Zhao Yue, preman jalanan abad 21 yang menguasai pasar malam, hidup dengan moto " Kalau mau aman, jangan macam-macam denganku." Jago berkelahi, lidah pedas, dan aura menakutkan adalah ciri khasnya.
Suatu malam, setelah menghabisi geng saingan, ia dikepung dan dipukul keras di kepala. Saat tersadar, ia berada di ranjang keemasan dan dipanggil “Yang Mulia Permaisuri.” Kini, Zhao Yue berada di tubuh Permaisuri Xian Rong dari Dinasti Wei—istri kaisar yang dikenal lemah dan sakit-sakitan. Namun sejak roh preman masuk, sang permaisuri berubah menjadi galak, blak-blakan, dan barbar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANWi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berita Panas
Zhu Lang terbatuk kecil, mencoba menutupi rona merah yang tiba-tiba merayap ke wajahnya. Kata-kata Xian Rong barusan, meski terucap ringan, menusuk dadanya seperti anak panah. Ia, seorang siluman yang menyamar sebagai pelayan, mana mungkin bisa bersaing dengan imaji “lelaki kaya” yang didamba Permaisuri?
“Sepuluh anak…” gumamnya lirih, lebih seperti bicara pada dirinya sendiri. “Yang Mulia, apa tidak terlalu banyak?”
Xian Rong tertawa lepas, suaranya bening dan hangat, memenuhi kamar. Ia menepuk-nepuk kipas lipatnya di telapak tangan. “Hahaha, kenapa? Kau takut aku tidak sanggup?” Tatapannya menyapu ke arah Zhu Lang, penuh gurauan namun juga ada sorot tajam yang membuatnya sulit ditolak.
Zhu Lang menunduk lagi, menekan dada yang serasa bergetar hebat. “Bukan begitu, Yang Mulia. Hanya saja… ucapan itu terdengar terlalu… serius.”
Permaisuri menyandarkan tubuhnya ke kursi, menatap langit-langit kamar. Cahaya lampu minyak menari-nari di wajahnya, membuatnya tampak lebih lembut dari biasanya. “Aku jarang serius dalam hal hati, Zhu Lang. Tapi dalam hal uang, aku tidak pernah bercanda.” Ia terkekeh kecil. “Mungkin karena uanglah satu-satunya hal yang tak pernah meninggalkanku.”
Zhu Lang menahan napas. Ada getir dalam kalimat itu, meski dibungkus canda. Ia ingin berkata: Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Tapi lidahnya kelu, takut melampaui batas.
Sebagai gantinya, ia berkata pelan, “Kalau suatu hari ada seseorang yang benar-benar ingin memberi Yang Mulia segalanya… bukan hanya uang, tapi juga kesetiaan, ketulusan… apakah Yang Mulia akan percaya padanya?”
Xian Rong melirik tajam, matanya berkilat seperti bisa menembus isi hati Zhu Lang. Sudut bibirnya terangkat, antara senyum dan tantangan. “Itu… bergantung pada siapa orangnya. Kalau hanya mulut manis, aku sudah terlalu kenyang dengan itu. Tapi kalau buktinya nyata… mungkin aku akan mempertimbangkan.”
Ruangan hening sejenak. Hanya suara angin malam yang menyelinap lewat celah jendela, membuat tirai sutra bergoyang perlahan.
Zhu Lang menegakkan tubuhnya, berusaha menjaga wibawa sebagai pelayan. Namun tatapannya sempat tak sengaja terkunci pada wajah Xian Rong yang diterangi cahaya lampu. Hatinya berdesir, perasaan terlarang itu semakin sulit dibendung.
“Yang Mulia…” katanya tiba-tiba, suara bergetar namun mantap.
Xian Rong menoleh, alisnya melengkung. “Hm?”
Zhu Lang hampir saja membuka mulut untuk mengucapkan sesuatu yang melampaui batas, namun—
Tok tok tok!
Pintu kamar diketuk buru-buru. Suara Mei terdengar dari luar, agak panik. “Yang Mulia! Mohon maaf, hamba datang membawa kabar penting.”
Xian Rong mendesah pelan, menyandarkan kembali kipasnya di meja. “Masuklah, Mei.”
Pintu terbuka, dan Mei melangkah cepat ke dalam, wajahnya tegang. Ia menunduk dalam-dalam. “Yang Mulia, kabar baru dari paviliun timur… Selir Lian Fei—tabib sudah memastikan…”
Ia menahan napas sejenak, menatap Permaisuri dengan ragu. “Selir Lian Fei… benar-benar sedang mengandung.”
Suasana kamar mendadak membeku.
Xian Rong mematung, kipas di tangannya berhenti bergerak. Sementara itu, dada Zhu Lang terasa sesak, seolah ada sesuatu yang berat menindih, tapi ia tetap menunduk, menyembunyikan sorot matanya yang penuh badai.
" Lihat! Lihat!" Xian Rong menajamkan mata nya ke arah Mei. " Kaisar begitu bernafsu pada Lian Fei." Tukas Permaisuri tersenyum pahit.
" Tapi...masih ada beberapa hal yang harus dipastikan." Xian Rong masih menatap Mei. " Aku tidak yakin itu anak dari Kaisar. Tapi kalian harus jaga hal ini."
Ia menyeringai. " Kelak anak itu akan menjadi bukti rendah nya martabat Kaisar." Ia mengetahui sesuatu dari ingatan milik permaisuri yang asli.
***
Happy Reading ❤️
Mohon Dukungan untuk :
• Like
• Komen
• Subscribe
• Follow Penulis
Terimakasih banyak❤️
kalo bisa sih cerai aja dan digantiin sama kaisar yang hanya memiliki 1 istri dan gak ada selir² apalah itu.