NovelToon NovelToon
Suami Cacatku Yang Sempurna

Suami Cacatku Yang Sempurna

Status: tamat
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Tamat
Popularitas:10.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Reni Juli

"Menikahlah denganku, maka aku akan memberikan cek satu juta dolar ini padamu dan jadilah suamiku selama satu tahun," Marien Douglas.

"Jika begitu, aku tidak akan ragu asal kau mau menikahi pria cacat ini!" William Archiles.

Kedua insan yang ditemukan setelah mengalami sakit hati, memutuskan untuk menikah. William dicampakan oleh kekasihnya tepat saat dia ingin melamar kekasihnya karena kedua kakinya yang mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan, sedangkan Marien melarikan diri saat hendak dijual pada pria tua menggantikan kakaknya. Mereka berdua bertemu di tempat yang sama lalu memutuskan untuk menikah dengan tujuan masing-masing. Akankah semua berjalan sesuai dengan rencana mereka dan tanpa Marien sadari, pria yang dia nikahi bukanlah pria biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Quality Time

"Good morning," sapaan itu William dapatkan begitu membuka mata serta senyuman manis dari Marien yang berbaring di sisinya.

Marien yang sudah bangun sedari tadi dan sudah selesai membuat sarapan memilih kembali berbaring di sisi William. Karena William belum bangun jadi tidak ada yang bisa dia lakukan oleh sebab itu Marien memilih berbaring di sisi William dan memandangi wajahnya sambil menunggu dia terbangun.

"Masih pagi, kenapa kau sudah bangun?" William merapikannya rambutnya yang sedikit berantakan. Marien memandanginya sambil tersenyum, tanpa dirapikan pun suaminya sudah sangat tampan apalagi wajah maskulinnya yang menjanjikan. Pasti kedua orangtuanya cantik dan tampan sebab itu bisa menghasilkan keturunan yang sempurna.

"Kenapa melihat aku seperti itu?" tanya William, dia bahkan terlihat curiga.

"Aku hanya memandangi suamiku yang tampan, apa salah?"

"Apa kau sedang menggoda aku?"

"Tidak, yang aku katakan sangat benar. Aku tidak boleh menyia-nyiakan waktu satu tahun kita berdua!" Marien mendekat lalu masuk ke dalam pelukan William tanpa ragu meski William tidak meminta. William pun tidak menolak, dia justru memeluk Marien dengan erat seolah-olah cuaca sedang dingin padahal tidak.

"Apa yang akan kau lakukan hari ini?" tanya William. Tangannya tak henti membelai rambut Marien, ciumannya juga mendarat di dahi Marien.

"Ke kantor lalu pulang ke rumah untuk melihat keadaan Daddy!"

"Berhati-hatilah, jangan sampai kau terjebak oleh kakakmu yang licik."

"Aku akan jaga diri, lagi pula tidak akan lama. Aku hanya takut ayahku jatuh sakit karena kejadian semalam."

"Baiklah, jika ada sesuatu yang mencurigakan kau harus menghubungi aku!"

"Aku akan mendengarkan perkataan suamiku," ucap Marien.

William tersenyum, kini Marien mengembalikan perkataannya. Tangan Willian yang tadinya mengusap rambut Marien kini berpindah ke wajah Marien. Usapan lembut bermain di pipi Marien namun lambat laun jarinya bermain di bibir Marien.

Marien mengangkat wajah, mereka berdua saling pandang. Tatapan mata William jatuh pada bibir Marien, ludah diteguk dengan susah payah. Dia sudah lama tidak mencium bibir Wanita dan rasanya jadi ingin?

"Hm!" Marien berdehem, dia tidak suka dengan situasi mereka yang seperti itu karena mereka berdua jadi canggung.

"Hm, aku mencium aroma masakan. Apa kau telah membuat sarapan?" tanya William yang mengalihkan pembicaraan.

"Yeah, selama ini aku tidak pernah tahu makanan apa yang kau sukai dan tidak. Apa kau memiliki alergi pada makanan?" tanya Marien.

"Beruntungnya tidak meski ayahku memiliki OCD," jawab William

"Bukankah itu semacam penyakit kebersihan?"

