Menyeberang ke dunia paralel yang sangat mirip Bumi tempat jiwanya berasal, Ron mendapatkan sistem yang unik.
[Sistem Pembantu Super berhasil diikat!]
Dengan keberadaan sistem yang mendukungnya, banyak sekali kekuatan super yang dia peroleh.
Dalam iming-iming sistem yang sangat manis, tidak ada jalan yang bisa Ron pilih selain memulai jalan hidup yang tak terbayangkan.
Satu per satu pertolongan dan permintaan bantuan muncul, sistem akan membawanya ke berbagai dunia, tidak terkecuali dunia film, kartun, bahkan anime untuk membantu semua karakter.
Superman membutuhkan teman curhat? Ron siap untuk membantunya!
Putri Elsa ingin hidup bersama adiknya? Pasti akan Ron kabulkan!
Naruto ingin punya teman bermain yang seru? Ron bersedia mengajaknya bermain!
Nobita mau menjadikan Shizuka sebagai istrinya? Mungkin Ron akan wujudkan keinginannya!
Krilin ingin memiliki fantasi baru? Uhuk! Ron bisa memberinya seri terpanas dari dunianya!
Tanpa sadar Ron menjadi sosok terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35: Membantai Teroris
Ron menatap kepalan tangannya sesaat, kemudian menoleh ke teroris di kejauhan yang masih hidup.
Dadada! Bum!!
Tembakan terus dilepaskan oleh para teroris ke arah Ron dan Simbiot Venom. Mereka semua gila-gilaan menembak keduanya dengan perasaan takut.
Hujan peluru terjadi di dalam gua, semuanya mengarah kepada Ron yang berdiri sambil menendang mayat tanpa tubuh.
Semua peluru yang menghantam tubuh Ron menjadi hancur, seakan-akan mereka telah menabrak benda paling keras di dunia.
Tak ada satu pun peluru yang berhasil menembus kulit Ron, bahkan tidak ada peluru yang membuat bekas luka di tubuhnya.
Suara dentang yang nyaring ketika peluru mengenai Ron, seperti tubuh Ron adalah besi yang tak bisa ditembus peluru sedikit pun.
"Orang ini mutan!! Semuanya selamatkan diri kalian!" Salah satu teroris melempar senjatanya dan lari ke luar gua.
Hal itu membuat teroris yang lain kehilangan mental dan keberanian mereka melawan Ron.
Satu demi satu mereka menjatuhkan senjata yang dipegang, berbalik dan melarikan diri dari Ron yang sangat kuat.
Hanya beberapa teroris saja yang tersisa, masih menyerang Ron dengan keberanian yang tersisa di hatinya.
Ron menahan tawa melihat mereka semua yang lari kocar-kacir darinya. "Mereka ternyata pengecut, lebih pengecut dari yang aku kira."
Pupil mata Ron bergerak ke arah pemimpin teroris yang sedang menyiapkan bazoka untuknya.
Dengan suara desiran angin, sosok Ron melintas di depan pemimpin tersebut dan menepuk bahunya.
"Apa yang sedang kamu lakukan? Coba sini aku bantu." Ron hendak mencengkeram bazoka yang dibawa pemimpin teroris.
"Benda ini terlalu berat, bantu aku membawanya." Pemimpin teroris itu tidak sempat melihat Ron karena dia fokus membawa isi bazoka.
Dengan satu cengkeraman tangan, bazoka itu menjadi remuk dan Ron memukul seluruh tubuh pemimpin teroris dengan batang bazoka.
Duar!
Ledakan hebat terjadi setelah Ron membuat seluruh tubuh pemimpin teroris terbang bersama peluru bazoka.
Tak samapi di situ, sosok Ron menghilang dan muncul ke anak buahnya, mematahkan tulang mereka dalam sekali tinju.
Di sisi lain, Venom sibuk memakan tubuh-tubuh teroris yang berhasil dia bunuh.
Sekarang dia sama sekali tidak takut dengan peluru tembakan dan ledakan api. Bukan apa-apa dibandingkan dengan panasnya permukaan Matahari. Kelemahan Venom benar-benar hilang.
"Apa yang terjadi di luar?!" Tony Stark akhirnya bisa menggerakkan Mark 1 yang kaku.
Perlahan dia berjalan dengan baju besi berat menuju ke luar tempat dirinya di penjara.
Bau darah yang bercampur dengan bubu mesiu tercium melalui helm Tony. Hatinya berdetak kencang sambil berhati-hati melihat ke depan.
Apa yang dia lihat di sepanjang lorong hanya ada banyak potongan tubuh manusia yang tergeletak di sisi lorong.
Di setiap potongan tubuh itu terdapat jejak gigitan besar dari Venom yang tak memakan habis mayat mereka.
Melihat semuanya, perut Tony merasa tidak enak, mual sekali dan ingin muntah. "Mereka mati mengenaskan, apa yang dilakukan Ron di sini?" Pertanyaan muncul di kepala Tony, perasaan ngeri muncul bersamaan di hatinya.
Tidak bisa dibayangkan bagaimana nasibnya jika dia menjadi musuh Ron, kemungkinan besar berakhir seperti para teroris bajingan ini. Sangat menakutkan.
