NovelToon NovelToon
Ceo Casanova Dan Gadis Tengil

Ceo Casanova Dan Gadis Tengil

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:562.4k
Nilai: 4.5
Nama Author: Ekadewi01

Luna Olivia, seorang mahasiswi semester akhir yang memiliki sifat bar-bar harus menerima kala dirinya dijodohkan karena balas budi Ayahnya.

Bara Adi Wijaya, seorang Ceo Casanova yang tidak ingin mempunyai komitmen dengan wanita, tetapi malah dijodohkan dengan orang tua nya.

***
Bagaimana jadinya jika seorang Ceo Casanova di jodohkan dengan gadis tengil yang bar bar?
Apakah mereka bisa bersatu dan saling menerima ?
Atau malah sebalik nya, mereka tidak akan bisa bersatu karena perbedaan yang ada ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ekadewi01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35. Sikap Kasar Bara

Obrolan para lelaki terhenti saat enyak, Luna dan Ajeng datang membawa minuman.

"Ayok, tuan Bara di minum dulu!" titah enyak.

"Nggak usah panggil tuan, Nyak! panggil Bara aja." Jawab Bara sembari tersenyum.

"Iye, nak Bara, minum dulu deh biar seger!"

"Iya, Nyak." Bara meminum teh yang sudah dibuatkan oleh enyak.

"By, makan dulu ya disini! nggak enak Enyak udah masak buat kita," pinta Luna.

"Iya, nggak masalah."

Enyak dan babeh mengajak yang lainnya masuk kedalam untuk makan terlebih dahulu.

"Ayok, nak Bara di cobain masakan enyaknya Devan!" titah babeh.

"Iya, Beh," jawab Bara.

"Elu juge Jeng, makan yang banyak nambah!"

"Siap Beh, nggak usah disuruh entu mah." Jawab Ajeng terkekeh.

"By, mau lauk apa?" Luna bertanya, takutnya jika dia ambilkan begitu saja Bara tidak menyukainya.

"Ikan bakar aja."

Luna mengambil ikan bakar dan juga sambal ke piring yang akan diberikan untuk suaminya.

"Ini, By." Luna menyerahkan piring itu lalu mengambil nasi dan ikan bakar juga untuk dirinya sendiri.

Yang lain sudah memulai makan tetapi, Bara hanya diam saja.

"Kenapa By, kok belom di makan?" tanya Luna heran melihat suaminya diam saja.

"Ini makan nya pake tangan?" tanya Bara karena melihat yang lain nya makan tanpa menggunakan sendok.

"Iya By, lebih enak pake tangan apalagi kan makanya pake sambel lebih nikmat," beritahu Luna.

"Emang kamu nggak pernah makan pake tangan langsung gitu?"

Bara menggeleng, membuat yang lain terheran-heran. Ada orang yang belum pernah makan pake tangan langsung.

"Gini By, liat aku!" Luna memperlihatkan cara dia makan menggunakan tangan.

"Ayok, buka mulutnya aku suapin!"

Bara membuka mulutnya dan mulai mengunyah ikan bakar yang di cocol sambal itu, ternyata rasanya enak walaupun agak sedikit pedas.

"Gimana nak Bara, enakan nggak masakan Enyak?" tanya enyak.

"Enak Nyak, cuma agak pedes sambelnya," jawab Bara jujur.

"Iye, soalnya yang laen pada doyan pedes jadi Enyak buat sambel nye pedes. Tapi elu nggak pape kan makan nye?"

"Nggak papa, Nyak."

Setelah mengatakan itu akhirnya Luna terus menyuapi Bara bergantian dengan dirinya juga hingga habis makanan di piring Luna dan Bara sebelumnya.

"Honey, tambah lagi enak!" pinta Bara ketagihan.

Luna pun tertawa. "Lah, dia doyan, Nyak," celetuk Luna.

"Nggak pape Neng, tambah lagi gih!"

Ajeng dan Devan juga tertawa, ternyata Bara tidak seseram yang mereka pikirkan.

