Di jebak oleh sahabat nya sendiri tepat di malam pertunangan nya, membuat Anastasya di tinggalkan oleh calon tunangan nya kerena terpergok di dalam kamar hotel bersama seorang pria yang ternyata adalah Housekeeping di hotel tempat nya menggelar pesta pertunangan.
Pria miskin yang bekerja di bawah suruhan orang, harus menjadi suami nya karena kejadian tersebut.
Seperti apa kisah mereka? Dan bagaimana kelanjutan nya?
Ayo ikuti hanya di sini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Flashback
Flashback beberapa bulan lalu..
Malam itu sehabis menghadiri pertemuan bisnis di kota Newcastle upon Tyne, Zico dan Liora memilih untuk menginap di salah satu hotel di kota tersebut.
Karena hari sudah semakin larut dan kedua nya pergi menggunakan mobil tanpa seorang supir alhasil mereka memutuskan untuk menginap dan pulang esok pagi nya.
"Selamat datang di The Gate hotel, ada yang bisa saya bantu tuan, nyonya?" Sambut ramah seorang resepsionis hotel tersebut.
Zico dan Liora tersenyum menanggapi itu. "Saya ingin memesan kamar untuk satu malam" Ujar Zico menyerahkan kartu pengenal milik nya dan milik Liora.
"Baik tuan, mohon di tunggu sebentar"
Kedua nya menunggu selagi resepsionis itu menginput data untuk kamar hotel mereka sesuai dengan peraturan yang di tetapkan hotel tersebut.
"Daddy tadi liat istri nya tuan Alexio ga?" Tanya Liora yang melanjutkan obrolan ringan mereka.
"Hum, kayak nya liat deh tapi entah lah dad tidak fokus pada para wanita" Jawab ragu Zico karena sejak menghadir pertemuan itu ia sibuk bertegur sapa dengan rekan bisnis nya.
"Hishh daddy ga seru" Kesal Liora padahal ia berniat menggosip dengan suami nya.
"Ya mau gimana lagi, nanti kalau daddy liatin para wanita yang ada mom ngambek"
Bibir Liora yang semula cemberut kesal sontak begitu mendengar perkataan Zico langsung mengerucut malu. Mata nya melirik resepsionis muda itu yang terlihat menahan senyum nya.
"Daddy ishh bikin malu mom aja" Geram tertahan Liora, mencubit pinggang suami nya.
Zico menanggapi itu dengan kekehan, sedangkan Liora yang melihat suami nya terkekeh semakin kesal. Alhasil ia melepaskan rangkulan nya pada lengan Zico dan berputar memperhatikan sekitar guna menekan kekesalan.
"Udah jangan ngambek mulu, nanti ada keriput di wajah mommy lho" Bisik menggoda Zico.
"Tau ah" Liora mendorong kepala Zico kesal dan mata nya mengedar hingga tiba-tiba mata itu menangkap sosok pria dan wanita yang sangat ia kenal.
"Ayo mom, kamar nya udah siap" Ajak Zico yang telah memegang kartu kamar nya.
"Itu,, bukan kah Gio dan Cila?" Gumam ragu Liora.
Zico mengikuti arah tatapan sang istri, dimana ada seorang pria tengah menggendong seorang wanita dan terlihat kedua nya tertawa begitu bahagia.
"Mereka.." Kaget Liora saat melihat Gio mengecup bibir Cila.
"Pria brengsek!" Maki Zico hendak menghampiri Gio dan Cila yang terus berjalan menuju lift itu.
"Tunggu dad!" Liora menahan lengan Zico dan menarik nya untuk mendekati resepsionis tersebut.
"Apa lagi sih mom, daddy harus memberi pelajaran pada pria brengsek itu! Dia menyelingkuhi anak kita dan dad tidak terima!" Ujar menggebu Zico.
"Tunggu dulu, mom juga tidak terima!" Seru Liora tak kalah menggebu, apalagi mata nya menangkap jelas tawa dan kemesraan kedua nya begitu memasuki lobi hotel.
"Nona" Panggil Liora menatap resepsionis itu.
"Ada yang bisa saya bantu nyonya?"
"Kamu melihat pria dan wanita yang baru saja lewat 'kan? Pria yang menggendong wanita yang memakai baju warna biru itu" Tanya Liora.
Resepsionis itu melirik ke arah lift, tentu ia melihat nya karena ia mendengar gumaman wanita di depan nya.
