NovelToon NovelToon
The Ryzardr

The Ryzardr

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / One Night Stand / Cinta Terlarang / Menikah Karena Anak / Saling selingkuh
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ceritasaya22

Seorang mafia kejam yang ingin memiliki keturunan. Namun sang istri hanya memiliki sedikit kemungkinan agar dia dapat mengandung. Begitu tipis kesabaran yang di miliki oleh pria tersebut pada akhirnya dia mengambil jalan tengah untuk memiliki keturunan dari wanita lain. Apakah nantinya sang Istri dapat menerima dengan senang hati merawat anak dari wanita lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritasaya22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KESENGSARAAN DEVAN

Untuk beberapa menit, putranya sulit beradaptasi dengan puting sang ibu. Sebab, selama ini sang putra minum susu menggunakan botol susu.

Namun, Ziya tidak pantang menyerah. la terus mencoba dengan sabar. Mengajak sang putra berbicara dan ia juga menyenandungkan lagu. Akhirnya, bibir mungil sang putra mulai dapat menghisap dengan benar.

Ikatan yang terjadi saat menyusui, ternyata begitu indah. Apalagi, saat bayi mungil menatapnya dengan lekat. Perasaan Ziya meleleh dan air mata kembali berderai.

Akal sehat, seketika menyadarkannya. Ia harus memeriksa apakah ada kamera pengawas di kamar ini atau tidak. Juga, ia harus buru-buru, bagaimana jika ia ketahuan menyusui? Maka, satu yang pasti ia akan dipecat.

Setelah selesai menyusu, bayi mungil itu kembali terlelap. Tidak perlu menjadi cerdas, untuk tahu ada yang terjadi dengan bayi tersebut. Mencoba menenangkan diri, ziya meletakkan bayi mungil itu kembali ke ranjang dan ia keluar dari ruang tidur.

Ziya mulai memeriksa seluruh celah ruangan ini, memeriksa apakah ada kamera pengawas. Hampir satu jam memeriksa setiap sudut dan benda, tapi tidak ada satupun kamera pengawas. Itu tanda, mereka tidak peduli.

Amarah dan rasa benci, semakin menguasai ziya . Bajingan! pria itu bajingan dan tidak pantas menyandang gelar sebagai seorang ayah. Tidak pantas!

Ziya berjalan ke arah rak di mana semua peralatan susu tersedia. Ia membuat satu botol susu kemudian langsung membuang isinya. Setidaknya, ia harus meninggalkan botol susu bekas dan memastikan bubuk susu formula berkurang.

Setelah itu, ziya kembali ke dalam kamar hanya untuk menatap putranya yang terlelap. Hari sudah larut, saat Naraya kembali ke kediaman.

"Apakah Devira sudah tidur?" tanya naraya saat sampai kediaman. mendudukkan diri di sofa ruang tamu.

"Nona sudah tidur. Nyonya." Naraya mengangguk, kemudian memerintahkan pelayan lain untuk membawa kantong belanjaannya yang begitu banyak ke kamar.

"Bagaimana dengan pengasuh baru itu? Apakah ia membuat masalah?" tanya Naraya kembali.

"Tidak Nyonya. Tadi pengasuh itu turun untuk makan kemudian langsung kembali ke kamar Tuan Muda," jawab si pelayan yang ditanyai oleh Naraya.

Si pelayan kepercayaan Naraya.

"Lalu, apakah semua susu formula sudah dicampur dengan bubuk itu?" tanya Naraya ringan. Akan sulit jika meminta pengasuh untuk memasukkan bubuk itu, seperti pengasuh sebelumnya yang menolak melakukan hal tersebut dengan alasan hati nurani. Jadi, lebih gampang dengan mencampur langsung ke susu formula."

"Sudah Nyonya." Naraya berdiri dari duduk santai nya .

"Ayo kita ke kamar anak haram itu, aku ingin melihat anak haram itu minum susu yang akan membuatnya penyakitan." Dengan senyum lebar Naraya pun melangkah naik ke lantai atas diikuti oleh sang pelayan.

