribuan tahun lamanya, daratan Xianwu mengenal satu hukum: kekuasaan dipegang oleh pemilik teknik bela diri pamungkas.
​Tuanku —seorang pewaris klan kuno yang tersisa—telah hidup dalam bayang-bayang kehancuran. Ia tidak memiliki bakat kultivasi, tubuhnya lemah, dan nyaris menjadi sampah di mata dunia persilatan.

​Namun, saat desakan musuh mencapai puncaknya, sebuah gulungan usang terbuka di hadapannya. Gulungan itu hanya berisi satu teknik, satu gerakan mematikan yang diwariskan dari para pendahulu: "Jurus Terakhir Tuanku".

​Jurus ini bukan tentang kekuatan, melainkan tentang pengorbanan, rahasia alam semesta, dan harga yang harus dibayar untuk menjadi yang terkuat.

​Mampukah Tuanku, dengan satu jurus misterius itu, mengubah takdirnya, membalaskan dendam klannya, dan berdiri sebagai Tuanku yang baru di bawah langit Xianwu?

​Ikuti kisah tentang warisan terlarang, kehormatan yang direbut kembali, dan satu jurus yang mampu menghancurkan seluruh dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

NOVEL: JURUS TERAKHIR TUANKU IV: KORPS KESEIMBANGAN

​BAB 30: ANCAMAN INTERNA DAN GODAAN KESEMPURNAAN

​Setelah sukses menetralkan Dimensi Yang Mutlak (Matahari) dan Dimensi Logika Mutlak (Mesin Gila), Korps Keseimbangan kembali ke Daratan Xianwu, membawa serta artefak yang diresapi oleh filosofi mereka: Tongkat Lin Kai yang kini dilapisi lapisan tipis Qi Yang yang Tenang dan Logika yang Berempati. Dua dimensi ekstrem kini menjadi stabil, disematkan sebagai jangkar kosmis yang lebih jauh dari pengaruh Qian Yu.

​Namun, kedamaian abadi yang seharusnya terjamin justru melahirkan ancaman yang jauh lebih halus dan berbahaya: Godaan Internal.

​Putra Angin, Guru Keseimbangan, merasakan adanya pergeseran dalam denyut nadi Qi di Daratan Xianwu. Qi memang bersih dan stabil, tetapi di kalangan murid dan Tetua yang baru, muncul gelombang kesombongan spiritual yang terselubung.

​"Kita telah menaklukkan tirani kemurnian di tiga dimensi," bisik seorang Tetua kepada murid-muridnya. "Qi kita adalah yang paling seimbang di Kosmos. Kita adalah yang terkuat, karena kita adalah yang paling sempurna."

​Filosofi Tuanku—bahwa kekuatan sejati terletak pada kerentanan dan penerimaan kelemahan—mulai terdistorsi. Keseimbangan bukan lagi dilihat sebagai proses yang rentan, tetapi sebagai status yang superior.

​Putra Angin menyadari bahwa ancaman terbesar bukan lagi Qian Yu yang terkunci, melainkan benih Qian Yu yang tumbuh subur di dalam hati mereka sendiri—keinginan untuk menjadi sempurna dan mengeliminasi ketidaksempurnaan.

​Korps Keseimbangan sendiri tidak luput dari godaan ini. Setelah keberhasilan berturut-turut, keahlian mereka menjadi terlalu tajam. Kuro, sang insinyur, mulai merancang perangkat yang terlalu efisien, yang secara tidak sengaja meminggirkan aspek keacakan manusia. Liena, ahli spiritual, mulai mengkristalkan emosi menjadi Qi yang terlalu teratur, takut pada gejolak perasaan yang tidak terduga.

​"Kita menjadi apa yang kita lawan," kata Putri Keseimbangan, yang Qi-nya yang stabil mulai terasa tertekan oleh kesempurnaan di sekitarnya. "Kita mencari keseimbangan yang sempurna, padahal Tuanku mengajarkan bahwa keseimbangan adalah ketidaksempurnaan yang diterima."

