Dua wanita kembar yang menjalani takdir masing masing. Inha dengan karakter pendiam dan terpaksa menikah dengan seorang duda beranak satu dan Inka yang selalu ceria dan mencintai seorang pria yang terlihat tidak menyukainya .Namun, ternyata ia salah karena pria itu selalu menyukai dalam diam.
Apakah pernikahan mereka akan baik-baik saja? Mampukah Inha menerima status sebagai ibu sambung di usia muda nya?
Bisakah Inka keluar dari situasi tersulit di hidupnya?
Selamat membaca.... 🥰😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Han_hania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Hari ini Inka datang ke perusahaan Fafa untuk bertemu dengan Antoni. Sebelumnya Inka memastikan terlebih dahulu bahwa Fafa tidak di tempat karena jika ada dia sudah tentu Fafa akan banyak bertanya dan tentu saja membuat rumit keadaan, mengingat sang kakak tidak setuju jika Inka berhubungan serius dengan Antoni.
Inka sengaja menunggu Antoni di atas gedung perkantoran milik Fafa karena di tempat inilah tempat paling sepi dan jarang ada orang naik kesana.
"Ada apa? " Antoni melihat Inka berdiri sembari melihat keramaian kota jekardah dari atas. Gadis itu masih diam dan beberapa kali menarik nafas panjangnya.
" Aku ingin bertanya langsung sama kakak. Apa kak Antoni menyukai ku? " Inka sebenarnya cemas saat bertanya , ia takut jawaban yang tidak sesuai dengan harapan nya. Tapi mau tak mau ia harus menerima apapun jawaban nya, karena inilah yang terbaik. Inka butuh kepastian. Sejak semalaman ia tidak bisa tidur, saat melihat wanita yang bersama Antoni.
"Kenapa kau bertanya seperti itu. " Antoni melihat wajah Inka yang sembab, seperti habis menangis.
"Jawab saja, aku hanya butuh jawaban. " Inka berkata sembari mengulas senyum walaupun dalam hatinya bergemuruh tak karuan.
" Kau tahu kan kalau aku menyukaimu kak, sangat menyukaimu sejak dulu. Tapi kau tidak pernah membalas perasaanku. Dan sekarang aku ingin tahu, apa kau ada rasa dengan ku? "
"Apa yang kau suka dariku? " Tanya Antoni
" Eh.. "
"Aku bertanya, apa yang kau sukai dariku? "
"Seharusnya jawab dulu pertanyaanku, kenapa malah balik bertanya. " gerutu Inka sembari menggembungkan pipinya. Dan itu membuat Antoni menyunggingkan senyum, sangat lucu dan imut. Menurutnya.
"Kau tersenyum. " Inka sekilas melihat wajah Antoni berbinar
"Apa, tidak kau salah lihat! !" Ia kembali memasang wajah datarnya.
"Aku tidak tahu, apa yang aku suka dari kakak. " Jawab Inka dengan jujur.
" Dulu, aku hanya suka karena kakak mau bantuin kami belajar saat mas Raffa pergi ke Inggris. Dulu mas Fafa selalu main dengan temannya, mas Alif sibuk dengan dunia nya. "
" Aku dibayar tante Navysah untuk mengajari les kalian. "
"Aku tahu. " Inka , "Tapi kakak seperti pengganti mas Raffa saat dia pergi, aku merasa nyaman. Dan kakak selalu sabar saat aku tidak paham tentang matematika. Sedangkan Inha selalu marah-marah karena aku lambat dalam berpikir. " Inka mengenang masa lalu nya hingga tersenyum geli mengingat betapa bodohnya dia tentang pelajaran matematika.
" Kakak suka aku tidak? " Kali ini Inka bertanya lagi.
" Maaf. " Jawab Antoni
"Iya atau tidak? " Mata Inka berkaca-kaca, sebenarnya ia sudah tahu jika Antoni akan menolak nya. Mengingat pria itu selalu diam dan seolah tidak peduli dengan nya
Lagi-lagi Antoni diam.
"Kenapa? Apa aku kurang cantik? " Inka mulai berkaca-kaca,sedih dan perih.
"Tidak, bukan begitu. Kamu cantik."
"Lalu kenapa? Kenapa kakak tidak menyukai ku?! " Inka
Antoni hanya mengusap wajahnya dengan kasar, bohong jika ia tidak menyukai Inka. Gadis kecil yang sejak dulu selalu mengekor padanya. Entah sejak kapan ia mulai menyukai gadis cerewet itu. Inka gadis yang berisik,bahkan dulu saat Antoni patah hati karena putus dengan pacarnya Inka selalu bertanya kenapa ia selalu diam dan murung.Antoni pria tertutup dan tidak ada yang ingin satu orang pun yang tahu luka hatinya. Tapi gadis ini selalu menghiburnya.
" Jangan melamun nanti kesambet setan "
" Diam tidak akan menyelesaikan masalah."
