NovelToon NovelToon
SAAT AKU SUDAH DIAM

SAAT AKU SUDAH DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Penyesalan Suami
Popularitas:266.8k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Tamparan, pukulan, serta hinaan sudah seperti makanan sehari-hari untuk Anita, namun tak sedikitpun ia mengeluh atas perlakuan sang suami.

Dituduh menggugurkan anak sendiri, membuat Arsenio gelap mata terhadap istrinya. Perlahan dia berubah sikap, siksaan demi siksaan Arsen lakukan demi membalas rasa sakit di hatinya.

Anita menerima dengan lapang dada, menganggap penyiksaan itu adalah sebuah bentuk cinta sang suami kepadanya.

Hingga akhirnya Anita mengetahui pengkhianatan Arsenio yang membuatnya memilih diam dan tak lagi mempedulikan sang suami.

Follow Instragramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membantu Mu Sampai Akhir

Ketika ketukan pelan terdengar dari arah pintu, Anita dan Baim sama-sama menoleh. Pintu kemudian terbuka perlahan, dan sosok seorang wanita paruh baya melangkah masuk. Wajahnya terlihat letih namun tetap membawa aura kelembutan yang khas. Miranda, ibu mertua Anita, muncul seorang diri.

Begitu melihat sosok itu, tangis Anita seketika meledak lebih keras. Suaranya pecah menjerit, menggema di seluruh ruangan.

“Mamaaa…!” Anita merintih sambil berusaha bangkit sedikit dari posisi tidurnya, tangannya terulur ke arah Miranda.

Miranda tersentak kaget, langkahnya terhenti sesaat. Ia tidak menyangka akan disambut dengan jeritan pilu dari menantunya. Wajahnya langsung menegang, lalu tanpa banyak bertanya ia bergegas menghampiri ranjang Anita.

“Anita… Ada apa ini?” Miranda langsung duduk di tepi ranjang, memeluk tubuh Anita yang terguncang hebat. “Kenapa menangis seperti ini, sayang?”

Anita menggenggam erat lengan Miranda, seperti anak kecil yang baru saja terjatuh dan mencari pelukan ibunya. Tubuhnya masih gemetar, dan isak tangisnya terdengar makin menyayat.

“Mamaaa… kenapa… kenapa aku… aku mengalami ini, Ma? Hiks… Hiks…” isaknya, tak sanggup menyelesaikan kalimatnya.

Miranda mengerutkan kening, menoleh ke arah Baim yang berdiri di dekat ranjang. Dari sorot mata dan ekspresi yang tertahan itu, Miranda mulai menyusun potongan-potongan kemungkinan di kepalanya. Ia menatap Baim lebih lekat.

“Dokter Baim…” katanya pelan, penuh rasa ingin tahu. “Apakah… Anita sudah tahu?”

Baim menunduk perlahan, wajahnya menyiratkan perasaan bersalah. “Saya tidak bermaksud mendahului, Bu… Saya hanya… tidak tega melihatnya dibiarkan dalam ketidaktahuan.”

Miranda mengangguk perlahan, meskipun hatinya sedikit tercekat. Ia tidak menyalahkan Baim. Dalam kondisi seperti ini, siapa pun pasti tidak akan tega membiarkan Anita terus larut dalam penantian dan kebingungan. Terlebih, dia juga bingung bagaimana harus menyampaikan kabar kurang baik ini kepada sang menantu.

Ia kembali menatap Anita yang kini masih terisak dalam pelukannya.

“Sayang…” bisik Miranda lembut, “Kamu menangis karena itu?”

Anita mengangguk di antara tangisnya. “Kenapa, Ma…? Kenapa aku harus mengalami ini lagi…?” suaranya lirih namun sarat luka. “Ternyata aku tidak sedang hamil… Itu hanya jaringan… Tidak ada janin didalam perut ini... ”

Miranda menghela napas panjang. Matanya mulai berkaca-kaca. Ia membelai kepala Anita dengan penuh kasih sayang.

“Nak… Mama juga baru saja mengetahui dari Arsen,” ucap Miranda pelan. “Kami… sedang mencari waktu yang tepat untuk membicarakannya denganmu.”

Anita terisak lebih dalam lagi, kepalanya tertunduk di dada Miranda. “Kenapa tidak bilang saja langsung…? Apa karena kalian takut aku akan begini…? Atau karena Mas Arsen kecewa… dan memilih pergi…?”

Pertanyaan itu membuat Miranda terdiam sejenak. Ia menatap Anita dengan sorot mata yang sendu. Jelas bahwa hatinya pun terluka, namun ia tidak ingin luka itu memperburuk kondisi menantunya.

