NovelToon NovelToon
Perjalan Sang Penakluk: Alam Semesta

Perjalan Sang Penakluk: Alam Semesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Perperangan
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: AI. htiar

Bumi, tahun 2120. Di sebuah kota kecil, tepatnya sebuah gang belakang distrik F. Lahirlah seorang anak laki-laki , bernama Arlean yang berarti "Janji". Kedua orang tuanya, merupakan seorang petualang peringkat (E+), bertugas untuk membantu kerajaan dalam menghabisi binatang-binatang buas dan moster yang menyerang ke wilayah kerajaan.

Dunia ini memiliki sejarah baru, yaitu. Adanya gelombang energi yang tidak diketahui menimpa bumi kita. Perluasan wilayah bumi dengan tiba-tiba, yang semula berkisar 1x (510.072.000 km²) menjadi 1.000x lipat luasnya.

Monster-monster perlahan muncul, beserta. Dengan adanya kekuatan sihir dan sistem, Arlean yang seorang anak kecil, bercita-cita menjadi petualang tingkat teratas, seperti kedua orangtuanya. Mampukah dia mencapai mimpinya? Ataukah malah sebaliknya... kegagalan yang tragis! ("Cerita ini, merupakan kisah dari seseorang yang jauh dan sangat berharga bagiku" by; Florina).

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AI. htiar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch (19) Parasit Monster

 Betapa buruknya, sesaat setelah monster tersebut berhenti bergerak dan menutup matanya. Ia mulai tersenyum...

Arlean yang melihat monster tersebut tersenyum. Segera menarik pedang nya, yang tertancap di kepala monster tersebut. "Ugh.. " Gumamnya dalam hati.

Saat tangan monster yang berbalut tentakel tersebut. Mencoba menangkap Arlean, ia segera menendang kepala monster tersebut secepat mungkin. Setelah mengambil pedang nya yang tertancap.

'Urgha.. ' Suara dari monster yang terhuyung. Tepat saat Arlean menapaki kakinya di tanah. Dan sebelum ia bisa berpikir stabil.

Monster itu, sudah berada di depannya. Dengan tangan kirinya yang sudah berada di depan muka Arlean dalam kondisi menggenggam.

Tidak sempat ia berpikir dan hendak menahan serangan pukulan tersebut. Florina segera melakukan pukulan vertikal ke atas. Untuk mengubah arah serangan monster tersebut.

Serangan monster Ogre merah yang semula lurus ke depan. Sekarang berubah naik menjadi sudut 20°. Arlean yang menyadari hal itu tidak tinggal diam, ia segera menunduk agar menghindari dampak serangan monster tersebut.

'Whumm.. " Suara angin dari tinju monster tersebut.

Aflumi : "Hey Kamu..!! Minggir". Menembakkan mantra yang telah ia rapal dibelakang Arlean dan Florina. 'Sharpness Wind Needle {Lvl.1}'.

Arlean segera berlari menuju ke posisi Florina. Dan serangan sihir dari Aflumi, segera melesat menuju badan monster tersebur. Yang mengenainya di bagian dada.

'Thuzz.. ' Suara serangan sihir angin / layaknya benda tajam yang tertancap dada.

Cairan darah hitam mulai mengalir lebih deras di bagian otot dada monster Ogre tersebut. 'Chek.. !' Senyuman licik terlihat.

Ia tidak memperdulikan rasa sakit tersebut. Dan hendak menyerang Aflumi. Yang kala itu berada di depannya. Monster itu segera berlari dengan sekuat tenaga dan melompat kepada Aflumi. Kedua tangannya menggenggam bersamaan dengan posisi ke belakang atas.

Florin : "Aflumi..!! Menghindar!! " Berteriak.

Diikuti oleh Arlean yang segera mengejar monster tersebut. 'Bhammm...!!' Suara benturan tangan Ogre dengan tanah.

Beruntung, Aflumi segera menghindari serangan nya. Dengan artefak [Blink] nya. Artefak yang hanya bisa digunakan 1x sehari.

Teman-teman yang lainnya. Tidak dapat menghindari dampak dari serangan tersebut. Dan mereka segera terhempas dan terlempar ke berbagai sisi.

Tidak berhenti disitu. Monster tersebur segera membabi buta, menyerang orang-orang yang dilihatnya.

