NovelToon NovelToon
Sirkuit Rasa

Sirkuit Rasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Romansa
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reinand_

Apa itu cinta?

Mungkin ini hanyalah kisah cinta monyet yang di alami perempuan muda di masa-masa SMP nya, bisa juga ini adalah awal kisah cinta nya yang akan ia selalu rasakan sampai kapan pun juga.

Aku Reyna Celestia berumur 14 tahun, siswi Sekolah Menengah Pertama yang merasakan apa itu jatuh cinta pada pandangan pertama. Mungkin terdengar aneh bila yang mengatakan nya hanyalah gadis muda yang belum cukup untuk merasakan jatuh cinta. Namun inilah kisahku...

Bagaimana akhir nya? Apakah aku akan mendapatkan akhir yang aku inginkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reinand_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Study Tour 3

Saat terbangun di pagi hari, aku langsung bersiap dan mengemas barang-barang ku. Rencana study tour di hari terakhir ini, setelah check out penginapan kami semua akan menuju sebuah Pantai yang bernama Parangtritis, lalu pergi ke sebuah tempat oleh-oleh.

“Rin bangun rin, siap-siap gih”, ucap ku sambil menggoyangkan badannya agar ia terbangun.

“5 menit lagi deh Rey”, jawab Erina dengan mata yang masih terpejam

“Dih dasar, tidur paling awal bangun paling akhir.. cepet bangun atau nanti kamu ketinggalan buat sarapan”,

Mendengar kata sarapan mata Erina terbuka sempurna, ia pun langsung bergegas untuk bersiap-siap. Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkahnya.

Aku sudah selesai mengemas barang-barang ku, karena jenuh menunggu Erina yang begitu lama aku memutuskan untuk memainkan ponsel ku.

“Posting apa yaaa…”, gumam ku

Tak lama setelah aku memainkan ponsel, ada sebuah pesan yang masuk, dan ternyata itu dari Raden.

......................

...Raden...

Rey…

^^^Iya, kenapa Den?^^^

Mau sarapan bareng?

^^^Eh, maaf Den biasa hehe aku bareng Erina..^^^

Boleh gabung ga?

^^^Ya boleh sih, emangnya kamu gak sama temen-temen yang lain?^^^

Engga..

^^^Ya gpp gabung aja Den^^^

Yaudah nanti kita ketemu ya, chat aja kamu di mana.

^^^Oke^^^

......................

“Serius amat, lagi chatan sama siapa sih?”, ucap Erina yang tiba-tiba sudah ada di sebelah ku.

“Astaga, ngagetin banget sih Rin.. kepo lagi jadi anak…”, kesal ku karena di kagetkan olehnya.

“Dih main rahasia-rahasiaan ya sekarang”,

“Apa sih Rin apa… Cuma balesin Raden yang ngajak sarapan bareng lagian..”,

“yaudah kalau gitu a-..”,

“Aku apa? Pura-pura sakit perut kayak semalem tuh?”, potong ku dengan cepat

“Hehe engga kok, ga jadi Rey”,

“Awas aja ya!’, aku memperingatkan kan Erina

“Iyaaa ga kabur ga kabur, ampun damai nanti aku beliin ice deh dua”,

“Oke deal!”,

“Ice aja cepet Rey”,

“yeee suka suka lahhh, udah lah ayo kita sarapan dulu kalau sampe kehabisan aku salahin kamu ya karna siap-siap nya lama”,

“Yayaya udah ayo”, ajak Erina sambil menarik tangan ku untuk keluar dari kamar.

Kami langsung mengambil sarapan dan mencari tempat duduk, tak lupa aku memberitahu tempat ku pada Raden.

“Hallo, beneran gpp ikut sarapan bareng kan?”, ucap Raden yang sudah datang menghampiri aku dan Erina.

“Gpp banget kok Den gpp santai aja”, sahut Erina.

“Iya gpp kok Den”,

Akhirnya Raden pun duduk dengan kami berdua. Tak begitu banyak obrolan yang bisa kami perbincangkan, hanya sedikit bahasan mengenai ujian yang sudah kami semua lalui.

Selesai sarapan kami bertiga kembali ke kamar masing-masing untuk mengeluarkan dan membawa barang bawaan kami ke dalam bus.

Perjalanan menuju Pantai Parangtritis akan kami tempuh kurang lebih selama 2 jam. Karena berpapasan dengan Marvin dan Sheila kemarin malam, dalam bus aku jadi tak begitu memperhatikan Marvin, aku lebih memilih untuk menonton drama di hp ku.