“Sayang…” katanya sambil menggenggam tangan Anita erat-erat, “Arsen tidak pergi karena kecewa. Dia hanya… butuh waktu untuk sendiri. Ia sedang menenangkan dirinya. Mencari udara segar…”

“Tapi kenapa dia tidak kembali, Ma?” suara Anita nyaris tak terdengar. “Sudah lama sekali…”

Miranda menatap ke arah jendela, seolah berharap menemukan sosok Arsen di kejauhan. Namun seperti sebelumnya, yang terlihat hanyalah bayangan samar yang berlalu.

“Anak itu sedang menyiapkan mentalnya,” jawab Miranda akhirnya. “Ia tidak ingin kamu melihatnya dalam keadaan lemah atau goyah.”

“Tapi Mama tahu, kan… dia pasti kecewa. Sama seperti aku yang kecewa dengan diriku sendiri… Aku bahkan tidak bisa mempertahankan kehidupan kecil itu… Aku gagal, Ma…”

Miranda segera mengangkat wajah Anita, menatapnya dengan sungguh-sungguh. “Jangan katakan itu. Kamu bukan gagal, Nak. Ini bukan kesalahanmu. Hamil anggur bisa terjadi pada siapa saja. Ini murni takdir, ujian dari Yang Maha Kuasa.”

“Tapi kenapa harus aku, Ma…” Anita menangis lagi, kali ini lebih lirih, lebih dalam. “Aku takut… takut Mas Arsen akan mulai menjauh...”

Miranda menatap menantunya dengan iba. “Kalian sudah melalui banyak hal bersama. Dan Mama tahu, Arsen mencintaimu lebih dari sekadar status sebagai istri. Cinta sejati diuji bukan saat semuanya baik-baik saja, tapi saat badai datang.”

Anita menunduk, memeluk dirinya sendiri. Air mata masih terus mengalir di pipinya.

“Aku hanya… ingin menjadi ibu… Ma. Itu saja. Aku ingin memberi cucu untuk Mama. Anak untuk Arsen. Untuk kami berdua…”

Miranda mengusap pipi Anita, membelai dengan lembut. “Kamu akan menjadi seorang ibu, sayang. Percayalah. Tapi untuk saat ini, kamu harus fokus pada kesembuhanmu. Prosedur pembersihan rahim harus segera dilakukan. Setelah itu, barulah kita pikirkan langkah berikutnya. Jangan buru-buru. Semua akan ada waktunya.”

Anita memejamkan mata, menahan gejolak yang kembali naik di dadanya. “Aku takut…”

“Semua orang pernah takut,” ujar Miranda lembut. “Tapi kita tidak boleh dikalahkan oleh rasa takut itu. Mama akan selalu ada di sini. Menemanimu. Dan begitu Arsen kembali… dia juga akan bersamamu.”

Baim yang sejak tadi berdiri dalam diam akhirnya membuka suara. Wajahnya menampakkan keseriusan dan empati yang dalam. Ia tahu, waktu bukan sekadar berlalu begitu saja dalam situasi seperti ini—setiap detik sangat berharga bagi pemulihan fisik maupun emosional Anita.

“Nyonya Miranda…” ujar Baim perlahan, namun tegas. “Saya mohon izin untuk segera melanjutkan proses medis yang diperlukan. Anita harus menjalani prosedur kuretase sesegera mungkin. Kami telah menyiapkan ruang tindakan, dan tim saya sudah bersiap.”

Miranda mengangguk pelan, meskipun bayangan kekhawatiran masih menyelimuti matanya. Ia menggenggam tangan Anita erat-erat, seolah ingin mentransfer kekuatan melalui sentuhan.

“Dokter Baim,” katanya penuh harap, “Saya sangat mempercayakan anak saya pada Anda. Tolong… bantu dia melewati ini sebaik mungkin. Dia sudah terlalu banyak terluka, saya tidak ingin ada lagi penderitaan yang menambah lukanya.”

Baim menatap Miranda dengan hormat, lalu menoleh ke arah Anita yang kini tampak lelah setelah luapan emosi yang tak tertahankan tadi. Namun meskipun wajahnya masih berlinang air mata, ada sedikit keteguhan dalam sorot matanya.

“Saya akan lakukan yang terbaik, Nyonya,” jawab Baim yakin. “Saya akan dampingi Anita dari awal hingga akhir. Semua tindakan akan dilakukan dengan sangat hati-hati.”

