NovelToon NovelToon
Di Jembatan Ada Setan

Di Jembatan Ada Setan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:919
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Jembatan adalah sebuah jalan penghubung antara alam yang satu dengan alam yang lain.

Jembatan angker di sebuah kabupaten. Menghantui para pejalan kaki dan kendaraan yang lalu-lalang.

Tidak jarang juga memakan banyak korban.

Kisah petualangan manusia yang berani berkorban demi mewujudkan kebenaran.

Melawan para penjahat dari dunia kegelapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertandingan Hidup dan Mati

Rumah penginapan yang sepi

Raul sempat khawatir pesanannya belum juga diantar.

Siang hari sudah matang. Mulai beralih waktu sore.

Pagi tadi setelah detektif Samson dan istrinya pulang. Hantu tengkorak lumutan kembali datang menemui Raul.

"Malam nanti mereka akan tiba", pesannya.

Raul menunggu di kursi ruang tamu dengan membuka semua jendela dan pintu.

"Tin...!",

"Tin...!",

Syukurlah mereka sampai juga.

Turun dari sebuah mobil box seorang driver pengantar makanan dalam jumlah yang banyak.

Dua orang bersama seorang kernet.

"Maafkan kami sedikit terlambat",

"Kami kurang tahu jalan di wilayah ini",

"Tidak apa-apa, acara nya masih malam nanti",

Pesanan delivery itu tiba.

1000 dada dan paha lengkap dengan saos dan mayones.

Raul membantu dua karyawan dari perusahaan dengan logo ayam berjengger itu untuk dibawa masuk ke dalam rumah.

Itulah harga yang harus dibayar oleh Raul untuk sebuah pesta.

"Terimakasih",

Setelah mobil pengantar makanan itu pergi. Raul tinggal menunggu dua tamu rombongan lagi.

Ayam goreng tepung yang sudah dipesan dari kemarin yang baru saja datang adalah bakal jamuan untuk para tamu undangan.

Sebelum mereka berhura-hura malam nanti.

Rombongan tamu yang pertama datang selepas tenggelamnya matahari.

Kawasan rumah penginapan dan vila-vila yang lain pada malam ini benar-benar sunyi.

Raul menunggu di dalam rumah seorang diri.

"RAUL... ",

Suara panggilan itu menggelar.

Raul membukakan pintu.

"Selamat datang",

"Kami para garangan tidak pernah ingkar janji",

Pemimpin koloni siluman garangan datang bersama rombongan pasukan.

Mereka adalah para petarung yang terbaik.

Raul yang tahu betul para garangan habis melakukan perjalanan yang jauh.

Tuan rumah satu malam langsung mempersilahkan para tamu undangan untuk bersantap malam.

"Sesuai janjiku wahai para binatang siluman",

"Masing-masing untuk memenuhi perut kalian yang gendut",

"1000 dada dan paha ayam goreng tepung bumbu original",

"Dengan saos dan mayones",

"Silahkan, selamat menikmati",

Ratusan ekor siluman garangan makan dengan rakus.

Dalam hitungan menit. Dada dan paha goreng itu sudah raib.

"Kapan mereka akan tiba?",

"Mereka akan tiba malam nanti",

"Kalau begitu kami akan tidur barang sebentar",

"Bangunkan kami jika mereka sudah datang",

"Tentu saja",

"Tidurlah... ",

Raul mempersilahkan para garangan itu untuk tidur di kamar utama yang ruangan nya lebih besar.

Tempat tidur yang sama dipakai oleh detektif Samson dan istrinya kemarin malam.

Raul menutup pintu kamar itu rapat-rapat.

Menyelubungi nya dengan ajian gaib supaya aroma siluman mereka tidak menyebar kemana-mana.

"Aku akan mengetuk pintu sebanyak tiga kali ketika mereka tiba",

Ucap Raul dari luar.

Biarkan para garangan yang sebentar lagi akan bertempur itu tertidur.

Raul masih terjaga duduk di ruang tamu sembari menunggu.

Tengah malam

Tamu rombongan yang kedua datang tanpa basa-basi.

Ratusan ekor ular kobra dan ular-ular yang berbisa lainnya masuk ke dalam rumah penginapan melalui semua jalan yang memiliki celah dan lubang.

Melewati sela-sela pintu dan jendela yang sudah ditutup.

Melewati genteng dan atap plafon.

Masuk berbondong-bondong melewati lubang ventilasi.

Hanya satu ekor ular besar yang masuk melalui pintu depan.

Tanpa mengetuk pintu dan tanpa mengucapkan salam.

Dialah Raja Siluman Ular Kobra

"Tamatlah riwayat mu manusia pembohong",

Raul sudah berada di depan pintu kamar utama yang dekat dengan ruang tamu.

Tanpa berlama-lama Raul langsung mengetuk pintu.

Sebanyak tiga kali.

"Tok Tok Tok!",

Pintu dibuka dari dalam kamar.

Dipimpin oleh pemimpin koloni siluman garangan.

Ratusan garangan keluar dari dalam sarang.

"Habisi mereka di halaman",

Pesan Raul supaya perabotan di dalam rumah ini tidak terlalu kotor.

Pasukan siluman garangan vs Pasukan siluman ular kobra

Garangan lebih unggul karena dua alasan.

Yang pertama karena garangan memiliki reseptor dan protein unik di dalam tubuh yang menjadikan mereka kebal terhadap bisa ular mana pun.

Belum lagi gerakan garangan yang cepat dan lincah. Dengan kulit dan bulu yang tebal.

Yang kedua garangan sedang dalam kondisi yang super prima.

Mereka mendapatkan sumber kekuatan energi positif dari dada dan paha yang delicious.

Hasil pertandingan

Meskipun ada beberapa ekor siluman garangan yang gugur. Tapi koloni siluman garangan menang telak.

Semua siluman ular yang datang untuk memburu Raul. Tewas dalam pertempuran yang sengit.

Termasuk Raja Kobra yang kepalanya dipenggal oleh koyakan bengis pemimpin siluman garangan.

Ini bukanlah taktik adu domba.

Raul mempertemukan dua rival yang memang ditakdirkan berpasangan.

Tidak hanya di alam yang lain.

Di alam manusia pun juga seperti demikian adanya.

Seekor garangan yang kerap dianggap sebagai pengganggu oleh para pekerja di sawah dan ladang.

Sebenarnya adalah pemangsa hama ular dan tikus.

Sama halnya seperti biawak yang memakan hama ular dan tikus.

Keesokan paginya di rumah penginapan

Penjaga vila yang datang untuk bersih-bersih dibuat tercengang setengah mati.

Di halaman depan rumah, belakang, samping kanan dan samping kiri.

Ditemukan berserakan banyak sekali ular-ular berbisa dalam keadaan mati.

Sementara itu...

Raul sudah pergi...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!