Sama seperti namanya, Rindu Trihapsari gadis cantik yang merindukan kasih sayang dari keluarganya.
Rindu gadis cantik dan sangat pintar, namun semua yang dia miliki tidak pernah terlihat di mata keluarganya, gadis cantik itu tidak pernah mendapatkan kasih sayang seperti kembarannya, Rindu seolah ada dan tiada di dalam keluarganya
Bagaimanakah kisah Rindu? yukkk.... kepoin karya terbaru mamak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Rinda berjalan dengan tergesa gesa menuju kls nya, tanpa memperhatikan sekitar, saking terburu burunya dia sampai menabrak seseorang di lorong kelasnya.
Duggg....
"Awwwsss.... Siapa sih yang meletakan pintu di sinis udah tau ini jalan." sewot Rinda mengusap usap dahinya yang terasa sakit.
"Ehemm....." deham seseorang di depan Rinda, dengan menatap Rinda dengan tatapan dinginnya.
"Astaga, ternyata manusi, di kirain pintu." cerocos Rinda.
"Minggir loe menghalangi jalan gue." ujar cowok itu dengan nada dingin.
"Ck, situ yang menghalangi gue jalan." sengit Rinda yang tidak takut dengan tatapan dingin cowok itu, dan juga tidak terpesona dengan wajah tampan itu.
"Loe." geram laki laki itu.
"APA.... Minggir, gue mau lewat." ketus Rinda tak mau kalah.
"Astaga, cewek ini, bener bener deh, nggak ada takut takutnya sama pak boss." kekeh Aldi menatap Kenzo dan Rinda yang sedang cekcok itu, tak ada yang mau kalah satu sama lain.
"Sepertinya mereka cocok." kekeh Rafka menatap ke dua orang itu.
"Dasar cewek tengil." ujar Kenzo.
"Dasar cowok bada batu." cibir Rinda tak mau kalah.
Kenzo di buat melotot saat Rinda mengatai dia batu, nggak ada cewek di kampus ini yang berani mengatainya, tapi lihat lah kembaran kakak iparnya itu, tidak ada takut takutnya sama dirinya.
"Menarik." gumam Kenzo tersenyum tipis, tidak ada orang yang menyadari klau dia sedang tersenyum.
"Minggir, malah dia aja, awas saja klau sampai gue di hukum dosen, gue bikin perhitungan sama loe." omel Rinda menabrak bahu Kenzo dengan kasar.
"Astaga, perempuan ini." gumam Kenzo sedikit tergeser ulah Rinda.
"Hahaha.... Baru kali ini bos gue mati kutu di kerjain sama cewek." ujar Aldi terbahak bahak.
Rifka pun ikut tertawa, melihat wajah kesal Kenzo.
"Jodoh kayanya." kekeh Rifka.
Kenzo mendelik metap ke dua sahabatnya itu.
"Oppsss... Kabur.... Dari pada kita yang jadi imbasnya." ujar Aldi lansung berlari meninggalkan Kenzo dan di ikuti oleh Rafka yang juga tidak mau menjadi pelampiasan dari Kenzo.
"Dasar teman lucknat." geram Kenzo yang kembali melanjutkan langkahnya.
"Gadis ini, menarik juga." gumam Kenzo dengan senyum tipis di bibirnya.
Rinda masuk ke dalam kelas dengan mulut yang komat kami tidak jelas, tentu saja membuat teman sebangkunya jadi heran.
"Kenapa lu? " heran Dila yang melihat teman barunya itu.
"Huuufff.... Itu tadi gue nabrak cowok aneh, bikin dahi gue sakit kebentur dadanya. " gerutu Rinda dengan kesal.
"Hahaha.... Kebiasaan sih loe, klau jalan udah ngalahin banteng, semuanya main di seruduk." kekeh Dila, tentu saja membuat Rinda menatap sebel temannya barunya itu.
"Diam lah, itu dosen udah masuk." kesal Rinda.
Walau hatinya kesal dan dahinya sedikit nyut nyutan, namun Rinda tetap fokus mendengarkan dosen yang sedang menerangkan matakuliah sampai akhir.
"Ahhhh.... Akhirnya kelar juga." ujar Rinda merentangkan tanganya lebar lebar, gadis cantik itu memang tidak pernah jaim, dia berlaku dengan apa adanya tanpa di buat buat.
Dila geleng geleng kepala melihat tingkah gadis cantik itu, selama masuk ke kampus ini walau banyak yang memuji gadis itu cantik, tidak membuat Rinda sombong dan membanggakan dirinya, dia akan tampil apa adanya, dia tidak suka sensi agar orang orang menatap ke arahnya.