​Putra Angin memutuskan bahwa ia harus melakukan misi terakhir, yang paling sulit: menghadapi diri sendiri. Ia harus mencari Kelemahan Terakhir yang ditinggalkan Tuanku—sebuah artefak atau petunjuk yang akan mengingatkan generasi baru bahwa mereka harus selalu menjadi fana dan rentan.

​Ia kembali ke Puncak Keseimbangan, tempat Tuanku dan Jin dikebumikan. Di sana, ia menemukan sebuah panel batu kecil di bawah akar pohon tua, yang ditanam Fatimah. Panel itu berisi tulisan tangan Tuanku sendiri: Kunci terakhir bukanlah Qi, melainkan yang paling sedikit.

​"Yang paling sedikit? Apa itu?" gumam Putra Angin.

​Putri Keseimbangan, yang juga berada di sana, melihat tulisan itu. "Tuanku tidak meninggalkan harta, pedang, atau kitab teknik. Ia hanya meninggalkan satu hal yang paling sedikit, yang selalu mendampinginya."

​"Jin," bisik Putra Angin.

​Mereka menyadari bahwa artefak terakhir dan terpenting adalah Warisan Jin: Keacakan Murni, Kebahagiaan Tak Terencana, dan Kebutuhan Sederhana. Ini adalah kebalikan dari kesempurnaan yang dicari oleh murid-murid mereka.

​Putra Angin dan Putri Keseimbangan meluncurkan Pencarian Artefak Acak. Mereka harus mengumpulkan sepuluh benda paling sepele, paling tidak berharga, dan paling acak dari Tiga Benua, yang diyakini pernah disentuh atau disukai oleh Jin.

​Mereka memulai perjalanan. Misi ini tidak melibatkan portal dimensi atau pertempuran sengit; hanya observasi yang sabar dan kerendahan hati.

​Di Xianwu, mereka mencari mangkuk makan Jin yang retak, yang digunakan Tuanku untuk menyaring Air Mata Naga. Mangkuk itu, yang kini hanya potongan keramik yang kotor, diletakkan di lemari museum yang memajang Tongkat Lin Kai yang agung. Mangkuk itu diabaikan oleh semua orang, karena tidak memiliki Qi.

​Di Benua Roh Timur, mereka mencari sarang burung yang ditinggalkan, tempat Jin pernah tidur saat mereka beristirahat dalam perjalanan. Sarang itu adalah anyaman ranting yang tidak sempurna, namun dipenuhi dengan aroma rumput liar.

​Di Benua Teknologi Barat, dengan bantuan Zeta Enam, mereka mencari cacat program di Kristal Keseimbangan. Ternyata, Jin pernah berjalan di atas papan ketik Zeta saat ia mengkode Jantung Kristal, menyebabkan satu baris kode menjadi tidak efisien. Zeta Enam tidak pernah menghapusnya, menyebutnya Kode Keacakan Murni. Kode itu, yang tidak logis dan tidak sempurna, adalah yang paling menjamin Kristal tetap jujur.

​Setiap benda yang mereka temukan adalah pelajaran filosofis:

​Mangkuk Retak: Mengajarkan bahwa kegagalan dan ketidaksempurnaan (retakan) adalah wadah bagi hal yang paling berharga (Air Mata Naga).

​Sarang Burung: Mengajarkan bahwa kehangatan dan kehidupan tidak membutuhkan struktur yang sempurna; keacakan adalah fondasi kebahagiaan.

​Kode Keacakan Murni: Mengajarkan bahwa logika harus selalu meninggalkan ruang bagi hal yang tidak terduga; Kesempurnaan yang Mutlak adalah kebohongan.

​Ketika mereka kembali, Putra Angin mengumpulkan semua murid dan tetua di Kuil. Ia tidak berbicara tentang pertempuran di dimensi lain. Ia hanya membentangkan sepuluh benda acak itu di hadapan mereka.

