Andara gadis cantik berusia dua puluh tahun, harus pergi dari desa nya karna kecantikan nya di anggap sebagai ancaman, khusus nya kaum hawa,
acap kali mendapat perlakuan buruk, dari gadis gadis maupun ibuk ibuk yang sudah bersuami, hingga kepala desa punya niat untuk menjadikan Andara sebagai istri kedua,
dengan terpaksa Andara keluar dari desa nya berniat merantau ke kota, dengan tujuan teman ibu nya,
tujuan utama menghindar dari kepala desa yang ingin menjadikan Andara istri kedua, justru Andara terjebak di lingkaran rumah tangga dengan majikan nya,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rubyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tempat yang sama
Dua hari Emran tak berada di rumah. pria itu sekarang tengah berada di Surabaya. Demi melihat proyek baru nya.
sedang Nasita juga sama. Setelah kepergian Emran. Nasita juga meningal kan rumah. seperti biasa pergi dan menginap di rumah ayah nya
Dara sudah meminta ijin sang suami. Demi mengusir rasa bosan. Gadis itu pergi bersama Sandra.
rencana nya Dara juga akan menginap di rumah Sandra. Sampai Emran kembali dari perjalanan bisnis nya.
''Mbak Dara. Kenapa mbak gak jadi artis saja. Wajah cantik kulit bersih sudah cocok jadi artis ibu kota.'' tutur sella gadis kecil itu selalu kagum akan sosok Dara
selalu mengatakan Dara bak artis. Kecantikan nya setara dengan artis ibu kota. Menurut sella
''Udah bocil gak usah ngaco. Dara gak akan jagi artis.'' ucap Sandra menimpali
''Kenapa tidak.! mbak Dara itu cantik. bisa kan jadi artis."ucap sella tidak terima
"Gak usah ngeyel bocil. Jadi artis gak gampang. Hidup Dara sudah penuh drama kalau kamu mau tau. kamu lebih baik diam aja deh." ucap Sandra menatap tajam adik nya
"Mbak Sandra gak asik. Kalau mbak Dara jadi artis kan kita juga ikut viral. Rumah kita kedatangan artis ibu kota." ucap nya dengan wajah cemberut
Membuat Dara merasa geli dengan angan angan sella. Yang menginginkan kan diri nya jadi artis.
"Bilang sama ibu. Mbak mau keluar dengan Dara. Mungkin sore nanti baru pulang." ucap Sandra yang susah bersiap dengan jaket dan helm nya
"Siap bos." ucap sella seraya mengacung kan jempol nya
Dara tak banyak bicara. Melihat tingkah sella Dara teringan dengan adik nya Adam. Mereka tak jauh beda. Terkadang berdebat dan bertengkar sudah hal biasa.
''Dara Ayuk. Kamu sudah siap kan.'' tanya Sandra yang susah bersiap untuk pergi
''Aku sudah siap dari tadi.'' balas dara yang juga tengah mengenakan helm nya
''Ya udah Ayuk. keburu siang panas soal nya.'' ucap Sandra
entah kemana Sandra mau membawa Dara. gadis itu sama sekali tidak tau. Dara pasrah dan ikut saja.
Sandra membawa Dara singgah di warung langganan nya terlebih dulu. Pagi tadi belum sarapan.
Meski ibu nya punya warung. Jarang sekali Sandra makan di warung ibu nya. lebih enak beli di tempat lain.
''Ibu mu kan juga buka warteg tapi kenapa kamu lebih suka makan di tempat lain Sandra.'' tanya Dara heran tak pernah sekali pun Dara melihat Sandra makan di warung ibu nya
''Bosan Dara. Setiap hari itu. Meski ibu Menganti menu. Tapi rasa nya bosan aja.'' ucap Sandra
Memilih makan di tempat lain meski menu nya tak jauh beda dengan warung ibu nya.
