NovelToon NovelToon
Cinta Paksa

Cinta Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Keluarga
Popularitas:292
Nilai: 5
Nama Author: siti tyna

Ara yang melarikan diri ke luar negeri, tidak sengaja menyaksikan pembunuhan terhadap bosnya saat bekerja, dan itu membuatnya menjadi tawanan pria yang kejam, bahkan lebih kejam dari orang orang di masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

Dua wajah yang hanya bisa di lihat di balik bingkai mahal, wajah yang di rasa mulai memudar seiring berjalannya waktu, Ara membayangkan akan bagaimana wajah itu akan berubah tua, akan bagaimana keadaannya sekarang jika mereka masih bersama, apa wanita dalam potret itu akan seperti sus Mala yang sering mengomel tapi penyayang, atau seperti ibu sarma yang lemah lembut tapi tetap tegas di situasi tertentu, lalu pria yang berwajah dingin itu, akan bagaimana dia menghadapi putri yang sedang remaja sepertinya.

'Mama. Papa, apa kalian kecewa padaku?'

Ara menatap langit langit kamar dengan pandangan kosong, kata kata pria bernama Nizar terngiang di telinganya, lalu kata kata pria remaja yang pernah ia pukuli dulu bersahutan dengan bisik bisik dari murid lain.

"apa kalian tau, dia ini anak yang di buang dan di pungut"

ucap remaja pria lalu tertawa menyebalkan.

"apa dia di buang?"

"apa dia anak haram?"

"hei, diam, dia melihat kita"

"ck, ayo pergi"

'kenapa aku marah karena perkataan 'anak pungut' padahal itu memang benar'

Ara menutup matanya dengan lengan kananya, sedangkan tangan kiri yang memegang photo jatuh ke samping.

'Ara, Ara, kau hanya membuat dirimu sendiri semakin di tertawakan'

Ara marah karena hidupnya, di tinggal sendiri, Ara tau dia egois dan tidak bersyukur, walaupun orang tuanya sudah pergi, tapi ada banyak orang yang menyayanginya dan menjaganya, tidak membiarkan dia sendiri, tapi itulah yang membuatnya marah, dia tidak di beri kesempatan untuk sedih, kecewa dengan keadaan, seketika dia lupa dengan musibah yang menimpa orang tuanya karena di beri kebahagiaan baru, saat ia sadar dan mengingat orang tuanya, dia merasa tidak pantas untuk segala yang ia miliki, dan sekali lagi dia lupa lagi karena kasih sayang melimpah yang ia terima.

Pikiran dan hati seseorang sangat sulit di mengerti, bahkan oleh orang itu sendiri, situasi Ara sangat mudah, tapi dia mencari jalan sulit agar bisa merasa lebih baik dengan sedikit menyiksa dirinya sendiri, hanya untuk mengingat orang tuanya, dia merasa yang ia dapatkan sekarang karena musibah yang orang tuanya alami, memikirkan itu ia merasa menjadi orang yang paling buruk, berbeda dengan orang tuanya sekarang yang kaya raya, orang tua kandungnya hanya orang biasa, yang iya tahu papanya adalah seorang supir pribadi, sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga, yang ia dengar papanya hanya tamat SMP karena berhenti sekolah, dan ia kabur dari rumah karena tidak tahan dengan omelan orang tuanya yang menyuruhnya kembali ke sekolah, papanya kabur ke kota lain dan bekerja dengan keluarga kaya, dia mengenal mama dan akhirnya menikah, tapi papa tidak pernah kembali ke keluarganya hingga ia meninggal.

malam itu Ara hanya memikirkan orang tuanya yang sudah meninggal hingga tidak sadar entah sejak kapan ia tertidur, ia tersadar saat ada orang yang menyingkap gorden kamarnya, kamar yang tadinya gelap terasa terang hingga membuat mata gadis itu bergerak gerak hingga akhirnya terbuka perlahan.

"pagi sus"

Sapa Ara dengan suara khas bangun tidurnya, dia tidak melihat orang yang membuka gordennya, tapi biasanya hanya sus Mala yang membangunkannya pagi pagi jika dia agak telat bangun.

"pagi sayang"

Suara lembut itu membuat Ara menoleh, ia duduk karena terkejut.

"ibuuu"

Panggil Ara dengan senyum lebar, lalu dengan semangat ia melompat turun dari ranjang, kemudian memeluk wanita yang sudah anggun dengan pakaian rumahan.

Sarma tersenyum, tangannya mengacak sedikit rambut Ara lalu berkata.

"hemm, bau masam"

Dan itu membuat pelukan mereka terlepas dengan wajah Ara yang terlihat cemberut, Sarma tertawa kecil melihat putrinya yang langsung mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

"cepat ya, kita sarapan nasi uduk dengan ayam goreng loh"

Ucap sarma dengan sedikit berteriak.

Kryuk kryuk kryuk

Ara mengelus perutnya yang tiba tiba berbunyi, mendengar makanan kesukaannya membuatnya menjadi sangat lapar, dan dia yakin kalau yang memasak adalah ibunya, karena sarma akan memasak sarapan spesial pada hari pertama mereka pulang.

