Pindah Dimensi Lain

Jangan Lupa Like, Rate⭐5 dan Vote.

Terimakasih.

_______________________________________

Raja Wan berdiri luar ruangan kerjanya. Dirinya menatap Reyhan di halaman luar dengan tajam.

Raja Wan mengeluarkan sihir Api dan Petirnya, ia bermaksud memberi pelajaran dan mengancam agar Reyhan tidak berontak atas keputusannya.

Raja Wan berharap Reyhan tidak berani melawannya. Tapi itu ternyata diluar perkiraannya, yang ada sebaliknya.

Reyhan mengeluarkan kekuatan dan siap menerima serangan. Para pengawal ketakutan melihat Raja Wan dan Reyhan yang kini saling menunjukan kekuatan mereka masing-masing.

"Kau ingin mencoba menjadi pemberontak, Putraku ?" tanya Raja menekan kata-katanya.

(Klik Gambar, Gambar Format Gif)

Seketika sihir Raja Wan yang tadinya Api dan Petir di tangannya kini berubah menjadi api biru membara. Raja berniat mengancam Reyhan yang menurutnya untuk tidak bertindak bodoh.

"Aku, Kong Li Wan, Raja Kerajaan Wan, memerintahkanmu, Rey Hann Wan, Putra Mahkota Kerajaan Wan untuk tidak melawan !!" perintah Raja Wan kepada Reyhan.

Reyhan tidak menjawab atau menuruti perintah Raja Wan. Dirinya tersenyum dan cahaya-cahaya portalnya mengeluarkan senjata-senjatanya.

(Klik Gambar, Gambar Format Gif)

.

Raja terbelalak melihat Reyhan tetap pada pendirian.

.

.

"HENTIKAN !!"

Raja Wan menoleh kepalanya ke arah sumber teriakan itu. Reyhan tidak menoleh sedikit pun, tapi ia hanya melirik ke arah wanita yang meneriakinya dan Raja Wan.

"Kenapa kalian seperti ini ?" ucap wanita itu, seketika Raja Wan menghentikan sihirnya. Tapi tidak untuk Reyhan, dirinya masih mempertahankan pendiriannya.

Wanita itu Permaisuri Xia, dan Kedua Selirnya dibekalang tubuh Xia. Permaisuri Xia, Selir May dan Selir Bao tidak percaya melihat suami mereka mengarahkan sihirnya kepada Reyhan. Raja Wan masih menahan marahnya karena melihat Reyhan masih dalam pendiriannya dengan kekuatan-kekuatannya.

"Putraku, ibunda mohon hentikan ini." pinta Permaisuri Xia dengan nanda lembut, Reyhan pun menurutinya.

Permaisuri Xia menghampiri Reyhan, sedangkan Selir May dan Selir Bao masih diam ditempatnya.

"Ada apa denganmu nak, kanapa kau melawan ayahmu ?" tanya Permaisuri Xia sambil menangis dan tangannya mengelus pipi Reyhan.

Reyhan tidak menjawab, ia hanya melempar senyuman tulus kepada sang ibundanya. Selir May dan Selir Bao menatap Raja Wan heran.

Lalu Permaisuri Xia menoleh kepalanya dan menatap Raja Wan. "Yang Mulia Raja Wan, apa maksud semua ini ?"

Raja Wan hanya diam dan tidak menjawab.

"Yang Mulia Raja, seperti inikah caramu mendidik Putraku ?" tanya Selir May menatap ke arah Raja Wan.

Raja Wan tidak menjawab, dirinya masih diam.

"Yang Mulia Raja, jawablah pertanyaan yang diberikan kakak Permaisuri dan kakak Selir !!" tanya Selir Bao tegas.

"Aku hanya ingin memberi pelajaran kepada." jawab Raja dingin dan masih menatap Reyhan.

"Memberi pelajaran ?" sahut Selir Bao.

"Sampai-sampai kau mengarahkan sihirmu kepada Putraku ? Apakah ity disebut pelajaran ?" lanjutnya.

Permaisuri Xia, Selir May dan Selir Bao terkejut mendengar jawaban Raja Wan. Reyhan masih saja tersenyum menatap Raja Wan yang masih menatap tajam kepada dirinya. Tanpa diketahui mereka keempat Putri Kerajaan Wan mengintip kejadian itu. Mereka tek percaya bahwa Reyhan berani melawan kepada Raja Wan.

Sedangkan di sudut lain, Pangeran Jian Heeng tersenyum dibalik persembunyiannya melihat kekacauan yang diluar rencananya.

"Jika seperti ini terus, secara perlahan kau menjatuhkan dirimu sendiri saudaraku." guman Pangeran Jian Heeng.

.

.

.

.....

"Sekarang apa yang sebenarnya terjadi ?" tanya Permaisuri Xia kepada Raja Wan dan Reyhan.

