NovelToon NovelToon
Surat Untuk Aluna Kayara

Surat Untuk Aluna Kayara

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Selingkuh / Persahabatan / Cintapertama
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kim elly

⚠️ sebelum baca cerita ini wajib baca Pengantin Brutal ok⚠️

Setelah kematian Kayla dan Revan, Aluna tumbuh dalam kasih sayang Romi dan Anya - pasangan yang menjaga dirinya seperti anak sendiri.
Namun di balik kehidupan mewah dan kasih berlimpah, Aluna Kayara Pradana dikenal dingin, judes, dan nyaris tak punya empati.
Wajahnya selalu datar. Senyumnya langka. Tak ada yang tahu apa yang sesungguhnya disimpannya di hati.
Setiap tahun, di hari ulang tahunnya, Aluna selalu menerima tiga surat dari mendiang ibunya, Kayla.
Surat-surat itu berisi kenangan, pengakuan, dan cinta seorang ibu kepada anak yang tak sempat ia lihat tumbuh dewasa.
Aluna selalu tertawa setiap membacanya... sampai tiba di surat ke-100.
Senyum itu hilang.
Dan sejak hari itu - hidup Aluna tak lagi sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim elly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 20

Aluna duduk sambil menatap lapangan basket dari kaca jendela kelasnya pagi itu. Embun masih menempel di besi ring, pantulan sinar matahari membuat matanya sedikit menyipit. Tatapannya kosong, seperti menatap kenangan yang hanya ia pahami sendiri.

“Kok lo suka liat lapangan basket, Al?” ucap Tari dari belakang sambil mengunyah roti.

“Ibu gue dulu sering berantem sama papa gue di lapang basket,” ucap Aluna datar.

Nada suaranya tenang, tapi ada sesuatu yang berat di baliknya.

“Ekh, kayaknya kisah ibu lo seru ya,” ucap Risa sambil tersenyum, mencoba mencairkan suasana.

“Seru, gue suka ketawa sendiri baca suratnya,” ucap Aluna. Pandangannya tetap lurus ke depan, matanya tak bergeming walau angin meniup rambutnya pelan.

Hingga Baskara datang, mengganggu ketenangannya.

“Maaf, Aluna, gue mau nanya soal yang kemarin. Dari guru gue nggak paham,” ucap Baskara.

Suaranya ragu, seolah sadar sedang melangkah ke wilayah berbahaya.

Aluna tak menoleh sedikit pun.

“Dari 25 murid, kenapa harus nanya gue?” ucap Aluna dingin.

Nada suaranya tajam, seperti bilah pisau.

“Karena nggak ada yang mau bicara,” ucap Baskara, suaranya merendah.

“Lo punya laptop? Buka laptop lo,” ucap Aluna.

“Laptop gue rusak, Al,” ucap Baskara.

Aluna menoleh dengan malas, wajahnya datar tanpa emosi. Ia membuka laptopnya, membuka file, lalu memberikan layar laptopnya pada Baskara.

Setelah itu ia bersandar di bangku, matanya kembali ke lapangan basket yang masih basah sisa hujan semalam. Ada bayangan samar masa lalu di sana, tapi ia menutupinya dengan keangkuhan.

“Al, ini tuh gimana?” tanya Baskara.

“Apalagi sih lo, ribet deh, nggak tenang gue,” teriak Aluna membuat semua murid terdiam.

Suasana kelas langsung beku. Hanya suara kipas dan helaan napas yang terdengar.

“Gue nggak ngerti, Aluna,” ucap Baskara.

“Pantesan lo di gelombang C,” ucap Aluna kesal.

Nada merendahnya bikin Baskara terdiam, menahan malu.

Baskara hanya menatap Aluna. Tatapannya campur antara marah dan kecewa.

“Satria! Sini!” teriak Aluna.

“Apa, Al?” ucap Satria.

“Ajarin nih, gue bete,” ucap Aluna sambil mendelik tajam.

Suara kursi bergeser, beberapa teman mereka menahan tawa.

“Lo kalo mau di kelas ini, fokus. Okay?” ucap Satria sambil mengajarkan soal pada Baskara.

