Bayu yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung kehidupannya berubah semenjak mendapatkan sepatu antik yang ternyata sepatu Gatot Kaca,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta Monyet bertemu kembali
Bayu membiarkan Merry menumpahkan semua keluh kesahnya dan kesedihannya ia hanya mengusap perlahan.
" ceritakan apa yang terjadi setelah kecelakaan itu?" tanya Bayu pelan .
Merry melepas pelukannya ,ia duduk di sisi Bayu.
" setelah kejadian itu, aku di bawa oleh seorang wanita yang tak ku kenal, namun entah mengapa aku tak bisa menolak , aku di bawa ke salah satu gunung, aku di latih dengan keras di sana, ternyata aku akan di jadikan pengganti dirinya di organisasi Black Shadow, awalnya aku menolak tetapi mereka mengancam akan memburuku jika aku tak mau karena aku telah mengetahui banyak tentang organisasi itu. Mereka juga memenuhi semua kebutuhanku. Dari mulai tamat SMA ,aku resmi bergabung dengan mereka, dan mengambil beberapa misi, sampai hari ini aku melihat jika kamu menjadi target mereka " tutur Merry menceritakan kehidupannya setelah kematian kedua orang tuanya dalam kecelakaan.
" sekarang apa yang kau lakukan, aku ada di hadapanmu?" tanya Bayu dengan tersenyum.
" kamu harus pergi, jangan sampai mereka mendapatkan dirimu, organisasi Black Shadow sangat besar , jaringan intelijennya juga sudah menyebar.
" aku akan melawan mereka "! Tegas Bayu, ia tak ingin terus terusan di buru , jalan satu satunya adalah memburu balik mereka.
" tapi mereka sangat banyak dan juga mempunyai senjata modern Bayu" ucap Merry mengingatkan
" aku tahu tetapi aku tak ingin berlari, mereka akan mengejar ku tanpa henti bila aku melarikan diri " ucap Bayu,
" begini saja, bila kamu mentok tak ada tempat. ,kamu kerumah ini saja, tak ada yang tahu bila rumah ini milikku." saran Merry
" baiklah, kamu berhentikan menjadi anggota Black Shadow," ucap Bayu menyarankan
" aku akan mencoba, tetapi mungkin sulit jika organisasi mereka masih ada, aku akan terus di buru oleh mereka " jawab Merry pelan , ia dari dulu ingin melepaskan diri namun selalu ada yang menemukan dirinya walau sudah bersembunyi di tempat yang terpencil.
" nanti aku akan membantumu, sekarang aku pergi dulu " ucap Bayu .
" hati hati, ini kunci cadangan rumah ini, dan di dalam dompet itu ada no handphone ku" Merry memberikan satu kunci dengan gantungan dompet kecil.
" ya, aku pasti akan kemari jika keadaan mendesak" sahut Bayu sambil menerima kunci itu.
Merry memandang kepergian Bayu dengan tak rela. Ia teringat kembali dengan masa 6 tahun silam di mana mereka masih duduk di kelas tiga bangku SMP, ia dan Bayu sama sama bersaing dalam prestasi akademik di sekolahnya, mereka bersaing dengan baik, dan saling support, namun kecelakaan yang menimpa keluarganya membuat dia dan Bayu terpisah, dulu bisa di bilang mereka saling mencintai walau kata orang itu cinta monyet, Bayu yang saat itu mengetahui mengajak nya agar ikut dengan nya karena Bayu mengetahui jika Merry sebatang kara , namun Merry menolak . Kini 6 tahun berlalu dan cinta itu perlahan bersemi kembali baik di hati Bayu maupun di hati Merry, namun keadaan sangat berbeda Bayu menjadi target sasaran misi organisasinya dan Merry adalah pemburunya.
Di sisi lain Bayu juga sedang terbayang masa remaja bersama Merry, di mana ia sering menghabiskan waktu berdua bersama nya, walau itu hanya sekedar berbincang bincang singkat atau membahas pelajaran, seakan semua terasa baru kemarin terjadi.
Bayu yang sedang mengendarai motornya tak sadar jika ada beberapa orang yang mengikutinya begitu dia masuk ke kawasan jakarta,
" itu target tuan Toro bukan !?" tanya seorang penguntit, di telapak atas tangannya ada tato angka 9.