​"Kalian mencari kesempurnaan. Kalian mencari status Keseimbangan Abadi," kata Putra Angin, suaranya kini dipenuhi kesedihan. "Inilah Kunci Keseimbangan yang ditinggalkan oleh Guru kita. Bukan tongkat agung ini, bukan Kristal yang bersinar itu, melainkan sepuluh benda yang paling acak, paling sepele, dan paling tidak sempurna."

​Ia menceritakan kisah di balik setiap artefak. Ia menjelaskan bahwa Qi Yang Murni Jin—Qi yang paling stabil dan paling kuat—berasal dari ketidaksempurnaannya: cintanya pada makanan, tidurnya yang tidak produktif, dan keacakan gerakannya.

​"Jika kalian mencari Keseimbangan yang sempurna, kalian akan menjadi Qian Yu yang lain, versi yang lebih pintar dan lebih sombong," tegas Putra Angin. "Keseimbangan sejati adalah perjuangan abadi untuk menerima ketidaksempurnaan dalam diri kalian, dalam teknologi kalian, dan dalam spiritualitas kalian."

​Pelajarannya menusuk. Murid-murid itu, yang begitu fokus pada penguasaan teknik, kini melihat betapa mereka telah mengabaikan esensi dari filosofi Tuanku. Mereka telah mengubah ajaran tentang Kerentanan yang Berani menjadi ajaran tentang Kekuatan yang Sempurna.

​Putra Angin, dengan kerendahan hati yang baru, membubarkan Korps Keseimbangan. Ia menyuruh mereka kembali ke rumah, hidup sebagai orang biasa selama satu tahun, mencari ketidaksempurnaan dalam hidup mereka sendiri.

​Kuro kembali ke labnya dan secara sadar memperkenalkan cacat pada desainnya untuk menciptakan teknologi yang lebih intuitif dan manusiawi. Liena kembali ke Roh Timur dan membiarkan emosinya mengalir tanpa memurnikannya, menemukan Qi Spiritual yang lebih kaya.

​Ancaman internal telah diatasi. Warisan Tuanku teruji. Ia tidak hanya mengalahkan tirani Kemurnian, tetapi ia juga mengajarkan generasi penerusnya untuk selamanya menghindari godaan kesempurnaan. Jurus Terakhir Tuanku telah menjadi hukum abadi: Kerendahan hati adalah senjata paling ampuh di Kosmos.

