“Aku bukan barang yang bisa diperjualbelikan.” —Zea
Zea Callista kehilangan orangtuanya dalam sebuah pembantaian brutal yang mengubah hidupnya selamanya. Diasuh oleh paman dan bibinya yang kejam, ia diperlakukan layaknya pembantu dan diperlakukan dengan penuh hinaan oleh sepupunya, Celine. Harapannya untuk kebebasan pupus ketika keluarganya yang serakah menjualnya kepada seorang mafia sebagai bayaran hutang.
Namun, sosok yang selama ini dikira pria tua berbadan buncit ternyata adalah Giovanni Alteza—seorang CEO muda yang kaya raya, berkarisma, dan tanpa ampun. Dunia mengaguminya sebagai pengusaha sukses, tetapi di balik layar, ia adalah pemimpin organisasi mafia paling berbahaya.
“Kau milikku, Zea. Selamanya milikku, dan kau harus menandatangani surat pernikahan kita, tanpa penolakan,”ucap Gio dengan suara serak, sedikit terengah-engah setelah berhasil membuat Zea tercengang dengan ciuman panas yang diberikan lelaki itu.
Apa yang akan dilakukan Zea selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BEEXY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35 - Kecerdasan Giovanni Alteza
Zea merasakan nafasnya sesak, pria itu menghimpitnya dan menantunya keluar melalui taman itu, meninggalkan Federico dan Rossa yang susah payah melawan mereka semua.
Zea tidak bisa melawan lagi. Tenaganya seperti terkuras. Dan beberapa detik kemudian kesadaran nya menghilang karena orang itu memberikannya sapu tangan yang telah diberikan obat bius.
Situasi semakin genting karena Federico dan Rosa telah kehabisan tenaga, punggung mereka bertemu, pria berbaju hitam telah mengerumuni mereka.
\=\=
William tersenyum senang setelah mendapatkan laporan jika penculikan Zea berhasil. Dia kembali meneguk vodka. Tapi, belum sempat seluruh cairan bening tersebut tandas, ekor mata William melihat kerusakan dalam layar CCTV tadi dia menyaksikan konferensi pers Giovanni.
Segera ia taruh gelas kecil itu, matanya melotot karena seseorang seperti menyadari keberadaannya dan menghancurkan kameranya dengan mudah. "Sialan!"
Seseorang tiba-tiba mengetuk pintu ruangan William dengan tergesa-gesa. "Tuan Romano, Tuan Romano."
William melirik dengan ekor matanya dan berteriak, "APA?!"
"Giovanni Alteza tadi tidak benar-benar mendatangi Konferensi pers, asistennya Asher lah yang datang." Lelaki itu terdengar terengah-engah saat mengatakannya. "Semua sistem di seluruh markas kita telah diretas oleh seseorang beberapa menit yang lalu. Hanya sebentar tapi memberikan efek yang luar biasa. Konferensi pers yang diperlihatkan pada layar anda adalah palsu, itu buatan Giovanni untuk mengelabuhimu."
Seketika gelas vodka yang dipegang William pecah, amarahnya membuncah. Urat-urat nadinya terukir jelas di pelipisnya. Jadi, Konferensi pers yang William pikir dapat mengalihkan Giovanni malah telah disadari oleh pria itu? William Romano ditipu oleh Giovanni Alteza?
"Jalankan rencana cadangan,"ucap William dengan sorot mata berapi-api saat memberikan perintah lanjutan.
\=\=
—kilas balik sebelum malam penculikan Zea—
Sementara Giovanni yang sebelumnya sedang dalam perjalanan menuju daerah ledakan NeroSteel tiba-tiba mendapat panggilan telepon dari salah satu orang kepercayaannya —Yugo D'Amico—
'Tuan alteza, ternyata bener ada keanehan dalam ledakan itu, saya menemukan beberapa titik dan bekas bom yang hangus. Lalu saya meminta Hagas untuk menganalisis kepengen kepingan bom tersebut, pada partikel yang sangat kecil, Hagas mengatakan kalau beberapa detail yang disatukan dicurigai sebagai logo brand milik Lucivero.'
Saat mendengarnya, Giovanni tetap menunjukkan wajah datarnya. Namun kapalan tangannya terlihat jelas yang membuat Asher—duduk di samping Giovanni terbelalak.
"Berarti tidak salah lagi, penyebab dari semua kekacauan ini adalah William. Mungkin dia membalas dendam atas kematian Stefano kala itu,"ucap Asher yang mengalihkan apanya ke arah jalanan. "Tapi, itu artinya impas kan? Kita menghabisi anak buahnya dan dia telah meledakkan bom di pabrik NeroSteel. Seperti itu impas."
Bahkan setelah mengatakan kata-kata itu, Asher tidak melihat perubahan wajah Giovani. Seperti pria itu sudah memikirkan sesuatu yang lebih rumit dari Asher—yang Asher tidak tau apa itu.
"Apa menurutmu William benar-benar sudah puas dengan ledakan itu yang membahayakan nama baik perusahaan Alza?"
Asher terbelalak. "Makasud anda?"
