NovelToon NovelToon
MAFIA GIRLS DEVIL

MAFIA GIRLS DEVIL

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sri

Dituduh mencelakai sang kakak, Shani di usir dan dihabisi oleh orang yang tidak menyukainya.

Datang kembali membawa dendam setelah bertahun-tahun untuk menghabisi pengkhianat itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

💓AKUN TIKTOK@authorbtm💓

💓AKUN INSTAGRAM@Swahy18💓

***

Pagi ini Boy menjemput Julia untuk sekolah.

"Kamu yakin hari ini mau turun sekolah sayang?" tanya Flora.

"Iya Ma, aku yakin udah ada temen juga yang mau jemput."

"Ya sudah kalau itu mau kamu tapi ingat pesan Papa sama Mama, cari teman yang baik jangan seperti dulu-dulu itu."

"Iya Pa."

Tin tin ...

"Kayaknya temenku dah jemput deh, ya sudah Julia berangkat dulu yah muachhhh."

"Papa gak dicium nih."

"Ishh Papa ini, muachhh dadach Papa, Mama."

"Dach sayang," sahut Rayhan dan Flora.

Julia keluar dan melihat Boy sudah siap dengan motor kesayangannya.

"Pagi cantik," sapa Boy.

"Ish ngapain manggil gue cantik."

"Kan, emang benar lu cantik. Ayo naik," kata Boy.

"Tunggu! kamu jemput aku pakai motor," sahut Julia.

"Iya Jul pakai motor, ini motor kesayangan aku jarang-jarang loh aku boncengan, malah kamu yang pertama kamu mau, kan naik motor sama gue."

"Huh, iya gue mau kok."

"Good, ayo naik."

Julia pun naik.

"Pegangan Jul."

"Ogah."

"Ish dibilangin juga," kata Boy kemudian tancap gas tiba-tiba dengan sengaja. Sehingga Julia kaget terus pegangan padanya.

Bremm ...

"Hah!" kaget Julia kemudian memeluk pinggang Boy.

"Haha gue dah bilangin pegangan ngiyel sih.

"Ikh Boy, lu sengaja yah."

"Hihihi, ayo berangkat."

***

Shani mau tidak mau harus pakai mobil karena kakinya masih sakit, itu pun awalnya dilarang Shina untuk masuk sekolah tapi Shani kekeh ingin sekolah.

"Shani berangkat dulu Pi, Mi."

"Awas hati-hati yahh pakai sopir," kata Shina.

"Iya Mi," sahut Shani kemudian cipika-cipiki.

"Kalau ada yang gangguin kamu disekolah, bilang sama Papi jangan diam aja!"

"Iya Papi sayang, Shani berangkat dulu yahh." Shani mencium tangan Toni kemudian berangkat.

Selama dimobil Shani meminta Bu Dewi untuk membeli sekolah Arizaya.

”Tolong diurus yah, Bu Dewi.”

”Baik Nona.”

Shani menutup ponselnya dan meletakkannya di saku.

"Pak Dani kita ke panti yahh, nanti saya kasih tahu alamatnya."

"Baik Non."

Sedangkan Sifa masih bingung dengan sikap Bu Sita kemarin.

"Kok Bu Sita sama gitu yah sama aku kalau lagi makan," pikir Sifa.

"Sifa," panggil Bu Mila.

"Iya Bu."

"Ibu minta tolong boleh."

"Apa itu Bu."

"Ini ada pesanan dari Ibu Wati, kamu bisa anterin gak soalnya banyak orderan jadi Ibu kayaknya gak sempet antar deh."

"Bisa Bu, sini kuenya."

"Iya ini."

Tin tin ...

"Itu suara klakson siapa yah?" tanya Bu Mila.

"Gak tahu Bu," sahut Sifa.

"Coba kamu lihat, Ibu lanjut pekerjaan dulu."

"Iya Bu."

Sifa pun keluar dan melihat ada mobil mewah.

"Mobil siapa?" bingung Sifa.

Shani membuka kaca mobilnya.

"Sifa, masuk!"

"Eh Shani."

"Ayo berangkat," kata Shani.

