NovelToon NovelToon
Perjaka Yang Ternoda (Danu Alfaendra)

Perjaka Yang Ternoda (Danu Alfaendra)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Harem / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Danu Alfaendra, pria matang yang sudah berusia 30 tahun itu tidak terima jika adik tirinya harus menikah terlebih dahulu, sehingga selama dua tahun lamanya dia mengencani banyak wanita, dimulai ada yang berprofesi menjadi dokter, model, pengacara, dan berbagai macam profesi lainnya. Namun, tak ada yang membuatnya jatuh cinta.

Para wanita selalu memanggilnya playboy cap nanggung, karena Danu tidak berani meniduri para wanitanya, mungkin karena Danu ingin memberikan keperjakaannya untuk wanita yang dia cintai suatu saat nanti.

Danu adalah seorang pria pekerja keras, dia memiliki keahlian sebagai hacker dan bergabung dengan seorang detektif di The Darkness, selain itu dia juga pemilik salah satu restoran mewah di ibu kota.

Namun, malam itu tiba-tiba keperjakaannya direnggut oleh seorang wanita karena pengaruh obat perangsang. Haruskah dia meminta pertanggungjawaban dari wanita itu? Karena wanita itu adalah adik tirinya. Atau lebih baik dia mencari wanita lain sebagai belahan jiwanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"Gara-gara Felicia mabuk, aku sampai kelelahan begini. Semalam dia sangat brutal sekali." keluh Gleen kepada kedua sahabatnya. Dia terlihat lemas sekali hari ini, mungkin karena tenaganya telah terkuras oleh istrinya semalam.

Perkataan Gleen membuat Danu menjadi teringat akan kejadian semalam, rahang pria itu nampak mengeras, menelan saliva dengan bersusah payah.

Bukannya lupa, tapi Danu malah semakin terbayang-bayang dengan semua yang ada di diri Maura. Jujur saja percintaan semalam sangat memabukkan, jika mengikuti hasratnya pastinya dia ingin mengulang lagi dan lagi. Tapi dia harus menahan diri sebisa mungkin.

Danu pura-pura sibuk dengan laptopnya. Sementara Alvaro tertawa mendengar cerita dari Gleen.

"Karena itulah aku memilih untuk menghubungi si Danu ketimbang Ernando untuk menjemput Maura. Karena aku takut mereka khilaf. Sebagai kakak ipar yang baik aku harus menjaga keamanan adik iparku." Gleen menyanjung dirinya sendiri sambil menepuk dadanya.

"Ya lah, melihat wanita yang dicintai kalau lagi mabuk itu terlihat sangat menggemaskan sekaligus menggairahkan, karena itu bahaya jika Maura dijemput oleh Ernando." Alvaro mengacung kedua jempolnya kepada Gleen, karena Gleen begitu peduli kepada adik iparnya. Dengan menghubungi Danu adalah sebuah keputusan yang sangat tepat.

Danu sama sekali tidak merespon perbincangan mereka, karena sebenarnya dirinya juga berbahaya, sudah menggempur Maura berkali-kali. Dan sialnya gara-gara mereka terus saja membicarakan Maura, membuat Danu terus membayangkan bagaimana indahnya tubuh Maura dan juga bagaimana nikmatnya ketika mereka bercinta.

Oh shittt... kesal hati Danu. Rasanya dia ingin bertemu kembali dengan Maura hari ini.

Kemudian Gleen memandangi Danu dengan tatapan menuntut, "Eh Dan, kamu punya hutang penjelasan sama aku. Semalam Maura bilang kamu tidak perjaka lagi, dengan siapa kamu melakukannya?"

Alvaro terperangah mendengarnya, rupanya dia telah ketinggalan info. "Wah aku ketinggalan berita. Kita harus buat pesta merayakan sesepuh kita yang sudah tahu rasanya surga dunia."

Danu menjadi salah tingkah melihat kedua sahabatnya menatap dirinya dengan penuh penekanan. Maklum saja dari dulu Danu selalu membanggakan dirinya yang satu-satunya dari tim The Darkness yang masih perjaka.

Gleen masih penasaran, dengan siapa Danu melepaskan keperjakaannya. "Apa dengan Nadia, Dan?"

"Bukanlah." jawab Danu dengan nada kesal.

Gleen mencoba menghapal satu-satu nama wanita yang pernah berkencan dengan sang mantan perjaka itu. "Ajeng?"

"Bukan."

"Niken?"

"Bukan."

"Nagita?"

"Bukan."

"Mirna?"

"Bukan."

Terus saja jawabannya bukan sampai Gleen dan Alvaro semakin penasaran, siapa sosok wanita yang berhasil membuat sahabatnya menjadi mantan perjaka.

Akhirnya dengan berat hati Danu bercerita sejujurnya kepada kedua sahabatnya, dengan panjang lebar kali tinggi, tentang apa yang terjadi diantara dia dengan Maura.

Kejujuran Danu membuat Gleen langsung migren, "Tu-tunggu sebentar!"

Gleen memijat-mijat kedua pelipisnya yang sudah memakai koyo cabe, sampai dia berlari dulu sebentar ke mini market untuk membeli koyo cabe tersebut. "Jadi... jadi maksudnya kamu dan Maura sudah main jungkat jungkit?"

Danu menghela nafas sebentar sebelum menjawab pertanyaan dari Gleen. "Saat itu aku lagi mabuk, dan Maura dipengaruhi obat perangsang. Karena itulah aku mencari Linda. Linda adalah orang yang sudah memasukkan obat perangsang ke dalam minuman Maura."

Alvaro terkejut mendengarnya, "Wah parah nih. Kita harus mencari keberadaan wanita itu. Tapi Dan, apapun yang terjadi antara kamu dan Maura, itu bukan keinginan kalian, jadi itu bisa dianggap kecelakaan. Lagian kalian melakukannya hanya malam itu saja, iya kan?"