Para siswa mulai ketakutan dan mereka mulai berlari. Diikuti oleh teriakan-teriakan dari siswa laki-laki dan perempuan. 'Arghh...!! ' Suara teriakan laki-laki yang badannya terhantam oleh monster Ogre tersebut. Dan suara perempuan yang meminta pertolongan 'Auahhhh..!!! Tolong..!.!.!'. Suara dari siswi wanita yang digigit oleh para monster.

Tepat saat semuanya memburuk. Sebuah pedang berbentuk teknologi canggih dan berbentuk payung tertutup dari jarak jauh yang bertuliskan di bagian salah satu sisinya. 'Sword Sky Dome'. Melesat meluncur menuju monster Ogre tersebut.

'Wuzzz... ' Suara dari benda kencang. Yang melewati jalan layaknya peluru sniper yang ditembakkan dari jarak jauh. Yaitu sekitar 70 mph atau 112,63 km/jam.

Monster Ogre yang menyadari ada bahaya di belakang nya. Segera menggunakan tangan kirinya, untuk melindungi dirinya dari serangan pedang layaknya payung jarum tertutup tersebut.

'Bhazz.. Wungg!! ' Suara menembus tangan monster Ogre tersebut dan menghilangkan kepala monster Ogre itu. Serta suara dari pedang yang berputar dan kembali menuju pemilik nya.

Guru Zhen : "Semuanya, berlindung ke sisi ibu guru! Cepat..!!" Berteriak dari jarak jauh dan menyerang salah satu monster yang hendak menerkam salah satu siswa dan siswi.

Guru Loid : "Hanya monster-monster seperti kalian, beraninya menyerang siswa akademi kita!" Salah satunya bersinar tajam. Bersamaan dengan pedang 'Sword Sky Dome' yang mengelilingi nya di atas kepala miliknya.

Serbuan-serbuan dari serbuan datang dari para guru. Para murid yang mulai melihat tersebut, segera menangis bahagia. Beruntung pertolongan datang.

Saat Arlean melihat ada salah satu siswi. Yang tergeletak dekat monster Ogre tersebut. Ia segera mencoba berlari diantara sela-sela serangan monster dan para guru tersebut.

Arlean : "Hey kamu. Cepatlah..!! bangun!". Sembari membopong badan siswi tersebut di belakang pundaknya.

Tanpa Arlean sadari. Di mayat monster Ogre tersebut. Terdapat darah hitam dan sebuah virus kecil yang menggeliat, merangkak keluar. Dan sedang mencoba mencari inang baru.

Virus kecil tersebut layaknya cacing kecil. Segera melihat hawa keberadaan panas di sekitarnya. Dan Ia segera meloncat menuju hawa panas tersebut.

Betapa terkejutnya Arlean, ketika ia merasakan ada sesuatu yang aneh di lehernya. Yaitu di bagian saraf karotis bagian leher kanan miliknya.

Tetapi Arlean yang tidak sempat untuk memikirkan apa yang terjadi pada lehernya, segera membawa siswi yang sekarat tersebut. Untuk segera menuju perlindungan para guru di belakang.

Ia berlari dan berlari. Hingga ia merasakan ada darah yang mengalir dari lehernya. Arlean segera merasakan pusing dan matanya yang hendak tertutup, ia merasakan ingin pingsan dan tertidur. Tetapi ia segera menguatkan tekadnya, untuk membawa siswi tersebut.

Tiba-tiba suara notifikasi System. Segera ia dengar...

[System: Notification].

. . [System: Version Upgrade].

. [System: A1-Green].

[System {Andromeda} berhasil diperoleh]...

Tiba-tiba layar statusnya segera berubah dari warna biru menjadi hijau ke putih-putihan bersamaan dengan warna gelap yang menyelimuti sisi bawahnya...

[System: Identification]

Salah satu monster yang hendak menerkam Arlean di depan, segera dianalisa oleh system miliknya.

...∆~{√|π}~∆...

__________________________________________

[Gambar]

Name: [?]

Type : [Wolf]

Rank : [E+]

Gender : [Male]

...

..

.

__________________________________________

...∆~{√|π}~∆...

Diikuti oleh identifikasi system terkait tumbuhan. Dan berbagai macam buah-buahan.

...∆~{√|π}~∆...