''Terserah kamu deh yang penting kenyang.'' ucap Dara
Kedua nya menikmati makanan nya dengan Tenang. Tak lagi bersuara. Hingga selesai. Dara mengeluarkan dompet dan membayar makanan nya dan Sandra
''Kita mau kemana san.'' tanya Dara yang memang tidak tau kemana tujuan Sandra membawa nya
''Aku juga gak tau Dara. Kalau pergi ke mall udah bosan. Bagaimana kalau kita ke pantai saja.'' ucap Sandra memberi usul
''Boleh ide bagus. Jauh tidak.'' tanya Dara
''Kurang lebih satu jam lebih perjalanan.'' tutur Sandra memberi tau
''Lumayan.'' balas Dara
kedua nya sudah siap dengan jaket dan helm masing masing. dua gadis itu segera menaiki motor metik nya. Dengan Sandra berada di depan
perlahan melaju dengan kecepatan sedang. setelah ada kata sepakat. Tujuan mereka adalah pantai. Sudah lama Sandra tidak ke pantai. begitu juga dengan Dara
Setelah menempuh perjalanan. Hampir dua jam. Sandra dan dan dara sudah sampai di tempat tujuan. Aroma pantai yang khas menusuk hidung Dara angin bertiup dengan lembut
Dara sangat menikmati suasana pantai yang memenang kan. Begitu juga dengan Sandra. Tak jauh beda apa yang di rasakan gadis itu. Suasana Pantai terasa sangat menenangkan
''Aku sudah lama tidak pernah ke pantai.'' ucap Sandra seraya merentang kan tangan seolah ingin menghadang angin yang menerpa tubuh nya
''Apa lagi aku. hampir tidak pernah. Di Yogya ada pantai tapi tempat nya lumayan jauh.'' ungkap Dara yang memang jarang sekali ke pantai hampir tidak pernah.
''Sandra yakin kita mau duduk di sini. Ini kayak nya tempat orang kaya.'' ucap Dara melihat sekeliling hotel yang langsung menghadap ke laut. Juga restoran nya.
''Kita duduk saja sambil pesan minuman. Apa salah nya. lagian kalau di sebelah sana panas. Ini enak ada payung nya.'' tutur Sandra yang sudah melihat buku menu hendak memesan minuman
Gadis itu melambaikan tangan. memanggil pelayan restoran. Yang berdiri tak jauh dari nya.
usai memesan minuman dan beberapa camilan. Sandra dan Dara benar benar menikmati hari nya bersantai di pantai. Duduk rebahan di bawah payung di kursi panjang
''Enak nya aku jarang sekali sesantai ini Dara. hari hari ku di sibuk kan dengan urusan kuliah. Bantu ibu di warung.'' tutur nya pelan
Hari ini Sandra begitu menikmati waktu nya. bersama sang sahabat Andara.
''Aku teramat santai sampai bosan.'' tutur Dara
Berbanding terbalik dengan Sandra yang punya banyak kesibukan. Sedang Dara terlalu santai tidak punya kesibukan apa apa. Sampai bosan rasa nya
pesanan mereka datang. Dara dan Sandra menikmati makanan nya sambil menikmati indah nya pemandangan pantai laut yang biru. Angin Yang bertiup lembut. Dengan aroma yang khas
tak jauh dari mereka. tampak Nasita yang baru saja datang bersama Arga. Wanita itu juga ada di tempat itu. tempat yang sama dengan dara dan Sandra Sejak dua hari yang lalu.
Sama sama tak menyadari keberadaan masing masing. Nasita menikmati hari nya. memandang lurus ke arah laut. dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancung nya
''Sayang kamu mau pesan apa.'' tanya Arga lembut menatap Nasita penuh cinta.
''Apa saja Arga. Aku tak begitu lapar minuman saja boleh.'' jawab nya datar. Wanita itu tak pernah bersikap lembut dan manja dengan Arga.
Karna sesungguh nya hati Nasita enggan untuk berdua dengan pria itu. Semua karna terpaksa. Atau Nasita mencoba terbiasa.
''Ya sudah aku pesan jus jeruk saja ya buat mu.'' Nasita mengangguk pelan sebagai jawaban wanita itu terlalu malas untuk bersuara.
Arga pria itu berusaha keras mengambil hati Nasita. Wanita pujaan nya. Tak jarang Nasita bersikap ketus dan selalu menolak nya. Akan tetapi Arga punya seribu cara. Salah satu nya ada lah ancaman untuk menghancur kan Emran
Yang mana membuat Nasita langsung luluh dan menurut pada nya.