"Begitulah, beruntungnya penyakitnya itu tidak menurun padaku!"

"Pasti tidak menyenangkan memiliki penyakit seperti itu!"

"Kau benar!" William kembali memeluknya erat.

"Pria setampan dirimu ini, kenapa harus mendapati pengkhianatan. Apa kekasihmu itu tidak mengatakan alasannya?" Marien pun semakin mengencangkan pelukannya. Menghabiskan waktu berdua seperti itu tidaklah buruk sebelum mereka sibuk dengan pekerjaan. Bagaimanapun mereka harus memiliki quality time agar mereka semakin kompak dan semakin saling mendukung satu sama lain.

"Dia memanfaatkan aku karena baginya aku adalah ladang uangnya. Bukankah sudah pernah aku katakan padamu?"

"Hm, aku hanya ingin mendengarnya lagi. Wanita seperti itu tidak perlu dikasihani. Terkadang kita memang harus bertemu dengan orang yang salah sebelum benar-benar menemukan orang yang tepat!" ucap Marien. William melihat ke arahnya, ucapan yang dikatakan oleh Marien benar-benar persis seperti yang sedang mereka alami saat ini.

"Kau benar, Marien!" William kembali mencium dahinya. Andaikan mereka bertemu lebih cepat, andaikan mereka mereka tidak terikat dengan kontrak mungkin hubungan mereka akan semakin indah.

"Apa kita akan seperti ini lebih lama?"

"Sebentar lagi, aku membutuhkannya untuk mengisi energy!" jawab William tanpa melepaskan pelukannya bahkan dia enggan melepaskannya.

"Alasan yang sederhana, Tuan Robot. Sepertinya baterai yang kau miliki tinggal dua puluh persen!"

"Jika kau mencium pipiku satu kali maka akan bertambah menjadi empat puluh persen!"

"Wow, luar biasa. Jika aku mencium kedua pipimu bateraimu akan menjadi enam puluh persen?"

"That's right dan sisanya dengan pelukanmu makan aka menjadi seratus persen."

"Baiklah, Tuan Robot. Tapi apa yang sebenarnya kita bahas sedari tadi?"

"Entahlah," jawab William.

Marien terkekeh, pembicaraan tidak berfaedah tapi cukup menyenangkan. Tidak perlu terlalu serius karena di luar sana mereka harus serius. Di rumah mereka harus memiliki sedikit waktu untuk bercanda dan berbicara hal yang tidak penting namun menyenangkan.

"Agar kau lebih bersemangat!" Marien memberikan ciuman di pipi William.

William terkejut, dia kira Marien tidak akan melakukannya karena dia hanya bercanda tapi sepertinya Marien tidak akan keberatan karena hanya ciuman di pipi saja.

"Sekarang energy yang aku miliki sudah terisi!"

"Gombalanmu sungguh bagus!" Marien memukul dada William namun pria itu menahannya.

"Apa energy yang kau miliki tidak mau aku isi?" William menatap Marien dengan serius sehingga membuat Marien jadi canggung dan salah tingkah.

"A-Apa perlu?" tanya Marien gugup.

"Tutup kedua matamu!" pinta William.

"Sepertinya kau pandai menggoda seperti pangeran malam," ucap Marien namun kedua matanya sudah terpejam.

"Apa itu pangeran malam?"

"Playboy yang paling pandai penggoda wanita!" jawab Marien.

"Aku kira yang kau maksud adalah gi*golo!"

"Energy yang aku miliki sudah mau habis, William!" ucap Marien namun mendadak dia merasa napas William membelai wajahnya. Marien menahan napas, apa yang hendak William lakukan? William sudah mendekatkan wajah mereka, tatapan tajamnya tak lepas dari wajah cantik Marien. Hidung mereka saling menggesek, tentunya itu membuat jantung Marien hampir melompat keluar.

"Will?" Marien merasa tidak nyaman.

"Sttss! Aku belum memulai, Marien!"

