NovelToon NovelToon
FANIA ITU AKU

FANIA ITU AKU

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Teen Angst / Mengubah Takdir / Ibu Tiri / Trauma masa lalu / Tamat
Popularitas:15.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: CloverMint

Setelah ibundanya meninggal, sang ayah pulang membawa istri baru dan tiga orang anak.
Fania yang dulunya putri tunggal kesayangan, kini harus mengalami cobaan hidup yang pahit. Ibu dan kakak tiri yang selalu menyiksanya, membuat sang gadis kecil ketakutan.

Kabur dan bersembunyi di sebuah desa kecil bersama simbok tercinta, dan dukungan orang-orang yang menyayanginya, Fania kecil berusaha tumbuh melawan trauma dan rasa takutnya.

Kecurigaan orang-orang terhadap kematian Ibundanya, menyingkap kebenaran atas kematian Ibundanya.

Terus berguru dengan orang-orang hebat. Fania tumbuh menjadi gadis yang kuat dan berani. Ia bertekad untuk membalaskan kematian Ibundanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CloverMint, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 27

"Mbok, Nia, nanti Om akan mengirim guru ekonomi untuk mengajarkan Nia cara mengelola perusahaan. Nanti dia tinggal dirumah kalian ya. Namanya Monik." ucap Ismail.

Ismail memang sudah merencanakan masa depan Nia dengan matang. Mulai dari pendidikan formal, hingga orang-orang yang akan mendampingi Nia belajar mengelola perusahaannya nanti.

Beruntungnya, Nia adalah anak yang cerdas. Tidak membutuhkan waktu lama baginya untuk menyerap ilmu-ilmu yang diajarkan kepadanya.

"Om Is.. Nanti kalau Nia pindah ke Jakarta, Nia boleh nggak ajak Arum ikut Nia ke Jakarta? Biar Arum tinggal dan bersekolah bersama Nia. Soalnya Arum kasihan. Ibunya nggak ada biaya untuk menyekolahkan Arum masuk SMP. Ayahnya sudah nggak ada. Nia nggak mau Arum putus sekolah, Om." ucap Nia. 

"Siapa Arum?" tanya Ismail.

"Arum itu teman sekolah Nia. Rumahnya dibelakang sana, masuk dari gang itu loh Om!" Nia menjelaskan sambil menunjuk ke gang belakang rumah dengan gaya anak kecilnya.

"Dia anak yang baik. Dia tinggal bersama Ibu, kakak laki-laki, dan kedua adiknya. Ayahnya sudah meninggal 4 tahun lalu karena kecelakaan. Saya bisa jamin bahwa Arum akan menjadi sahabat dan membantu Nia nantinya." ucap Pak Rojak yg mendengarkan pembicaraan Nia.

"Arum juga anak yang cukup cerdik. Dia juga murid saya, dia anak yang pintar tapi masih kalah sama Nia." Lanjutnya lagi.

"Bener Pak Ismail, Arum anak yang baik dan sopan. Dia sering main kemari. Suka bantu saya juga tanpa dimintai tolong." ucap mbok Nah. 

"Hmmm.. Baiklah kalau begitu. Ajak saja temanmu Arum ikut ke Jakarta, nanti biar satu sekolah bareng kamu ya,Nia. Berarti nanti Arum juga akan tinggal dengan Nia, di rumah Nia, ya?"  ucap Ismail. 

"Hore! Makasih ya Om Ismail. Arum sekarang bisa tetap melanjutkan sekolahnya!"

"Nanti biar saya, Han, dan Pak Rojak yang akan mendatangi rumah Arum, untuk berbicara soal ini" ucap Indra. 

"Om Ismail, Om kan bilang Nia punya warisan yang banyak. Kalau itu digunakan untuk membantu Ibunya Arum, boleh nggak Om? Soalnya Nia kasihan Om.. Ibunya Arum pagi-pagi sekali sudah harus pergi kerja. Pulangnya selalu setelah magrib. Mereka tiap hari cuma makan sayur kangkung, sayur kol, tempe, seperti Nia dulu!"

"Hahaha." Pak Ismail tak bisa menahan tawa mendengar gaya Nia berbicara. 

"Nia benar. Nia punya banyak uang dari peninggalan Mama dan Kakek. Kalau Nia memang mau membantu keluarga Arum, Om bisa mengaturnya. Biar Om Indra saja yang kasih nanti. sekalian menemui ibunya Arum."