Tidak ada rasa bersalah atau takut dosa, sebab Naraya sudah dikuasai oleh rasa benci. Rasa benci yang begitu kental terhadap anak haram tersebut.

Ziya terlonjak kaget, saat pintu ruangan di mana ia berada terbuka. Buru-buru ia berdiri, menyambut kedatangan sang Nyonya dan pelayan itu.

"Selamat malam Nyonya," sapa Ziya dengan berusaha tersenyum.

Naraya hanya mengangguk dan terus melangkah ke arah ruang tidur. "Berikan dia susu!" perintah Naraya ringan, sambil bersandar di pintu yang terbuka dengan mata yang tertuju pada bayi mungil di atas ranjan.

"Mengapa diam saja? Nyonya memerintahkan mu untuk memberikan susu pada Tuan Muda!" seru sang pelayan saat melihat Ziya yang tetap mematung.

"T-Tapi, Tuan Muda masih tidur," kilah Ziya.

putranya lebih sering tidur daripada terbangun dan itu benar-benar membuatnya khawatir. Sering kali, Ziya memeriksa apakah bayi itu masih bernapas atau tidak.

"Buatkan saja dan susukan dia!" perintah sang pelayan yang mulai kesal.

Dengan kedua telapak tangan yang basah dan jantung yang berdegup kencang karena amarah. Ziya mau tidak mau pergi ke arah meja dan membuat susu formula. Setiap gerakannya dilihat oleh sang pelayan pribadi Naraya dengan seksama.

"Susukan dia!" perintah sang pelayan kembali, saat melihat gerak gerik Ziya yang begitu lamban.

'Jangan diminum! Jangan diminum, tetaplah tidur' tutur batin Ziya panik saat ia mulai mengangkat putranya dari ranjang dan memangku nya.

Begitu dot botol susu menempel di bibir mungil itu, bayi langsung mengisap. Setiap isapan membuat jantung Ziya berdegup semakin kencang dan ketakutan.

Naraya dan sang pelayan tersenyum saat melihat bagaimana lahapnya sang bayi menyesap racun. Mereka merasa puas dan baru pergi saat susu di dalam botol habis tidak bersisa.

Tidak mengatakan apapun dan langsung pergi meninggalkan ruangan itu. Begitu mendengar pintu ruangan tertutup. Ziya yang panik dan masih menggendong Devan, langsung berlari ke arah kamar mandi yang ada di ruangan itu.

"Maafkan mommy" ujar Ziya dengan berderai air mata. Ia menelungkupkan putranya di dekat wastafel kemudian memasukkan jari telunjuk ke rongga mulut bayi itu. Jarinya, berusaha merangsang agar bayi itu memuntahkan semua susu yang baru saja ditelan.

Berhasil !

Namun ketika melihat anaknya muntah dan menangis, membuat Ziya tak kalah menangis bahkan lebih kencang.

Perasaannya sakit, tersayat-sayat. la melahirkan bayi ini, hanya untuk diperlakukan dengan sangat buruk. Setelah sang bayi tenang, Ziya memeluk bayi nya erat .

"Mommy bersumpah akan melindungi mu dengan segenap jiwa dan raga." Sumpah yang dibuat Ziya demi sang putra.

Sumpah yang dijadikan sebagai hukuman atas keputusan buruknya. Saat ini, ia hidup hanya untuk sang putra. Bahkan, nyawanya tidak lebih berharga daripada kebahagiaan sang putra.

Malam itu, Ziya berusaha menjernihkan pikirkan agar dapat membuat rencana. Rencana untuk menyelamatkan sang putra Devan Arlon Ryzadrd.

....

Keesokan pagi. Saat Devan bangun. Ziya berencana membawa putranya berjemur. Namun, baru saja melangkah keluar kamar, ia sudah dihadang.

"Siapa suruh kamu keluar kamar?" tegur sang pelayan yang berpapasan dengan ziya .

"Ehm, aku hendak membawa Tuan Muda berjemur," jawab ziya apa adanya.