Waktu begitu cepat, tak terasa kami pun sudah sampai di tujuan. Begitu keluar dari dalam bus, cuacanya begitu terik sekali namun terobati dengan indahnya pemandangan Pantai Parangtritis.

“Eh marvin, bareng ya?”, ucap seseorang

Aku menoleh ke arah sumber suara, yang ternyata Sheila langsung menghampiri Marvin begitu sampai.

“Gak bisa apa mereka pisah sehari aja”, kesal ku yang hanya bisa ku ungkapkan dalam hati.

“Dor!! Di liatin mulu nih”, ucap Erina yang tiba-tiba saja berada di belakang ku.

“Ihh kebiasaan banget deh Rin ngagetin mulu, udah deh ayo kita keliling”, ajak ku

Akhirnya kami berdua pun pergi untuk berkeliling, aku begitu menikmati indahnya Pantai Parangtritis, sampai-sampai aku tak lagi begitu memikirkan Marvin dan Sheila.

“Rey sini Rey kita foto-foto”, ajak Erina

“Okay! Nanti fotoin ya, aku mau foto sendiri hehe”,

“Aman… ayo cepet kita foto bareng dulu”,

Aku dan Erina pun mengambil foto bersama, aku pun begitu banyak mengambil foto sendiri.

“Rin jalan-jalan lagi yuk, ini di pinggir Pantai ajaa kita main basah basahan dikit hehe, sepatunya kita simpen situ tuh”, ajak ku sambil menunjuk ke suatu tempat.

“Gas dong, yuk cepet Rey kita buka sepatu dulu”,

Akhirnya aku dan Erina pun ke tempat tersebut untuk menyimpan sepatu, setelah itu kembali lalu berjalan di pinggiran Pantai. Air nya begitu dingin saat mengenai kaki ku, rasanya sangat menyegarkan apalagi cuaca nya begitu terik disini.

Cukup lama kami berdua bermain sampai akhirnya memutuskan untuk beristirahat.

“Rin beli kelapa yu, seger nih kayaknya”, ajak ku

“eh ayo ayo, pinter juga kamu Rey, lagi panas gini enaknya ya minum kelapa!”, jawab Erina

“Yeuu aku emang pinter kali Rin, yaudah deh ayok”,

Kami berdua mengambil sepatu lalu pergi menuju toilet untuk membersihkan kaki, setelah itu aku dan Erina pergi menuju penjual Es kelapa yang letaknya dekat dengan lokasi parkir bus kita.

 “Pak beli es kelapa nya dua ya”, ucap Erina

“Oke neng siap”,

Selesai membeli kelapa aku dan Erina duduk di sebuah gubuk yang dekat dengan parkiran bus, dari gubuk ini pun pemandangan Pantai masih terlihat dengan jelas.

Aku begitu menikmati momen ini, meminum es kelapa yang segar sembari melihat pemandangan Pantai Parangtritis yang indah.

“Anak-anak 1 jam lagi kalian sudah harus berkumpul di dekat bus, jangan lupa beritahu teman-teman yang lainnya”, ucap salah satu guru

“yah ga kerasa ya Rey jalan-jalan nya”, ucap Erina

“Ga juga, cape aku”, jawab ku singkat

“Kamu mah cape liatin Marvin berduaan terus sama Sheila”, celetuknya

“Apaan, gak juga lagian dia gak diliatin muncul mulu tuh berduaan, sengaja kali.. kemarin malem waktu aku sama Raden jalan juga papasan sama mereka.”, jelas ku padanya

Erina yang mendengar kan ku hanya sebatas mengangguk-anggukan kepalanya saja, entah ia percaya pada ku atau tidak.

Aku dan Erina memutuskan untuk berkeliling pasar yang ada di dekat pantai untuk mencari cinderamata. Kami membeli sebuah gantungan yang sama untuk kenang-kenangan. Setelah selesai kami berdua pun kembali untuk berkumpul dengan yang lainnya.

Tujuan terakhir sebelum pulang adalah pusat oleh-oleh, lalu kita semua akan menempuh perjalanan pulang.

Pada saat perjalanan pulang kami semua memutar music dan bernyanyi bersama di dalam bus, mungkin akan menjadi sebuah kenang-kenangan yang menyenangkan karena sebentar lagi kami semua akan lulus.

Kami akan tiba saat malam hari, setelah Lelah bercanda dan bernyanyi bersama di dalam bus, semua siswa memilih untuk tidur dan beristirahat sampai tiba di sekolah.

1
sky
/Smile/
Anita Jenius
Ceritanya menarik.
aku bacanya nyicil ya.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya
Reii: Terimakasih kak/Smirk/
total 1 replies
sky
sheiiii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!