Kini semua anggota keluarga Kerajaan berkumpul di ruang pertemuan. Tak ada mentri, hanya anggota keluarga Kerajaan, Raja Wan, Permaisuri Xia, Selir May, Selir Bao, Putri Mahkota Lin Wei, Reyhan, Pangeran Jian Heeng, Putri Jing Mi, Putri kembar An Niu dan Zhu Niu. Hanya saja ada beberapa pengawal, itu juga mereka berjaga diluar ruang pertemuan.

"Aku hanya menyampaikan tentang perjodohan Rey Hann dengan Putri Mahkota Kerajaan Xie." jawab Raja Wan.

"Dan aku menolak !!" jawab Reyhan tegas.

"Kau tau, jika kau menolak keputusan ini, Kerajaan Xie menganggap ini adalah penghinaan." ucap Raja Wan marah.

"Aku tetap menolak !!" jawab Reyhan dingin.

"Penolakanmu itu akan menimbulkan perang Kerajaan kita dengan Kerajaan Xie." ucap Raja Wan.

"Perang ? Masalah kecil seperti ini menimbulkan perang ? Dasar dunia Kerajaan yang aneh." jawab Reyhan mengejek.

"Apa maksudmu ?!?!" tanya Raja Wan marah.

"Kau ingin tau sebenarnya." kata Reyhan yang sudah tak tahan memerankan dirinya sebagai Putra Mahkota, dirinya benar-benar tak tahan aturan Kerajaan yang menurutnya terlalu berlebihan, lebih baik ia memilih menujukan jati dirinya yang sebenarnya.

"Kau !!" ucap Raja Wan geram,

"Baiklah, kuberitahu yang sebenarnya, Putramu ini..." ucap Reyhan terpotong.

"CUKUP !!" teriak Permaisuri Xia memotong ucapan Reyhan, dan dirinya kesal melihat perdebatan Suaminya dan Putranya.

Semua anggota keluarga Kerajaan selain Permaisuri Xia, hanya terdiam melihat perdebatan antara Raja dan Putra Mahkotanya. Ditambah mereka terkejut baru kali ini melihat Reyhan yang berani mengajak Raja Wan memperdebatkan masalah perjodohan.

Disisi Reyhan, dirinya tersenyum kecut dan mengeleng-gelengkan kepalanya. Bisa-bisa dirinya seperti didunia Film, Komik, Novel dan lainnya yang pernah ia lihat atau baca. Setiap ada kata-kata yang harus disampaikan pasti ada menghalanginya, entah itu tiba-tiba ada orang datang, ketukan pintu, ada telpon masuk, dan sebagainya.

Sekarang, saat Reyhan ingin membuka jati dirinya, Permaisuri Xia memotong ucapannya.

.

Permaisuri Xia menghela nafasnya setelah melihat Reyhan yang hanya tersenyum kecut dan mengeleng-geleng kepalanya. "Putraku, kau adalah Putra Mahkota, seharusnya kau bisa menjaga sikap dan tata kramamu."

Lalu Permaisuri Xia menatap Raja Wan.

"Suamiku, seharusnya kau membicarakan soal perjodohan kepadaku dan kedua istrimu lainnya terlebih dahulu. Kau harus meminta saran kepada kita bertiga." ucap Permaisuri Xia, dan Selir May dan Bao mengangguk kepalanya, mereka mengatakan setuju dengan ucapan Permaisuri Xia.

"Lagian Rey Hann baru saja kembali, tapi kenapa Ayah tiba-tiba menjodohkannya ?" tanya Putri Mahkota Lin Wei.

"Diam !!" sahut Raja Wan membentak.

Reyhan juga merasa kesal, padahal dirinya pulang demi pemilik tubuhnya. Kalau sudah tau begini, lebih baik dia tidak pulang, dan pergi berpetualang.

Baik, keputusan telah bulat, Reyhan pun segera pergi dari dari ruang pertemuan itu. Semua menatap Reyhan dengan pemuh tanda tanya.

"Kau mau kemana, putraku ?" tanya Permaisuri Xia.

"Aku ingin pergi darj Kerajaan ini." ucap Reyhan lalu berjalan keluar dari ruangan.

Permaisuri Xia segera mengejar, dan mencega Reyhan agar tidak pergi. Semuanya ikut menyusul, kecuali Raja Wan dan Pangeran Jian Heeng. Raja Wan terkejut mendengar ucapan Reyhan yang mengatakan dirinya akan pergi dari Kerajaannya. Sedangkan Pangeran Jian Heeng hanya diam, tapi di dalam batinnya ia senang.

.

.

.

.....

Diluar istana, Reyhan berjalan keluar. Permaisuri mengejar Reyhan sambil menangis.

Permaisuri Xia mengeluarkan sihir Airnya untuk menangkap Reyhan agar tidak pergi.

Tapi Reyhan meloncat tinggi dan menghindari sihir ibunya. Bersamaan saat ia meloncat, muncullah cahaya portal barunya yang berputar di bawah kakinya dan keluarlah api birunya, seakan dirinya pergi terbang.

(Klik Gambar, Gambar Format Gif)