NovelToon NovelToon
Andum

Andum

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:27.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Farraz Arasy seorang pemuda biasa tapi mempunyai kisah cinta yang nggak biasa. Dia bukan CEO, bukan direktur utama, bukan juga milyarder yang punya aset setinggi gunung Himalaya. Bukan! Dia hanya pemuda tampan rupawan menurut emak bapaknya yang tiba-tiba harus terikat dalam hubungan cinta tak beraturan karena terbongkarnya rahasia besar sang calon istri sebelum pernikahan mereka terjadi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidur bersama

"Maaaas.. Udah.."

Ya emang harus udahan. Si Arraz Arraz ini dikasih hati minta jantung dan semua jeroan lainnya ternyata.

Gimana jelasinnya ya? Jadi.. Mereka ciuman kan tadi itu? Iya ciuman bibir. Bukan cuma nempel sedetik terus lepas, kelar. Bukaaaaaan!

Ternyata Arraz ini visualnya aja yang kalem tapi jiwanya gragas sekali! Tau rasa bibir wadon yang ternyata ada manis-manisnya, Arraz jadi ngegas, gragas, berantas sampai tuntas gaess! Bahaya sekali pokoknya dia ini! Dia nerobos memasukkan lidah ke dalam mulut Zea. Ingin membelit dan melakukan silat lidah seperti seorang ahli aja. Padahal minim pengalaman tapi pro sekali dalam sekali percobaan! Ini yang namanya jiwa kolor ijo tapi, wajah Ji Chang Wook! Parah man!

"Bibir kamu manis dek.. Bikin nagih." Nggak sopan kan?

Guru macam apa anda ini, pak Arraz?! Iya emang itu binik mu sendiri, tapi kira-kira dong woooi.. Anak orang kamu bikin bengkak gitu bibirnya.

Zea menunduk malu. Dia ngajakin. Arraz pulang aja karena emang udah malam. Tapi sebelum itu, Arraz ngajak Zea makan malam. Ayam bakar menjadi pilihan mereka. Arraz sih cuma ngemil lalapan doang, bukan karena ngirit ya pemirsa! Tapi emang Arraz merasa udah kenyang aja.

"Mas nggak makan kenapa? Takut bayarnya mahal ya? Padahal kan kita bisa makan di rumah aja tadi mas.. Aku jadi nggak enak deh sama mas." Nggak enak tapi makan abis banyak! Itu nggak enak jenis apa Zea?

"Bukan, dek. Emang mas nggak laper aja. Nggak usah ngerasa nggak enak gitu ya, pacar."

Tangannya digenggam, dimanja banget sama mas suami rasa pacar di sampingnya yang lagi nyetir mobil, suara mas suami soft spoken banget, udah gitu Arraz jenis-jenis anak Adam yang good looking sekali. Nikmat mana yang kau dustai malam ini, Zea?

"Mas.. Kan mbak Dewi udah nggak ada di rumah.. Mas masih mau satu kamar sama aku?" Tanya Zea malu-malu.

"Ya dong. Kenapa emangnya? Nggak boleh ya?"

"Boleh kok. Tapi.. Mas tetep tidur di lantai?"

"Hmm, nggak dilantai juga dek. Ada kasurnya kok. Mau diajak tidur bareng kamu, hmm?" Arraz menoleh sambil tersenyum.

"Eh, emmm.." Zea menunduk tak bisa menjawab pertanyaan Arraz.

"Nggak kok. Mas bercanda. Nggak usah dipikirin, mas bisa tidur di mana aja. Nggak masalah sama sekali. Kamu nggak nyaman tidur satu kamar sama mas?"

Zea menggeleng. "Nyaman. Tapi malu.."

"Itu namanya nggak nyaman, dek. Oke nanti mas pindahin barang-barang mas ke kamar tamu aja." Ngomongnya sih biasa aja, tapi Zea yang denger kok agak nggak rela.