Kulit putranya begitu pucat dan terlihat tidak wajar.

"Kau lupa dengan pesan Nyonya? Cukup memberi makan bayi itu dan jangan muncul di hadapan Nyonya, jika tidak diminta! Saat ini Nona Muda sedang berjemur di taman bersama Nyonya. Jadi, bagaimana mungkin kalian bisa pergi ke sana Kembali ke kamar!" pekik sang pelayan terlihat sangat marah.

Dengan menahan amarah, Ziya patuh dan kembali ke kamar dengan Devan dalam gendongannya. Melihat sekeliling ruangan, ziya kecewa sebab kamar ini bahkan tidak memiliki balkon. Bahkan, jendela ruangan ini kecil dan terletak cukup tinggi.

Ruangan yang tidak cocok untuk kamar bayi. Ziya langsung berjalan ke arah kamar mandi. Sebab, di ruangan itulah jendelanya lebih lebar walaupun berada jauh di atas dan mentari dapat menerobos dari jendela tersebut. Berusaha menahan air mata, ziya berkata pada Devandengan sangat lirih.

"Untuk sementara, kita berjemur di sini. Nanti, Mommy akan memikirkan cara agar kamu dapat bermain di taman." Membuang jauh-jauh kesedihannya, ziya mulai menyanyikan lagu gembira dan sambil melepaskan pakaian Devan.

Selama 15 menit, mereka berjemur sambil bersenandung riang.

.*.*.*

Satu minggu telah berlalu, tapi itu tidak terasa bagi Ziya, la merasa senang dapat menghabiskan waktu bersama sang putra. Terlebih lagi, sang Nyonya dan sang pelayan tidak pernah menampakkan batang hidung mereka.

Ziya sudah terbiasa dengan rutinitasnya sebagai pengasuh, la bangun di pagi buta, untuk membuatkan makanan padat serta ia juga rutin menyusui. Tentu tidak lupa untuk mengurangi susu bubuk serta memastikan penggunaan botol, walau hanya untuk dibuang isinya.

Ziya berusaha sebisa mungkin untuk tidak mencurigakan. la tidur dengan penyamarannya. Pagi buta sebelum turun ke dapur, Ziya mandi dan kembali mengenakan penyamarannya.

.*.*.*

Satu bulan sekali, la memiliki satu hari jatah libur. Walau masih tiga minggu lagi, ia sudah mengambil sejumput bubuk susu formula agar dapat dilakukan pengecekan. la akan meminta bantuan Selly Ayrazed.

Sebagian besar waktu dihabiskan di dalam kamar. Durasi tidur Devan sudah berkurang banyak. Bayi itu sudah lebih aktif dan senang mengoceh. Namun, tentu itu hanya diketahui oleh Ziya sendiri. Sebisa mungkin, ia berusaha agar perubahan Devan tidaklah kentara.

BRAKKK!

Pintu kamar dibuka dengan kasar dan sang pelayan segera melangkah masuk, menghampiri ziya yang sedang melipat pakaian Devan.

"15 menit lagi, bawa Tuan Muda turun. Pakaikan pakaian yang bagus!" perintah sang pelayan sebelum berderap meninggalkan ruangan ini.

Ziya meninggalkan setumpuk pakaian yang baru kering dan berjalan ke arah ruang tidur. Sudah waktunya bagi Devan untuk bangun. Perlahan, Ziya membelai kepala bayi itu dan mengecupnya bertubi-tubi.

"Sudah waktunya bangun," bisik Ziya.

Memilih pakaian bagus untuk DEVan , Ziya berpikir apakah ada tamu yang datang? Ini pertama kali. la diminta untuk mendandani Devan.

Apakah sang Nyonya hendak mengajak mereka keluar? Entahlah. Ziya memeriksa pantulan nya di cermin, untuk memastikan penyamarannya sempurna.

Kulit yang gelap dan rambut panjang yang diminyaki serta diikat kepang. Tidak lupa, ia mengenakan kacamata bingkai hitam yang diberikan selly Ayrazed padanya.

