Queensa, seorang gadis yang menjadi dingin karena terlalu banyak tersakiti. Dan Sasa, seorang gadis antik dan penakut yang sudah menjadi bahan bully sejak pertama kali masuk ke sekolahnya.
Dilihat dari segi manapun, tidak ada yang akan menyangka, jika kedua sosok itu adalah orang yang sama.
Berawal dari benci, dia menyadari jika perbedaab antara cinta dan benci hanya setipis kertas tisu. Dia jatuh cinta pada pria yang membullynya.
Lalu akankah kisah cinta mereka berjalan mulus, atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosemarry_21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queensa "28"
...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
Mata orang itu, tampak tengah melotot seolah ingin membunuh Queensa dengan tatapannya itu.
"Queensa Abraham! Lo itu Otw dari mana, hah? Dari bulan? Apa dari tikungan turki?! Lo bilang sepuluh menit, Queen... sepuluh menit! Dan lo liat jam berapa sekarang? Lo ngaret sampe tiga puluh menit, Queen. Ya ampun, lo mau bikin gue mati berdiri karena panik nungguin lo?"
Teman sekaligus manager Queen yang bernama Alea Winata itu, terus saja mengoceh tanpa henti. Namun Queen tetap mendengarnya, dan menunggu Lea selesai dengan segala ceramahnya itu.
"Biasanya juga kalo lo bilang sepuluh menit, nggak nyampe sepuluh menit juga lo udah dateng. Ini kenapa sampe ngaret gini sih?"
Queen menatap Lea dengan jengah, lalu dia menghela nafas panjang sebelum berbicara pada temannya yang sangat amat cerewet itu.
"Udah?"
Lea pun mengangguk menjawab pertanyaan Queen, namun masih tetap dengan bibir mayunnya yang sudah seperti kue cucur itu.
"Ok, kalau gitu gue siap-siap dulu, bye!" Tanpa menjawab apapun lagi, Queen pun segera masuk ke sirkuit untuk berganti kostum dan bersiap tentunya.
Dan sontak saja hal itu membuat Lea geram. Bahkan setelah dia mengeluarkan jurus pamungkasnya, yang selalu bisa membuat Queensa pusing kepala itu, si empunya sama sekali tak memberikan penjelasan dan justru meninggalkannya.
Ingin rasanya dia mencakar-cakar wajah Queen saat itu juga, tapi tentunya itu hanya ada di alam khayalnya. Mana mungkin dia berani berbuat seperti itu pada sahabat sekaligus anak asuhnya di bidang ini.
Akhirnya Lea pun segera menyusul Queensa masuk ke dalam sirkuit, untuk menanyakan alasan Queensa bisa telat. Karena biasanya dia tak akan telat di saat seperti ini, jika bukan karena hal yang mendesak.
Karena lelah dengan ocehan Lea yang tak ada habisnya itu, Queen pun akhirnya memberitahu Lea jika tadi dia menemani Dion yang sedang patah hati.
"What!? Jadi ayang gue lagi patah hati?!" seru Lea dengan histeris, yang auto membuat Queensa membekap mulut Lea sambil menengok ke kanan dan kiri.
"Lo mau jadi pusat perhatian? Gila aja suara lo keras banget kayak suara knalpot racing! Lagian lo ngapain manggil-manggil kakak gue pake ayang-ayang segala, yang ada ayan kali!"
"Hehe, ya maap. Gue kaget aja denger bias gue patah hati, siapa cewek buta yang bikin babang Dion andilau?"
"Bias? Lo pikir abang gue opa-opa korea, andilau apaan lagi coba?!"
"Abang lo itu lebih-lebih dari opa-opa korea tau nggak sih... andilau, antara dilema dan galau." Lea pun terkekeh sambil menatap Queen yang hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kekonyolannya itu.
Kini Queen sudah siap dengan segalanya perlengkapannya, dan dia melakukan pemanasan lebih dulu sebelum pertandingan dimulai.
Tapi entah kenapa perasaan Queen seperti ada sesuatu yang mengganjal, entah apa itu yang membuatnya merasa cemas.
Dia pun meminta krunya untuk motornya, dan memastikan tidak ada kerusakan yang akan membahayakan nyawanya.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
semangat Thor
Ry Benci Pakpol Mampir