Itulah beberapa kalimat yang Inka katakan saat Antoni tidak punya semangat.Bahkan gadis itu sangat usil, pernah sekali saat Antoni melamun di tepi kolam tanpa diduga Inka mendorongnya hingga terjerembab ,basah kuyup. Dan gadis itu hanya berkata "Maaf, tidak sengaja. " dan berlalu seperti tanpa dosa.
Dan tanpa disadari ia terniang juga dengan perkataan Fafa . Antoni belum percaya diri untuk bisa bersama gadis itu.
" Jangan mencintai adikku, jika kau tidak bisa membahagiakan nya. "
"Inka si ratu belanja, apa kau mampu memenuhi gaya hidupnya. "
"Hidup harus realistis, aku tidak ingin melihat adikku hidup menderita. "
Kalimat demi kalimat yang Fafa lontarkan membuat Antoni kian berupaya memantaskan diri agar bisa bersama gadis yang ia cintai.
"Tunggu aku, aku sedang berusaha agar bisa bersamamu. "Gumamnya dalam hati
" Inka, a... aku... " Ia tak berani melanjutkan perkataan nya.
"Aku apa? " Tanya Inka sembari terisak, menatap wajah Antoni yang hanya diam dan tidak berkeinginan untuk melanjutkan perkataan nya.
" Apa kak?! " desaknya lagi, geram karena Antoni lagi-lagi diam.
" A... Aku... " Lidahnya terasa kelu , entah bagaimana ia harus mengatakan nya. Bingung
"Maaf."
" Baiklah, aku sudah tahu jawaban nya. Ah, ternyata seperti ini rasanya bertepuk sebelah tangan cintaku tak berbalas. " Inka tersenyum getir, namun ada rasa lega akhirnya dia mendapatkan jawaban . Kini Antoni yang sedih. Ia tidak tahu bagaimana cara untuk mengatakan nya.
Namun sedetik kemudian Inka menangis keras, menutup wajahnya dengan tangan agar Antoni tidak melihat nya.
Dengan cepat Antoni memeluk gadis itu, dan kembali mengucapkan kata maaf. Namun Inka masih dengan tangisan nya. Menangis untuk yang terakhir kali dan berjanji akan melupakan rasa cinta nya pada Antoni.
POV Antoni
Aku terkejut saat ponselku menerima sebuah pesan dari gadis yang aku cintai.
"Aku ada di lantai atas, tolong temui aku sebentar. "
Sebuah pesan yang membuat aku bertanya-tanya untuk apa gadis itu datang ke tempat kerja ku.
Kulihat mata sembab nya, walaupun ditutup dengan make up masih saja terlihat. Dan aku terkejut saat Inka bertanya apa aku mencintainya. Aku harus bagaimana.
Namun saat melihat ia merajuk, rasanya ingin tertawa. Rasa penatku langsung hilang saat melihat tingkah lucu gadis itu. Tanpa sadar aku tersenyum dan dia mengetahui nya.
Dan lagi-lagi aku harus berbohong dan menjadi seorang pecundang. Membohongi perasaanku sendiri dengan menyakiti gadis itu. Apa boleh buat, saat ini kondisi keuangan ku tidak stabil. Usaha mama membutuhkan suntikan dana, apartemen baru saja aku jual untuk mendirikan pabrik roti. Itulah mimpi mama yang sebentar lagi akan terwujud. Memang tidak mudah namun aku yakin usaha mama akan berkembang pesat. Dan aku pun sedang merintis usaha Villa di kota B.Sebenarnya satu tahun yang lalu aku ingin keluar dari perusahaan Fafa namun pria itu selalu memintaku untuk tetap disisinya sementara waktu. Dan aku tentu saja bersedia karena aku bisa mendapatkan gaji dan proyek ku tetap berjalan dengan adanya orang kepercayaan yang tetap stay di kota B.
Saat weekend aku ke kota B untuk melihat progress Villa tersebut. Sedikit demi sedikit aku percaya akan tiba masa nya aku bisa sukses dan tentu saja saat aku pantas,aku akan datang melamar Inka untuk menjadi pendamping hidupku. Akan ku buktikan pada Fafa bahwa aku mampu menafkahi adiknya dengan baik, memberikan fasilitas nyaman untuk nya.
"Aku ingin Inka mendapatkan Sultan bukan karyawan."
"Inka si ratu shopping, aku tidak mau dia hidup menderita dengan pria yang tidak punya masa depan."
Kata-kata itu yang selalu terniang di telinga saat Fafa dengan terang-terangan menyindirku. Sepertinya dia tahu kalau aku menyukai adiknya namun dia tidak akan merestui jika aku hanya sebagai bawahan dan aku berusaha membuktikan kalau aku bisa jadi yang terbaik untuk adiknya.
Antoni meremas jari tangan nya dan keputusan nya sudah bulat, beberapa bulan lagi dia akan keluar dari perusahaan Fafa dan fokus dengan bisnisnya.
wkwkkwkw
🤭🤭