Kan maksudnya nggak gitu lho, Ar! Zea tuh pengen lebih dekat sama kamu! Hiiiih katanya cowok peka, kok rasanya jadi kayak cowok pekok gitu!

Sampai di rumah, Zea langsung berlari tanpa menunggu Arraz membukakan pintu mobil untuknya. Lelaki yang sejak tadi duduk di samping Zea itu pun jadi bingung sendiri. Arraz pikir, Zea sedang kebelet pipis atau apa. Ya udah lah, biarin aja. Namanya juga bocah.

"Dek.."

Panggil Arraz ketika Zea sudah berada di kamar.

"Dalem. Nggak dikunci mas."

"Mau ambil baju-bajunya ya mas?" Lanjut Zea.

Arraz ditanya seperti itu merasa seperti di usir dari kamarnya sendiri. Padahal niatnya tadi enggak gitu. Masalahnya bocil ini apa sih sebenarnya? Tadi di bukit tanpa bunga, enak-enak aja tuh mereka. Abis main tembak-tembakan juga malahan. Lha giliran sampai rumah kok atmosfernya mendadak jadi kelabu gini? What's wrong dek?

"Mas ada salah sama kamu, dek?"

Arraz mengambil ancang-ancang untuk berjongkok di depan Zea yang sedang duduk di tepian ranjang. Zea menggeleng ditanya begitu.

"Ada ucapan mas yang nyinggung kamu?" Lagi-lagi Zea geleng-geleng.

"Jadi kamu kayak gini bukan karena mas?" Ini bocah kembali menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Mas.."

"Dalem."

"Jangan pindah kamar ya.. Di sini aja sama aku. Aku bukan nggak nyaman sama mas. Aku nyaman banget di dekat mas, tapi kadang malu.. Itu aja."

Eeeh ladalah bocah! Arraz tersenyum melipat bibirnya ke dalam. Dia sungguh nggak habis pikir sama jalan pikiran bocah di depannya ini. Jadi tadi sok-sokan ngambek itu gara-gara nggak mau ditinggal pindah ke kamar lain? Ngomooong dong deeeek, ngomooong biar mas mu paham!!

Udah cuci kaki, udah gosok gigi, nggak perlu ganti baju, banyak cucian nanti! Saatnya menuju pembaringan, tapi bukan pembaringan terakhir ya! Sembarangan.

Arraz masih ngetak-ngetik entah apa di laptopnya. Dia pakai kacamata sekarang, benda itu jarang dipakai tapi sekalinya dipakai vibes lelaki dewasa tampan mempesona langsung menyala berkobar kemana-mana. Zea yang mau tidur jadi mengurungkan niatnya. Dia ambil ponselnya, dia bidikan ke arah Arraz. Di zoom lalu cekreeek, cekreeeek berpuluh kali! Wajah tampan itu sekarang menghiasi galeri foto Zea. Zea senyum senyum sendiri seperti orang kena sawan.

"Kalau mau foto itu jangan kayak gitu, dek."

Arraz mendekati Zea. Dia rangkul tubuh mungil itu, dia dekatkan kepala Zea ke dadanya. "Foto gih."

"Eh.. Apa?" Auto ngeblank si Zea.

"Foto. Kita foto berdua. Lagian mas juga belum punya foto kamu, dan kita belum pernah foto berdua, dek. Ini kan hari jadian kita, masa nggak diabadikan?"

Zea mengangguk. Mereka foto-fotoan dengan berbagai macam posisi dan gaya. Dari hanya mepet ala kadarnya, sampai ke nempel aduhai sekali mesranya. Dari yang hanya nyium kening, pipi, sampai ke bibir. Iya.. Bibir! Mereka mengulang apa yang tadi mereka lakukan di bukit tanpa bunga. Tapi kali ini lebih intens. Lebih deep! Lebih mendebarkan.