Luna mengambil nasi dan juga ikan bakar lagi untuk dia makan berdua dengan sang suami yang tenyata malah ketagihan.

Bara sudah bercucuran keringat karena makan sambal. Sesungguhnya dia tidak terlalu menyukai makanan pedas, tetapi saat makan sambal ini plus di suapi sang istri membuatnya ingin nambah lagi.

Luna mengelap keringat di dahi suaminya. "Ya ampun, sampe gerah gini, By."

Tidak terasa sudah pukul 7malam. Mereka semua berpamitan untuk pulang.

"Nyak, Beh, kita pamit pulang dulu ya." Luna berpamitan kepada enyak dan babeh, di ikuti Bara dan juga Ajeng.

"Ati-ati ya, jangan pade ngebut bawa mobil nye!" nasihat enyak.

"Iya, Nyak." jawab Ajeng dan Luna kompak.

***

"Honey, aku mau ketemu Donny sebentar, ya. Kamu aku anter pulang dulu," izin Bara.

"Iya, By." Hanya itu jawaban Luna, karena Luna tidak ingin melarang dan bertanya-tanya kepada suaminya, dia hanya takut Bara tidak nyaman.

Mobil yang di kendarai Bara tiba di mansion mereka, Luna langsung turun dan masuk kedalam setelah berpamitan.

Bara kembali melajukan mobilnya menuju club malam tempat biasa mereka datangi. Sebelumnya, Bara sudah menolak untuk bertemu di sana, tetapi Donny meyakinkan dirinya kalau hanya sebentar saja.

Bara memarkirkan mobilnya dan berjalan masuk ketempat remang-remang yang ramai dengan wanita berpakaian sexy itu.

Pria tampan itu langsung menghampiri meja tempat Donny duduk, di sana banyak para wanita bayaran yang sedang mengelilingi Donny.

Donny yang melihat sahabatnya datang meminta para wanita itu pergi.

"Ngapain sih Don, lo nyuruh gue kesini?" Tanya Bara menjatuhkan mendudukan bokongnya di samping Donny.

"Gue mau curhat Bar, hidup gue tiba-tiba mendadak runyam," ujar Donny dengan lesu.

"Kenapa emangnya?"

"Gue mau dijodohin orang tua gue, sedangkan gue masih mau bebas dan nggak mau berumah tangga dulu," keluhnya dengan raut wajah lesu.

"Kalo masalah itu gue nggak bisa komen, orang gue juga nikah karena dijodohin orang tua. Tapi, ya sekarang sih gue udah bisa nerima pernikahan gue. Saran gue, mending lo coba pendekatan dulu aja kan nggak ada salahnya," nasihat Bara belajar dari pengalamannya.

"Taulah pusing gue, kenapa masih ada coba perjodohan, udah kek jaman Siti Nurbaya aja," celetuk Donny.

"Ya, namanya juga orang tua," jawab Bara santai.

Tanpa Bara ketahui dari sudut ruangan yang sama, ada wanita yang sedang memperhatikannya. Wanita itu tidak sengaja melihat Bara sedang bersama temannya pun mempunyai ide untuk menjebak Bara.

Dia memanggil waiters dan memasukan obat perangsang kedalam minuman itu, lalu dia meminta waiters memberikan nya kepada Bara.

Awalnya waiters itu menolak, tetapi karena diberikan uang yang cukup banyak mau tidak mau dia menerimanya.

"Silahkan di minum, Tuan!" waiters itu memberikan minuman untuk Bara.

Setelah memberikan minuman, waiters tersebut pergi menjauh agar tidak ketahuan karena memasukan obat perangsang.

Bara tidak curiga sama sekali, karena dia berpikir Donny lah yang memesan minuman untuk dirinya. Tanpa ragu dia meneguk minuman itu hingga tersisa setengah gelas.

"Terus, lo maunya gimana sekarang?" tanya Bara yang belum merasakan efek obat itu.