Ia lalu menunduk pelan ke arah Anita. “Anita, kaum tidak sendiri. Kamu dikelilingi oleh orang-orang yang mencintaimu. Ini memang sulit, tapi kita bisa lewati bersama. Setelah prosedur ini selesai, tubuhmu akan mulai pulih, dan dari sanalah kita bisa mulai menyusun kembali harapan.”

Anita menatap Baim sejenak, lalu mengangguk pelan. “Aku percaya padamu, Baim. Tolong bantu aku…”

“Dengan senang hati Anita,” jawab Baim. “Aku akan segera koordinasi dengan tim medis. Dan Nyonya.... Tolong sampaikan permintaan izin saya kepada Pak Arsen juga, bagaimana pun keputusan ada padanya”

"Tentu, dokter! Untuk hal itu biar saya yang urus"

1
Sulfia Nuriawati
mandiri secara financial utk apa bertahan dlm rmh tgga yg g sehat, fisik d sakiti hati jg sm ya mending mundur utk rt yg toxic itu jgn bodoh, laki² kalo udah biasa KDRT g bakal stop tp menikmati. kcuali bs bls beda lg kalo berani y d hajar balik biar kapok
Sulfia Nuriawati
perempuan oon yg mau bertahan dg monster, jd perempuan tu jgn cm mikir cinta tp d siksa pk. logika berarti su aa minya ada sesuatu mk nya brbh kyknya pny cabang lg itu anita bego😡😡😡
Rahma Inayah
sekrng Arsen bucin SM Anita dl mah JD suami istri Anita yg bucin
Audrey Chanel
up Kakak sayang🙏⚘️⚘️⚘️makin Seruuuu nih🥰🥰🥰
Ana_Mar
ternyata si Arsen ga pernah berubah🙄, punya hak apa kamu atas Anita?
Anita wanita single, sah-sah saja Anita bawa lelaki siapapun, selagi mereka tahu batasan.
jangan merasa pernah jadi mantan suami, kamu semena-mena ke Anita.
ga malu perbuatanmu dulu ke Anita, apa penyebab perceraian kalian?
Baim lebih baik daripada kamu sen..
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya update juga, terima kasih kakak Author,masih penasaran sama Anita dan Arsen kedepannya hubungan nya mau dibawa kemana 🤔🤔🤔
Siti Zaid
Semoga author terus berjaya dan berjaya dalam hidup dan juga penulisan dan dipermudahkan segala urusan😊
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Bercerita tentang Lucyana yang dikhianati oleh masa lalu, lalu terjebak dalam pernikahan mendadak dengan Sadewa—seseorang yang jauh lebih muda dengan luka sendiri yang membuatnya trauma.
‎Bisakah keduanya bertahan? Ataukah cinta mereka akan menyerah pada masa lalu yang menghantui?
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Paradina
semangat kakak
Ais
selamat thor ira sdh wisuda ya smoga kedepan makin lancar jalan menuju sukses dlm hidup thor ira yg penting ttp semangat dan selalu bahagia💪😍😍😍
Yuliana Purnomo
weehhh nekat nya si Arsen 😄
Suci Dava
Anita pindah apartemen aja, laki-laki egois, dulu msh jd istrinya di sia-sia kan bahkan sempet ke lain hati.
atik suryaningsih
alhamdulillah akhirnya up lagi🥰
Marisa Chae
author d tunggu up nya🥲
Selvia Dora Pakpahan
thor kok gak update"
Dy Dy: iya ko lama thor ga update
total 1 replies
Ambu Neng Ismi
jangan lma tjor lanjutan nya...
Uba Muhammad Al-varo
Anita kamu harusnya lebih tegas lagi dan kepada Baim jangan kamu gantung perasaannya,dia lelaki baik dan ada rasa sama kamu Anita
Ana_Mar
ga ada salahnya Baim mengkhawatirkan kamu nit, kamupun tahu kalo Baim memiliki rasa ke kamu tetapi kamu enggan membuka hatimu.
kamu masih terpaut ke Arsen nit, meski kamu tahu perbuatan Arsen dulu gimana. tapi itu hak mu mau pilih yang mana.
Arsen juga harusnya kamu jaga sikap dan bicara, sifatmu gini ga berubah seolah2 Nita ini masih istrimu. cinta sie boleh tapi jangan terlalu posesif. harga privasi Nita juga..
Ana_Mar: siap kk
total 2 replies
🦁R14n@
Seminggu juga ga nongol ini novel
Paradina
long time no update yaaa kakak 😍, semangat terusss#kawal untilend#

anita love arsen 😍😍😍😍
Ana_Mar
Baim....siapkan hatimu potek untuk kesekian kalinya ke Anita🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!