__________________________________________

Name : "Oak Tree"

..

.

__________________________________________

...

..

.

Tapi dalam kondisi Arlean yang sekarang ia tidak terlalu memperdulikannya. Dan segera membawa siswi tersebut menuju guru perawatan yang menunggu di belakang.

Saat Arlean sudah dekat. Ia berkata kepada guru tersebut.

Arlean : "Guru.. T-tolong..siswi ini!" Ia segera pingsan sebelum sempat mencapai guru tersebut.

Florina yang melihat Arlean pingsan. Ia segera mencoba melindungi Arlean yang hendak di serang dan diterkam oleh salah satu monster tumbuhan yang sedang menyamar.

Upaya-upaya dan upaya dilakukan untuk mengurangi gelombang monster tersebut. Hingga selang beberapa waktu kemudian...

...

..

.

---___

(Rumah Sakit)

Selang 7 hari kemudian dari kejadian serangan monster tersebut. Arlean segera bangun dan mendapati dirinya tertidur di ruangan yang penuh cahaya masuk. Dan udara sejuk masuk melalui sela-sela jendela.

Bersamaan dengan robot kecil berpakaian rumah sakit, yang membawa minuman untuk pasien.

Arlean : "Hmm?? Dimana ini..! " Pikirannya masih bingung.

Tiba-tiba ada satu orang yang masuk ke ruangan rumah sakit.

Tristan : "Arlean, bagaimana keadaan mu? " Bertanya dengan penuh kekhawatiran tetapi tetap tegas dan berkharisma.

Menyadari suara ayahnya, yang datang dari dekat pintu ruangan rumah sakit.

Ia segera menoleh dan menjawab.

Arlean : "Aku-A..!!" Sakit kepala menyerang nya.

Tristan : "Kamu tidak apa-apa Arlean?" Segera memeluk Arlean. Dan memegangi kepalanya.

Arlean : "Aku tidak apa-apa ayah". Menjawab dengan senyuman, tetapi ia merasa berbeda. Semua yang dilihatnya sekarang. Menampilkan profile.

Seperti tinggi Tristan dan berat badan nya, hingga usia nya. Bahkan gender miliknya. Bersamaan dengan peralatan-peralatan ataupun furniture disekitarnya.

Arlean : "Tapi ayah, dimana kak Viona? " Menanyakan kakaknya. Biasanya ia sering menjenguk nya atau berada di sisinya saat Arlean berada di rumah sakit.

Tristan : "Kakakmu, sedang berbicara dengan kepala sekolah di Akademi. Dan terkait teman-teman mu, ada beberapa yang meninggal. Aku turut prihatin dan sedih akan hal itu". Menjelaskan dengan perlahan dan agar Arlean tidak terlalu memikirkan kejadian yang lalu.

-" Oh ya, Florina teman mu itu. Dia baik-baik saja, sekarang masih berlatih di rumahnya. Semua siswa diberikan waktu sekitar 1~2 minggu untuk istirahat". Meyakinkan Arlean yang menatapnya, seolah-olah ingin bertanya tentang satu orang.

Arlean : "Hmm..! Baiklah ayah" Mengangguk dan tersenyum.

Tristan : "Istirahatlah" Mencium kening dahi Arlean yang mulai tidur dan menutup matanya. Di cuaca yang sejuk dan cahaya yang tidak terlalu menyengat. Yaitu pagi hari menjelang siang yang cocok untuk orang-orang. <[09:09]>.

___---

(Di Ruangan Kepala Sekolah)

Viona : "Jadi kakek, apa yang terjadi?" Bertanya dengan penuh pertanyaan.

Ivron Lysander : "Ini semua, akibat parasit. Yang kita ketahui, berasal dari reruntuhan pesawat antar-bintang. Lebih tepatnya pesawat yang berbentuk bintang. Yang tersebar di segala penjuru dunia". Menegaskan dengan meminum secangkir teh dengan tenang.

Viona : " Maksud kakek bagaimana? Parasit luar angkasa sedang berada di muka bumi ini? " Menjawab dengan apa yang ia tahu.

Ivron : "Tidak, lebih tepatnya virus yang menjadi parasite. Untuk portal gerbang dimensi, kami tidak tahu. Bagaimana virus parasite tersebut, juga berada di dalam gerbang." Melanjutkan

-"Tidak ada yang tahu apa yang terjadi, di gerbang dimensi". Mengangkat kedua bahunya.

