Lily mendapati dirinya masuk ke salah satu novel online karyanya sendiri yang berjudul Raja Iblis Impoten, dan harus membantu sang Raja untuk memiliki keturunan.
Bersama sistem dia harus merubah alur cerita dimana akhirnya dia akan mati mengenaskan di tangan sang Raja yakni suaminya sendiri. Dengan identitas sebagai selir tak diinginkan dia harus merubah nasibnya sendiri.
Mampukah Lily melakukannya?
Novel pertama otor di genre baru, mohon maaf bila masih banyak kesalahan dalam alur cerita ataupun nama tokoh 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 - Umpan
Aku di antar kembali ke penjara dengan selamat, setelah itu Feng Yuzhe pun pergi.
“Selir Su?” ucap seorang penjaga tampak heran, mungkin karena melihat aku tiba-tiba kembali ada di dalam sel dengan sendirinya.
“Oh halo,” ucapku menyapa.
“Bagaimana anda bisa–?”
“Hoam, aku sungguh mengantuk, selamat malam.” Aku membaringkan tubuh membelakanginya untuk memutus percakapan.
Hari pun berganti, cahaya matahari mulai meninggi tapi masih belum ada kabar tentang pembebasanku, apa Permaisuri mengkhianatiku? Ah tidak, aku tidak boleh berburuk sangka dulu, sabarlah sebentar lagi Lily.
Kelontang... Suara pintu besi dibuka.
“Yang Mulia silahkan anda boleh keluar, anda sudah terbebas dari semua tuduhan.” Ucap penjaga yang membuka pintu.
“Terimakasih, apa aku boleh mengunjungi pelayanku?”
“Maaf Yang Mulia, kondisinya tidak dalam keadaan bisa di kunjungi, mungkin anda tidak akan nyaman saat melihatnya,” jelasnya.
“Tidak papa, hanya sebentar saja, kau boleh mengawasiku, aku berjanji tidak akan lama.”
“Emh, baiklah Yang Mulia, tapi anda tidak boleh terlalu dekat dengannya, dia sangat berbahaya,” Ucapnya.
“Baiklah,” sahutku.
Akhirnya penjaga itu pun mengijinkan aku menemui Xiao Ya setelah beberapa saat bernegosiasi. Aku di bawa ke ruang bawah tanah yang gelap, hanya beberapa lampu minyak yang menjadi penerang disini.
Langkah kami terhenti di depan sebuah ruangan berjeruji besi, tempat ini benar-benar mengerikan, bau darah dimana-mana, pengap dan terasa lembab, aku melihat Xiao Ya duduk terikat, baju putih lusuhnya tampak dipenuhi noda darah.
“Xiao Ya, kenapa kau melakukan ini?” aku bersuara, membuat dia terusik, lantas dia pun menoleh kearahku. Wajahnya tampak dipenuhi luka lebam dan noda darah yang hampir mengering, miris rasanya melihat dia dalam kondisi seperti ini.
“Nyonya sudah bebas?” Aku diam tak menyahut, “padahal aku sudah menyusun rencana dengan sempurna, tapi ternyata semuanya gagal,” ucapnya lirih.
“Kau di paksa melakukan ini?” dia diam.
“Apa kau di ancam?”
Dia menyeringai, “tidak, aku melakukannya sendiri. Aku membencimu Nyonya, aku aku aku, merasa kau memperlakukanku dengan buruk, kau menyuruhku begini, kau menyuruhku begitu, k-kau juga membayarku dengan gaji kecil,” ucapnya, kali ini dia tak berani menatap kearahku.
“Baiklah, aku sudah dapat jawabannya.” Aku pun pergi.
“Ke-kenapa? Ayolah bertanya lagi, masih banyak kata-kata kebencian yang belum aku ucapkan, Nyonya,” teriaknya yang tak aku hiraukan sama sekali.
Aku tahu Xiao Ya di paksa untuk memfitnahku, mana mungkin hanya karena alasan remeh seperti itu dia sampai melakukan semua ini, Selir Jiang habis kau.
Aku berjalan kembali ke kediamanku tanpa pengawalan ataupun pelayan, karena Xiao Ya satu-satunya pelayan yang aku miliki.
“Wah Adik, tak kusangka kau akan keluar dari sana dengan semudah itu,” Selir Jiang ternyata sedang duduk santai di kediamanku, wah wanita gila ini benar-benar menyebalkan.
“Maaf Kakak, aku baru pulang dari penjara aku tidak bisa menerima tamu untuk sekarang,” sahutku malas.
Dia tertawa pelan, ”bagaimana rasanya di dalam penjara? Dingin, seram, atau justru nyaman?”
“Kalau kau penasaran, seharusnya kau mencobanya sendiri Kakak, disana lumayan nyaman, kau juga mendapatkan pelayanan gratis dan juga bubur hambar yang hanya bisa kau rasakan disana, rasanya seperti kau tidur di penginapan dengan layanan eksklusif,” sahutku, dia mengerutkan kening, aku yakin dia tak mengerti akhir dari kalimat yang aku ucapkan.
“Sepertinya cukup menyenangkan, kalau begitu masuklah lagi kesana dan membusuk seumur hidupmu di dalam sana. Selir Su, ini hanya salah satu peringatan dariku, jangan coba-coba melawanku karena aku bisa saja langsung membunuhmu saat ini juga. Aku menyuruhmu untuk menjauhkan Permaisuri dari Yang Mulia, tapi justru kau sendiri yang menggodanya, dasar jalang.” Desisnya.
Kecemburuan wanita-wanita disini benar-benar menyeramkan, dia bisa membunuh dengan mudahnya seakan nyawa orang lain itu tak berharga sama sekali.
“Kita sama-sama seorang Selir, lagi pula aku tidak menggoda Raja sama sekali, dia yang selalu mendekat padaku, lalu letak kesalahanku dimana?” balasku tanpa rasa takut.
Dia berdecak pelan, “oh, jadi kau ingin menjadi musuhku, baiklah. Semua yang mencoba melawanku tak pernah berakhir dengan baik, Selir Su jangankan hanya semut kecil sepertimu, Permaisuri pun tidak bisa melawanku.”
“Terserah, lakukan apa pun yang ingin kau lakukan, aku akan menghadapi mu.”
Setelah itu dia pun pergi. Aku sudah memprovokasinya, aku yakin dia akan kembali menyerangku, aku harus bersiap.
Klak...
Pintu kembali terbuka, ternyata Permaisuri yang datang.
“Kenapa kau memprovokasinya? Wanita kejam itu pasti akan mengincarmu lagi Su Ying.” dia tampak khawatir.
“Tidak masalah, memang itu yang aku inginkan. Untuk membuat ikan masuk kedalam jaring, kita harus melempar umpan bukan, dan inilah umpan dariku.”
❤❤😍😙😙
❤❤❤😍😙😙
mkin menarik..
bnyak banget yg cinta raja..
😀😀😀😍😗❤❤❤
❤❤❤😍😗😗
akankah xiao ya diasingkan saja dan tidak dihukum mati..
❤❤❤😘😍😙
lili..
wanita yg baik..
❤❤❤❤
jadi penasaran..
mana yg lebih cantik..
selir su atau permaisuri...
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤😀😀😀
dasar kekuarga jiang..
❤❤❤❤
❤❤❤❤
❤❤❤❤
❤❤😡😘😍😙
swruuu..
❤❤❤😍😙😗
siapa yg datang..
rajakah..
❤❤❤❤❤😘😍😙