Dia dipandang rendah oleh keluarga istrinya, bahkan dia selalu mendapatkan hinaan, hanya karena dia seorang pria miskin.
Hanya Bastian dan Raisa yang tahu bahwa pernikahan mereka hanya sementara, itu semua agar Raisa mendapatkan warisan dari keluarganya. Dan Bastian rela menjadi suami sementara Raisa, untuk menebus hutang pada Raisa.
Namun, bagaimana kalau ternyata takdir membuatnya berubah? Sebenarnya Bastian berasal dari keluarga kaya raya, dia adalah sang pewaris dari perusahaan nomor satu di Indonesia. Sudah tiga tahun dia diusir oleh kakeknya karena sering menghamburkan uang.
Bastian akhirnya tau bagaimana susahnya mencari uang, ketika dia mendapatkan warisan dari sang kakek, dia bisa menjadi pemimpin perusahaan yang begitu mengagumkan, walaupun dia harus menyembunyikan identitasnya dari keluarga istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Tuan Athar bergegas mendatangi kantor untuk William Group, semua karyawan yang melihatnya segera berjajar dengan rapi untuk menyambut kedatangannya.
"Dimana Edgar?" tanya Tuan Athar pada mereka.
"Tuan Edgar sedang berada di ruangannya, Tuan." jawah salah satu karyawan.
Betapa jantungannya mereka saat ini karena Tuan Besar mereka telah datang ke kantor utama secara tiba-tiba, dan mungkin saja Bastian sama sekali tidak tahu dengan kedatangan sang kakek.
Tuan Athar segera masuk ke dalam lift, menuju lantai 4. Setelah tiba di lantai 4, Tuan Athar segera berjalan menuju ruangan CEO yang ada disana.
Saat ini Bastian sedang sibuk dengan pekerjaannya, dia masih saja berkutat dengan laptopnya dari pagi.
Ceklek...
Bastian mendengar suara pintu terbuka, betapa terkejutnya Bastian saat melihat sang kakek yang telah datang secara tiba-tiba.
"Kakek?" Bastian tersenyum lebar begitu melihat sang kakek yang telah berada di hadapannya.
Bastian lupa bahwa saat ini dia telah berpenampilan orang asing yang mungkin saja kakeknya tiba bisa mengenal dirinya.
"Siapa kamu? Kenapa lancang sekali kamu duduk di ruangan cucu saya?" bentak Tuan Athar pada pria berkumis tipis dan memakai kaca mata putih itu.
Bastian baru sadar bahwa selama menjadi Edgar dia telah melakukan penyamaran. "Iya aku Edgar, kek."
Tuan Athar langsung menjewer kuping Bastian. "Kamu pikir saya sama sekali tidak mengenal cucu saya, hm? Mana Edgarku?"
"Aduh, sakit, kek!" Bastian ingin berontak tapi Tuan Athar terus saja menjewer kupingnya.
Kini Tuan Athar menjambak rambut Bastian. "Enak saja kamu mengaku-ngaku cucu saya, cucu saya sangat tampan dan..."
Tuan Athar tak melanjutkan bicaranya, begitu rambut palsu Bastian terlepas dari kepalanya Bastian.
Bastian segera membuka kumis palsu dan kaca kata yang dari tadi dia pakai.
"Edgar?"
...****************...
Tuan Athar hari ini sedang menginterogasi cucunya, seorang kakek mana yang tidak shock ketika mengetahui ternyata selama ini Bastian telah melakukan penyamaran.
"Kenapa kamu melakukan penyamaran?" tanya Tuan Athar kepada cucunya.
Bastian mencoba untuk mencari akal untuk menjawab pertanyaan dari kakeknya. "Kakek tau sendiri kan aku dari dulu sering berjualan di pasar, bukan hanya berjualan, bahkan aku pernah tidur di kolong jembatan dan juga pernah menjadi pengamen. Bagaimana tanggapan orang-orang nanti jika tau cucu dari seorang Athar William pernah hidup susah gara-gara diusir oleh kakeknya? Pasti akan mencoreng nama perusahaan kita."
Tuan Athar menghela nafas, perkataan Bastian memang masuk di akal. "Hmm... terserah kamu sajalah, yang penting bagi kakek, kamu terus memipin perusahaan, tak peduli penampilan kamu mau seperti apa."
Bastian sangat bernafas lega karena kakeknya mempercayai ucapan Bastian.
"Lalu kenapa kamu menerima tawaran kerjasama dari Montana?"
Bastian terkejut, mengapa kakeknya bisa tahu bahwa dia telah bekerjasama dengan Montana secara diam-diam.
"Karena Montana Group adalah perusahaan yang menjanjikan. Perusahaan itu pernah masuk ke dalam jajaran perusahaan terbesar ke sepuluh di negeri ini. Mungkin saat ini perusahaan itu tidak sehebat dulu, tapi siapa tahu Montana akan berjaya seperti dulu lagi."
"Tapi kakek tidak akan pernah sudi Montana kerjasama dengan perusahaan kita. Kakek tidak akan pernah menyetujuinya."
Bastian tidak paham kenapa kakeknya bersikukuh menolak bekerjasama dengan perusahaan milik mertuanya itu. "Kenapa kakek tidak ingin bekerjasama dengan Montana?"
"Karena istri dari pemilik Montana itu adalah orang yang telah menyebabkan orang tuamu meninggal, Edgar."
Bastian terkejut begitu mendengar perkataan dari kakeknya. "Maksud kakek apa?"
"Istri dari Louis Montana, dialah yang telah menabrak mobil orang tua kamu. Walaupun istrinya meninggal karena kecelakaan itu, tapi Louis Montana bukanlah manusia yang memiliki hati nurani, dia sama sekali tidak memiliki itikad baik untuk meminta maaf pada kita, gara-gara kelalaian istrinya, kita harus kehilangan orang tua kamu untuk selama-lamanya."
Tuan Athar menambahkan perkataannya. "Bukan hanya itu, bahkan saat kakek mendatangi kantor Montana untuk meminta pertanggungjawaban, dengan teganya Louis Montana menyuruh anak buahnya untuk mengusir kakek. Karena itu kakek tidak akan sudi berurusan dengan perusahaan itu."
gas polllll.....
aku ambil es batu dulu.....
oke... lanjuttt.....
gas pol.....
yang ada itu Setia grup band....
hahahahahaa.....
untuk menyadarkan istrinya...