Setelah memastikan penyamarannya sempurna. tanpa celah, barulah ziya mulai menggantikan pakaian Devan yang sudah terbangun.

"Tampan nya anak Mommy" puji ziya saat melihat betapa tampan putranya dalam balutan kemeja putih dan celana jeans. Begitu menggemaskan. Selain itu, ziya sadar rupa sang putra mirip dengan pria itu. Darren Arshaq Ryzadrd Hanya warna bola mata sang putra berwarna hazel, sama dengan bola matanya.

Namun, bola matanya saat ini disamarkan dengan lensa kontak berwarna hitam untuk menyembunyikan warna aslinya. Berpakaian tidak sampai lima menit, lalu Ziya kembali menyusu bayi mungilnya, la ingin Devan kenyang dan tidak rewel Setelah selesai, Ziya pun menggendong Devan dan keluar dari ruangan itu.

Di depan, sang pelayan sudah menunggu. Seperti biasa, pelayan itu selalu memasang wajah kesal kepadanya. Namun, Ziya tidak peduli. Sama sekali tidak peduli. Tidak usah disuruh, Ziya tahu dirinya harus mengikuti pelayan itu.

Mereka berjalan menyusuri koridor panjang dan turun ke lantai bawah, melalui tangga putar yang megah.

"Nanti, jika tidak ditanya maka jangan bersuara. Ingat, kamu harus menjaga sikap nantinya dan jangan terpana terhadap ketampanan Tuan! Nyonya tidak suka, sudah banyak pelayan yang dipecat, karena tidak mampu menjaga mata mereka!" ujar sang pelayan.

Ia bukan baik hati, tapi ia hanya tidak ingin pengasuh kampungan ini dipecat. Sebab jika itu terjadi, maka dirinya lah yang akan direpotkan saat harus mencari pengasuh baru.

1
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
posisi nanggung kali laahh 😅 semangat update Thor, vote untukmu
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
hebat banget hasilnya bisa ketukar
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
kok jadi tegang, semoga Ferry bisa diajak kerjasama
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
ditunggu kelanjutannya ya Thor 🤗
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
gak lama Ferry juga nih yg bongkar rahasia 😅
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
santai aja Ziya
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
ishh daren mah dasar lemah iman. seandainya itu bukan Ziya apa iya Darren juga nefsong 😪
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
ayo Ziya semangat berjuang utk Devan 🥰
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
sedihnya Devan 😥
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
Sehat² ya Devan, kamu sdh bersama mommy mu 🤗
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
duh Darren kok bisa²nya kamu tidur dgn sembarang wanita, tolong anakku dijaga ketat Darren, Naraya sdh mengeluarkan cakarnya.. mudah²an pengasuhnya berubah pikiran
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
dahlah ..... sabar menanti waktunya tiba Ziya yg move on, Darren yg menyesali perbuatannya, si kakek tua yg bakalan shock ketika tau kebenarannya dan juga Naraya dengan akal liciknya, semoga Davin selamat dr rencana² jahat Naraya. gak tega Thor klo anak bayi disiksa sama org yg jahat
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
dihh.. ngapain Darren nemenin yg bukan anaknya. aku harap Ziya setelah ini bisa mandiri dan sukses
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
bangkit Ziya, kamu harus berubah dimasa depan
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
mang enak... jangan ada Drama palsukan DNA lagi ya Thor .. dah biasa itu dicerita² lain. biar makin semangat aku kasih vote deh
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
dibuat melambung tinggi sebelum dihempaskan kebawah, semoga tidak ya Thor 🤭
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
aduhhh kok gak ikhlas ya klo Darren kejebak 😐
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
fix pasti Naraya ngaku klo itu anaknya Dareen.. tp bukannya Darren lama ya gak nyentuh Naraya, pliss jangan ada Drama ikan melayang 🤣🤣
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
apalah si tuan besar ini .. ditunggu kelanjutannya ya Thor 🤗
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
semangat update Thor .... vote untukmu
ceritasaya: HUHU Terimakasih banyak kk ♥️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!