“Arga, ini aku bawain sandwich buat kamu. Dimakan ya, semoga kamu suka,”
Argantara datang menjemput Shelina tunangannya hasil perjodohan karena suruhan orangtua. Ketika Shelina sudah masuk ke dalam mobil, Ia langsung mengemudikan mobil dengan kecepatan yang tinggi dan mengabaikan ucapan Shelina.
Tunangannya itu langsung panik ketika Argantara melajukan mobil dengan kecepatan yang tinggi tanpa memedulikan dirinya yang merasa trauma pernah mengalami kecelakaan lalu lintas di usia kecil.
“Arga tolong jangan ngebut, aku takut,”
“Lo pantes dapat hukuman ini ya. Nyokap gue nyuruh gue untuk jemput lo! Emang gue supir lo?! Hah?!”
“Tapi ‘kan—-tapi bukan aku yang minta, Ga,”
“Lo harus tau satu hal, gue benci sama lo! Walaupun gue udah putus dari cewek gue, dan dia ninggalin gue nggak jelas sebabnya apa, tapi gue masih cinta sama dia, dan gue nggak akan buka hati buat siapapun itu selain dia! Gue yakin dia bakal balik lagi,”
“Tapi ‘kan kita udah tunangan, Ga,”
“BARU TUNANGAN! GUE BENCI SAMA LO, PAHAM?!”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arzeerawrites, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
“Makasih ya udah antar aku ke rumah sakit dan antar aku ke rumah juga, kamu baik banget. Semoga baiknya nggak pernah hilang ya,”
“Sama-sama, untung lo nggak apa-apa ya. Makanya dong kalau jalan tuh yang benar! Liat langkah lo sendiri jangan sampai kejadian itu keulang. Kok bisa-bisanya sih jatuh gitu di tangga?”
“Ya bisa lah, namanya juga musibah. Kapan aja bisa datang, Arga,”
“Ya tapi lo tuh musibahnya dicari! Lo pasti ceroboh nggak hati-hati. Makanya jatuh, gue kalau naik turun tangga aman aja tuh, nggak kenapa-napa,”
Shelina berdecak pelan. Siapa juga yang mau jatuh? Ia kalau boleh memilih, tentu tidak akan mau terjatuh karena rasanya menyakitkan dan memalukan. Tapi yang namanya musibah, tidak bisa ditebak datangnya kapan dan dimana. Ia bersyukur keadaannya baik-baik saja karena tadi sudah dicek oleh dokter, rasa nyeri di kaki masih ada, tapi pening di kepala tidak lagi.
“Lo udah baik-baik aja ‘kan?”
“Iya aku sehat,”
“Kaki lo masih sakit? Tangan, kepala, yang lain gimana?”
“Nggak ada yang sakit lagi kecuali kaki. Udah kamu tenang aja,”
“Eh ada Arga. Masuk-masuk, Ga. Jangan ngobrol di depan pintu dong, nggak enak ‘kan. Ayo duduk di ruang tamu,”
“Nggak usah, Tante. Aku mau langsung pulang aja. Makasih tawarannya, Tan. Oh iya, itu Shelina abis jatuh dari tangga tapi syukurnya baik-baik aja tadi udah aku ajak ke rumah sakit. Tante boleh marahin Shelina nggak kalau dia nggak istirahat? Soalnya kaki dia ‘kan mesti istirahat dulu, nggak banyak kegiatan,”
Shefia terkejut mendengar penjelasan Argantara tentang anaknya. Shefia langsung menatap Shelina yang terkekeh meringis. Ia merasa bersalah. Sekarang mamanya pasti sangat mencemaskan dirinya.
“Hehehe nggak apa-apa, Ma. Aku baik-baik aja kok, Mama nggak perlu khawatir ya,”
“Kamu kok bisa jatuh? Kamu bercanda sama teman kamu? Atau kamu ngantuk?”
“Hahaha nggak ngantuk, Mama. Aku mana mungkin ngantuk sampai jatuh gitu? Aku juga nggak lagi bercanda kok, Ma. Emang musibah aja,”
“Terus gimana keadaan kamu? Apa aja yang lecet-lecet?”
“Nggak ada, Ma. Aman kok, cuma kaki aku masih nyeri soalnya kena ujung-ujung anak tangga,”
“Ya ampun, Nak. Kamu ada-ada aja sih. Lain kali harus mebih hati-hati. Jatuh dari tangga itu nggak bisa dianggap sepele lho, bisa bahaya. Untungnya kamu nggak apa-apa. Ada yang sampai keadaannya nggak ketolong karena jatuh dari tangga,”
“Iya, Ma. Aku bakal hi-hati lain kali,”
“Mana abis sakit, terus barusan jatuh dati tangga. Nanti semoga nggak ada lagi ya, Nak,”
Shelina terkekeh mendengar celotehan mama ya yang kelihatan cemas bahkan tadi sampai memegang wajahnya, mengamati dirinya dari atas sampai bawah untuk memastikan Ia baik-baik saja.
“Arga, makasih banyak ya udah bantuin Shelina, bawa Shelina ke rumah sakit terus diantar pulang ke rumah. Makasih banyak ya, Nak,”
“Iya sama-sama, Tante. Semoga Shelina lain kali lebih hati-hati lagi, dan semoga habis ini dia nggak pecicilan, alias banyak istirahatin kakinya. Kalau begitu aku pamit ya, Tan,”
Argantara sengaja berpesan, tapi dengan cara menyindir. Kalau berpesan langsung rasanya agak berat takut dikira perhatian. Walaupun kesannya menyampaikan pesan dengan cara yang menyebalkan tapi Shelina senang sampai Ia tidak bisa menahan senyumnya.
Hari ini Ia mengalami kejadian yang tidak pernah Ia inginkan yaitu musibah jatuh dari tangga tapi di lain sisi Ia juga senang karena Argantara perhatian sekali dnegannya.
“Hati-hati ya, Ga,”
“Mama perhatian banget segala ngucapin hati-hati,” bisik Shelina.
“Ya emang kenapa? Arga ‘kan calon mantu Mama,”
.