Squel "Menikahi Wanita Ternoda"
Dicap sebagai wanita liar karena kabur di hari pernikahan, Ayanna Nerodia Tanzeela memiliki alasan tersendiri untuk itu. Namun, ditengah pelariannya dia justru menemukan seorang bayi mungil yang terbungkus kain, membuatnya terpaksa menjadi Mommy dadakan, bersama seorang pemuda yang tidak dia kenal.
Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Ayanna kabur, padahal pesta pernikahan sudah dia rancang dengan sempurna? Dan siapakah sebenarnya bayi itu? Mengapa dia memiliki keterikatan dengan pemuda yang baru Ayanna temui?
Jangan lupa follow akun dan sosmed ngothor buat tahu info lainnya😍
FB @Nita Amelia
Ig @nitamelia05
TT @Ratu Anu👑
Salam Anu 👑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Mencemaskan Dallie
Dallie langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, karena kondisinya terlihat cukup serius. Aldi—sebagai teman dan rekan kerjanya, menunggu dengan harap-harap cemas, karena dia juga tak tahu kalau ternyata Dallie alergi bunga.
Sementara itu Ayanna yang sudah tiba di rumah, tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya, namun tak bisa dia jelaskan. Di samping itu, hingga jam 10 lebih, Dallie tak kunjung pulang.
"Nael, Kak Dallie kemana ya? Tidak biasanya dia terlambat pulang," ucap Ayanna setelah melirik ke arah jam yang ada di atas nakas. Sedangkan Nael belum juga tidur, seakan ikut menunggu kedatangan Dallie.
"Sayang, Nael belum tidur?" seru Yuna yang masuk ke dalam kamar dan melihat mata bayi itu terbuka lebar.
"Belum, Ma, tapi dari tadi sih dia nggak nangis, jadi nggak masalah. Yang sedang aku khawatirkan itu Dallie, nggak biasanya lho dia pulang telat," jawab Ayanna sekaligus mengutarakan keresahan hatinya.
"Mungkin karena jarak resto ke rumah lebih jauh, Sayang, makanya dia telat. Kalo nggak coba ditelepon deh," ujar Yuna memberi saran seraya mendudukan diri di sisi ranjang. Dia menatap Nael yang mulai memainkan ekspresi. Di usianya kini, Yuna merasa sudah cocok punya cucu.
Ayanna menghela nafas panjang, ya dari pada dia bingung tidak karuan, lebih baik dia menelpon Dallie. Dia pun segera menyambar ponsel, dan menunggu panggilan diterima.
"Halo, halo," sapa seseorang di ujung sana, membuat Ayanna berkerut, karena dia sudah cukup mengenali suara Dallie. Sementara Aldi merasa lega, karena akhirnya ada sosok yang menghubungi pemuda itu, jadi dia bisa beristirahat.
"Kamu siapa? Dimana Dallie?" tanya Ayanna makin dibuat bingung.
"Ini aku teman Dallie. Dia—" Ucapan Aldi menggantung dan membuat Ayanna merasa penasaran.
"Dia kenapa! Jawab, jangan sepotong-sepotong!" ketus Ayanna memarahi Aldi, karena hatinya tak karuan.
Aldi memang tidak mengenal siapa gadis yang sedang mengomel ini, tapi dia yakin dia adalah orang yang dekat dengan Dallie. Jadi dia langsung saja menjelaskan bahwa Dallie masuk rumah sakit akibat alergi yang dideritanya.
Prak!
Ponsel milik Ayanna jatuh ke lantai, hingga membuat Yuna dan Nael ikut terkejut. Mata Ayanna membeliak, dengan pikiran yang kemana-mana.
"Sayang, ada apa?" tanya Yuna yang melihat perubahan raut wajah putrinya.
"Aku harus ke rumah sakit, Ma, Dallie masuk rumah sakit. Mama tolong jaga Nael sebentar ya," ucap Ayanna segera pamit pada ibunya. Dia meraih ponselnya secara kasar, lalu berlari menuruni anak tangga untuk sampai ke garasi, karena dia akan memakai motor ayahnya.
"Aya, Aya!" panggil Yuna, dia tidak bisa membiarkan Ayanna pergi dengan tergesa-gesa begitu. Apalagi malam semakin larut, kalau terjadi sesuatu pada putrinya lagi bagaimana?
"Kenapa, Ma?" tanya Junior yang ikut keluar dari kamar.
"Adikmu mau pergi! Temani dia, Jun, jangan biarkan dia pergi sendirian!" teriak Yuna dari ujung tangga. Junior langsung bisa memahami situasi, jadi dia mengejar Ayanna yang ternyata masih ada di halaman rumah.
Motor sedang dikeluarkan oleh security, namun dengan cepat Junior mengambil alih kunci yang ada di tangan Ayanna, membuat gadis itu semakin frustasi.
"Kak!" pekik Ayanna dengan mata menungkik. Sebelum sang adik marah-marah, Junior langsung naik ke kendaraan roda dua itu, lalu meminta Ayanna duduk di belakangnya.