Walaupun ragu wanita itu mengangguk. "Benar nona, saya melihat nya" Jawab resepsionis tersebut.
Brak!
Liora menggebrak meja sebatas dada di hadapan nya dengan mata melotot antusias. beruntung saja ini sudah sangat larut jadi tidak banyak orang yang berlalu lalang.
"Kamu tau siapa mereka?!" Tanya tidak santai Liora.
"Mereka pelanggan VVIP hotel kami, nyonya"
"What?!" Pekik kaget sepasang suami-istri itu.
"Coba jelaskan pada kami maksud dari perkataan anda, nona?" Tanya Liora.
"Maaf nyonya, tetapi itu semua privasi hotel kami. Saya punya hak untuk membuka suara"
Liora menggeram kesal, kemudian mengeluarkan handphone nya dan menunjukkan sebuah foto dimana foto itu adalah foto Ana bersama Gio yang sengaja ia simpan.
"Lihat ini, pria yang tadi menggendong wanita itu calon suami anak saya!"
Meskipun kaget namun resepsionis wanita itu hanya bisa menunduk dalam sebagai rasa hormat sebelum akhirnya kembali bersuara. "Sekali lagi maaf nyonya, kami tidak bisa memberitahu yang lain nya"
"Apa maksud mu hah! Kamu mendukung perselingkuhan? Bagaimana jika kamu berada di posisi anak saya hah!" Raung marah Liora hingga mendatangkan seorang penjaga yang sejak tadi diam di sisi meja resepsionis itu.
"Mohon tenang nyonya, kita bisa membicarakan nya secara baik-baik" Ujar penjaga itu.
"Dari tadi istri saya bicara baik-baik dan menanya apa maksud dari pelanggan VVIP itu, tetapi wanita ini tidak mau menjelaskan nya!" Sahut Zico ikut emosi.
"Hotel kami memiliki peraturan untuk menjaga informasi penghuni setiap kamar nya tuan, nyonya"
"Bagus memang sudah seharusnya, tetapi ini menyangkut putri saya yang di selingkuhi. Dimana hati nurani kalian!" Jawab menggebu Liora.
Di saat suasana semakin memanas, tiba-tiba datang dua orang pria yang berjalan beriringan.
"Ada apa ini?" Tanya dingin seorang pria yang memecah keributan itu.
"Tuan.." Resepsionis dan penjaga yang ada di situ pun menunduk hormat membuat Zico dan Liora menoleh.
"Tuan Zico"
"Tuan Luca"
Seru kedua nya secara bersamaan saat melihat wajah masing-masing.
"Maaf tuan, tuan dan nyonya ini memaksa ingin mengetahui informasi penghuni kamar VVIP di hotel ini" Jelas resepsionis tersebut.
Napas Liora yang sejak tadi memburu karena kesal, kini semakin tidak terkendali saat mendengar diri nya seakan di salahkan.
"Saya sudah bicara baik-baik dan penghuni VVIP yang anda maksud adalah calon suami anak saya yang sedang berselingkuh dengan seorang wanita murahan!" Seru Liora.
Zico memeluk bahu Liora mencoba menenangkan wanita itu, jika sebelum nya Zico ikut emosi namun sekarang ia mencoba menahan nya karena di hadapan nya ada seorang pemuda yang sangat di segani dalam dunia bisnis.
"Jika saya boleh tau, apa masalah anda tuan Zico?" Tanya Luca sopan namun tatapan nya begitu datar.
"Baru saja saya dan istri saya melihat kekasih putri kami yang beberapa bulan lagi akan menikah, menggendong seorang wanita" Jelas Zico.
"Mungkin kekasih putri anda hanya mengantarkan wanita itu, tuan"
"Tidak!" Sentak Liora. "Wajah mereka terlihat begitu bahagia dan tadi mereka berciuman!" Lanjut nya.
Luca terdiam begitu pun dengan beberapa staff yang semula berdebat dengan sepasang suami-istri tersebut.
"Baiklah, berikan informasi itu" Titah dingin Luca.
"Baik tuan" Jawab resepsionis itu yang nampu membuat mata Zico dan Liora melotot kaget.
Melihat itu Luca pun kembali bersuara. "Saya selaku pemilik hotel ini meminta maaf atas ketidaknyamanan ini tuan, nyonya" Ujar nya menunduk sesaat.
...****************...