Baskara cuma mengangguk, meski wajahnya panas.

“Hmm, lo sih, kenapa dia dibawa ke sini,” ucap Tari sambil melipat tangan di dada.

“Gue gabut,” ucap Aluna sambil cemberut.

Nada suaranya seperti anak kecil yang ngambek, tapi tetap elegan dalam dinginnya.

Saat istirahat, Aluna benar-benar malas. Ia duduk mengocok-ngocok makanannya tanpa selera.

“Al, kebun teh yuk,” ucap Ray sambil duduk di seberang, senyum lebarnya nyaris nempel ke wajah Aluna.

“Hmm, ayo. Lo udah janji,” ucap Aluna.

“Besok siang gue jemput, kita camping,” ucap Ray.

“Ya,” ucap Aluna datar.

“Ikut woy!” ucap Davin sambil terkekeh.

“Gue sama siapa?” teriak Tari kesal.

“Satria noh, nganggur,” ucap Risa.

“Nggak berani gue,” ucap Tari.

“Sat, sini!” teriak Ray.

“What’s wrong?” ucap Satria, gaya sok kebule-bulean.

“Main yuk, naik motor,” ucap Ray.

“Kapan?” tanya Satria.

“Besok siang,” ucap Ray.

“Ok, gass, gue sama Tari, gitu?” tanya Satria.

“Ya, lo nggak keberatan kan?” Tari bertanya balik.

“Nggak dong, lo kecil, ringan,” ucap Satria sambil terkekeh.

“Sialan lo,” ucap Tari sambil tersenyum malu.

“Lo betah di kelas VIP A?” ucap Robi di meja seberang, nada suaranya penuh rasa ingin tahu.

“Berasa gembel gue di sana,” ucap Baskara. Ia tertawa hambar.

“Jadi si Aluna bawa lo ke sana biar sadar diri,” ucap Robi.

“Kayaknya,” ucap Baskara sambil menatap Aluna yang sedang tidak baik-baik saja. Ada sesuatu di matanya, semacam lelah yang disembunyikan di balik sikap dingin.

Di meja Aluna

“Lo kenapa sih, Al?” tanya Tari.

“Kemarin bokap gue kenalin cewek kayak babu,” ucap Aluna ketus.

Semua langsung menoleh.

“What? Kok papa lo seleranya down sih,” ucap Risa sambil terkekeh.

“Nggak tau, kehabisan stok cewek kayaknya,” ucap Aluna kesal. Ia menggigit sedotan dengan keras, menahan emosi.

“Dibilangin kenalin sama emak gue,” ucap Tari sambil tertawa.

“Ntar gue adik-kakak tiri sama lo gitu?” ucap Aluna sambil menatap tajam Tari.

Tatapannya bikin Tari langsung mengangkat tangan menyerah.

“Ya nggak apa-apa, kita kan kenal dari lama, Al,” ucap Tari.

“Kita juga setara,” ucap Tari dengan bangga.

“Ok, gue bilangin,” ucap Aluna sambil minum jusnya pelan-pelan.

Nada suaranya ringan, tapi jelas itu sindiran.

Usai makan, mereka kembali ke kelas.

Baskara mengucek-ngucek rambutnya, frustasi karena pelajaran di kelas itu sangat sulit. Tulisan di papan tulis terasa seperti bahasa alien.

Parahnya, tidak ada satu murid pun yang peduli padanya. Ia duduk sendiri, menatap lembar soal yang kosong.

“Padahal lo kemarin mending keluarin gue daripada masuk ke sini,” ucapnya pada Aluna tiba-tiba.

“Lo bisa nggak sih jangan ngedadak kalau ngomong?!” bentak Aluna.

Nada suaranya tinggi, tapi matanya tetap tenang.

“Kenapa lo kaget?” tanya Baskara ketus.

Aluna mengatur napasnya, mencoba menurunkan emosi. Ia pun mulai tenang.

“Kenapa lo tiba-tiba bilang gitu?” ucap Aluna.