1
checangel_
الأحد
Tak ada lagi kata terucap 👍🙏
Salsabila Aini
Pangeran Sultan Sati mengabaikan ancaman, fokus pada Batu Giok Putih yang Dingin. Deskripsi energi batu itu—"energi purba... bukan Qi, bukan spiritual"—adalah plot device yang sangat kuat. Ini mengindikasikan bahwa tindakan bodoh di mata musuh sebenarnya adalah taruhan terakhir Pangeran Sultan Sati untuk mendapatkan kekuatan yang melampaui sistem kultivasi biasa, yang berpotensi membalikkan keadaan.
◇HARJUANTO◇: Fokus pada Giok Dingin! Musuh meremehkan, tapi mereka tidak tahu 'taruhan terakhir' ini akan membalikkan segalanya. 💥
total 3 replies
Salsabila Aini
Jendral Zhuo melihat tindakan Pangeran Sultan Sati (mengangkat batu giok) sebagai "keputusan yang bodoh," tetapi ia dan para kultivatornya justru menikmati momen tersebut sebagai penutup sejarah yang sempurna. Ini menunjukkan adanya konflik kekuasaan yang berdarah dan rasa dendam yang puas.
Salsabila Aini
(Lembah Siluman yang biasanya hening) berlawanan dengan situasi (ketegangan mematikan), menandakan bahwa sebuah peristiwa besar yang mengubah keadaan sedang terjadi.
arex²
Jenderal Zhuo tahu jurus itu palsu karena 'Kami sudah mengambilnya tujuh tahun lalu.' Pertanyaannya, selama 7 tahun itu, apakah dia sempat mencoba jurus ini di salah satu anak buahnya? 🧐 Dasar Jenderal penuh eksperimen!
arex²
Kutukan Jiwa: Memberimu kekuatan tak tertandingi... selama tiga menit. Ini jurus yang cocok banget buat orang yang dikejar deadline atau buru-buru ke toilet. Cepet, kuat, habis itu modar. 😂
Berkah Langit
Pangeran Sultan Sati tidak menjawab Jenderal Zhuo. Keheningan-nya itu menunjukkan apa? Apakah dia tahu Jurus Terakhir itu palsu, ataukah dia sedang menghitung risiko meledak setelah tiga menit?
Berkah Langit
Kalau roh leluhur yang memaksa jurus masuk ke tubuh, itu artinya para leluhur Pangeran juga ingin dia menang, meskipun konsekuensinya kematian. Sebuah pengorbanan yang menyayat hati. 💔
Berkah Langit
Konsep 'Jurus itu tidak tertulis di kertas' tapi tersimpan di batu giok Relik Jiwa sungguh filosofis. Apakah ini metafora bahwa kekuatan sejati berasal dari warisan/jiwa leluhur, bukan dari pembelajaran biasa?
Salsabila Aini
Tiga menit kekuatan tak tertandingi... lalu meledak menjadi ketiadaan. Sumpah, ini plot twist paling mahal! Apakah ada cara Pangeran Sultan Sati bisa 'mematikan' jurus itu di detik ke-179? Harus ada!
Salsabila Aini
Jenderal Zhuo ini level jahatnya sudah di tahap mana ya? Setelah mengambil Gulungan (palsu), dia membiarkan Pangeran memegang batu giok yang isinya Kutukan Jiwa. Ini rencana pembunuhan paling cerdas dan paling sadis!
Salsabila Aini
Jurus Terakhir 'Kutukan Jiwa' yang tersimpan di Relik Jiwa? Konsep yang sangat keren! Ini jauh lebih brutal daripada sekadar jurus di kertas. Jadi, kekuatan Pangeran Sultan Sati sebanding dengan bom waktu tiga menit?
checangel_
Tapi membuat marah seseorang itu tak baik lah /Shy//Facepalm/
◇HARJUANTO◇: Tepat sekali! Humor untuk membangun, bukan menjatuhkan. 👍
total 1 replies
checangel_
Ujung dunia dimana ya?🤔/Facepalm/
checangel_: @Salsabila Aini , ..... Alright, cukup reader ini mengerti saja dan jangan terlalu diambil hati, takutnya nanti ujung dunia itu menjadi sebuah teka-teki 🤧, usai sudah topik ini teruntuk Dua Kakak yang selalu reader ini nanti 😄, sudah ya jangan dilanjutkan lagi, cukup diresapi dan menjauh pergi karena ini adalah perdebatan yang tak boleh terjadi /Sob//Pray/

Terima kasih penjelasan ujung dunianya, sekian dan dimengerti 🤝
total 6 replies
checangel_
😂😂Candaanmu loh Fat /Facepalm/
◇HARJUANTO◇: Fatimah memang pemecah ketegangan terbaik! 🤣
total 1 replies
arex²
Kalau jurusnya sekuat itu, pantes bentengnya diserbu rame-rame. Musuhnya nggak mau duel 1 lawan 1 kayak di film.
arex²
Bulan darah, klan-klan besar, teknik pamungkas… berasa baca resep kehancuran maksimal.
arex²
Sembilan lapisan langit dibelah… tapi hati gebetan tetap tidak bisa dibuka. Sad.
arex²
Klan lain bukan musuhan, tapi takut… berarti ini versi fantasi dari ‘lawan yang takut comeback mantan.
arex²
Cerita ini level tegangnya 90%, tapi nama ‘Jurus Pamungkas Tuanku’ bikin aku senyum 10%.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!