Katakanlah yang mereka lakukan sebelumnya itu hanya pemanasan aja. Sekarang baru masuk ke intinya! Pemanasan aja udah bikin mpot-mpotan apalagi bagian intinya gini ya gaess ya. Meledak mamas Arraz nya Zea!

Zea ada di bawah kendali Arraz. Nggak tau sejak kapan nyatanya Zea udah mapan di ranjang! Bocah itu udah telentang dengan Arraz yang berada di atasnya. Mencium lebih dalam, menyesap lebih agresif, nafas Zea terdengar tipis-tipis. Kenapa bisa secandu ini? Arraz bahkan hampir kehilangan kendalinya.

Sebelum saitonirojim mengadakan syukuran atas bobolnya pertahan Arraz pada Zea, Arraz sengaja mundur teratur. Mundur karena merasa semua terlalu mengerikan jika diteruskan.

"Maaf ya dek.. Mas kelepasan.. Maaf.." Arraz mencium pipi Zea.

"I-iya mas." Zea mau ngomong 'nggak apa-apa mas..' Takutnya dikira menikmati sekali, tapi nyatanya bocah itu memang menikmati semua yang Arraz lakukan padanya.

Lumatan Arraz, pagutan pelan tapi sering, tarian liar lidah Arraz di dalam mulutnya, semua itu membuat Zea menutup mukanya dengan bantal. Dia malu banget!

Mereka menghabiskan malam dengan tidur bersama. Ini pertama kalinya Zea dan Arraz berada dalam satu ranjang. Rasanya berdebar! Bagaimana bisa Arraz bisa senyenyak itu tidurnya ketika Zea bahkan nggak bisa menguasai debaran jantungnya. Tapi lambat laun, rasa kantuk mengalahkan perasaan gugup dalam diri Zea. Dia molor juga pada akhirnya!

1
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜
mg rasanya kek mana🤔🤔🤔🤔
𝐙⃝🦜尺o
seperti ini itu gimana? othor pernah rasain?
𝐙⃝🦜尺o
makanya jadi orang jangan egois cuma mikirin malu sama tetangga doang tanpa mikir perasaan anak
🍊 NUuyz Leonal
untung masih eling ya 😌😌😌
udah halal sih tapi keadaan kalian tidak memungkinkan untuk lebih lanjut ke arah sebelah sana
masih di pantau Thor untuk part lengkap nya 🤭🤭
🍊 NUuyz Leonal
ini jadi gimna sih konsepnya
tadi mau pindah
sekarang berasa di usir
eh gimana sih😫😫😫
🍊 NUuyz Leonal
aku bayangin othor ngetik gini sambil teriak teriak 😭😭🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️
Dewi kunti
author e Yen Kon ngokop semangat👻👻👻👻
Ⓜ️αɾყσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐
tak kira maljum bablas sampe belah kelapa eh duren eh kacang eh apa mbuhlah hahah membelah diri yg bikin nikmat🤣🤣🤣🙊🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃
Ⓜ️αɾყσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐: nah leres nek gunkid
Dewi kunti: wooooo klo disini dingin sekali, Gunungkidul adem jd cocok kan utk berkembang biak 🤭🤭🤭🤭🤭
total 6 replies
Rita Ariani
wkwkwkwkkw
Rita Ariani
yaaahhh keceplosan dehhhh, uuuppssss
Rita Ariani
yuuuukkkk tabokinnn rame²
Rita Ariani
ya ampyuunnn thorrrr smpe sakit perut ketawa
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜
sengak itu kek. judes kah?
vanilla
sepertiii apahhh....gimana rasanyahhh....jiwa keffoookuu meronta rontaa
vanilla
thorr mau nanyaaa
kemiringan kepala brp derajat ya🤭
vanilla
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🍊 NUuyz Leonal
gimana,????
perjelas Thor aku juga belum paham rasanya
🍊 NUuyz Leonal
nah Untung ini peka 🤣🤣
🍊 NUuyz Leonal
iya Thor 😭😭
🍊 NUuyz Leonal
bakal apa zea
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!