" iya, ayo kita buntuti ,dan ambil tindakan jika berada di tempat sepi" ucap temannya, di tangannya ada tato angka 11 .
Bayu terus melajukan motornya dengan santai ia sama sekali tak mengetahui jika ada yang mengikuti dari kejauhan.
Melihat debur ombak Bayu mengarahkan kendaraannya ke pantai Ancol, ia ingin menenangkan diri sejenak di pantai itu.
" kita ikut masuk jangan sebelas!?" tanya no 9 melihat Bayu memasuki pantai
" ini kesempatan kita, di hari hari seperti ini pantai sangat sepi, kita bisa mendapat kan bonus jika kita bisa membunuhnya sendiri" sahut no 11 senang .
" ayo kalau begitu!" seru no 9 senang , mereka memarkirkan kendaraannya cukup jauh dari tempat Bayu. dengan menyamar sebagai pelancong mereka berjalan jalan di sekitar, pistol dengan peredam telah mereka siapkan untuk mengeksekusi Bayu jika sekiranya Bayu melawan.
Agar tak terlihat mencolok mereka tak langsung menemui Bayu, tetapi mereka berjalan memutar, selain untuk mengelabuhi Bayu mereka juga melihat keadaan sekitar. setelah di rasa aman dengan gaya santai mereka mulai mendekati Bayu
" sreeet"
" jangan bergerak letakan tanganmu do atas meja , atau ku dor!" dengan gerakan cepat no 9 menodongkan pistolnya pada Bayu sedangkan no 11 mengawasi keadaan.
Bayu tersenyum dan meletakan tangannya di atas meja seperti yang di suruh, ia meletakan tanahnya dekat dengan tusuk gigi , dan tanpa sepengetahuan no 9 Bayu mengambil beberapa tusuk gigi.
" kalian siapa, dan apa maksud kalian apa menodong ku ?" tanya Bayu santai namun diam diam ia mengaliri tusuk gigi yang berada di genggamannya dengan tenaga dalam miliknya.
" kau kenal Toro" ucap no 11 dengan nada sombong , ia berani mengatakan karena ia yakin bisa mengatasi Bayu,
" hmm, jadi kalian anak buah Toro ?" tanya Bayu ,
" huh, tentu saja bukan, tetapi kami di sewa olehnya untuk menghabisi mu" ucap no 9 lagi.
" huh, sepertinya ga ada cara lain " ucap Bayu tiba tiba
" maksudmu apa?" tanya no 9 heran dengan perkataan. Bayu.
" tiga tusuk gigi melesat ke tiga titik ,dengan kecepatan tinggi saat Bayu melepaskan , Bayu mengincar urat di titik bahu lengan kanan no 9 agar tangan yang memegang pistol tak bisa di gerakan , jarum yang ke dua mengarah pada rahang bagian bawah agar mengunci pita suara lawan dan tusuk gigi yang ketiga mengarah pada urat besar , membuat tubuh no 9, agar tak bisa bergerak.
" Wush"
" Wush"
" Wush "
" argh"
No 9 menjerit pelan lalu diam tak bergerak , Bayu dengan cepat mengambil pistol yang terjatuh, lalu berjalan dengan mengendap endap mendekati no 11.
" diam atau mati!" seru Bayu membekap no 11 dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya menodongkan pistol di pelipis no 11.
" bunuh saja kami, anggota yang lain pasti akan mencari mu sampai ujung dunia " ucap no 11 sombong .
" ooh, benarkah, bagaimana jika kau tak ku bunuh tetapi ku lumpuhkan , apa organisasi mu mau menerima mu lagi?" ucap Bayu santai , no 11 terdiam , jika ia di bunuh memang organisasi akan membalaskan dendamnya, tetapi ia tak tahu jika di buat cacat ,apa masih akan di perhatikan atau malah di buang, Bayu memukul pelan tengkuk mereka berdua agar pingsan .
Bayu menelpon Merry dan mengatakan tentang anggota organisasi yang dia tangkap.
" aku hanya bisa, membawakan mobil tetapi tak bisa bertemu dengan mereka, " ucap Merry saat Bayu menelponnya
" ya tak apa , nanti kamu pulang pakai motorku saja, aku akan menggunakan mobil untuk membawa kedua orang ini " sahut Bayu,
" baik tunggu sebentar" ucap Merry dan menutup sambungan telponnya.