Sudah beberapa bulan Sarma dan Yos menangani perusahaan di luar negeri, bahkan saat kelulusan Mia dan Ara mereka tidak bisa datang, dan di gantikan oleh Sus Mala dan suaminya.

Plak plak plak plak

Suara sepatu cats yang berbenturan dengan keramik tangga membuat orang orang di meja makan mengalihkan pandangan mereka, tidak ada yang mencegah Ara yang terlihat berlari menuruni tangga, mereka sudah biasa dengan hal itu, dan Ara juga sudah kebal dengan omelan sus Mala yang hanya masuk dari telinga kanan lalu keluar dari telinga kiri.

Penampilan Ara hari ini berbeda dengan kemarin, dia lebih rapi selayaknya anak sekolah, tentu saja dia harus rapi karena ada orang tuanya di rumah, walau bagaimanapun mereka menyayangi Ara, gadis itu tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya dan memperlihatkan sisi buruknya.

"pagi semua"

sapa Ara dengan heboh, lalu ia menuju kursi yang di duduki Yos.

"Ayah"

Sapanya lalu mencium pipi pria yang sudah rapi dengan pakaian kantor itu dan di balas dengan usapan di kepala.

Yos dan papa kandung Ara agak mirip, tapi sifatnya jauh berbeda, Yos adalah pria yang hangat, tersenyum saat harus tersenyum, tertawa saat ada yang lucu, Yos lebih lembut saat bicara, tapi tegas di saat harus tegas, berbeda dengan papa kandung Ara yang dingin, mereka sangat berbanding terbalik.

"hari ini, Ayah akan mengantar kalian"

Ucap Yos dengan wajah tidak sabar, dia ingin melihat bagaimana situasi sekolah saudaranya yang kolot itu, dan sekalian dia ingin melihat langsung bagaimana putri putrinya di sekolah.

"apa kalian bertemu teman baru?"

Tanya Sarma dengan bersemangat.

Ara dan Mia saling pandang, selama ini situasi sekolah tidak seratus persen di ketahui oleh orang rumah, hanya Ara dan Mia yang tau, dan mereka selalu mengatakan hal baik pada mereka karena tidak ingin mereka khawatir.

"tentu saja ada, kami makan bersama dan mengobrol dengan semangat kemarin"

Ucap Ara tidak kalah semangat.

"uhuk uhuk uhuk"

Mia yang sedang minum tersedak air mendengar perkataan Ara, untung saja dia tidak menyembur air dari dalam mulutnya, kalau tidak, nasi dan ayam yang ibu nya masak dengan sepenuh hati akan ternoda olehnya.

Ara menutup bibirnya rapat melihat lirikan Mia.

"Mia hati hati ya makannya"

tegur Sarma lembut, dan di angguki oleh gadis itu, lalu mereka tidak mengatakan apa apa lagi dan mulai makan, hanya dentingan sendok yang mengisi ruangan luas dan mewah tersebut, setelah sarapan, Yos, Ara dan Mia pamit pada Sarma untuk berangkat, sedangkan Sarma tidak bisa ikut karena akan bertemu kenalan yang sangat penting, dan itu adalah salah satu alasan keduanya pulang lebih cepat dari yang di janjikan, di sepanjang jalan Yos banyak menanyakan tentang kedua anak gadisnya yang jarang ia perhatikan itu, dan Ara dan Mia selalu saling berandangan untuk mencocokkan jawaban mereka, hingga tidak terasa mereka kini sudah memasuki gerbang sekolah yang terlihat sudah ramai para siswa yang berdatangan, hari ini adalah hari pertama kelas di mulai.

Ara dan Mia kekuar dari mobil lebih dulu karena Yos sedang menghubungi saudaranya sekaligus kepala sekolah SMA ADIRA, saat Ara baru keluar dari mobil, matanya tidak sengaja bertatapan dengan pria yang ribut dengannya kemarin, pria itu terlihat bersama teman temannya yang juga sedang menatap ke arahnya atau mungkin Mia.

'ck'

Ara berdecak kesal, memang pakaiannya hari ini agak berbeda, dia lebih kalem dan terlihat ayu, tapi dia tidak suka jadi pusat perhatian begini, bukan cuma kelima pria itu yang melihat, tapi ada beberapa siswa yang berbisik bisik melihatnya, entah karena apa, Ara berjalan seolah tidak ada apa apa, bahkan mereka hanya melewati ke lima pria populer yang sedang berdiri di teras.

Nizar yang awalnya sedikit kagum dengan penampilan Ara yang berbeda dari kemari menjadi kesal saat melihat wanita itu berdecak saat melihatnya, apa lagi gadis itu dengan cepat melewatinya seolah dia adalah tempat sampah.

"hei"

Teriak Nizar untuk menghentikan langkah Ara, tapi tidak berhasil, hingga membuatnya berlari dan menarik tangan gadis itu, walaupun tau kalau ia akan menerima kemarahan gadis itu, tapi dia harus membela harga dirinya.

Ara melotot, dan hendak memaki Nizar, tapi mendadak wajahnya tampak ketakutan dan terlihat agak sedih, itu membuat Nizar mengerutkan keningnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!