"Gue mau nganter ini," sahut Sifa memperlihatkan keranjang kue.

"Sekalian aja," kata Shani lagi.

"Emang boleh."

"Cepetan masuk!" tegas Shani.

"Eh i-iya," sahut Sifa gugup dan takut.

Sifa pun masuk.

"Dimana nganternya?" tanya Shani.

"Lurus aja, nanti belok kiri kalau ada pangkalan LPG kita berhenti yah."

"Pak Dani udah denger."

"Udah kok Non."

"Hem ..."

Mobil pun berhenti tepat di pangkalan LPG.

"Gue anter pesanan dulu yahh."

"Hemm, iya."

Sifa pun mengetuk pintu yang order pesanan.

Tok ...

Tok ...

Ceklek ...

"Eh kamu Sifa yang nganter."

"Iya Bu."

Mata Ibu itu menelisik mobil Shani.

"Kamu naik mobil Fa."

"Iya Bu."

"Mobil siapa?"

"Nebeng sama temen Bu."

"Ada orang kaya yang mau temenan sama anak panti kaya kamu."

"He," kata Sifa tampak kikuk.

"Nih uangnya dua ratus ribu."

"Makasih ya Bu."

"Sama-sama, enak kamu Sifa punya temen kaya pepet terus, siapa tahu kecantol kaya."

"Hmmm, permisi Bu."

"Eh saya belum selesai ngomong, huu dasar anak panti belagu."

Sifa sedikit sakit hati dengan ucapan ibu yang tadi.

Sifa pun masuk mobil tapi mukanya ditekuk.

"Jalan Pak," kata Shani sambil melirik Sifa.

"Lu kenapa?" tanya Shani.

"Gak papa," sahut Sifa.

"Kalau gak papa kenapa mukanya ditekuk, gak enak banget dilihat."

"Muka lu juga gak enak dilihat, datar!"

"Itu beda lagi."

"Sama aja."

Shani hanya tersenyum miring.

***

Aevan juga turun sekolah meski mukanya sedikit lebam.

"Kamu sekolah Van?" tanya Alya.

"Iya Ma, sekolah."

"Sekolahnya yang rajin jangan main cewe mulu," kata seseorang paruh baya.

"Iya Nek," sahut Aevan malas.

Iya, yang bicara itu adalah Nenek Aevan.

Nenek Aevan bernama Sandra, biasa dipanggil Nenek Sandara.

Sandra menarik kursi dan meletakkan bokongnya.

"Zaki mana?" tanya Sandra.

"Mas Zaki sudah berangkat kerja Ma," sahut Alya.

"Jam segini udah berangkat, dasar gak sopan!"

'Ishh mulai lagi,' batin Alya.

'Au ah, mending gue cabut.' Aevan membatin. "Ma, Aevan berangkat dulu dachhh."

"Aevan kamu-"

Brem ...

"Kamu lihat Alya, anak kamu gak sopan sama Neneknya, main pergi gitu aja dasar gak sopan, gimana kamu ngedidiknya! Alya, kamu dengar gak sih." Saat menoleh ke samping, Alya sudah tidak ada. "Yakk, Alyaaa! semua penghuni rumah ini gak ada yang beres!" maki Sandra.

"Nyenyenyenye, Mama tuh yang gak beres! anak Mama aja kabur, apalagi aku sama Aevan makin gak betah, suka ikut campur makanya rumah tangga Viko ancur!" gerutu Alya dalam hati.

***

Lagi dan lagi, pagi ini Ken dan Laras dapan ancaman pesan lagi.

”Kalian akan mati!”

"Haaahhh, ini ancaman apalagi Ken!" kata Laras.

"Siapa sih orang ini."

"Coba kamu lacak nomornya sayang," kata Laras.

"Oh ya, ayo coba dulu."

Prangg ...

Sebuah bongkahan batu memecahkan kaca rumah Ken dan Laras.

"Haaaaaa!" teriak Laras.

"Brengsek!" maki Ken lalu mengambil bongkahan batu yang sudah ada kertasnya.

"Sayang, apa ada tulisan dalam kertas itu."

"Iya ada."

"Coba baca Yang, aku mau denger."