Bum! Duar!! Aarghhhh!! Aaaa!!
Suara benturan, ledakan, dan teriakan nyaring banyak orang terdengar ramai di lorong ini. Tony merasa sangat takut untuk melanjutkan langkahnya.
Namun, pikirannya memaksa Tony untuk terus bergerak menghadapi apa yang ada di depannya.
"Aku harus membantu Yinsen dan Ron! Aku juga perlu menguji baju besi ini!" Dengan tekad yang bulat, Tony berjalan menuju ke arah pintu gua.
Suara langkah kaki yang berat terdengar di lorong, Ron yang sedang mencekik salah satu teroris menoleh ke arah sumber suara, dan menemukan sosok Tony memakai baju besi besar.
"Yo, kamu berhasil mengendalikan baju besinya?" Ron berkata kepada Tony.
Tony tertegun melihat pemandangan di sekitar Ron, ada banyak sekali mayat tidak utuh dengan berbagai senjata yang hancur tak terbentuk.
Ada satu hal yang membuat Tony tercengang, yaitu ada makhluk hitam raksasa sedang memakan salah satu teroris di dekat Ron.
Makhluk itu tidak lain adalah Venom. Dia tak memperhatikan kedatangan Tony, sibuk memakan sebagian tubuh teroris.
"Hati-hati, Ron!!"
Tony mengangkat lengannya yang memiliki flamethrower modifikasi ke arah Venom.
Melihat aksi Tony, cepat-cepat Ron menghentikannya sambil berkata, "Jangan lakukan itu, dia anak buahku."
Tangan Tony yang hendak mencabut pemicu pengaktifan flame thrower berhenti, kemudian dia menatap Ron dengan wajah yang mekar. "Ron, siapa kamu sebenarnya?!"
"Aku penyelamatmu, Tony!" jawab Ron dengan lantang, kemudian dia melemparkan tubuh teroris ke dinding gua.
Bam!!
Melihat kekuatan Ron barusan membuat Tony tertegun tak bergerak beberapa detik, kemudian dia mengembuskan napas panjang. "Benar-benar orang yang aneh. Untungnya, dia bukan musuhku."
Adegan berikutnya begitu epik, Ron, Venom, Yinsen, dan Tony bekerja sama mengalahkan teroris yang tersisa.
Yinsen bersama Ron menembakkan senapan api ke beberapa teroris dan berhasil membunuhnya. Nasib Yinsen berbeda jauh dengan jalur aslinya, dia tidak mati sama sekali.
Dalam beberapa menit kemudian, Ron bersama yang lain berdiri di luar gua, menatap gua yang kosong dan dipenuhi darah merah manusia.
"Kita berhasil melakukannya? Tolong katakan padaku, kita berhasil membunuh semuanya?!" Yinsen memandang yang lain dengan ekspresi panik.
Tony menepuk kedua bahu Yinsen dan berkata keras, "Benar, kita berhasil selamat, Yinsen! Kita bebas!!"
"Horee!!!"
Mereka berdua bergembira bersama-sama, melompat-lompat untuk melampiaskan emosi di hatinya.
Sementara itu, Ron tersenyum melihat mereka selamat, dan merasa lega. "Kembali Venom, semuanya sudah selesai, terima kasih bantuannya."
Venom yang berbentuk monster humanoid mengangguk, wujudnya sekejap berubah menjadi cairan hitam, menjalar ke tubuh Ron lalu kembali membentuk pakaian.
"Kita harus pergi sekarang sebelum bala bantuan mereka datang," celetuk Ron di tengah kegembiraan Tony dan Yinsen.
Tony mengangguk, kemudian berkata dengan bingung, "Bagaimana cara melepaskan baju ini? Yinsen, tolong keluarkan aku dari baju besi ini!"
"Sebentar, aku akan membukanya." Yinsen mendekati Ron dan mencoba membuka baju besi sesuai dengan mekanisme yang sudah dirancang.
Akan tetapi, baju besi itu sebagian rusak, membuat fungsi mekanisme melepaskan baju tak bisa digunakan alias macet.
"Ron, tolong keluarkan aku dari baju besi ini!" Tony berkata panik.
Ron melemparkan senyum kepada Tony. "Beri aku uang seratus juta dolar, aku akan melepaskan baju besi itu dari tubuhmu."
"Hei, yang benar saja?!" Wajah Tony memerah karena marah, dia enggan memenuhi permintaan Ron.
Sedangkan Ron tak peduli, dia mengajak Yinsen untuk pergi ke suatu arah di padang pasir. "Ayo, Yinsen, kita harus pergi dari sini!"
Melihat keduanya pergi, Tony menggertakkan gigi dan terpaksa menerima permintaan Ron. "Oke-oke, aku kalah, aku menerima permintaanmu, tapi tolong lepaskan aku dari baju ini!"
"Oke, deal!"
Dalam sekejap, Ron muncul di depan Tony, menjulurkan tangannya ke baju besi. Dengan pukulan lemah, seluruh baju besi runtuh dan mengungkapkan tubuh Tony di dalamnya.
"Sial, ternyata semudah itu!" Tony mengeluh di hatinya.
[Ding! Misi Bantuan telah selesai!]
[Diharapkan Anda membayar jasa sesuai dengan perjanjian!]