"Iya Om.. Makasih ya.. Sekarang Nia lega deh. Melhiat Arum, Nia jadi ingat waktu Nia dulu tinggal di rumah mama Laura. Nia cuma boleh makan nasi dengan sayur bayam, sepiring berdua dengan Mbok Nah."  cerita Nia manyun mengingat masa itu. 

Ismail, terkejut mendengar apa yang diceritakan Nia. Keterlaluan sekali Wahyu dan Laura, batinnya.

"Nia.. Ingat, rumah itu milik Nia, bukan milik papanya Nia atau milik istri baru papanya Nia. Juga bukan milik kakak-kakak tiri Nia. Jadi nanti saat Nia tinggal kembali disana, Nia jangan mau diperlakukan seperti dulu. Kalau mereka sampai berbuat seperti dulu langsung lapor ke Om Ismail, atau Mama Hani, atau Om Indra. Sekarang Nia kan sudah bisa bela diri, jadi Nia bisa kan melawan kalau mereka memukul Nia atau mbok Nah"

"Nia, mobil, boneka, mainan, dan semua yang ada di dalam rumah itu semua milik Nia. Pemberian dari almarhumah Mama Fira, mama kandung yang melahirkan Nia! Jadi jangan sampai peninggalan Mamanya Nia direbut oleh mereka!" ucap Ismail.

"Jadi nanti Nia boleh tidur dikamar Nia yang dulu, Om?" ucap Nia senang.

"Benar. Nanti Nia akan kembali tidur dikamar Nia. Mbok Nah dan Arum juga akan tidur di sebelah kamar Nia, bukan di kamar belakang." ujar Ismail. 

"Mama Hani nanti juga ikut tinggal dengan Nia, kan?" tanyanya penuh harap. 

"Maaf sayang.. Mama belum bisa tinggal sama Nia. Kasihan nenek nanti. Kan Om Anton sering pergi kerja ke luar kota. Tapi Mama janji, nanti maka akan sering datang dan menginap dirumah Nia!"

"Pakde sama Bude juga akan sering nginap dirumah Nia, kan?"

"Pasti Nia. Pakde dan Bude pasti akan sering datang untuk menengok Nia di Jakarta!" jawab Pak Rojak.

"Kalau gitu sekarang Om Is pulang dulu ya. Sudah mau malam. Nanti kita ketemu lagi!" ismail Pun pamit pulang. 

Pak Rojak, Indra, dan Mbok Nah mengantarkan Ismail sampai mobil yang ditumpanginya berlalu meninggalkan rumah kecil Nia.

Setelahnya. mereka berjalan menuju arah rumah Arum untuk meminta persetujuan dari Ibunya Arum.

###

"Ma, kok Om Anton sudah lama nggak kesini?" tanya Nia.

"Iya sayang, Om Anton lagi sibuk sama kerjaannya. Nanti kalau Nia sudah tinggal di Jakarta, Nia bisa sering-sering main ke rumah nenek! bisa serinh bertemu Nenek dan Om Anton." ucap Hani.

"Ma, Kalau Nia kembali ke Jakarta dan tinggal di rumah Nia bersama Mama Laura dan kakak tiri Nia, Kalau mereka jahatin Nia, apa l Nia boleh melawan?" tanya Nia.

"Nia sayang, dengarkan mama ya. Kalau mereka melakukan kesalahan, Nia harus berani tegur mereka. Dan kalau mereka memukul, Nia bisa melakukan pembelaan diri. Selama Nia melakukan hal yang benar, Nia boleh melakukan pembelaan diri!" jelas Hani lembut.

"Terus kalau Nia nggak dikasih makan, gimana ma?" Tanya Nia yang ingat kalau dia sering tidak diberi makan.

"Nia sayang, nanti kalau Nia sudah tinggal di Jakarta, Om Indra yang akan memberi uang bulanan untuk biaya hidup Nia dan Mbok Nah. Selama ini uang bulanan tersebut diberikan ke papa Nia dan ternyata di salah gunakan. Jadi nantinya uang bulanan itu akan diserahkan langsung ke Nia atau ke mbok Nah. Nanti Nia bisa atur, uang itu mau digunakan untuk apa. Mau untuk berbelanja makanan dan memasak khusus untuk Nia, juga boleh kok. Jadi kalau mereka melarang Nia makan, Nia bisa melawan karena makanan itu bukan mereka yang beli. Itu semua uang dari Mama Fira yang dititipkan ke Om Indra. Gimana? Nia sudah paham sekarang?"  tanya Hani sabar dalam memberikan penjelasan kepada Nia.