Danu tak menjawab perkataan Alvaro, karena mereka melakukannya bukan malam itu saja, semalam pun mereka mengulangnya kembali, walaupun kini gantian Maura yang dalam keadaan mabuk.

Melihat reaksi Danu yang tak menjawab pertanyaan dari Alvaro membuat Gleen semakin migren. Jika Gleen adalah seorang wanita, mungkin dia akan pingsan hari ini. Dia teringat dengan ucapan istrinya tadi pagi, Felicia sangat berterimakasih karena Gleen sudah meminta Danu untuk menjemput Maura, bahkan Felicia memuji Danu adalah seorang kakak terhebat untuk Maura.

"Baguslah, kalau kamu semalam menghubungi kak Danu. Maura akan aman kalau dititipkan sama abangnya. Kamu adalah kakak ipar terbaik. Nanti malam aku kasih hadiah lagi deh, spesial pakai es batu."

Itulah yang diucapkan Felicia tadi pagi kepada Gleen.

Rupanya Gleen telah menitipkan daging segar pada harimau yang lapar, rasanya dia semakin bertambah migren. "Dan, jangan bilang semalam kamu..."

"Lah aku pria normal, Gleen. Lagian kenapa kamu harus menitipkan Maura padaku?" Danu tidak ingin disalahkan. Seandainya semalam Gleen tidak meminta Danu untuk menjemput Maura, tidak akan adalah malam kedua diantara mereka.

Gleen menjadi serba salah, jika yang melakukannya adalah pria lain pasti dia akan menghajar pria itu, karena bagaimanapun Maura adalah adik kandung istrinya. Tapi masalahnya pria yang ingin Gleen hajar adalah sahabatnya, terlebih Danu adalah kakak tirinya Felicia dan Maura.

Alvaro juga ikutan migren dengan masalah yang dihadapi oleh Danu, sehingga dia meminta koyo cabe kepada Gleen. Bukan Alvaro saja, Danu pun sama. Ketiga sahabat itu sama-sama memakai koyo cabe karena masalah yang dihadapi membuat mereka migren.

...****************...

"Menurut kalian, mengapa Linda memasukkan obat perangsang pada minuman Maura?" tanya Danu kepada kedua sahabatnya.

"Sudah jelas yang pasti dia ada dendam sama Maura, jika melihat dari data pribadinya bahwa dia pernah satu sekolah dengan Maura." jawab Gleen.

"Nah itu yang aku tidak paham, dia punya dendam apa sama adikku. Padahal Maura sama sekali tidak mengingat Linda." Danu nampak kebingungan, dalam memahami masalah yang dialami wanita memang yang paling rumit.

Alvaro memperhatikan data pribadi tentang Linda. Di data itu menunjukkan bahwa Linda memiliki satu orang anak. "Padahal dia belum menikah tapi sudah memiliki seorang anak."

"Aku sudah mengecek CCTV disekitar kontrakan Linda, tapi anehnya semua CCTV di sekitar rumah kontrakan Linda mendadak rusak. Kemungkinan kekasihnya Linda bukanlah orang yang sembarangan." ucap Danu.

Gleen mengerutkan keningnya, "Apa mungkin itu artinya Linda hanyalah selingkuhan, sehingga pria itu tidak ingin hubungannya dengan Linda diketahui semua orang?"

Alvaro berpikir sejenak, dia pun berkata kepada Danu. "Tapi mengapa dia sampai kepikiran harus merusak CCTV? Apakah dia takut suatu saat nanti akan ada yang mengintainya? Seolah-olah dia tahu kelebihan kamu, Dan?"

Alvaro segera berdiri, dia menulis kata ayah bayi di white board bagian tengah, lalu disamping kiri dia menulis nama Maura, dan disamping kanan dia menulis nama Linda.

Kemudian Alvaro menulis tanda panah menghubungkan mereka bertiga. Dan dia juga menulis tanda tanya di bawah tulisan sang ayah bayi. "PR kita adalah mencari tahu siapa ayah anaknya Linda, kemungkinan besar ada hubungannya dengan Maura. Lalu menurut asumsi kalian, siapakah ayah dari bayi itu?"

Ketiga pria tampan yang sama-sama memakai koyo cabe pun saling menatap, sampai mata mereka melotot, sepertinya mereka memiliki jawaban yang serupa.

1
mursih brebes
baguss
Nur Faidah
pinter emang ni si Danu/Chuckle/
Nur Faidah
Danu sableng/Facepalm/
Ipehmom Rianrafa
mksih Thor 💪💪💪
Olan moro
👍👍👍
Kosmiladewi
kumaha sia weh lah thor, nu penting mah rame... /Curse//Determined/
Roulysa Marluna
Lumayan
Yatik Suryanti
Luar biasa
SariRani
Kuereeen thooor!!! Sukaaa banget!
SariRani
Hahahahahhaa yaampun thor ngaakak 🤣🤣🤣🫣🫣
Putri Dhamayanti
Luar biasa, baguuusss ada romantisnya, ada lucunya, ada thrillernya
🌺sahaja🌺
baru 3 1/2 kak!😁
🌺sahaja🌺
🤣🤣🤣🤣🙈🙈🙈
Cicie Naka Yoshie
🤣🤣🤣🤣
Rezqi Fatimah [🐧²⁴]
Luar biasa
Galih Pratama Zhaqi
Bagus
Rita Juwita
selalu seruuu Thor ceritanya...👍👍
aliya
bagus,,selalu suka..
Maya Ratnasari
smirk
Ita rahmawati
biangnya ttep ernanndo to
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!