"Gue mau nolak aja lah," sahutnya masih enggan menerima perjodohan itu.

Beberapa menit kemudian, reaksi obat itu mulai bekerja dengan baik. Karena dosis yang sangat tinggi, Bara merasakan suhu tubuhnya menjadi panas.

"Shit!" umpatnya menahan gairah yang sudah memuncak.

"Lo masukin obat laknat itu ke dalam minuman gue?" Bara bertanya dengan wajah yang sudah memerah.

"Hah, minuman apaan? gue belom mesen minuman malah." Donny baru sadar ternyata ada minuman diatas meja didepan Bara.

"Gue nggak tau, gue belom pesen minuman. Gue panggil wanita bayaran aja buat puasin lo."

Tingkat kesadaran Bara masih tersisa sedikit, dia bangkit dari duduknya tidak menghiraukan ucapan sahabatnya.

Dia berjalan hendak keluar dari club terkutuk itu, tetapi tubuhnya di tabrak seorang wanita yang berpakaian sangat sexy.

"Sorry, gue nggak sengaja," ujar wanita itu.

Bara yang melihat wanita di hadapannya sangat sexy, membuat hasratnya tak tertahan lagi. Dada besar yang menyembul keluar dan bokong besar membuat nya semakin menggila.

"Perlu bantuan, Bar?" goda Mira dengan suara yang dibuat mengayun-ayun.

Ya, perempuan itu Mira, teman ranjang Bara dulu sekaligus anak rekan bisnis yang beberapa hari lalu meeting bersama dengan Bara.

Mira mendekatkan dirinya ke tubuh tegap Bara, meraba pedang Bara yang sudah menegang. Bara terbuai dengan elusan pada pedangnya seakan memintanya untuk lebih.

Donny yang melihat itu hanya membiarkan saja, dia berpikir itu hal yang biasa untuk Bara. Tanpa tau kalau ternyata Bara sedang mencoba untuk berubah.

Mira memberanikan diri untuk melumat bibir Bara dan siapa sangka mendapat balasan dari pria tampan itu.

Namun, baru sebentar kesadaran Bara kembali. Walau hanya sedikit setidaknya dia mengingat jika wanita yang ada di hadapan nya ini bukan lah Luna.

Bara mendorong tubuh Mira lalu berjalan keluar menuju mobilnya meninggalkan Mira yang terjatuh ke lantai.

"Argghh sial." umpat Mira lalu bangun dan keluar dari sana.

Dengan kesadaran yang sudah mulai menurun, Bara mengendarai mobilnya dengan sangat kencang.

Tubuhnya terasa panas dan gerah, pedangnya sudah berkedut ingin dipuaskan. Bara memasukan mobil nya kedalam garasi dan langsung saja masuk kedalam.

Dengan tergesa-gesa dia menaiki anak tangga satu persatu menuju ke kamarnya.

Braaakk

Pintu dibuka dengan sangat kasar membuat Luna terkejut hingga mengelus dadanya.

"By, kenapa?" tanya Luna mendekati Bara yang terlihat sudah acak-acakan.

Tanpa aba-aba, Bara melumat bibir ranum istrinya dengan sangat rakus. Bibirnya bergantian menyesap bibir ranum bewarna merah muda itu.

Gairah yang sudah memuncak tidak bisa dia kendalikan lagi. Reaksi tubuhnya semakin menginginkan lebih.

Bara melepas lumatan bibir nya, lalu lidahnya turun kebawah menyusuri leher jenjang sang istri yang sangat mulus.

"Eughh." Lenguhan lolos begitu saja dari bibir mungil Luna.

Luna tersadar ini semua tidak benar, dia memukul dada bidang Bara dengan kencang.

"Ini semua nggak bener By, kamu kenapa sih?" Tanya Luna setelah berhasil mendorong tubuh suaminya.

Bara tidak memperdulikan ucapan istrinya, dia menarik pinggang ramping Luna dan memiringkan kepala nya kembali menyesap bibir istrinya.