“Gue nggak bisa di kelas ini. Pelajarannya sulit,” ucap Baskara.

“Bimbel dong, ada usaha,” ucap Aluna ketus.

Baskara terdiam. Ia menunduk, menahan gengsi yang nyaris retak. Ia tahu, ia tak akan sanggup membayar bimbel. Uang SPP-nya saja pasti naik karna pindah kelas. Reno sudah memarahinya habis-habisan bulan ini.

“Lagian lo hidup pas-pasan, nekat banget masuk sekolah ini,” ucap Aluna. Tatapannya menusuk, suaranya seperti cambuk.

“Lo ngomong bisa dijaga dikit nggak?” ucap Baskara.

“NGGAK. Kenapa? Nggak suka? Pergi sana,” ucap Aluna.

“Kok bisa ya Tuhan nyiptain makhluk batu kayak lo,” ucap Baskara, menatapnya dengan jengkel.

“Udah, ngomongnya,” ucap Aluna dengan tegas.

Baskara pun pergi duduk kembali ke kursinya dengan kesal. Ia duduk, otaknya panas menatap soal yang tak bisa ia kerjakan.

Tangannya mencengkeram pulpen erat-erat. Dalam hati, ia berjanji — akan buktiin kalau dia nggak selemah yang Aluna pikir.

Bersambung...

1
NyonyaGala
langsung di spill alesan axel nikah ama laura, paling ide ibu ami ya hmmm btw you get the de javu ga sih axel-kayla aluna-baskara
tapi ruwetan baskara aluna🤣
NyonyaGala
lah kirain laura dan axel nikah bedasarkan cinta seenggaknya kayanya axel liat sisi kay di laura. ternyata engga yaa
kim elly: awalnya ia tapi pas tau Laura bekas Reno dan ibunya Baskara dia ogah.
maksudnya nggak cinta tapi ngisi kekosongan karna di minta ibu ami juga kan nikah nya.
total 1 replies
Ramun🍓😈
itu dramanya si Aluna lagi kah pura pura pinsang😂
kim elly: asli itu mah di cekik sesak nafasnya 🤣🤣tapi yang neken tangan baskara aluna
total 1 replies
Ramun🍓😈
si Aluna mah tidak ada duanya😂.
GreenForest
biarin napa sih Al Alex nikah kasihan tau, kamu enak bisa ciuman sama Ray lah papamu Alex masa nyium tembok mulu
kim elly: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
GreenForest
Untung yang Lo lihat bagian ciumannya doang, nggak bagian menghujam nya
NyonyaGala
eh bas meskipun bokap tiri lo kaya, mpok tiri lu gabakalan biarin lu dikasi duit🤭
NyonyaGala
meskipun kayla belain reno di surat aku tetep gasuka ama dia thor
tapi aku suka ama anaknya🤣
Mira
Apalagiii ini alunaaaa tiba tiba banget mau panahan
Mira
Alunaaaaa😭.. tapi bagus sih wanita wanita tangguh dan pemberani seperti aluna itu wajib ada didunia nyata
LauRa🍃🍃
Kasian banget kamu Van🤧🤧
Ramun🍓😈
gimana nnti ya klo Aluna bucin ma Baskara😂
Ramun🍓😈
ikutin saran Robi aja deh. Si Aluna meski cewek bukan tandingan mu😩
GreenForest
ini mah baskara di siksa tanpa menyentuh 😭
GreenForest
gila semua wanita yang Deket Axel terhempas keluar angkasa 🤪🤪
NyonyaGala
ku sungguh ingin nyanyi "malam cheos ini~"😭😭
NyonyaGala
aduh awalnya agak sweet ama ray bab akhirnya malah mewek lagi thor 😭
Mira
Suka ngakak liat kelakuan si Aluna, kadang diluar nurul kelakuannya wkwk
Mira
cowo cowo itu kalau ngomong sama Aluna udah bukan kaya ngomong sama cewe, gaada lembut lembutnya wkwk
Ramun🍓😈
Nyesek banget😩, banjir air mata gara gara author😩 sedih banget sih jadi Revan😩😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!