Marien mencengkeram baju William dengan erat, pria itu menggerakkan wajahnya dengan perlahan ke wajah Marien. Bibirnya yang dingin mendarat di pipi Marien dan tentunya membuat Marien merasa sedikit gelisah. Degupan jantungnya terdengar, sepertinya ini bukan untuk mengisi energy tapi membuatnya kehabisan energy.

William tak henti menggerakkan bibirnya ke wajah Marien oleh sebab itu, kecupan demi kecupan lembut di dapatkan oleh Marien. Baiklah, akhirnya energy yang dia miliki benar-benar terisi karena Marien mulai menikmatinya. Setelah mencium wajah Marien, mereka berdua saling pandang dan tersenyum.

"Yang kita lakukan ini, aku tidak akan melupakannya setelah berpisah. Setidaknya aku memiliki suami seperti dirimu meski hanya sesaat!" ucap Marien.

"Perjalanan kita masih panjang, Marien. Pernikahan kita masih bisa dihitung menggunakan jari," sesungguhnya dia takut kedua orangtuanya pulang lalu memergoki mereka berdua. Bisa gawat karena ibunya pasti akan mendesak Marien untuk menjadi menantu aslinya tapi yeah, sesungguhnya Marien sudah menjadi menantu ibunya karena pernikahan tetaplah pernikahan walaupun di atas kertas.

William memeluk Marien kembali, jalani saja hubungan mereka karena bisa saja hubungan mereka berdua berubah nantinya. Saat ini yang harus mereka lakukan adalah balas dendam. Dia harus fokus mencari celah untuk menghancurkan perusahaan milik kekasih Fiona yang diperkaya olehnya. Mengingat kebodohan yang dia lakukan sungguh ingin membuatnya tertawa tapi dia pasti akan mengambil kembali apa yang dia berikan pada Fiona lalu melemparkannya ke jalan beserta dengan kekasihnya itu.

"Apa sekarang sudah mau mandi?" sepertinya kebersamaan mereka pagi itu sudah cukup.

"Boleh saja tapi apakah tanganmu akan terpeleset lagi?" goda William.

"Kali ini aku sudah memasang duri sehingga tidak mudah terpeleset!"

William terkekeh, sesungguhnya enggan tapi mereka harus pergi karena banyak yang harus mereka lakukan. Sebelum Marien beranjak, William kembali mencium pipinya. Mereka kembali berpelukan sebentar dan setelah itu, Marien melayani suaminya terlebih dahulu sesuai dengan perjanjian sebelum melakukan pekerjaannya yang lain.

1
Elin Erliana
Luar biasa
kalea rizuky
marine uda g perawan kah
Fitri Sulaekah
gemesssss pollll si ayah ini.rasanya ikut emosi
Fitri Sulaekah
jln di tempat cerita sampai sini cuma cerita dendam.di tambah cerita sering mengulang2 pernikahan cuma 1 thn
Fitri Sulaekah
penasaran
Fitri Sulaekah
kebanyakan novel yg di baca di sini bermula kawin kontrak
Diana Napitupulu
pindah dari rumah itu..keluar dari masa lalu.
Omah Tien
ko blm khr sih g di singkat aja sudahau habis lg
Omah Tien
semoga kembar ya biar g rebutan
Eries Prita
Luar biasa
Sutarwi Ahmad
Thor terlalu panjang drma yg kau buat untuk miliam.
Sutarwi Ahmad
bener"kluarga yg tak berakal waras/sinting.
fulana anonymous
bisa ajaa Thor, William dibeli istrinya $1jt , giliran sodaranya, Samuel ngeBeli istrinya $1jt ....
Sutarwi Ahmad
Belut yg ngangeni broawalnya takut ahirnya nurut.
Sutarwi Ahmad
mantap lanjut Will !!!!.
Sutarwi Ahmad
Thor sandiwaramu memang hebat pelaku antagonisnya sangat crewet kau buat .
Fajar Mulia Fitri Maharani
suka visual nya thor /Rose/
Sutarwi Ahmad
nah ini baru cowok gentel man
Sutarwi Ahmad
yakinlah bila marein datangpasti di permalukanolih keluarganya.,tretams kknya
Sutarwi Ahmad
marein ,ingatlah setop perjuangan pasti ada rintangan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!