Ken membuka kertas itu dengan seksama.

"Masih ingat dengan anak kecil yang kau buang itu, aku kembali sialan!"

Tangan Ken bergetar hebat.

"Gak mungkin, ini gak mungkin."

"Maksud kamu apa Ken, kenapa gak mungkin."

Bongkahan batu itu jatuh dan Ken pingsan.

Brak ...

"Ahh, kok pingsan sih emang apa bacaannya."

Laras mengambil kertas itu dan membacanya juga.

"Ini, gak mungkin, gak mungkin, enggak, enggak haaaahhh!" kemudian Laras juga pingsan.

Arga yang melihat itu tersenyum.

***

Oma Ratna dan Nenek Cici saling bertukar cerita.

"Kemarin aku lihat ada Shani bertengkar dengan laki-laki, kek mana itu ceritanya?" tanya Nenek Cici.

"Ouh itu, katanya sih Shani nolongin temennya yang mau dilecehin."

"Ouhh, apa hidup mereka tidak mengganggu."

"Sejauh ini sih tidak, semoga saja pesaing bisinis Antoni dan suami kita tidak ingin berniat jahat lagi pada Shani."

"Kamu benar, aku takut mereka mengulanginya lagi seperti dulu."

"Iya Mbak, aku juga takut saat dulu Shani koma karena habis diculik musuh Papinya." Ratna kembali sedih jika mengingat hal itu.

"Sebaiknya kita suruh Antoni menyewa bodyguard, aku takut sesuatu yang tidak-tidak akan terjadi."

"Semoga saja itu jangan Mbak."

"Iya, ini Regan sama Malik kemana?" tanya Cici.

"Paling juga main bulutangkis dibelakang."

"Ya sudah kita kesana aja, nanti kita buatkan minuman untuk mereka."

"Ayolah, setuju aja aku."

Akhirnya mereka membuatkan es campur untuk suami mereka.

***

"Kita habisi Shani! dia adalah pewaris tunggal William!" kata seseorang dibalik topeng setannya.

"Baik Tuan Muda," sahut anak buahnya.

***

💓DUKUNG KARYA INI DENGAN LIKE DAN KOMENTAR SERTA VOTE KEMUDIAN FOLLOW AKUN AUTHOR 💓

1
Chenchi
aku suka ceritanya ☺️
Vivi Yulianti
mafia no 1 d daerahnya x,msa iya smua lki2nya terkecoh dan bodoh smua
Ani Maryani
anak nya d adopsi sama sahabatnya Sina anaknya citra
Ani Maryani
aku suka tokoh nya tangguh dan kuat
Ani Maryani
my Thor ayah kandung jahat banget mudah mudahan nyesel keluarganya
Erlina Ibrik
Luar biasa
Êtiñg
Buruk
#ayu.kurniaa_
.
Sean xiao
Bagus alur ceritanya ngak ngebosenin dan akhirnya happy ending..
semoga ada season 2 nya
Sean xiao
Kak Xavier jodoh nich sama kak Dara
Sean xiao
makin seruuuu,walaupun salah nama terus
Sean xiao
Hadeuh dari awal sampek sini manggil namanya kok salah² terus thor
Sean xiao
ACH ngak seru banget masa Arga dan Dara jadi penghianat..
dari awal sampek sini padahal Arga dan Dara yang selalu ada disisi Shani
Sean xiao
Yaelah markas Queen mafia no 1 didunia,bisa kecolongan ,masa cuma seorang Laras wanita tua dan lemah bisa lolos dari markas mafia no 1
Sean xiao
Queen no 1 instingnya masa lemah,tidak bisa merasakan bahaya disekelilingnya..
Sean xiao
Alurnya bagus ngak cuma fokus ke satu,semua dikeluarin
Sean xiao
Dari awal baca sampek sini,salah tulis nama terus Thor😩
untung aku nya mudeng sama alur ceritanya..
Isabela Devi
knp umur anaknya Xavier 6 tahun sedangkan anaknya shina 5 tahun
Isabela Devi
astaga Shani mikirin temen temen pindah jd sakit, ada ajanya
Sean xiao
Aman ngak tuch burungnya🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!