"Naik! Aku yang akan mengantarmu!" ucap Junior dengan nada yang tak kalah meninggi. Ayanna yang sudah kepalang marah, langsung membisu, tapi dia tak punya waktu banyak. Dia ingin segera mengetahui bagaimana kondisi Dallie saat ini.
*
*
*
Ayanna turun dari motor dengan gerakan cepat. Bahkan dia meninggalkan Junior di parkiran, dan berlari ke arah meja resepsionis. Junior hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya, lalu mengekor di belakang.
"Sus, nama pasien Dallie ada di ruangan mana?" tanya Ayanna dengan kecemasan yang tergambar jelas.
"Sebentar saya bantu cek dulu ya," jawab sang suster sambil mengecek nama pasien yang disebutkan. "Sebelumnya apakah Anda keluarga pasien?"
"Iya, aku—aku temannya, Sus."
"Saudara Dallie ada di kamar mawar, mari biar saya antar," jelas sang suster, kemudian memimpin langkah Ayanna untuk menemui pemuda itu. Dia sama sekali tak memedulikan Junior, karena otaknya dipenuhi Dallie, Dallie dan Dallie.
Saat suster baru saja membuka pintu, Ayanna langsung bisa melihat Dallie yang terbaring di atas brankar bersama Aldi yang duduk di kursi. Tanpa pikir panjang Ayanna menghampiri Dallie dan menangkup kedua sisi wajah pemuda itu.
"Kamu nggak apa-apa kan, Dal? Nggak ada sesuatu yang serius kan?" tanya Ayanna bertubi, karena dia ingin mendengar bahwa pemuda itu baik-baik saja.
"Iya aman kok," jawab Dallie, namun hidungnya masih terasa gatal dan meler. Tak diduga, Ayanna menjatuhkan kepala di dadanya.
"Syukurlah, aku udah khawatir banget kamu kenapa-kenapa. Nael aja sampe gak tidur-tidur, karena nunggu kamu pulang," ucap Ayanna tak memedulikan orang-orang yang ada di sekitarnya. Padahal Dallie ketar-ketir sendiri melihat keberadaan Junior yang berdiri di ambang pintu. "Lagian siapa sih yang ngasih-ngasih kamu bunga?"
"Kak Titan habis dilamar kekasihnya tadi, dan terjadi insiden ini." Yang menjawab adalah Junior, karena dia memang mendengar informasi tersebut, tapi dia tidak tahu jika Dallie adalah korbannya.
Mendengar suara kakaknya, Ayanna langsung tersadar, dia menjauhkan diri dari Dallie dan berusaha bersikap biasa saja.
"Oh Kak Titan," jawabnya salah tingkah. Sementara Junior sudah menghunuskan tatapan ke kedua orang itu. Aldi yang tak ikut-ikutan, malah dibuat canggung, sampai mau izin pulang pun tak bisa.
Krik ... Krik ...
"Kak Titan itu siapa?" tanya Dallie sambil menatap Ayanna, berharap gadis itu yang menjawab, supaya keheningan yang tiba-tiba tercipta itu segera terpecahkan.
"Anak dari pemilik restoran sekaligus sepupu kami," sambar Junior, padahal Ayanna sudah mangap.
Glek!
Dallie menelan ludahnya dengan kasar. Sementara Aldi makin dibuat bingung, sebenarnya ada hubungan apa orang-orang ini dengan Dallie?
*
*
*
Sementara itu, Refal yang sudah berhasil dibawa ke Jakarta. Kini telah diamankan di sebuah gedung, namun posisi pria itu terikat di atas kursi dan wajahnya di tutup oleh karung.
"Dimana aku sekarang? Dan sebenarnya apa yang akan kalian lakukan padaku?!" gumam Refal, sejak dia sadar yang dia lihat hanyalah kegelapan. Bahkan dia sudah meronta-ronta pun, ikatan yang menjerat tangannya tak bisa dilepaskan.
"Tolong ... Tolong ...." Refal berteriak sangat kencang hingga membuat tenggorakannya terasa kering. Namun, lagi-lagi hanya kesunyian yang dia dapatkan.
cihh dasar bajigurr Kau Thom.. mau enaknya doang. mulai sekarang jangan terlalu berharap banyak sama thomas , yang penting thomas kasih duit anaknya saja sudah cukup, selebihnya kamu harus belajar menjadi wanita mandiri, lagian apa yang ingin kamu harapkan dari thomas? dia tak bisa menjadi kepala keluarga yang baik.
darah lebih kental dari air..namanya seorang ibu pasti punya ikatan batin saat ketemu anaknya. semoga saja Deana cepat sembuh dan bisa mengingat smeuanya.
waduh apa bentar lagi Nael akan kembali ke mama kandung nya Deana ??
si Rafael mcm kerja sehari dua hari d keluarga uler.....pakek acara maen2 sma keluarga uler .....ya siap² aja terima konsekuensi nya
Posisi refal kayaknya di penangkaran buaya dech...🤣🤣🤣🤣
khawatir niye?