Ivron : "Tapi dari yang kita ketahui dari planet antar galaksi kita. Ia juga berada di planet tersebut dan tersebar di segala penjuru planet di galaksi kita". Menjawab dengan menatap mata Viona.

Viona : " Aku tahu itu, hanya kerajaan pusat benua yang diperbolehkan. Menuju antar planet. Tapi mengapa, mengapa mereka orang-orang kuat itu tidak membantu kita?" Bertanya dengan kebingungan.

Ivron yang melihat Viona kebingungan. Ia segera menunjuk ke atas dengan salah satu jarinya, yaitu jari telunjuk miliknya.

Ivron : "Tahuka kamu? Di luar sana, ancaman dari langit dan alam semesta. Terus berdatangan." Melanjutkan sebelum Viona menyela.

-"Mereka membiarkan sebagian makhluk-makhluk di muka bumi ini, untuk melatih kalian. Agar bisa melawan makhluk luar angkasa tersebut". Melanjutkan

-"Dan juga, di pusat benua. Atau Kekaisaran saat ini. Ditengah-tengah nya berdiri menara kecil. Yang harus kita taklukkan sebelum waktunya menara itu hancur dan mengeluarkan makhluk-makhluk yang berada di dalamnya". Menegaskan lagi.

Viona : " Maksud Kakek, menara-menara kecil yang terkadang ada di beberapa planet?". Menjawab dengan pertanyaan.

Ivron : "Tentu bagaimana lagi? Sebelum bencana besar datang. Di ujung alam semesta yang belum teramati. Rumornya ada menara menengah di setiap sisi nya. Bagian Utara, Barat, Timur dan Selatan". Memberikan jawaban penjelas.

Viona : " Ya aku tahu itu, rumornya. Ada seseorang dahulu yang melewati tingkatan(stage) pertama menara kecil di Kekaisaran benua. Mendapati catatan tersebut, berisi informasi yang diluar pemahaman kita". Menjawab dengan senyuman dan bangga pada kakeknya.

Ivron yang melihat itu. Membuka salah satu matanya sembari meminum teh yang ia pegang di tangannya.

Ivron : "Rumor itu benar". Menjawab dengan penuh keyakinan.

Viona : " Jangan bilang?... " Melihat kakeknya.

...

..

.

_____

...~√π|-(_3_) -|π√~...

__________________________________________

...Menara Kecil...

Diketahui berdasarkan catatan yang diperoleh oleh seseorang yang telah melewati tingkatan(stage) pertama. Menara kecil memiliki 100 tingkatan dan setiap tingkatan memiliki alam yang berbeda.

Tidak ada yang tahu, apa yang akan diperoleh dari menaklukkan 100 tingkatan tersebut. Tetapi tersebar rumor, bahwa. Menara menengah akan muncul, ketika seluruh menara kecil di seluruh alam semesta. Telah ditaklukkan.

__________________________________________

...~√π|-(_3_) -|π√~...

_____

Bersambung : {Ch (20) Perpustakaan Akademi} > [Next]

1
Azαzel
mampir juga thor😁
Jinki
keren bngt kak ... jgn lupa mampir ya
elica
wihh keren🤩
aku udah like dan komen ya kak, jangan lupa balasannya di ceritaku🙃✨🙏
elica: di tunggu ya kak😁✨
LION QUEEN: oke aku Thor aku bantu like... jangan lupa balas like juga di karya ku ya ' penguasa bulan yang turun ke bumi '
total 2 replies
elica
bagus banget🤩
semangat terus nulisnya✨😁
elica
kecee😁✨
jangan lupa mampir buat like dan komen di cerita ku ya kak🥺🙏
elica
wihh ceritanya bagus bangettt😁✨
elica
ihh keren bangettt🤩🤩🤩
Tyra A.S
semangat ka , jangan lupa mampir di cerita ku makasih
Reaz
semangat terus Thor .../Ok/
mampir juga ya ../Coffee//Coffee/
Proposal
BINTANG 5 DEHH🌟💫, Ditunggu balasan likenya yaa 🥰🙂‍↔️
M.ARK
lanjut ya kak, aku tunggu ceritanya🤍😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!