"Jadi uang yang digunakan untuk beli makanan, kue, ice cream itu semua uangnya mama Fira? Uang mama Fira kok banyak sekali, Ma? " tanya Nia.

"Benar sekali Nia. Uang Mama Fira dan Kakek memang banyak. Semuanya didapat dari keuntungan perusahaan yang saat ini dikelola Om Ismail dan Om Indra." ucap Hani tersenyum.

"Wah.. Kalau begitu Arum juga bisa ikutan makan enak sama Nia dan Mbok Nah, dong!" girang Nia mendengarnya, Hani jug ikut tersenyum.

"Nia kenapa tertawa?" tanya Hani.

"Iya.. Nia senang karena Nia bisa makan apa saja di sana. Nia juga bisa membagi makanan Nia ke Arum dan Mbok Nah, ma! Jadi kalau nanti Mama Laura dan Resi marahin Nia, biar Nia hukum mereka!" jawab Nia sambil cengar cengir. 

"Nia memang mau menghukum seperti apa? "tanya Hani.

"Ya seperti saat Pakde mengukum Nia kalau Nia salah atau nakal!"  ucap Nia tertawa.

"Ada-ada saja kamu Nia. Sudah yuk kita masuk. Mama mau siapkan makan malam dulu, biar nanti makanannya sudag siap saat Om, Pakde, dan Mbok datang!" ajak Hani.

"Ma, telepon bude, dong. Ajak makan disini sekalian ya. Kan kemarin mama bawa ayam goreng enak! Biar bude cobain juga! " pinta Nia.

"Siap tuan putri," jawab Hani.

1
Vien Habib
Luar biasa
Aurelia Florenza Evelyn
udah prgi nggak akan kembali pembantu itu
🍡
Yang Jadi walinya Rina nggak mungkin Wirawan kan? soalnya hitungannya Rina anak diluar nikah, yang mana hak wali atau itu (lupa) udah putus jadi nggak bisa, satu satunya yang bisa jadi walinya Rina ya Rangga sebagai adik
🍡
Yang Jadi wali nanti siapa ya? hubungan darah yang paling deket Rangga kan? yang lain malah nggak ada hubungan darah, Wahyu juga udah mati kan
🍡
Nia kayak temenku, kalo bukan karena di sekolah wajib pake rok pasti udah pake celana 🤣🤣
🍡
Nggak cuma Bimo, Nia. Banyak yang suka sama kamu, ada Hans ada Bagas juga 🤭
🍡
good, biar Mbok Nah yang jadi saksi sama kejahatan Laura yang udah nyiksa Nia waktu kecil
🍡
Plis dong, kejahatan mereka selama ini juga dijadiin satu biar hukuman mereka berlipat lipat! enak aja cuma dihukum buat kejahatan pas ini
🍡
Kesel banget sama Undang undangnya, cuman segitu hukumannya? nggak salah?
🍡
bapak ojeknya penyelamat banget 😭😭😭
🍡
Wajik? kayak gimana sih? kayak Salak ijo? atau wajik kletik, tapi kalo wajik kletik di bungkus sih
🍡
ini part ter seru sih 🤣
🍡
aku tuh malah kadang bingung mau ngapain karena kebanyakan baca Novel. jalan dikit, ada narasi yang muncul di kepalaku + kadang apa yang mau aku lakuin tuh malah kepikiran sama beberapa adegan di novel 🤣
🍡
Lagian juga jauh lebih tua 🤣🤣 wawan 17/18 th, mereka kemungkinan 22 naik 🤣
🍡
Lah, dia mah nurun elu
🍡
walaupun Mamanya Nia udah ngga ada, banyak banget yang gantiin Figur Ibu buat Nia 🥺
🍡
pedang lemes gimana sih? pedang yang kayak yang di pake kasim di Nano Mashin?
🍡
katanya 18?
🍡
haha, dia nggak tau aja sama isi surat warisannya Nia 🤣
🍡
Pak Wid itu yang mana sih? aku lupa
yang di padepokan juga namanya Abah Jauhari
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!