Seketika Luna meneteskan air matanya, memukul-mukul dada bidang yang biasa dia gunakan untuk bersandar.

"Hikss, lepas, By!" Luna sadar ada yang tidak beres dengan suaminya.

Bara seketika sadar dengan apa yang dia lakukan, walaupun tubuhnya masih terasa sangat panas.

"Keluar!" teriak Bara dengan sangat lantang.

Luna masih terpaku dengan bentakan Bara, untuk kedua kalinya dia di bentak seperti ini. Tetapi, dia sadar kali ini mungkin Bara tidak sadar melakukan hal itu.

"Keluar sekarang!" Bara mendorong tubuh istrinya hingga membentur dinding.

Luna langsung keluar dari kamar, lalu turun kebawah menuju kamar yang sebelumnya dia tempati.

Sementara Bara dengan tergesa-gesa masuk ke kamar mandi. Dengan gerakan cepat dia membuka seluruh pakaian yang menempel di tubuhnya hingga kini tubuh nya sudah benar-benar polos.

Bara mengguyur badannya dibawah shower air dingin, dia sengaja melakukan hal tersebut guna menetralisir gairahnya.

Saat melihat Luna menangis kesadarannya datang, dia sengaja mengusir Luna agar tidak melampiaskan gairahnya kepada istrinya.

Kalau sampai itu terjadi, mungkin saja dia akan menyesalinya nanti. Efek obat laknat itu masih belum berhenti, walaupun Bara sudah berdiri dibawah guyuran air dingin hampir satu jam lamanya.

Karena kakinya terasa pegal, Bara memilih berendam air dingin di dalam bathtub dan memejamkan matanya.

***

Sementara Luna di kamar bawah mondar-mandir kesana-kemari mencemaskan keadaan suaminya.

Dia baru sadar kalau ternyata suaminya terpengaruh oleh obat perangsang, karena kalau hanya sekedar alkohol dia tidak menciumnya dari mulut Bara.

"Duh, gimana ini? bahaya nggak sih itu kalo di diemin aja. Lagian si Bara ngapain coba pake ketemu Donny segala, begini kan jadinya nyiksa diri sendiri." gerutu Luna mondar-mandir di dekat tempat tidur.

"Kalo gue samperin yang ada gue jadi santapan dia, ih ogah ngeri sendiri gue. Malah tadi brutal banget nyiumnya, ini juga tuh kan leher gue merah-merah." Luna berbicara sendiri sembari mematut tubuhnya di cermin.

***

Bara masih berada di didalam bathtub, sedikit demi sedikit gairahnya mulai menurun dan kesadarannya kembali.

Tetapi, dia belum beranjak karena masih terasa sedikit panas ditubuhnya. Tanpa terasa dia malah tertidur di dalam bathtub dengan air dingin yang terus mengalir.

***

Sementara di kamarnya, Mira sedang mengamuk karena tidak berhasil menjebak Bara. Entah mengapa semenjak kembali dari Singapura dan bertemu kembali dengan Bara, dia menginginkan pria tampan dan gagah itu.

Ambisi nya intuk mendapatkan Bara semakin menggebu saat Bara memperlakukan istrinya dengan lembut.

"Sialan, awas lo, Bar. Gue akan buat lo bertekuk lutut dihadapan gue. Gue akan buat rumah tangga lo hancur." Teriak Mira sudah seperti orang tidak waras.