"Kenapa loe?! " tanya Rinda melihat teman sebangkunya itu menatapnya sampai geleng geleng kepala.
"Gue salut sama loe, udah cantik, pintar, terlahir dari keluarga kaya, loe hidup itu sempurna banget, sekarang aja loe jadi perhatian banyak orang, seperti saat ini, tapi gue heran, kenapa loe nggak ada jaim jaimnya dan juga tidak pernah merasa di atas awan, loe tetap jadi diri loe sendiri." ujar Dila mengeluarkan uneg uneg yang dia tahan selama ini.
"Ck, loe itu ada ada aja, nggak ada yang namanya manusia itu sempurna, karena sempurna itu hanya milik Allah." kekeh Rinda merendah, tanganya sibuk merapikan bendel ke dalam tas ranselnya, dan tidak lupa memasukan laptop mahalnya. " adah ah.... yuk ke kantin, gue udah lapar." ajak Rinda acuh.
Dila pun mengikuti langkah Rinda, gadis itu sungguh sangat menyukai teman barunya itu.
"Rindu.... " pekik Rinda yang lansung berlari menghampiri kembarannya itu.
"Astaga, kamu ini kenapa sih suka sekali lari lari. " omel Rindu.
"Seperti ada magnet menarikku agar cepat menghampiri mu." cengir Rinda tanpa dosa.
Rinda hanya bisa memutar malas, mendengar alasan kembarannya itu.
"Ayo ayo, nggak usah meladeni kelakuannya yang tidak pernah habis itu, lebih baik kita cari makan aja yuk..." ajak Gita yang memang sudah sangat lapar.
"Ya udah yuk..." sahut Rindu berbalik mengikuti sahabatnya, namun sayang tangannya lansung di tarik oleh Rinda.
"Apa lagi?! " omel Rindu melihat ke arah Rinda.
"Kamu itu jalannya sama aku aja, nggak usah sama Gita, biarin aja Gita jalan sama Dila." rajuk Rinda memajukan bibirnya.
Gita hanya memutar mata malas, dengan kelakuan Rinda. "Ayo Dil, lama lama dekat anak satu itu rasanya tanduk di kepala ku ingin keluar." kesal Gita.
Dila hanya terkekeh dan berjalan beriringan dengan Gita membiarkan Rinda dan Rindu berjalan di belakangnya.
"Astaga, Rinda. bisa nggak sih, jalannya nggak harus nempel kaya gini, kita ini emang kembar, tapi bukan kembar siam juga. " kesal Rinda yang terus saja di gelendoti oleh Rinda.
"Nggak bisa, kita harus jalan seperti ini, biar semua orang tau klau kita ini kembar." seloroh Rinda acuh.
Rindu hanya memutar mata kesal, kembarannya ini ternyata sangat menyebalkan, tapi Rindu juga senang, karena dia benar benar merasakan ada kembaran, tidak seperti dulu saat bersama Alika, ngomong ngomong Alika, Rindu jadi kepikiran dengan mantan kembarannya itu, apa kabar hidupnya sekarang, sudah lumayan lama mereka tidak bertemu.
"Astaga, liat deh kembaran Rindu itu, ada ada aja kelakuannya, cantik cantik absurd." kekeh Aldi yang melihat Rinda dan Rindu yang berjalan berangkulan, tepatnya Rinda lah yang merangkul Rindu.
Kenzo dan Rifka lansung melihat ke arah objek yang di tunjuk Aldi itu.
Tentu saja membuat Rifka terbahak melihat kelakuan Rinda yang membuat saudara kembarnya kesal setengah mati.
Sementara Kenzo terkekeh kecil melihat kelakuan Rinda itu, dia membayangkan andai dia menikah dengan Rinda, rumah nya pasti akan terasa berwarna dan hangat dengan kelakuan absurd Rinda, sadar dengan otaknya yang mulai melanglang buana nggak karuan, Kenzo lansung menggelengkan kepalanya dengan sedikit kencang.
"Kenapa loe? " heran Aldi melihat tingkah temannya yang tidak biasa itu.
"Ahhh... Nggak apa apa." sahut Kenzo dingin.
"Ck, selalu aja jawabnya dingin gitu, lama lama kita ini beku sama sikap loe itu." sewot Aldi.
Namun Kenzo acuh saja dengan kekesalan teman nya itu.
Bersambung....
Haiii.... Jangan lupa like komen dan vote ya... 😘😘😘
tanda2nya rindu hamil itu