"Apa kau telah menerima surat kemenangan darinya?"ucap Giovani dengan datar.
Asher semakin terkejut. Surat kemenangan, benar saja. Saat William berhasil melakukan sesuatu untuk menghancurkan Giovanni, pria itu akan mengirimkan sebuah bentuk kesombongan pada Giovanni untuk mengukuhkan kemenangan nya. Seolah pria itu sangatlah haus dengan validasi akan kekuatan yang dimilikinya.
"Jika William belum memberikan surat kemenangan apapun, berarti rencananya belum selesai." Giovanni menaikkan sudut bibirnya.
Sementara Asher menelan salivanya dengan kasar. Tidak terpikirkan olehnya tentang surat kemenangan William, tapi Giovani seolah berada di level yang berbeda.
"Jadi, andai ingin saya melakukan apa?"tanya Asher.
"Hadiri konferensi pers ini untukku, aku berpikir mungkin saja William sedang mengalihkan ku dengan sesuatu, yang aku belum yakin apa itu."
Asher mengangguk mantap.
Giovanni kembali melanjutkan ucapannya, "jangan lupa minta Hagas untuk meretas sistem Lucivero."
"Tapi meratas sistem Lucivero tidaklah mudah, Tuan. Hagas pernah mencobanya, tapi dia hanya bisa melakukannya selama satu jam. Jika anda ingin peretasan dengan waktu lebih panjang, anda bisa meminta orang organisasi melakukannya." Asher menatap lekat netra Giovanni.
"Tidak perlu. Satu jam saja sudah cukup untukku. Tampaknya William berpikir dia bisa mengalihkan ku dari sesuatu, maka dari itu sekarang, aku akan membalikkan keadaan. Dia yang akan teralihkan,"ucap Giovani dengan wajah datar nya.
"Tapi bahkan anda belum tahu, William berusaha mengalihkan anda dari apa."
"Aku yakin aku akan segera tahu."
Benar, karena sejak Giovanni mengatakan kalau William mengalihkan dirinya ke NeroSteel, lelaki itu telah mencurigai satu hal, yaitu Mansion Alteza. Dia kembali teringat dengan ucapan aneh Zea beberapa waktu lalu.
Dia tidak bisa mempercayainya tanpa bukti, tapi saat tahu penyebab ledakan itu adalah William, Giovanni semakin yakin tentang hipotesa nya.
Setalah itu, mobil terbagi menjadi dua arah. Antara Giovani yang kembali, dan Asher yang menghadiri konferensi pers di daerah NeroSteel.
Selama perjalanan Giovanni terus menghubungi Federico dan Rossa, serta orang-orang yang ada di Mansion. Tapi, tetap tidak ada jawaban. Hal itu makin membuat Giovanni yakin, kalau hipotesisnya benar.
Mendadak wajah ketakutan Zea dan argumen argumen aneh Zea saat sebelum Giovani pergi terlintas dipikiran nya. Ternyata gadis itu tidak pernah mengada-ada, andai saja Giovanni mempercayai nya sejak awal. Mungkin hal ini dapat dicegah lebih awal juga.
Namun, tidak ada gunanya meratapi hal itu sekarang, yang perlu Giovanni lakukan adalah kembali ke Mansion untuk memastikan kalau gadis itu baik-baik saja.
\=\=
Ruang tempat memantau milik William hancur karena amukan lelaki itu, walaupun rencananya dengan sedang rancangan cadangan sedang dilaksanakan, fakta bahwa dia sekali lagi kalah dalam strategi dengan Giovanni, membuatnya sangat murka.
Sekarang harapan satu-satunya hanyalah orang yang paling bisa diandalkan dalam organisasi Lucivero ... Seorang yang bersumpah setiap ada William, yaitu Ishak yang kala itu mengambil tanggung jawab penuh untuk penyerangan langsung penyerangan langsung ke Mansion dalam penculikan Zea.
\=\=\=
Namun, saat sekumpulan pria berbaju hitam itu hendak meninggalkan Mansion Giovanni, mobil mewah Giovanni bersama pasukannya telah mengepung.
Giovanni menembakkan peluru ke salah satu udahan pohon yang membuat berapa helai daun berguguran. Itu adalah bentuk dari dimulainya peperangan antara Giovanni dan para antek William Romano.
Para bawahan William tidak menyangka akan kehadiran sang mafia hebat —Giovanni Alteza— di sana. Mereka semua saling memandang dalam ketakutan, setelah ini bisakah mereka pulang dengan kepala yang masih utuh? Karena berani mengusik seseorang yang penting bagi Giovani Alteza.
Dan secara tidak langsung, meremehkan kekuatan dan kecerdasan lelaki itu.
Mereka semua gemetaran, kini menyadari begitu cerdiknya Giovanni yang dapat membaca rencana William —walaupun sedikit terlambat.
Ketegangan pun menguar di udara.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
\=\=
Sekian dulu, jangan lupa like, komen dan subscribe ❤️ kalian juga bisa memberikan dukungan tambahan pada Bee dengan menonton Video atau memberikan hadiah lain jika suka dengan cerita ini 🫶
Love Bee 🍯
sedih baca part ini :(