1
Rini Maryani
lanjut babeh rojak semangat thooor
Lina Aerlina
wah selamat devan tari, samawa ya....aamiin
Eka Dewi: Aamiin
total 1 replies
Lina Aerlina
lanjut kak, donny ekstrim ya pilih tmptnya...heee....duh ngidam baby sultan mh bebas...lanjut thor
Eka Dewi: Suka-suka Luna dah 😁
total 1 replies
Rini Maryani
lanjut dony semangat thooor
Eka Dewi: Semangat 💪
total 1 replies
Noey Aprilia
Ada2 aja y bumil...
untng bkan suaminya yg d sruh nyanyi dngdut,trs pke bju bling2 jg...kbyang dongggg.......
Lbih sbr y puput,scra klian msh pngntn baru....jgn smp krn pkirn sndri,suamimu jd muak....akhrnya mlh rbut.....
Kl pngntn baru yg ni mh tiap hri ccok tnam trs,untngnya d rmh sndri....jd bbas lh dmn aja..🤭🤭🤭
Eka Dewi: Ntar cari inspirasi dulu 😝
Noey Aprilia: Mkanyaa.....
msa d phon.....😂😂😂
total 5 replies
Hanisah Nisa
lanjut
Eka Dewi: Okay 😊
total 1 replies
Rini Maryani
lanjut papa amar semangat thoooor
Eka Dewi: 👌👌👌👌👌
total 1 replies
Noey Aprilia
Mga aja puput cpt hmil,biar dia ga sdih trs mkir mcm2....lgian bru htungn blan ko,jd msh bnyk wktu....
Yg blnja buat baby,mlh clon oma2 yg hboh.....bsa2 1 tko d bli smua,alsnnya krna lcu....
Duuhhh......
Eka Dewi: Sultan mah bebas 😝
total 1 replies
Lina Aerlina
adem banget thor bacanya kalo gini, diresapi..heee.....
Eka Dewi: Dihayati diresapi 😁
total 1 replies
Ana Ana Nurjanah
lanjut dong ,,,bang doni gile tu udah dpt yg perawan pingin nambah teruss😂😂😂
Eka Dewi: Ngelunjak emang 🤣
total 1 replies
Noey Aprilia
Dlu aja,sok2an nolak prjdohan....
udh tnangn pun msh aja blm sdr...
laahhh.....skrng mh jd bucin,apalgi udh bka segel....
Aws aja kl smp slingkuh,sklian ptong tu s buyung buat mkan kucing.....
🤣🤣🤣
Eka Dewi: Yoi 😆
Noey Aprilia: Kn biar ga bsa clup sna sni kl d ptong mh,biar anteng.....🤭🤭🤭
total 3 replies
Lina Aerlina
donny dan bara jdi angora ya....seneng banget lihat hubungan mereka...mudah2an puput cpet dpet momongan.....aamiin
Eka Dewi: Aamiin
total 1 replies
Ana Ana Nurjanah
lanjutt
Eka Dewi: 😊😊😊😊😊
total 1 replies
Rini Maryani
wah bk puasa fony lanjut thooor
Eka Dewi: Hehehe 😆
total 1 replies
Ana Ana Nurjanah
lanjuttt
Eka Dewi: Okay 😊
total 1 replies
Hanisah Nisa
lanjut
Eka Dewi: Siap 👌
total 1 replies
Lina Aerlina
akhirnya...buka puasa juga...menang banyak lo bang don....heee....smoga rumah tangga kalian bahagia, aamiin....semangat thor cerita selanjutnya....🥰🥰🥰
Eka Dewi: Semangat dong
total 1 replies
zahrahaifa
enak bgt idup elu don... dpt prawan ting ting giliran ajeng dpt bekasan... awas ye thor ntar cerita nye ajeng kaya luna lg udeh dibobol malah ada mantan jalang yg ngaku2 hamil
Eka Dewi: kagak tenang aje 😅
total 1 replies
Nora♡~
Waaaaaww... Akhirnya Babang Donny bekas cassanova mencetak goooollll... Donny membelah durian yang masih tersegil.. masih Original 🙈🙈🙈🙈semoga benih2 Donny bercambah 2 terus..lanjut...
Eka Dewi: 🤣🤣🤣🤣🤣
Nora♡~: 🙈🙈🙈🙈🤣🤣🤣lantak lah si Babang Donny janji... puas kunun2 🙈🙈🙈
total 3 replies
Ana Ana Nurjanah
lanjut
Eka Dewi: 😊😊😊😊😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!